Windows Xp Bikin Sakit Kepala Para Penyebar Ransomware

NESABAMEDIA.COMSebuah alat dekripsi ransomware modern menggambarkan bagaimana para pelaku peretasan itu wajib memasang Windows XP di perangkat mereka, bahkan saat Microsoft menetapkan untuk tidak lagi mendukung metode operasi tersebut semenjak tujuh tahun yang lalu. 


Windows XP telah mengakhiri kala tugasnya pada tanggal 8 April 2014 dan setelahnya tidak lagi menerima pembaruan keselamatan, tetapi hingga kini ini masih banyak orang yang menggunakan sistem operasi itu, dan jumlahnya lebih banyak daripada pengguna Windows Vista. 


Berdasarkan data dari StatCounter, Windows XP dipakai oleh 0,84 persen dari seluruh jenis metode operasi Windows, di mana jumlahnya dua kali lipat dari pengguna Windows Vista kini ini. 


Namun, yang dibahas kali ini bukan tertuju pada jumlah pengguna Windows XP semata, yang pasti masih banyak orang-orang yang menjelajahi dunia maya memakai sistem operasi itu. Yang artinya, masih banyak orang-orang yang nekat berseluncur di internet dengan keamanan yang sangat beresiko. 


Mengapa masih terlalu banyak orang yang memakai sistem operasi yang sudah lama dan tidak lagi kondusif memang terus menjadi perdebatan, namun utamanya adalah alasannya aplikasi usang yang dianggap mereka paling nyaman dan sesuai keperluan. 


Jika suatu perusahaan atau individu memakai Windows XP dan suatu virus ransomware menyerang lalu mengunci perangkat mereka, maka si pelaku di balik virus ransomware itu mau tidak mau mesti mendukung tata cara operasi itu supaya mampu membuka enkripsi file di perangkat kalau ingin mendapat tebusan. 


Hal ini terungkap dari suatu alat dekripsi ransomware modern yang berjulukan Avaddon Ransomware, yang dibentuk secara khusus untuk melakukan dekripsi perangkat Windows XP yang terkena virus jahat itu. 


Kelompok pelaku penyebar ransomware itu hingga-sampai harus membuat alat dekripsi khusus untuk perangkat Windows XP. Pasalnya sistem operasi itu tidak mempunyai teknologi penyusun atau compiler yang terbaru. 


“Visual Studio 2019 tidak lagi mampu melaksanakan penyusunan atau compile untuk Windows XP. Mereka risikonya mesti menggunakan Visual Studio 2017 dan sebuah penyusun XP yang lama yang khusus untuk Windows XP. 


Namun masalahnya yaitu dikala mereka memerlukan fitur modern dari C++, mereka membutuhkan penyusun terbaru, dan model penyusun terbaru tidak mendukung untuk Windows XP,” kata Fabian Wosar pakar virus ransomware. 


Oleh sebab itu, diyakini bahwa para pelaku penyebaran ransomware harus menyusun dekripsi mereka menggunakan Visual Studio dengan versi C++ yang usang untuk mampu mendukung dekripsi di Windows XP.



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama