Ramai-Ramai Meramal Harga Emas Akan Ambrol





Kabar terbaru mengenai vaksin AstraZeneca membuat harga emas menggeluti bebas. Selain itu, data ekonomi negara Amerika Serikat (AS) yang membaik, disinyalir menciptakan harga logam mulia tersebut ikut frustasi hebat.


Jika menyaksikan pada data di perdagangan hari Selasa (24/11/2020) ini, di pasar spot harga emas alami koreksi sebesar 0,38 persen ke US$ 1.828,26 per troy ons. Seperti yang diketahui, harga emas di jual beli hari sebelumnya, yakni hari Senin (23/11/2020), emas jatuh sebesar 1,86 persen. Ini artinya, dalam sehari harga emas ambrol sebanyak lebih dari US$ 30 per troy ons.


Untuk berita, AstraZeneca melaporkan hasil uji klinis tahap kesannya. Meski efektivitasnya hanya 70 persen dan lebih rendah bila dibandingkan dengan Moderna, Pfizer dan BioNTech namun calon vaksin ini mempunyai kelebihan.


Tak cuma soal vaksin AstraZeneca, sentimen lain yang menghipnotis harga emas ialah soal kembali bangkitnya sektor manufaktur dan jasa AS. Pembacaan permulaan indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur AS untuk bulan November berada pada angka 56,7.


Ramai-Ramai Meramal Harga Emas Akan Ambrol

Ramai-Ramai Meramal Harga Emas Akan Ambrol


Mengutip wawancara dari Kitco News, spesialis strategi TD Securities menyampaikan, “Pasar akan mencari setiap diskusi perihal keadaan untuk memperpanjang rata-rata tertimbang jatuh tempo pembelian Treasury. Kami mengharapkan Fed memakai dimensi QE ini untuk melonggarkan, yang mampu menghentikan gelombang besar arus keluar ETF dari emas,”


Chris Vermeluen sebagaiChief Market Strategist di Technical Trader mempunyai persepsi bullish kepada emas selesai tahun ini. Dalam wawancaranya dengan Kitco News, Vermeluen memperkirakan harga emas mampu menjamah US$ 2.100 atau bahkan US$ 2.300 di simpulan tahun.


Ramalan perihal harga emas yang lebih menakjubkan timbul dari pendiri Myrmikan Capital, Dan Oliver. Ia memprediksi emas akan tembus di harga US$ 10.000 per troy ons. Namun dalam prediksinya ini, Oliver tidak menyebut dalam rentang waktu kapan harga emas sesuai dengan yang dia ramalkan.


Prediksi tentang harga emas memang datang dari berbagai golongan. Jika banyak analis yang menatap bullish harga emas untuk tahun depan. Westpac justru menyaksikan potensi harga bullion bisa drop ke US$ 1.650 dalam dua tahun mendatang.


Dalam update November, ekonom senior Westpac Justin Smirk menyampaikan, “Risk aversion sudah memuncak, dan begitu pula harga emas”.


Ia bahkan menyertakan, “Tahun 2020 sudah melihat puncak dari sikap risk aversion, likuiditas bank sentral, dan ketidakpastian global, kesudahannya perkiraan kami untuk harga emas akan turun pada tahun 2021″.







Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama