Kuasai Sistematika Menulis Buku Rujukan

Dikatakan buku rujukan yakni yaitu bukus yang membicarakan satu bidang ilmu. Tentusa saja ilmu yang tepat dengan kompetensi si penulis. Syarat menulis buku rujukan pun mirip seperti penulis buku ilmiah, ialah terdiri rumusan persoalan, ada juga metodologi, penyelesaian, tunjangan data dan juga buku bersifat terbarukan.


Menulis buku acuan butuh motivasi dalam diri, agar bisa menyelesaikan satu buku dalam waktu singkat. Sayangnya, tidak semua penulis bisa menulis buku tumpuan dengan hebat. Biasanya apa saja sih argumentasi Anda merasa kesulitan menulis buku rujukan selain terkendala pandangan baru rasa malas dalam diri?


Yap, ternyata lumayan banyak yang merasa kesusahan menulis buku referensi sebab tidak tahu apa dan bagaimana sih sistematika yang bagus dan benar. Pada potensi kali ini ada kiat dan cara menulis buku referensi yang tersistematika. Bagaimana? Berikut sistematika menulis b uku rujukan yang wajib ada.


Judul Buku Referensi


Sistematika paling awal ialah menciptakan judul buku tumpuan. Buatlah judul yang mempesona. Penulisan judul yang tepat ditulis dengan singkat, padat dan jelas. Upayakan untuk menciptakan judul sefokus mungkin dan sesuai dengan tema. Jika masih merasa kesusahan menulis judul, Anda bias menulis judul di bagian terakhir.


teks hasil observasi


Tips gampang menulis judul dibagian simpulan dikala menulis buku rujukan paling di sarankan. Karena menentukan judul dibagian simpulan akan lebih membuat lebih mudah penulis untuk memutuskan temuan yang paling mempesona. Sebaliknya, saat menentukan judul tulisan di bab permulaan, akan lebih banyak orang yang merasa kesulitan memilih.


Karena buku referensi salah satu jenis buku yang digunakan untuk buku referensi dan buku pegangan mencar ilmu, maka pengerjaan judul pun juga perlu dan sungguh diamati. Dari segi isi tetap diamati gaya bahasa yang tetap formal tetapi tetap informatif.


Pendahuluan


Pendahuluan yakni ditulis dengan cara mencuplik bagian pertama dari hasil observasi yang Anda lakukan. Di bagian pendahuluan inilah tugas seorang penulis untuk menarik pembaca untuk tertarik dan ingin tau ingin melihat hasil lebih banyak dan rincian. Hal yang perlu dimengerti dikala menulis pendahuluan pada hasil penelitian dan pendahuluan yang diperuntukan menulis buku ilmu pengetahuan berbeda. Penulisan pendahuluan pada karya ilmiah lebih fokus ke objek yang diteliti atau pokok pembicaraan. Termasuk juga fokus pada wawasan, planning pengembangan sampai tujuan. Berbeda dikala penulis menuliskan pendahuluan untuk menulis buku rujukan terutama ilmu wawasan.


Ketika Anda menulis pendahuluan buku tumpuan, ada empat bagian penting yang mesti ada di bagian pendahuluan. Apa sajakah elemen-elemen tersebut mencakup beberapa hal selaku berikut.



  1. Data dan Fakta: Masukan data dan fakta dibagian pendahuluan. Keberadaan data dan fakta inilah berfungsi untuk menguatkan kalimat utama di setiap paragraf. Fungsi lain adannya data dan fakta akan menguatkan iman pembaca, dan tidak mencurigai pernyataan penulis.

  2. State of Art: Membandingkan secara singkat teori dengan hasil observasi yang mutakhir. ATau mampu juga dipakai untuk menerangkan fenomena. Intinya yakni, ada teori yang dihubungkan, dan tentunya setiap teori yang dihubungkan pun juga mesti sarat akan data dan fakta. Cukup di singgung secara singkat di pendahuluan, sisanya di jelaskan di bab latar belakang.

  3. Mengemukakan posisi penelitian yang penulis Alami. Meskipun buku tumpuan ini bukanlah buku jurnal atau apa, melainkan hasil observasi yang dikemas menjadi buku tumpuan. Maka, sumber dasarnya juga dari hasil observasi, dimana setiap kali penelitian senantiasa ada celah yang belum bisa diterangkan oleh literatur atau observasi lainnya. JIka memang di lapangan didapatkan, tidak ada salahnya di singgung di sini sebentar.

  4. Dilengkapi dengan argumentasi, cantumkan argumentasi kenapa Anda melakukan penelitian. Di sinilah penulis juga memperlihatkan gambaran terhadap pembaca terkait apa yang terjadi di lapangan.


Rumusan Masalah


Rumusan dilema dalam suatu observasi, menjadi kerangka dasar untuk menemukan solusi atas apa yang mau diteliti oleh penulis. Dalam sebuah penelitian, rumusan masalah menjadi penentu bahasan yang mau diolah. Begitupun dikala Anda juga hendak menulis buku rujukan, yang mengacu dari hasil penelitian yang sudah pernah dilakukan. Karena rumusan duduk perkara menjadi sungguh mendasar, maka butuh dukungna dan perlindungan dengan cara membuat metodologi. Fungsinya jelas, mempermudah penelitian dan menentukan ruusan dilema.


Dari segi bentuknya, rumusan dilema bisa berupa ‘pertanyaan’ dan ‘pernyataan”. Keduanya berupaya untuk mencari balasan. Adapun upaya memperoleh tanggapan dengan cara menghimpun data atau rumusan persoalan. Adapun beberapa bentuk rumusan persoalan, ada rumusan persoalan deskriptif, komparatif dan rumusan masalah asosiatif. Dari ketiga rumusan problem tersebut, setiap penulis mempunyai gaya dan kesenangan sendiri, hendak menggunakan rumusan duduk perkara yang seperti apa.


jurnal cendekia


Jika Anda ingin membuat rumusan problem dalam bentuk pertanyaan, anda bias memakai Good research question. Setidaknya ada empat bentuk pertanyaan penelitian yang bagus, ada pertanyaan feasible yang merupakan pertanyaan untuk merujuk sumber yang sifatnya sudah terperinci, faktual dan lebih efisien. Ada juga pertanyaan clarity yang sering digunakan untuk menyebarkan pandangan dan konsepsi untuk para pembaca. Jika Anda pernah mendengar Significance, maka ini juga jenis bentuk pertanyaan yang menekankan pada kontribusi pengembangan ilmu pengetahuan dan pemecahan problem. Terakhir adalah ethnic, yang dipakai untuk pertanyaan yang tidak berhubungan dengan suku, moral, nilai agama dan dogma.


Tujuan Penelitian


Tujuan observasi berperan untuk mengungkapkan hasil observasi. Tentu saja dalam menjalan sebuah observasi, ada dilema yang harus diselesaikan. Begitupun saat henda menulis buku refensi, penulis juga niscaya memiliki tujuan yang hendak diraih dari menuulis buku. Tujuan penelitian yang baik setidakya mencakup spesifik, terbatas, dapat diukur, dan mampu diperiksa demi menyaksikan hasil observasi. Metodologi


Teori Mutakhir


Karena sumber referensi utama saat menulis buku rujukan adalah hasil penelitian ilmiah, maka carilah hasil observasi, syukur hasil penelitian Anda sendiri. Hasil penelitian ilmiah yang bagus tentunya memiliki teori mutakhir. DImana teori tersebut telah dibuktikan dari hasil penelitian. Sehingga hasil buku acuan yang Anda tulis pun menjadi lebih berbobot.


Pembahasan


Barangkali Anda masih binggung apa saja dan bagaimana cara pembahasan saat menulis buku tumpuan dari karya ilmiah? Sebenarnya tidaklah sulit. Di bab pembahasan, kalau masih dirasa kesusahan, Anda bias membuat sub bab dan sub sub bagian untuk mempermudah Anda menguraikan semoga lebih terkonsentrasi. Memang dari segi pembahasan ada beberapa poin yang sudah disinggung di tujuan penelitian, pendahuluan atau di rumusan masalah, itu bukan masalah.


Di bab pembahasan, sebenarnya penulis tinggal mempaarkan lebih gambling dan lebih lengkap dari tujuan penelitian, pendahuluan atau rumusan persoalan. Intinya, di bab pembahasan bias dicantumkan data selengkap mungkin dan boleh panjang. Mengingat buku rujukan juga dibentuk berhalaman-halaman.


Kesimpulan


Sesuai namannya, kesimpulan cukup di paparkan dan disampaikan secara singkat, padat dan terang. Jadi penulis tidak mesti dan tidak selamannya ditulis dengan kalimat yang berputar-putar dan berbunga-bunga. Cukup tulis kesimpulan atau isi yang diperolehnya. Jika binggung mengungkapkan hasil penelitian atau kesimpulannya, Anda bisa dengan cara mengawalinya dengan mengambil stattemen di padukan dengan hasil penelitian yang telah didapatkan.


Daftar Pustaka


Bagian terakhir ialah bagian daftar pustaka. Seperti ulasan pada postingan sebelum-sebelumnya. Bahwa penulisan daftar pustaka berperan untuk menyantumkan sumber data-data yang dipakai sebagai rujukan. Satu segi sumber acuan yang dicantumkan di dalam daftar pustaka memberikan penghormatan dari karya-karya buku atau hasil observasi dari penulis-penulis sebelumnya.


Itulah delapat sistematika menulis buku rujukan yang sebetulnya penting dikuasai. Karena nantinya akan membantu Anda, yang memang ingin menulis buku tumpuan. Semoga dengan paparan dan tulisan kali ini bemanfaat. Selamat menjajal dan selamat berkarya. Naskah dan buku Anda kami tunggu.


Referensi:


Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: CV. Alfabeta

Rakim, 2008. Permasalahan. http://rakim-ypk.blogspot.com/2008/06/permasalahan.html. Di akses pada 10 Juni 2019




Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri dan DAFTAR JADI PENULIS atau Anda bisa eksklusif Kirim Naskah dengan mengikuti prosedur.


Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak perihal menulis buku acuan, Anda mampu menyaksikan postingan-postingan kami berikut:



Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tetapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan kemudahan KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS!


Kontributor: Novia Intan



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama