Jenis Angket Penelitian Yang Wajib Dikenali



Jenis angket- berbicara perihal jenis angket, sebenarnya ada banyak perspektif yang dapat diulas di postingan kali ini. Berbicara ihwal angket, secara sekilas cuma selembar kuesioner untuk membantu menerima data. 





Namun kalau ingin ditelisik lebih dalam lagi, ternyata ada banyak sekali sudut pandang. Belum lagi kalau fokus pada usulan andal dibidangnya. Tentu saja ada banyak pendapat. Maka dari itu, pada peluang kali ini, kita akan membahas jenis angket dan segala sesuatunya yang masih ada kaitannya dengan angket. 





Untuk mempersingkat waktu, langsung saja kita mulai untuk mengintip jenis angket observasi, kemudian dilanjutkan sub bagian tentang jenis angket menurut pertanyaannya dan masih banyak lagi, semua akan diulas tuntas di sini deh pokoknya. 





Jenis Angket Penelitian 





Kuisioner atau yang familiar disebut dengan angket. Menurut Sugiyono, kuesioner yaitu sistem pengambilan data yang dipakai untuk mengetahui variabel yang hendak diukur, dapat pula digunakan untuk mengenali apapun yang dibutuhkan oleh pihak peneliti kepada responden observasi. 





Penelitian kuesioner intinya berbentuk daftar pertanyaan yang disusun secara tertulis. Di mana daftar pertanyaan tersebut digunakan untuk mendapatkan data untuk observasi terhadap responden. 





Kuesioner disebut juga selaku instrumen penelitian selaku sarana untuk mengumpulkan data paling sederhana dan gampang. Setidaknya dengan sistem peneliti mampu mengetahui secara niscaya variabel yang hendak diukur.





Jenis angket penelitian dari segi kemanfaatannya, memiliki dua segi mata pedang, adalah segi baik dan sisi kurang baik. Selain itu, ada syarat pembuatan angket yang valid dan reliabilitas. Langsung saja, kita simak ulasannya selaku berikut. 





1. Kelebihan dan Kelemahan Angket 





Sementara pengambilan data primer tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan yang dicicipi oleh peneliti. Di antaranya sebagai berikut. 





a. Kelebihan pengambilan Data Primer Pada Jenis Angket 





  • Peneliti tidak mesti hadir 
  • Angket mampu diberikan secara bersama-sama kepada responden 
  • Responden mempunyai keleluasaan untuk menjawab berdasarkan kecepatan respons masing-masing 
  • Responden mampu menjawab lebih leluasa dan boleh memakai nama anonim 
  • Angket dibuat terstandar, sehingga semua responden mendapatkan pertanyaan yang sama.




b. Adapun kelemahan menggunakan kuesioner, selaku berikut. 





  • Peneliti tidak teliti, salah satu bentuk ketidaktelitian yang sering terjadi adalah banyak pertanyaan yang terlewat dan tidak terjawab 
  • Validitasnya susah ditemukan 
  • Pengumpulan angket tidak berbarengan 
  • Bahkan sering juga angket tidak kembali 
  • Adanya jawaban tidak jujur dari responden




Itulah jenis angket observasi. dari sedikit pembahasan di atas, setidaknya Anda telah tahu gambaran dan langkah-langkah apa saja yang mesti dikerjakan agar tidak gagap saat dilapangan. 





2. Pembuatan Angket Penelitian 





Ternyata pembuatan kuesioner atau angket tidak sembarang dibuat begitu saja. Pembuatan angket perlu diukur validitas dan reliabilitasnya terlebih dulu. Tujuannya jelas, semoga data penelitiannya valid dan reliabel. Jadi buat calon peneliti pemula, pembuatan angket tidak semudah menciptakan daftar pertanyaan yang sifatnya asal. 





Menurut Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah dibilang angket itu valid dan reliabel bila dibuat menurut instrument sudah dijalankan pengukuran selama berulang kali. Umumnya pengukuran memakai skala likert. 





Buat Kamu yang masih awam dengan skala likert, bahu-membahu Anda telah perna melihat model skala ini kok. Yaitu berupa pilihan jawaban alternative yang mempunyai lima opsi balasan di tabel berikut. 





Kode/SimbolKeteranganBobot
SS Sangat Setuju5
Setuju 4
Netral 3
TsTidak Setuju 2
STSSangat Tidak Setuju1




Dari sini dapat dilihat bahwa pembuatan pertanyaan angket perlu validitas dan reliabilitas. Dikatakan validitas jika alat yang mampu digunakan untuk melaksanakan pengukuran. Jika pertanyaan tersebut tidak dapat digunakan untuk mengukur, maka pertanyaan yang dibuat tidak valid. 





Semengara istilah reabilitas itu sendiri memiliki arti dapat mengemban amanah. Dikatakan dapat diandalkan bila sebuah alat ukur tersebut sudah dapat digunakan berkali-kali dan menghasilkan hasil yang sama. Dengan kata lain, alat ukur harus bersifat konsisten, tidak berubah-ubah. 





Baca Juga: Data Penelitian: Pengertian, Klasifikasi, dan Contoh Lengkapnya





Jenis Angket Berdasarkan Pertanyaan Yang Digunakan 





Berdasarkan jenis angket berdasarkan pertanyaan yang dipakai, ternyata mempunyai perspektif yang menarik untuk kita ulas dan kita pahami. Berikut ulasannya. 





1. Jenis angket berdasarkan pertanyaan 





Jenis angket berdasarkan pertanyaan yang dipakai, berdasarkan Arikunto dibagi menjadi dua jenis. Yaitu angket terbuka dan angket tertutup.  Agar terasa lebih lengkap, berikut rangkuman dari beberapa pendapat mahir perihal jenis angket menurut pertanyaan yang dipakai. 





a. Angket Terbuka 





Angket terbuka lebih sering dipakai untuk mengklasifikasi apakah responden yang diteliti mengalami persoalan atau tidak. Angket terbuka ini digunakan untuk melaksanakan survei.





Ditinjau dari cara menjawabnya, angket ini diberikan oleh peneliti terhadap responden untuk menjawab menggunakan kalimatnya sendiri. 





b. Angket Tertutup





Sementara yang disebut dengan angket tertutup yakni penelitian yang diperuntukan untuk mengenali tingkat tertekan maupun untuk mengetahui pinjaman sosial. Ditinjau dari cara menjawab kuesioner, angket tertutup diberikan oleh pihak peneliti telah menawarkan opsi jawaban terhadap responden. Sehingga responden tinggal memilih sesuai situasi dan keadaan yang dialami. 





Kedua jenis observasi terbuka dan tertutup di atas sering dipakai untuk menggali data primer. Sementara yang dimaksud dengan data primer yakni data yang didapatkan secara pribadi oleh responden.





c. Angket Campuran 





Angket adonan ini bentuk gabungan dari angket tertutup dan angket terbuka. Jadi peneliti mampu memakai alternatif balasan terbuka, supaya responden leluasa dalam menjawab. Tetapi juga terdapat angket tertutup yang mana responden telah diberikan pilihan jawabannya.





2. Jenis Angket Berdasarkan Jawaban Yang Diberikan 





Berdasarkan balasan yang diberikan di atas jenis angket mempunyai dua bentuk jawaban, yaitu jawaban langsung dan balasan tidak langsung. 





a. Jawaban Langsung 





Dikatakan selaku jawaban eksklusif bila responden menjawab dirinya sendiri. Atau bisa juga responden langsung menjawab pertanyaan dari peneliti secara bertatap paras . 





b. Jawaban Tidak Langsung 





Sebaliknya, Jawaban tidak langsung ialah jawaban yang konteksnya menjawab perihal orang lain. Meskipun mampu pula diartikan tanggapan yang tidak mewajibkan bertatap tampang dengan peneliti. 





3. Jenis Angket Berdasarkan Bentuknya 





Mungkin selama ini dikala disebutkan angket, yang terfikirkan di kepala kita cuma satu bentuk angket saja. ternyata ada banyak jenis angket loh. Tentu saja tiap masing-masing jenis angket dapat digunakan menurut situasi dan situasi tertentu. 





Nah, buat Anda yang berniat mengambil data memakai angket. Penting sekali mengerti bentuk-bentuk angket. Berikut yaitu kuesioner atau angket ditinjau dari bentuknya. 





a. Kuesioner Pilihan Ganda 





Sesuai dengan namanya, kuesioner pilihan ganda ialah angket yang dibentuk dalam bentuk opsi ganda. Karena bentuknya pilihan ganda, maka kuesioner ini tergolong dalam kuesioner tertutup, adalah kuesioner yang jawabannya telah ditawarkan oleh peneliti. 





b. Kuesioner Isian 





Sementara yang dimaksud dengan kuesioner isian ialah kuesioner yang menunjukkan keleluasaan terhadap responden untuk menjawab. Bentuk balasan responden lebih terbuka dan lebih kaya makna. Karena responden bisa mengungkap pikiran dan perasaannya tanpa ada batas-batas dalam bentuk pilihan ganda. Nah, kuesioner isian ini juga tergolong angket terbuka. 





c. Check List 





Berbeda dengan checklist, yang ialah kuesioner yang dibuat oleh peneliti kepada responden. Responden tidak menjawab secara isian atau ganda, melainkan menjawab dengan memberikan tanda centang untuk tanggapan yang mendekati. 





d. Kolom Rating Scale Skala Bertingkat





Selain kuesioner checklist, ada juga jenis kolom rating scale skala bertingkat. Nah, daripada gundah bentuk dari rating scale, Anda mungkin sudah pernah mendapatkan angket, dan di sana Anda hanya disuruh menjawab oke dan tidak baiklah saja.





Itulah beberapa perspektif tentang jenis angket berdasarkan pertanyaan yang digunakan. Adapun jenis angket berdasarkan distribusinya, yang akan dibahas di bawah ini. 





Baca Juga: Teknik Menulis Pemaparan Data Sesuai Kaidah Penerbit Buku





Jenis Angket Atau Kuesioner Berdasarkan Distribusi 





Berdasarkan distribusinya, jenis angket dapat dibedakan menjadi beberapa hal berikut ini. bagi calon peneliti wajib tahu. 





1. Angket online 





Mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan yang namanya angket online? Yap, angket online salah satu pengambilan data dengan cara mengantarkan angket ke responden yang dilakukan secara email atau media online yang lain. Seperti yang Anda tahu, sekarang berbagai yang dapat dionlinekan. 





Hanya saja jikalau menggunakan cara ini dari sisi beban biaya memang lebih ekonomis. Dari sisi waktu pun juga lebih mudah. Begitupun juga bagi responden, dapat menjawab sesuai waktu luang yang dimilikinya. Sayangnya, cara ini juga lebih sering diabaikan bagi responden. 





2. Angket telepon 





Sesuai dengan namanya, angket telepon dilaksanakan dengan cara melaksanakan panggilan telepon kepada responden.  Adapun laba memakai tata cara ini, pastinya dari segi pengumpulan data lebih singkat, sayangnya tidak semua responden yang terbuka dan berani menjawab pertanyaan tersebut. Banyak yang menjawabnya tidak yakin. Dari segi ongkos pun juga mahal, alasannya adalah Anda mesti siap mengeluarkan pulsa telepon. 





3. Angket Kunjungan 





Angket kunjungan yaitu angket yang dilaksanakan dengan cara mendatangi responden secara langsung. Misal mampu mendatangi ke rumah-rumah atau ke daerah kerja. Kelemahan cara ini, peneliti terkuras secara energi sebab harus mendatangi rumah ke tempat tinggal atau dari kawasan kerja satu dengan lainnya. 





Kecuali Anda memiliki jiwa petualang dan suka bermain, maka angket kunjungan pas dan cocok buat Anda. atau mungkin responden yang dibutuhkan dalam ruang lingkup satu universitas, maka angket kunjungan ini mampu dipilih. Karena Anda cukup mendatangi responden yang satu se-universitas. 





4. Angket Surat





Pernahkah Anda mendengar angket surat? Angket surat yaitu angket yang cukup sering aku dapatkan. Di mana peneliti mengantarkan selembaran kertas, kemudian selembaran kertas tersebut diberikan kepada responden semoga diisi. Jadi peneliti sengaja mengantarkan pertanyaan dalam bentuk fisik kepada responden. Jika angket telah diisi oleh responden, maka angket tersebut mampu dikembalikan ke peneliti. Sayangnya tidak semua responden bergairahmengembalikan. Endingnya, peneliti yang harus pro aktif bila ada angket yang tidak kembali. 





Adapun laba menggunakan tata cara angket surat, dari pihak responden, pasalnya bisa dijalankan kapan saja seluang mereka. rata-rata, responden dalam menjawab juga lebih objektif. Kelemahannya yaitu dari sisi waktu dan tenaga, disamping itu tidak bisa menghimpun hasil angket.





Itulah beberapa macam angket atau kuesioner bagi calon peneliti. Dari beberapa pilihan di atas, tata cara angket yang manakah yang berdasarkan kamu pas dengan sesuai dengan observasi Anda? Anda bisa share pengalaman Anda dalam mengambil lewat angket. 





Tipe Jenis Angket 





Pengambilan data memakai angket menjadi pilihan bagi kandidat peneliti. Terutama bagi mereka yang malas memakai tata cara penelitian statistik atau hitung menjumlah. Kembali konsentrasi ke tipe jenis angket, berdasarkan tipe angket, dibagi menjadi tiga bentuk, adalah angket teratur, semi terstruktur dan tidak terstruktur. Langsung saja simak ulasannya sebagai berikut. 





1. Angket Terstruktur 





Kaprikornus tipe angket terstruktur berisi daftar pertanyaan dari peneliti. Pada jenis angket terorganisir, peneliti mempersiapkan jenis pertanyaan yang sudah diputuskan sebelumnya. Responden tidak mempunyai ruang leluasa dalam menjawab pertanyaan ini. Penyusunan pertanyaan angket teratur dilandasi dari hasil survei kuantitatif. 





2. Angket Semi Terstruktur 





Sementara angket semi teratur adalah memuat pertanyaan yang mampu dijawab secara bebas oleh responden, dan pertanyaan yang ditentukan oleh peneliti dengan tanggapan yang tidak leluasa. 





Bisa dikatakan, jenis penelitian semi terstruktur ini salah satu jenis angket yang fleksibel dan leluasa dibandingkan dengan angket terencana. Penekanan dari angket semi terorganisir, setiap jawaban yang disampaikan responden, memiliki kemungkinan untuk dilakukan pengusutan terkait alasan dibalik jawaban yang muncul. 





3. Angket Tidak Terstruktur 





Sementara yang disebut dengan angket tidak terencana adalah angket yang lebih sering dipakai untuk menanyai responden secara mendalam. Umumnya tipe angket ini lebih cocok digunakan untuk tipe pengambilan data wawancara informal. Dan, lazimnya juga tidak berupa kuesioner atau angket, melainkan dalam bentuk wawancara secara pribadi. Di mana responden yang dikehendaki yaitu opsi dari pewawancara atau periset.





Dari ketiga tipe jenis angket di atas, Anda bisa memakai angket berdasarkan keperluan, cita-cita dan bentuk data yang peneliti harapkan. 





Baca Juga: Teknik Analisis Data: Pengertian, Macam, dan Langkah-langkahnya





Contoh Angket





Jika di atas disebutkan wacana jenis angkat dan tipe-tipe angket dalam observasi, mungkin Anda penasaran dengan bentuk angket itu sendiri. Berikut adalah pola angket, yang siapa tahu memberikan citra buat Anda yang sedang mempersiapkan menciptakan angket sendiri yang valid dan reabilitas. 





1. Contoh angket Terbuka 





a. Metode apa yang Anda gunakan dalam mengajar di kelas? 









b. Metode apa yang digunakan biar perusahaan Anda tidak banyak karyawan yang keluar kerja dalam jarak cepat? 









2. Contoh Angket Tertutup 





a. Apakah Anda sering menilik hasil pekerjaan peserta didik di kelas? 





  • Selalu 
  • Sering
  • Jarang sekali 




b. Pernahkah Anda mengatur dan mengajak anak berkomunikasi sepulang sekolah? 





  • Selalu 
  • Sering 
  • Jarang sekali 




3. Contoh angket semi terbuka  





a. Metode apa yang Anda lakukan sebagai pendidik dalam mengajar di kelas? 





  • Diskusi
  • Ceramah
  • dsb




b. Model kepemimpinan apa yang Anda kerjakan dalam memimpin perusahaan Anda?





  • Gaya otokratis
  • Gaya demokratis
  • Gaya afiliasi 
  • Gaya laissez-faire




Itulah beberapa pola wacana masing-masing jenis angket. Dari teladan di atas, telah ada gambaran dan perbedaan jelas bukan? Mana pertanyaan yang terbuka, tertutup dan yang mana yang semi terbuka. 





Semoga sedikit ulasan perihal jenis angket ini menunjukkan citra dan faedah. tentu saja, memudahkan Anda dalam melaksanakan observasi. (Irukawa Elisa). 



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama