12 Penggunaan Aksara Kapital Yang Benar Dalam Buku / Karya Ilmiah



Huruf Kapital– Pernahkah kita berpikir perihal kesalahan penulisan huruf kapital pada suatu kata atau kalimat dikala sedang dalam proses menciptakan buku?





Kesalahan dalam penulisan aksara pada dasarnya merupakan salah satu hal yang tidak bisa dikesampingkan oleh penulis. Dengan kata lain, penulis secara tidak sadar pernah membuat sebuah kesalahan dalam membuat buku. Mulai dari kesalahan yang paling kecil (huruf) hingga yang terbesar (paragraf atau substansi).





Salah satu kesalahan yang seringkali sulit untuk disadari oleh penulis sendiri ialah kesalahan dalam menuliskan abjad kapital pada sebuah kata. Tidak sedikit orang yang merasa kesusahan dan kebingungan dikala akan menuliskan sebuah kata, apakah sebaiknya menggunakan abjad besar ataupun kecil.





Beberapa orang mungkin menyadari posisi yang sesuai untuk menciptakan abjad kapital pada suatu kata, tetapi tidak sedikit orang yang merasa kebingungan.





Lalu, bagaimana hukum main yang mesti kita perhatikan dalam penulis aksara kapital ketika kita sedang berada dalam proses menciptakan buku?





Simak selengkapnya!





12 Penggunaan Huruf Kapital Yang Benar dalam Buku / Karya Ilmiah





Berikut 12 aturan main yang mesti kita pahami dalam menulis abjad kapital. Huruf kapital akan ditulis dalam bentuk bold dan underline untuk memudahkan penjelasan.





1. Huruf pertama dalam petikan pribadi.





Petikan langsung adalah salah satu cara penulisan yang didasarkan pada percakapan atau kalimat yang dilisankan oleh individu ataupun kelompok.





Dengan kata lain, dikala kita sedang menciptakan buku, petikan langsung akan kita gunakan jika kita ingin mengutip secara pribadi suatu percakapan yang diucapkan oleh seseorang. Berikut ialah salah satu contohnya.





Maaf, saya terpaksa berdusta terhadap seseorang yang berasal dari bagian keuangan,” kata dia terhadap orang tuanya.





Menurut Williamson dalam Santana (2005:5), “A feature story is a creative, sometimes subjective, article designed primarily to entertain and to inform readers of an event, a situation or an aspect life.”





2. Huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan Tuhan dan kitab suci.





Penggunaan karakter kapital juga harus kita gunakan dikala kita sedang menulis sebuah kata yang bekerjasama dengan Tuhan atau kitab suci.





Hal tersebut dijalankan sebagai bentuk penghormatan kita kepada agama karena agama atau doktrin menjadi bagian terpenting dari hidup seseorang.





Penggunaan huruf kapital juga diharapkan untuk menyebut sebuah agama tertentu. Berikut adalah salah satu acuan penggunaan abjad kapital dalam konteks ini.





Nabi Muhammad menjadi nabi terakhir yang diutus oleh Allah SWT untuk berbagi efek Islam lewat Al-Qur-an.





Contoh lain:





  • Islam
  • Allah
  • Alkitab
  • Tuhan
  • Hanya kepada-Mu hamba memohon.
  • Kita mesti berserah pada-Nya.








3. Huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang disertai nama orang.





Selain agama, penggunaan abjad kapital juga berlaku pada suatu nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan. Hal tersebut dikerjakan tidak lain ialah untuk menghormati orang yang bersangkutan. Berikut yaitu beberapa contoh yang bisa dilihat dari penggunaan karakter kapital dalam konteks tersebut.





Salah satu kandidat anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang berasal dari Yogyakarta yaitu Gusti Kanjeng Ratu Hemas.





Adapun pembicara dalam pengajian mala mini adalah Kyai Haji Agus Salim.





Contoh penulisan: 





  • Sultan Hasanuddin
  • Mahaputra Yamin
  • Haji Muhidin
  • Imam Hanafi




Baca Juga:













4. Huruf pertama bagian nama jabatan dan pangkat yang diikuti oleh nama orang yang bersangkutan.





Penggunaan aksara kapital pada sebuah kata sebagai bentuk penghargaan kepada orang lain juga berlaku bagi jabatan yang dimiliki oleh seseorang.





Selain disertai oleh nama orang yang bersangkutan, huruf kapital pada jabatan yang melekat juga sering disertai oleh pengganti nama tertentu mirip nama instansi atau nama kawasan. Berikut yaitu salah satu penggunaan karakter kapital pada konteks ini.





Upacara bendera yang diselenggarakan pada hari ini dibuka langsung oleh Direktur Bank Republik Indonesia.





Prosesi wisuda bulan ini akan dihadiri pribadi oleh Rektor Universitas Pancasila.





Contoh penulisan lain: 





  • Sultan Hasanuddin
  • Mahaputra Yamin
  • Haji Muhidin
  • Imam Hanafi
  • Nabi Musa
  • Raden Ajeng Kartini
  • Doktor Suroso
  • Faiz Ashoul, Sarjana Sastra
  • Fairuzul Mumtaz, Magister Humaniora




5. Huruf pertama bagian-komponen nama orang.





Aturan ini menjadi salah satu aspek yang selalu dihafal oleh para penulis sebab aturan ini cukup mudah untuk dikenang dan diimplementasikan.





Penggunaan aksara kapital pada konteks ini juga menjadi salah satu bentuk penghargaan kita terhadap nama orang yang kita tuliskan dikala kita sedang menciptakan buku. Berikut yaitu acuan dari konteks ini.





Tim sepakbola yang berasal dari Kabupaten Sleman berhasil menang tipis 1-0 berkat gol manis Anang Hadi.





Contoh penulisan lain: 





  • Mantan Wakil Presiden Adam Malik
  • Mantan Wakil Presiden B.J. Habibie
  • Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan
  • Gubernur Kalimantan Barat








6. Huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.





Penggunaan karakter kapital untuk nama bangsa, suku, dan bahasa intinya juga dikerjakan untuk memperjelas sebuah identitas golongan.





Selain untuk menunjukkan penghargaan, penggunaan karakter kapital pada konteks ini juga dikerjakan untuk menegaskan sesuatu yang mungkin tidak banyak dimengerti oleh orang atau masyarakat global.





Tidak sedikit orang Jawa yang melakukan pekerjaan dan menetap di Kalimantan.





Bahasa Tagalog yaitu salah satu bahasa yang tidak dipakai dalam bahasa resmi PBB.





Contoh penulisan lain:





  • bangsa Indonesia
  • suku Jawa
  • bahasa Inggris




7. Huruf pertama nama tahun, bulan, hari raya, dan insiden sejarah.





Penggunaan aksara kapital pada dasarnya juga diaplikasikan pada rentan waktu seperti bulan dan insiden sejarah. Hal tersebut harus ditulis kapital untuk menegaskan informasi waktu yang digunakan oleh penulis saat sedang menciptakan buku. Berikut adalah beberapa acuan kalimat yang tergolong dalam konteks ini.





Tahun Naga yakni salah satu tahun yang dipercaya oleh penduduk Tiongkok selaku tahun yang bagus.





Kita akan senantiasa teringat usaha hebat mahasiswa Indonesia pada Tragedi Semanggi tahun 1998.





Bagi umat Islam, Idul Fitri menjadi momen yang sesuai untuk pulang ke kawasan asal.





Contoh penulisan lain:





  • bulan Desember hari Natal
  • bulan Maulid Perang Candu
  • hari Galungan tahun Hijriah
  • hari Jumat tarikh Masehi
  • hari Lebaran Proklamasi Kemerdekaan Indonesia  




Huruf kapital tidak digunakan sebagai aksara pertama kejadian sejarah yang tidak digunakan selaku nama.





Contoh:





  • Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsanya.
  • Perlombaan senjata menenteng risiko pecahnya perang dunia.




8. Huruf pertama nama geografi.





Pada aspek ini, kita mesti menggunakan huruf kapital pada kata-kata yang merujuk pada suatu nama tempat atau daerah secara geografis. Berikut yakni salah satu acuan dalam konteks ini.





Sejak tahun 2009, abang saya telah tinggal di Banjarmasin.





Contoh penulisan:





  • Asia Tenggara Kali Brantas
  • Banyuwangi Lembah Baliem
  • Bukit Barisan Ngarai Sianok
  • Danau Toba Selat Lombok
  • Dataran Tinggi Dieng Tanjung Harapan




Huruf kapital tidak digunakan selaku abjad pertama istilah geografi yang tidak menjadi komponen nama diri.





Contoh penulisan:





  • berlayar ke teluk
  • mandi di kali
  • menyeberangi selat
  • pergi ke arah tenggara




Huruf kapital tidak dipakai selaku huruf pertama nama geografi yang digunakan selaku nama jenis.





Contoh penulisan:





  • garam inggris
  • kacang bogor
  • pisang ambon




Baca Juga:









9. Huruf pertama semua bagian nama negara.





Penggunaan abjad kapital juga harus kita gunakan bila kita merujuk pada sebuah nama negara sebagai bentuk aksentuasi. Berikut yakni salah satu pola dalam konteks ini.





Pada tahun 2014, saya telah mengelilingi banyak sekali negara mirip Norwegia, Belanda, Inggris, Jerman, dan Turki.





Contoh penulisan lain:





  • Majelis Permusyawaratan Rakyat
  • Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 57 Tahun 1972
  • Dewan Perwakilan Rakyat 
  • Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
  • Undang-Undang No. 12 Tahun 2011
  • batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Solo, batik Yogyakarta, dan batik Madura
  • Traveling ke Korea Selatan




10. Huruf pertama semua kata di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan.





Aspek terakhir yang tidak kalah penting yakni penggunaan abjad kapital pada judul sebuah tulisan atau karangan. Ketika kita sedang menciptakan buku, tidak jarang kita menulis kembali beberapa judul buku atau karangan yang kita kutip selaku rujukan.





Pada konteks ini, ada beberapa kata-kata yang tetap ditulis dalam memakai karakter kecil pada awalannya yaitu di, ke, dari, dan, yang, dan untuk bila kata-kata tersebut tidak berada dalam posisi awal kalimat.





Salah satu judul buku yang menjadi favorit saya yakni Banyak Jalan Menuju ke Roma.





Dari Mata Turun ke Hati yaitu salah satu novel yang laku di pasaran tahun 2014.





Contoh Penulisan:





  • Hikayat Hang Tuah
  • Apa Dayaku alasannya Aku Seorang Perempuan (1923)
  • Filosofi Teras
  • Majalah Nova 
  • Anak Semua Bangsa
  • Jalan-Jalan ke Bandung




11. Huruf Kapital Dipakai selaku Penunjuk Hubungan Kekerabatan yang Dipakai selaku Kata Ganti





Maksudnya, abjad kapital dipakai sebagai penunjuk hubungan hubungan, mirip Bapak, Ibu, Kakak, Adik, dan Paman yang digunakan sebagai kata ganti atau sapaan pribadi





Contoh penulisan:





  • Kapan Ibu pergi?
  • Bingkisan Saudara telah saya terima.




12. Huruf Kapital pada Awal Kalimat dalam Petikan Langsung





Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan pribadi yang berasal dari obrolan, naskah, atau bahan tertulis lain. 





Contoh penulisan:





  • Merdeka atau mati!” seru Bung Tomo dalam pidatonya.
  • Kerjakan tugas ini kini!” perintah atasannya. “Besok akan dibahas dalam rapat.”




Menurut Pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, “Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.”





Jika Anda ingin lebih memahami perihal penggunaan karakter kapital, kami memiliki rekomendasi buku untuk Anda :














Apakah Anda sedang atau ingin menerbitkan buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengubah ongkos cetak. Silakan isi data diri Anda di sini.





Jika Anda ingin mengenali lebih banyak tentang teknik menulis  anda mampu menyaksikan Artikel-artikel berikut:





  1. Teknik Menulis Judul Buku Ilmu Komputer Supaya Diterima Penerbit Buku
  2. Teknik Menulis Judul Buku Menarik dan Diterima Penerbit Buku!
  3. Cara Membuat Buku: 4 Kriteria Judul Buku Yang Menarik!
  4. Teknik Menulis : Perihal Membuat Judul Menarik dalam Menulis Buku




Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, namun BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan akomodasi KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama