Kriteria Yang Harus Dipenuhi Editor Penerbit Buku

Editor di penerbit buku mempunyai peranan penting dalam menganggap kelayakan naskah yang akan diterbitkan. Mereka dipilih dengan memenuhi beberapa kualifikasi tertentu.


 


Dalam sebuah penerbit buku, tentunya terdapat beberapa orang yang mengisi posisi editor. Mereka yaitu orang-orang yang kompeten, yang dipekerjakan untuk menilai kelayakan naskah untuk bisa diterbitkan. Mereka juga memiliki pekerjaan lain, ialah menyunting isi naskah sehingga bisa lebih layak untuk bisa dibaca oleh banyak orang setelah menjadi buku. Mereka yaitu mitra penulis yang mau berkomunikasi langsung dalam proses penerbitan.


Dalam dunia penerbitan buku, peran editor cukup kompleks. Selain menganggap kelayakan naskah, mereka juga akan terbagi ke dalam beberapa pekerjaan. Ada yang akan mengedit isi atau substansi naskah, ada pula yang hanya mengedit teknik penulisan dan tata bahasa yang dipakai penulis. Mereka juga akan berkomunikasi dengan orang-orang di bagian lain dalam dunia penerbitan buku dan penentu lolos atau tidaknya suatu karya untuk diterbitkan.


Tentunya tidak sembarang orang bisa melakukan pekerjaan sebagai editor di penerbit buku. Orang-orang yang dipilih untuk mengisi pekerjaan ini ialah orang-orang yang mempunyai banyak kemampuan. Cakap saja tidak cukup. Mereka juga mesti mempunyai ketelitian dan ketabahan juga dalam melakukan pekerjaannya. Mereka yang tidak kompeten di bidang ini terperinci bisa merugikan penerbit buku alasannya adalah menghasilkan buku-buku dengan kualitas isi yang diragukan. Oleh karena itu, secara lazim penerbit buku akan memilih editor menurut syarat-syarat tertentu.


Editor yang dipilih oleh penerbit buku yaitu orang yang arif menulis. Meskipun berwenang dalam mengobrak-abrik naskah, seorang editor nantinya akan menilai naskah. Ia yakni orang yang wajib tahu memahami perihal dunia penulisan. Oleh alasannya adalah itu, dia yaitu orang yang mesti mampu menulis. Ia tidak akan mungkin mampu melaksanakan pekerjaannya jikalau tidak bisa menulis dengan baik. Dalam pekerjaannya, kepiawaian editor dalam menulis akan berkhasiat untuk melengkapi isi buku dengan menyertakan ringkasan atau sinopsis buku dan biografi singkat penulis.


Kemudian seorang editor juga harus suka membaca. Orang yang melakukan pekerjaan sebagai editor di penerbit buku mesti mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas. Hal ini akan berguna untuk menganggap sempurna atau tidak tepatnya seorang penulis dalam menuangkan gagasannya. Berbekal pengetahuan dan pengetahuan ini, editor nantinya bisa memberikan masukan terhadap penulis untuk perbaikan isi naskahnya.


Selanjutnya, pasti dilarang terlupakan bahwa seorang editor haruslah orang yang menguasai penggunaan ejaan serta tata bahasa yang bagus dan benar. Editor akan banyak melakukan pekerjaan untuk memeriksa, memperbaiki, dan memperlihatkan masukan kepada penulis terkait teknik dan kaidah penulisan. Dalam hal ini, editor juga akan melakukan pekerjaan untuk mengusut penggunaan aksara, kata, kalimat, dan paragraf pada naskah yang diajukan penulis. Kemudian ia juga akan menjadi seorang penilai efektif atau tidaknya kalimat yang digunakan oleh para penulis dalam isi buku mereka. Oleh alasannya adalah itu, ia haruslah orang yang mempunyai pengertian tingkat tinggi tentang penggunaan ejaan, tata bahasa, bahkan teknik penulisan yang bagus.


Editor di sebuah penerbit buku juga seharusnya ialah orang yang erat dengan kamus dan buku Ejaan Yang Disempurnakan. Ia perlu menghafal berbagai kata baku dan sistem penulisan yang tepat. Ia juga perlu memahami berbagai macam istilah dan ketepatan penulisannya. Jika beliau kurang familiar dengan sebuah kosakata, ia mampu segera menilik kebenarannya lewat kamus. Begitupun jika ia ragu dengan kata-kata yang tidak aneh baginya, dia bisa menentukan arti dan penulisan baku dari kata-kata tersebut. Di samping itu, seorang editor perlu memiliki buku Ejaan Yang Disempurnakan modern biar tidak keliru dalam mengusut ejaan yang dituliskan dalam naskah penulis. Ia perlu meng-upgrade wawasan EYD yang dimilikinya supaya selalu sesuai dengan perkembangan ejaan yang dipakai di dunia penulisan.


Tidak cuma akil dalam menulis, menyunting, dan kemampuan penulisan, seorang editor penerbit buku perlu mempunyai sifat teliti dan tabah. Ia haruslah orang yang cermat dalam memperhatikan kata demi kata yang dituliskan dalam sebuah naskah. Seorang editor juga mesti waspada dalam menyunting naskah. Tujuannya tak lain yakni menolong penulis menghasilkan naskah yang manis dan berkualitas.


Kemudian seorang editor juga perlu memiliki ketekunan yang berlebih. Hal ini karena tidak semua naskah yang ia nilai dan sunting sesuai dengan ekspektasinya. Terkadang ada beberapa penulis yang masih banyak memiliki kekurangan sehingga menuntut editor untuk melakukan pekerjaan lebih banyak ketimbang seharusnya. Kekurangan penulis ini mampu jadi sungguh fatal dalam menulis naskah sehingga memerlukan ketekunan dari seorang editor untuk menghadapinya. Hal ini tak jarang juga membuat editor emosi dalam melaksanakan pekerjaannya. Nah, untuk menyingkir dari adanya luapan emosi, seharusnya seorang editor yakni orang-orang yang terpilih alasannya adalah kemampuan, kecermatan, dan kesabarannya.


Di samping itu, kecakapan seorang editor juga tidak terbatas pada dunia penulisan dan pengetahuan yang luas saja. Orang yang bekerja selaku editor di penerbit buku hendaknya mempunyai keterampilan di suatu bidang tertentu. Ia perlu memiliki keterampilan di suatu bidang sehingga nantinya mampu menganggap naskah di bidang yang sama dengannya. Tanpa keterampilan seperti ini, seorang editor tidak akan bisa menilai kelayakan naskah.


Berikutnya, editor juga perlu menguasai bahasa ajaib, baik tertulis maupun lisan, terutama Bahasa Inggris. Editor dengan kemampuan bahasa aneh yang mumpuni nantinya bisa dipekerjakan untuk menerjemahkan buku-buku dengan bahasa yang berlawanan dengan bahasa negerinya. Penguasaan bahasa gila tidak hanya bermanfaat untuk pekerjaannya, dalam perjalanan kariernya seorang editor pun akan mempunyai nilai plus tersendiri.


Hal yang agak khusus dan wajib dimiliki editor adalah pengertian ihwal kode etik editing naskah dan gaya penulisan seseorang. Ketika melakukan pekerjaan di suatu penerbit buku, seorang editor mesti tahu banyak sekali hal yang ialah hak dan kewajibannya. Kemudian ia juga perlu tahu hal-hal yang boleh atau tidak diperbolehkan untuk beliau kerjakan. Tanpa pengetahuan ini, dia akan buta akan profesinya dan mampu salah dalam melangkah.


Di sisi lain, seorang editor juga perlu mengerti banyak sekali gaya penulisan yang menjadi ciri khas penulis. Dengan mengerti gaya penulisan, beliau tidak akan seenaknya menyunting naskah sesuai dengan gayanya. Ia akan tetap memperlihatkan ciri khas penulis dalam karyanya, di samping melaksanakan perbaikan isi naskah. Kecermatan editor lalu dibutuhkan dalam hal ini, terutama untuk mendapatkan gaya penulisan seorang penulis.


Walaupun dianggap mempunyai kualifikasi tertentu untuk melakukan pekerjaan di sebuah penerbit buku, seorang editor pun memiliki batas-batas tertentu dalam melakukan pekerjaannya. Ia tidak mampu melaksanakan penyempurnaan kepada naskah-naskah yang sangat tidak sesuai dengan ketentuan penerbit dan penulisan. Ia juga bukanlah orang yang punya banyak waktu untuk meneliti dan memperbaiki kesalahan-kesalahan fundamental yang semestinya bisa diperbaiki oleh penulis sendiri.


 


 


Referensi:



  1. spoilaaa.wordpress.com/2015/01/12/jadi-editor-9-syarat-yang-mesti-kamu-penuhi/ diakses pada 3 Agustus 2016 pukul 09:20 WIB.


[Wiwik Fitri Wulandari]



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama