Angket Penelitian: Pengertian, Prinsip, Jenis, Tindakan, Dan Misalnya



Angket penelitian tidak mampu dilepaskan dari penelitian yang sifatnya kualitatif maupun kuantitatif. Angket penting dipakai untuk mengumpulkan data-data observasi. Seringkali, kita memperoleh jenis angket yang berbeda-beda. Sebelum melaksanakan angket atau kuesioner, kita mesti tahu apa pengertian angket dan apa yang harus diamati dalam penyusunannya. 





Kali ini kita akan membicarakan perihal angket atau kuesioner observasi. Mulai dari pengertian, prinsip-prinsip, jenis, langkah-langkah, sampai dengan misalnya. 





1. Pengertian Angket Penelitian





Angket di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebut dengan daftar pertanyaan tertulis tentang dilema tertentu dengan ruang untuk tanggapan bagi setiap pertanyaan. Angket sama dengan kuesioner adalah sebuah alat riset atau survei yang terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis, bertujuan menerima jawaban dari golongan orang terpilih melalui wawancara eksklusif, atau mampu juga disebut sebagai daftar pertanyaan.





Kita telah mempelajari pemahaman angket secara lazim menurut KBBI, nah, untuk itu kita akan mencari tahu bagaimana pendapat ahli tentang pengertiannya. Penjelasannya mirip di bawah ini.





Baca Juga: Jenis Angket Penelitian yang Wajib Diketahui





a. Black





Metode angket atau kuesioner instrumennya berupa angket atau kuesioner, sedangkan metode tes instrumennya ialah soal tes, sedangkan sistem observasi instrumennya berupa check-list.





b. Widyoko





Angket atau kuesioner adalah sebuah tata cara pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk diberikan respon sesuai dengan seruan pengguna.





c. Kasnodihardjo





Daftar pertanyaan/angket/kuesioner adalah suatu sarana dalam pengumpulan data untuk menemukan citra yang bantu-membantu tentang sebuah keadaan. Kuesioner memiliki peranan penting, alasannya adalah di dalamnya mencakup semua tujuan dari survei atau observasi. Selain itu, kuesioner harus mencakup tiga hal, yaitu, gampang ditanyakan, gampang dijawab, dan gampang diproses.





d. Sukardi





Angket atau kuesioner yakni sebuah teknik pengumpulan data yang tak memerlukan kedatangan eksklusif dari sumber data atau responden penelitian.





e. Winkel 





Angket yaitu suatu daftar atau kumpulan tertulis yang mesti dijawab secara tertulis juga oleh responden penelitian.  





Berdasarkan pendapat para mahir di atas, dapat diambil final bahwa angket atau kuesioner observasi ialah sebuah cara atau teknik pengumpulan data dalam penelitian dengan menggunakan daftar pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden penelitian.





Angket ini mengharuskan peneliti untuk menyesuaikan target atau responden yang mau diseleksi. Peneliti hendaknya harus mempertimbangkan prinsip-prinsip dalam pembuatan angketnya agar sempurna sasaran. Prinsip-prinsip pengerjaan angket bisa dipelajari di bawah ini.





2. Prinsip-prinsip Pembuatan Angket Penelitian





Kasnodihardjo (1993:22) menerangkan bahwa ada prinsip-prinsip dalam pengerjaan atau penyusunan angket/kuesioner penelitian. Syarat-syarat yang harus dipenuhi seperti berikut.





a. Jelas





Pada umumnya, dilema yang timbul menyangkut penggunaan kata-kata yang sempurna biar responden mengetahui benar pertanyaan yang diajukan. Ada kalanya hanya alasannya adalah satu kata yang ganjil maka jawabannya berbeda dan jauh dari yang dibutuhkan.





 Selain itu, perlu diperhatikan bahwa seorang peneliti dalam pertanyaannya jangan hingga memadukan beberapa pertanyaan dalam satu pertanyaan dan jangan sampai pertanyaan tersebut terlalu luas batasannya.





b. Membantu ingatan responden





Pertanyaan mesti dibentuk sedemikian rupa, sehingga membuat lebih mudah responden untuk mengingat-ingat kembali hal-hal yang diperlukan untuk menjawab sebuah pertanyaan. Cara yang sering digunakan ialah menggunakan “time line” dengan mengambil suatu peristiwa penting yang mudah diingat oleh responden. Setelah memakai cara tersebut, lalu masuk pada pertanyaan yang betul-betul diinginkan.





c. Membuat responden bersedia untuk menjawab





Bagaimanapun baiknya, suatu kuesioner akan tidak ada artinya kalau responden tak inginatau menolak untuk memperlihatkan balasan. Hal ini mampu terjadi alasannya susunan pertanyaan ataupun kata-katanya kurang tepat, atau bahkan kurang berkenan pada responden. Oleh karena itu, diusahakan seorang peneliti hendaknya tidak menanyakan hal yang merepotkan atau hal-hal yang bersifat pribadi dalam wawancara.





d. Menghindari bias





Seringkali para responden mengenali balasan yang bahwasanya dari sebuah pertanyaan dari peneliti, tetapi beliau menolak untuk memperlihatkan tanggapan atau malah memperlihatkan balasan yang lain. Paling sering terjadi yakni munculnya pertanyaan soal income dan pengeluaran. Untuk menghindari bias, maka diseleksi kalimat atau kata-kata yang tepat, contohnya dalam bentuk “asumsi” atau “rata-rata”.





e. Mudah mengutarakan





Kadangkala seorang peneliti menemui hambatan karena responden tidak mampu mengutarakan jawabannya dengan terperinci. Untuk mengantisipasi hal tersebut, peneliti hendaknya mesti sudah merencanakan hal-hal yang bisa menunjang kesuksesan wawancara. Misalnya yaitu membawa contoh gambar atau sebuah benda yang bisa menciptakan responden untuk memperlihatkan jawabannya.





f. Dapat menyaring responden





Peneliti haruslah menyaring responden dalam kuesioner yang dipakai untuk penelitian. Hal yang sering terjadi ialah pertanyaan-pertanyaan tidak terjawab alasannya ditanyakan pada responden yang salah. Oleh alasannya adalah itu, seorang peneliti harus memilih responden yang diseleksi.





Baca Juga: Instrumen Penelitian : Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkap





3. Tujuan dan Fungsi Angket Penelitian





Tujuan dan fungsinya dinukil dari rismatrusyandi.blogspot.com, mirip berikut.





a. Tujuan angket observasi





Tujuan penggunaannya ialah sebagai berikut.





  • Pada biasanya tujuan angket atau kuesioner observasi ialah untuk menemukan data dan latar belakang suatu individu atau kelompok yang digunakan untuk sampel penelitian
  • Untuk menghimpun sejumlah isu-info yang berkaitan dengan kepentingan penelitian yang dijalankan
  • Angket bisa menjadi alat asesmen, maka dari itu penentuan responden perlu diperhatikan, biar info yang diperoleh mampu secara maksimal




b. Fungsi angket observasi





Fungsinya ialah sebagai berikut.





  • Menjamin validitas gosip yang diperoleh dengan sistem lain
  • Mengevaluasi program atau kepentingan
  • Mengambil sampling perilaku atau usulan responden
  • Mengumpulkan berita selaku bahan dasar dalam rangka penyusunan acara.




4. Jenis Angket Penelitian





Ada beberapa jenisnya yang mampu dipakai, penjelasannya mirip di bawah ini. 





a. Angket penelitian terbuka (open questionnaire)





Angket penelitian terbuka tujuannya yaitu angket yang di dalamnya diberikan kolom yang bebas dijawab oleh responden. Jawaban pada angket terbuka tidak dibatasi dengan alternatif-alternatif tanggapan mirip pada angket tertutup. 





b. Angket observasi tertutup (closed questionnaire)





Angket tertutup maksudnya adalah angket yang di dalamnya telah terdapat alternatif-alternatif tanggapan yang mampu dijawab oleh para responden. Alternatif balasan pada angket terbuka mampu berupa “YA” atau “TIDAK”, atau mampu juga pilihan objektif, sehingga responden menentukan balasan yang cocok dengannya.





c. Kombinasi angket penelitian tertutup dan terbuka





Kombinasi antara angket penelitian terbuka dan angket observasi tertutup di dalamnya terdapat pertanyaan yang bersifat bebas dijawab oleh responden dan ada juga pertanyaan yang disertai alternatif-alternatif tanggapan yang bisa diseleksi oleh responden.





d. Angket penelitian langsung 





Angket penelitian eksklusif adalah angket penelitian yang di dalamnya berisi daftar pertanyaan yang berhubungan dengan personal atau langsung responden, ada relevansi dengan observasi. Contohnya yaitu nama, pekerjaan, dan sebagainya.





e. Angket penelitian tidak eksklusif





Angket observasi tidak eksklusif yaitu angket observasi yang di dalamnya berisi daftar pertanyaan ihwal orang lain yang dijawab oleh responden, sebab responden lah yang mengenali balasan tentang hal-hal tersebut.





5. Macam-macam Pertanyaan dalam Angket Penelitian





Pertanyaan-pertanyaan yang mampu digunakan dalam angket bermacam-macam jenisnya. Macam-macam pertanyaan dalam angket ini menurut Kasnodihardjo (1993:24-25) mirip berikut.





a. Free response





Jenis pertanyaan ini jawabannya tidak terbatas pada tanggapan yang diputuskan oleh peneliti, akan tetapi responden bisa menjawab bebas dan leluasa mungkin dalam mengungkapkan jawabannya. Pertanyaan ini biasanya dipakai untuk menanyakan opini, motif, atau pandangan responden perihal sebuah hal.





b. Directed response





Jenis pertanyaan ini sudah sedikit diarahkan oleh peneliti dalam jawabannya. Sedikit diarahkan maksudnya yakni pertanyaan ini telah menjadi spesifik atau mendetail perihal sebuah hal yang ingin ditanyakan pada responden observasi.





c. Multiple choice





Jenis pertanyaan ini jawabannya sudah disediakan oleh peneliti dan responden tinggal menentukan jawaban yang tepat. Keuntungan dari jenis pertanyaan ini adalah tidak menyusahkan responden untuk menentukan jawabannya.





d. Checklist





Jenis pertanyaan jenis ini yaitu modifikasi dari teknik multiple choice. Pada jenis pertanyaan ini, responden mampu memberikan tanggapan lebih dari satu yang cocok dengan suatu hal tertentu berhubungan dengan penelitian dengan cara checklist atau menunjukkan centang pada poin yang dipilih responden.





e. Ranking question





Jenis pertanyaan ini membuat responden menentukan tanggapan-jawaban yang tepat dengan cara mengurutkan balasan-jawaban yang sudah ditawarkan oleh peneliti. Jawaban yang diseleksi oleh responden adalah tanggapan yang diurutkan sesuai dengan pendapatnya berhubungan dengan sebuah hal tertentu dalam observasi.





f. Dichotomous question





Jenis pertanyaan ini hanya menawarkan dua opsi jawaban yang mampu dipilih oleh responden. Dua opsi balasan tersebut adalah “Ya” atau “tidak”. Responden memilih satu di antara dua jawaban tersebut yang sesuai dengan pendapatnya.





g. Open ended question





Jenis pertanyaan ini acap kali atau lazimnya digunakan pada observasi kualitatif. Biasanya pertanyaannya dimulai dengan salah satu subjek dan atas dasar tanggapan responden tersebut maka dilanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang disusun selaku kelanjutan dari tanggapan tersebut.





Baca Juga: Data Penelitian: Pengertian, Klasifikasi, dan Contoh Lengkapnya





6. Langkah-langkah dalam Penyusunan Angket Penelitian





Kasnodihardjo (1993:25-36) menjelaskan bahwa ada mekanisme atau tindakan dalam penyusunannya. Prosedurnya seperti di bawah ini.





  • Perencanaan yang matang atau sudah menyiapkan kebutuhan apa saja yang akan digunakan untuk kuesioner tersebut. Selain itu, peneliti mesti memilih sumber data atau responden yang mau ditanyai.
  • Informasi atau data yang ingin diperoleh dari sumber tersebut haruslah dicatat/daftar mulai dari data pokok yang diperlukan dan seterusnya.
  • Mencoba menempatkan diri menjadi orang-orang atau posisi seseorang yang akan memberikan tanggapan/informasi
  • Menentukan urutan topik yang cocok untuk ditanyakan apalagi dulu
  • Menyusun pertanyaan-pertanyaan dengan terang dan tidak ambigu, sehingga responden mampu menunjukkan balasan secara terperinci
  • Menentukan format kuesioner yang hendak digunakan, seperti menawarkan ruang untuk balasan dan sebagainya
  • Setelah yakin dengan pertanyaan dan format angket yang dipakai, peneliti menempatkan diri sebagai interviewer, mengukur pertanyaan-pertanyaan tersebut sudahkah baik dan tepat atau belum
  • Jika semuanya telah siap untuk digunakan, saatnya menggeluti ke lapangan untuk mewawancarai responden yang berhubungan dengan observasi. 




7. Kelebihan dan Kekurangan Angket Penelitian





Di bawah ini yaitu penjelasan mengenai keunggulan dan kekurangannya dinukil dari rismatrusyandi.blogspot.com.





a. Kelebihan atau kelebihan angket observasi





Kelebihannya yaitu sebagai berikut.





  • Kuesioner ialah sistem yang ekonomis, dari segi tenaga yang diperlukan tidak memerlukan kedatangan konselor
  • Setiap responden mampu menerima pertanyaan yang sama
  • Pada angket tertutup, memudahkan tabulasi hasil
  • Pada angket terbuka, responden dapat menawarkan tanggapan yang bebas
  • Responden diberikan waktu yang cukup untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
  • Dapat terhindarkan dari pengaruh subjektivitas
  • Pengisi angket tidak harus menyertakan nama atau anonim, sehingga bisa menerangkan jawaban dengan gamblang
  • Tidak membutuhkan waktu yang lama 




b. Kekurangan atau kelemahan angket observasi





Kekurangan atau kelemahannya yakni sebagai berikut.





  • Responden sering tidak teliti dalam menjawab atau mengisi angket tersebut
  • Sulit untuk mendapatkan jaminan bahwa jawaban yang diberikan oleh responden adalah tepat 
  • Penggunaannya sangat terbatas, yakni hanya pada responden yang bisa membaca dan menulis
  • Pernyataan dan pertanyaan dalam angket dapat ditafsirkan salah oleh responden
  • Sulit menerima jaminan bahwa semua responden mengembalikkan angket yang diberikan.




8. Jenis Angket Penelitian berdasarkan Distribusi





Angket penelitian atau kuesioner dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan distribusinya, dinukil dari penelitianilmiah.com, penjelasannya seperti di bawah ini.





a. Telephone questionnaire (Angket via telepon)





Jenis angket atau kuesioner observasi ini yaitu dengan cara peneliti melakukan panggilan via telepon terhadap responden untuk menghimpun tanggapan atau usulan perihal observasi yang sedang dilakukan.





Kelebihan kuesioner ini adalah responden menawarkan respon yang cepat dan mampu menawarkan banyak info, sedangkan untuk kekurangannya yakni banyak para responden sangsi dalam memberikan balasan atau pendapatnya mengenai suatu hal tersebut.





b. Computer questionnaire (Angket via online/daring)





Jenis angket atau kuesioner penelitian ini yaitu dengan cara peneliti mengirimkan kuesioner menggunakan media online, e-mail, atau secara daring. Contoh jenis penggunaan angket dengan computer questionnaire ini adalah dengan menggunakan google form.





Kelebihan kuesioner ini adalah irit ongkos dan menghemat waktu, sedangkan untuk kekurangannya yaitu responden mampu mengabaikan kuesioner ini bila tidak dipantau.





c. Mail questionnaire (Angket via surat)





Jenis angket atau kuesioner penelitian ini adalah dengan cara peneliti mengantarkan surat atau kuesioner yang bersifat fisik, lalu setelah akhir diisi oleh responden, surat tersebut dapat diantarkembali ke peneliti.





Kelebihan kuesioner ini ialah responden mampu menyelesaikan dalam waktu yang cukup, menjawab dengan jujur, dan bisa dijalankan saat waktu-waktu luang. Kekurangannya kuesioner ini ialah banyak memakan waktu





d. In-House questionnaire (Angket via kunjungan)





Jenis angket atau kuesioner observasi ini ialah dengan cara peneliti mendatangi rumah atau kawasan kerja responden yang berhubungan dengan penelitian yang sedang dijalankan. Keuntungan kuesioner ini adalah responden berada di lingkungan yang alami atau tempat biasa, sedangkan kekurangannya yaitu memerlukan biaya yang tak sedikit.





Baca Juga: Pengertian Metode Penelitian, Tujuan, Macam, dan Contoh Lengkapnya





9. Contoh Angket Penelitian





Contoh-contohnya mampu dipelajari mirip di bawah ini.





a. Angket observasi terbuka





angket penelitian




b. Angket observasi tertutup





angket penelitian




c. Angket observasi kombinasi tertutup dan terbuka (vatih.com)





angket penelitian


Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama