Teknik trading candlestick ialah salah satu teknik yang telah lama digunakan banyak orang bahkan hingga hari ini masih dipakai. Jika dihitung, teknik mirip ini sudah bertahan hingga satu periode lamanya. Ada beberapa taktik yang bisa para trader terapkan dan taktik ini dinilai sukses.
Untuk itu berikut yakni beberapa strategi trading dengan candlestick
Ingin Mencoba Strategi Trading Dengan Candlestick, Inilah 5 Jenisnya
1. Three White Soldiers
Masuk pada taktik yang pertama yakni three white soldiers. Pola taktik yang satu ini terbilang mudah untuk diamati bila telah berada di posisi yang sempurna. Faktor yang terpenting diamati yaitu ketika ada tiga candle putih yang satu sama lainnya berlawanan ketinggiannya. Candle tersebut menunjukan bahwa harga kembali naik sehabis tren turun.
Kondisi tren pasar pada dikala memakai strategi three white soldiers yaitu sehabis dalam keadaan oversold. Setelah kondisi tersebut, sinyal akan makin akurat. Maka dari itu, hindarilah harga yang bergerak naik turun dalam kisaran waktu yang sempit. Apabila candle putih muncul terlalu lama malah akan menciptakan harga menggeluti dan menimbulkan pemasaran pendek.
2. Bullish Engulfing
Para trader juga mampu menggunakan strategi trading dengan candlestick yang disebut dengan bullish engulfing. Pola candlestick bullish engulfing ini ditemukan dikala ada dua candlestick yang saling berlawanan bentuknya dan lazimnya ada di tamat downtrend. Bagian candle yang pertama menawarkan penurunan harga yang terakhir.
Untuk bab candle kedua biasanya menjadi yang paling penting dimana candle tersebut memberikan mengambarkan bahwa harga masuk ke uptrend. Candle kedua ini mesti lebih tinggi dari candle yang pertama. Para trader juga harus melaksanakan deteksi reversal dalam memakai taktik ini selain mengandalkan candle kedua dan para trader bisa stop entry pada level harga di bawahnya.
3. Inverted Hammer
Strategi inverted hammer juga bisa dipraktekkan untuk para trader yang ingin menjajal trading dengan memanfaatkan candlestick. Candle yang memiliki contoh inverted hammer ini memiliki ekor yang panjangnya dua kali dari candlestick. Munculnya inverted hammer ini ada pada area bawah dikala sedang mengalami downtrend.
Inverted hammer ini juga menjadi sinyal pembalikan harga naik yang mana mempunyai syarat harus berada di level support. Bullish dan bearish tidak mensugesti tubuh candle alasannya yang terpenting yaitu ekor mesti dua kali lebih panjang dari candle. Untuk entri dengan taktik ini yakni dikala harga menjamah level support, para trader bisa entry saat candle berikutnya dibuka.
4. Morning Star
Ada banyak tingkatan strategi yang ada dalam trading, morning star menjadi salah satu yang paling susah untuk para pemula. Morning star yaitu salah satu bentuk candle yang terjadi dikala terjadi sebuah downtrend panjang. Hal yang membuat sebuah tren bisa terjadi acuan morning star ialah adanya tiga candle yang berlainan bentuknya.
Salah satu candle memiliki badan yang pendek dan berada di antara candle hitam dan candle putih. Antara kedua candle hitam dan putih tersebut tidak ada tumpang tindih dan hal tersebut menandakan downtren sebelumnya sudah mereda. Jika timbul morning star, ada baiknya para trader memerlukan indikator lain sebab ada risiko sinyal imitasi yang terdeteksi.
5. Piercing Line
Strategi yang terakhir ini selain disebut piercing line juga disebut dengan candlestick double. Apabila para trader menemukan pola ini, taktik yang mesti dipraktekkan yakni memastikan kehadiran piercing line berada pada simpulan downtrend. Gunakan indikator RSI atau MACD untuk memastikannya dan siap-siap masuk ke posisi buy jikalau telah benar-benar downtrend.
Perdagangan makin hari senantiasa saja terjadi naik dan turun. Para trader yang menerapkan beberapa seni manajemen trading dengan candlestick ini tentu mesti waspada. Di samping itu, perhatikan candlestick dan jangan sampai salah mengira kalau tak mau merugi.
Incoming search terms:
- taktik trading candlestick
Sumber stt.ac.id