Menguasai Fungsi Menulis Buku Monograf

Anda seorang dosen atau mahasiswa yang telah mempunyai karya tulis ilmiah atau jurnal? Jika iya, tidak tertarikkah Anda untuk mengolah karya tulis menjadi buku monograf? Namun sepertinya masih banyak orang yang awam tentang menulis monograf ya. Maka berikut ini coba kami jelaskan tentang buku monograf.


Buku monograf merupakan hasil karya tulis yang ditulis oleh spesialis atau spesialisasi dibidangnya. Monograf merupakan bentuk tulisan tentang sub bidang ilmu yang spesifik. Sebagai gambaran, Anda seorang lulusan Pertanian, ada cabang ilmu wacana Agribisnis. Di bidang Agribisnis terdapat sub ilmu lain.


Contoh buku monograf mampu Anda lakukan dengan cara mengambil sub cabang ilmu. Misal Anda bisa mengambil Sub cabang ilmu lain. Makara yang tergolong cabang Agribisnis terdapat sub cabang ilmu Negosiasi dan advokasi bisnis, pembiayaan agribisnis, risiko agribisnis dsb. Maka, jikalau Anda ingin menulis monograf, Anda mampu menentukan sub cabang ilmu, misal Anda akan konsentrasi pada pembiayaan agribisnis.


pengertian karya ilmiah


Menulis monograf seperti menulis laporan observasi atau hasil observasi yang belum dipublikasikan di jurnal. Menurut tim Penilaian Angka Kredit (PAK) dari Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristekdikti/DIKTI), monograf memiliki nilai kredit 20-25 (maksimal). Cukup besar untuk suatu bagian penilaian, sebab lebih besar dari pada nilai di jurnal tidak terakreditasi (hanya 10).


Terkait dengan kontennya, DIKTI juga mensyaratkan jumlah halaman sekurang-kurangnyamonograf adalah 40 halaman ukuran folio(15×23 cm), dengan spasi 1.15. Buku Monograf bisa dikatakan nama lain dari buku untuk membedakan antara terbitan berseri atau tidak berseri.


Buku monograf ialah bentuk buku yang terbitannya tunggal dan tidak ada seri berikutnya. Berbeda halnya dengan buku acuan, buku acuan adalah buku yang di tulis secara ilmiah atau mengikuti kaidah-kaidah penulisan ilmiah yang membahas cuma satu bidang ilmu yang berisi topik atau tema yang lebih luas.


Pembuatan monograf ini juga ada tujuannya. Berdasarkan penggunaan monograf dipergunakan untuk pegangan materi pembelajaran. Makara, buku jenis monograf juga mampu dipakai selaku buku pegangan mahasiswa. Hanya saja, masih membutuhkan bimbingan dari dosen. Monograf juga dapat dipakai sebagai buku referensi dosen/peneliti untuk melaksanakan penelitian.


Karakteristik Buku Monograf


Berikut ini yaitu karakteristik dari buku monograf



  1. Dari sisi sumber pembuatan buku, monograf berasal dari hasil observasi atau riset.

  2. Dari segi penggunaan buku, monograf dapat dipakai untuk dosen mengajar serta meneliti

  3. Dari sisi khas buku, monograf sesuai alur akal atau urutan keilmuan dan memiliki peta observasi atau keilmuan

  4. Gaya penghidangan monograf bentuk formal dan mengatakan

  5. Penerbitan atau publikasi monograf mampu diterbitkan atau disebarluaskan serta mempunyai ISBN.

  6. Dari segi subtansi pembahasan monograf cuma konsentrasi pada sub cabang ilmu saja.

  7. Dari sisi pembelajaran monograf mempunyai sistem terbimbing

  8. Dari sisi ruang lingkup penggunaan, monograf mampu dipakai untuk observasi dan pengajaran

  9. Dari sisi citation atau sitasi monograf, isinya mampu rujuk dan digunakan serta mampu diletakan dalam daftar pustaka.


Struktur Buku Monograf


Pada dasarnya tidak ada ketentuan berapa jumlah bagian dalam sebuah monograf. Namun setidak-tidaknya menyanggupi komponen-komponen selaku berikut



  • Latar belakang, Rumusan duduk perkara, Tujuan (Masuk dalam konten pendahuluan)

  • Tinjauan Pustaka,

  • Hasil dan Pembahasan

  • Daftar pustaka


Pengantar


Seperti biasanya tulisan di buku, menulis monograf juga mampu diberikan pengirim tulisan. Perlu dibedakan antara pengantar dari penulis dan pengantar dari orang lain terhadaap tulisan kita. Pengantar dari penulis monograf disebut dengan PRAKATA atau dalam ungkapan Bahasa Inggris PREFACE. Adapun KATA PENGANTAR yaitu tulisan pengirim dari orang lain kepada goresan pena kita (FOREWORD).


Pendahuluan


Tujuan observasi tidak butuhdicantumkan di bagian pendahuluan, namun mampu dicantumkan diprakata. Pendahuluan yaitu bagian yang paling banyak dibaca oleh reviewer, oleh karena itu usahakan sebaik dan serapi mungkin menulis di bab pendahuluan. Tentu bukan karena bagian lainnya tidak penting atau dibiarkan saja, namun ibarat performa pertama akan sungguh memilih evaluasi selanjutnya.


Ketika menulis monograf, juga terdapat tata penulisan, ejaan, kutipan dan lainnya. Oleh alasannya itu hindari salah ketik, tidak konsisten menulis pustaka dll. Ketika melakukan pencatatan jurnal, amati teknis penulisan kutipan. Tulis sumbernya selengkap mungkin. Kutipan mampu berbentuk catatan kaki ataupun berupa footnote.


Mengingat menulis monograf menjadi tumpuan ilmiah buat penelitian, maka hindari mengutip dari sumber yang tidak mampu dipertanggungjawabkan. Ciri sumber yang mampu dipertanggungjawabkan yang memiliki tumpuan yang terperinci. Jangan sekali-kali mengutip dari blog yang terkesan asal-asalan.


Tinjauan Pustaka


Penulisan tinjauan pustaka mampu juga pribadi pada topiknya. Misalnya, tinjauan pustaka tentang “Teknologi Informasi dan Komputasi” mampu eksklusif judulnya itu kemudian sub judulnya meliputi: definisi, jenis perangkat, software dll.


Metodologi


Metodologi tidak butuhdicantumkan di monograf, namun bisa dimasukkan secara implisit ditinjauan pustaka atau pembahasan.


Hasil dan Pembahasan


Hasil dan diskusi pembahasan ditulisakan satu paket. Pembahasan mesti menyertakan setidaknya 70% dari pustaka yang diacu. Kalau kurang atau bahkan tidak sama sekali mengacu dari daftar pustaka maka akan mengurangi penilaian. Dalam pembahasan juga bisa disertakan gambar. Gambar semestinya tidak terlalu kecil, bisa satu halaman bila itu buku atau paling tidak setengah halaman.


Daftar Pustaka


Cara menulis daftar pustaka monograf yang elok seharusnya ada daftar pustaka di tiap bab. Selain untuk memperkuat bahasan, dengan menuliskan daftar pustaka di tiap bagian juga bisa buat nambah-nambah halaman. Usahakan daftar pustaka dari sumber primer (jurnal) bukan dari buku.


sistematika karya ilmiah


Syarat menulis buku monograf di penerbit buku Deepublish yang perlu Anda tahu. Tentu syarat ini dapat dijadikan selaku pola dasar dan citra Anda saat menulis buku.


1. Memiliki Landasan Dasar


Landasan menulis monograf adalah ditulis berdasarkan hasil observasi dan buah dari pemikiran si peneliti/penulis. Buku monograf ditulis oleh penulis tunggal, bukan berupa kompilasi. Buku menograf mempunyai substansi tema yang lebih spesifik, cuma membahas satu tema atau satu topik saja dalam satu buku. Jika Anda mempunyai monograf, bisa diterbitkan ke penerbit buku Deepublish, Cepat Fleksibel dan Profesional.


2. Memperhatikan Segmentasi Buku


Penting mengamati segmentasi buku. Segmentasi buku monograf diperuntukan untuk Dosen. Makara, buku monograf dosen dapat dipergunakan untuk mengajar dan melakukan penelitian para dosen. Pada dasarnya, buku monograf yaitu buku ilmiah yang dikemas dalam bentuk buku. Bentuk penulisan buku monograf diterbitkan dalam satu jilid saja atau satu seri.


3. Memiliki Alur dan Struktur


Buku monograf ala penerbit buku Deepublish mempunyai alur dan struktur. Kaprikornus buku ditulis sesui dengan alur nalar atau urutan keilmuan dan terdapat peta keilmuan. Fungsinya biar isi buku teratur. Adapun hal penting yang perlu ada dalam monograf, adannya peta keilmuan yang dimiliki oleh penulis.


4. Selektif Menggunakan Bahasa


Penggunaan bahasa dalam monograf memakai bahasa tulis yang formal. Penggunaan bahasa formal alasannya dipergunakan untuk kalangan dosen dan peneliti, bukan diperuntukan untuk anak muda atau ABG. Wajar bila penggunaan bahasa monograf pun mengikuti segmentasi pembaca. Penyampaian monograf juga dapat ditulis dengan cara memaparkan (mengatakan) teori para tokoh jago dibidangnya.


5. Syarat Publikasi


Syarat publikasi monograf mesti diterbitkan dan disebarkan. Penerbitan monograf harus diterbitkan di penerbit yang mempunyai ISBN. Solusi yang tepat mencari penerbit ber-ISBN ada di penerbit buku Deepublish. Selain ber-ISBN buku Anda juga akan dibantu dipasarkan. Tidak cuma itu, penulis akan memperoleh akta penulis buku, dari segi pelayanan pun cepat, fleksibel dan professional.


6. Memiliki Kepadatan Materi


Seperti yang telah disinggung di atas, gaya penulisan monograf dapat dikemas lebih padat, lebih lengkap dan lebih mendeskripsikan topik yang diangkat. Meskipun demikian, yang dibicarakan tetap satu bidang ilmu saja, tidak melebar kemana-mana. Misalnya membahas ihwal las laser, maka buku cuma terkonsentrasi pada uraian las laser, sistem, jenis, karakteristik dan hal lain yang masih terkait dengan las laser, bukan membicarakan topik atau tema yang lain.


Itulah klarifikasi, ciri-ciri dan syarat menulis monograf di penerbit buku Deepublish. Sayang kalau hasil penelitian Anda hanya berhenti dipublikasi jurnal saja. Mengingat penyebaran jurnal dan makalah terbatas. Lain cerita kalau penelitian dan hasil observasi dikonversi menjadi buku monograf, maka kesempatan dan penyebaran kepada pembaca lebih tertarget dan tersampaikan. Selain itu, Anda yang menerbitkan monograf akan mendapatkan royalti dari hasil penjualan buku. Ingin proses menerbitkan buku yang yang cepat, fleksibel dan professional hanya di penerbit buku Deepublish.




Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengubah ongkos cetak. Silakan isi data diri dan DAFTAR JADI PENULIS atau Anda bisa pribadi Kirim Naskah dengan mengikuti prosedur.


Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak perihal buku monograf, Anda mampu melihat postingan-postingan kami berikut:



Jika Anda memiliki BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, namun BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS!


Kontributor: Novia Intan



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama