Kesulitan Memilih Topik Observasi? Dapatkan Jawabannya Di Sini



Topik Penelitian. Topik observasi sebagai titik sentral  atau dasar pemahaman bagi calon peneliti pemula. Berkat kehadiran topik, akan memudahkan kandidat peneliti memilih langkah-langkah selanjutnya.  Misalnya menentukan latar belakang, tata cara penelitian dan hipotesis dan pengambilan keputusan. 





Pengertian topik secara lazim mampu diartikan sebagai berita atau pokok bahasan yang sifatnya masih absurd dan relatif umum. Agar topik tersebut menarik untuk diulas dan tajam, maka perlu memilih titik fokus. Adapun cara supaya bisa memperoleh titik konsentrasi tersebut, adalah mencari daya tariknya. Bisa juga mencari informasi yang sedang hangat dari topik yang Anda ambil. 





Pasalnya, pengambilan topik yang mempesona yakni yang tidak terlampau luas, namun juga tidak terlalu sempit. Oh iya, buat Anda yang masih mencari-cari berita seputar topik observasi, postingan kali ini akan mengulas tuntas. Langsung saja, berikut ulasannya. 





Pengertian Topik Penelitian Menurut Para Ahli 





Pengertian topik  penelitian berdasarkan para andal memiliki perspektif yang beragam. Berikut beberapa pertimbangan mereka ihwal topik  observasi. 





1. Sanggup 





Menurut Sanggup (2015) lebih spesifik lagi bahwa topik observasi bantu-membantu topik yang sifatnya masih lazim dan luas. Penulis atau peneliti perlu membuat batas-batas ruang lingkup gunna tidak terhanyut dalam persoalan yang tidak akan habisnya. 





Sanggup juga menyebutkan bahwa pengerjaan batasan topik dapat dilakukan dengan beberapa cara. Salah satu cara diantaranya yaitu menciptakan jam, menciptakan diagram pohon atau mampu juga dengan piramida terbalik. 





2. Sjamsuddin 





Sementara Sjamsuddin (2007) memaknai topik penelitian lagi spesifik lagi. disebutkan bahwa terdapat empat tolok ukur. Keempat standar tersebut mencakup sebagai berikut. 





a. Nilai 





Kriteria sebuah topik setidaknya memperlihatkan penjelasan yang lebih esensial dan universal. Bisa juga dengan melaksanakan pendekatan kaji kasus atau dengan mendemonstrasikan suatu korelasi yang berperan besar. 





b. Keaslian 





Topik mesti bersifat orisinil, tidak meniru karya yang pernah ada atau yang pernah dibentuk. Meskipun demikian, penulis wajib memasukan fakta dan data. 





c. Kepraktisan 





Adapun syarat lainnya, topik mesti simpel yang mempunyai arti mudah untuk memudahkan sumber-sumber. Calon peneliti juga perlu menganalisis, apakah topik yang diangkat sesuai dan pas digunakan dalam suatu penelitian makalah, buku, skripsi atau tesis. Fungsinya yaitu untuk mengukur kedalaman pembahasan yang akan dIulas. 





d. Kesatuan 





Topik harus bersifat kesatuan atau unity. Makara penentuan topik bisa dibentuk dengan cara mengarahkan tema ke dalam sebuah pertanyaan. Pertanyaan inilah yang nantinya akan membantu penulis dalam membuat kesimpulan final. 





Baca Juga: Penelitian Korelasional : Pengertian, Ciri-ciri, Langkah, dan Contoh





3. Eko B. Sulistio 





Menurut Eko B. Sulistio topik ialah kejian atau suatu fenomena (insiden) yang akan dijadikan selaku objek observasi. Ia juga menyebutkan kalau topik bukanlah sebuah judul. Tetapi judul dapat sama dengan topik. 





Itulah beberapa pemahaman topik observasi menurut para mahir. Jika ditarik kesimpulan, maka topik penelitian selain penting bagi peneliti untuk membantu menciptakan kesimpulan, topik observasi juga mempermudah peneliti menentukan pembahasan selanjutnya. 





Jenis Topik  Penelitian 





Jenis topik observasi memang ada aneka macam macam-macamnya. Bahkan hampir semua cabang ilmu pengetahuan mempunyai spesifikasi atau definisinya sendiri. Nah, di sub bagian ini kita akan membahas jenis topik penelitian, meski tidak semua mampu disebutkan, hanya perwakilan saja. 





1. Antropologi 





Jenis topik penelitian antropologi yakni cabang ilmu yang khusus mempelajari tentang manusia. Sebagai cabang ilmu yang mempelajari tentang manusia, maka cabang ilmu ini tidak sekedar mempelajari dari aspek rohaniah insan saja. tetapi juga mempelajari perihal langkah-langkah manusia. 





Pendekatan ilmu antropologi lebih menekankan pada ilmu sosiologi, ilmu hukum, ilmu psikologi, ilmu pendidikan, ilmu komunikasi, ilmu filsafat sampai ilmu politik. Jadi, buat kau yang sedang menciptakan suatu penelitian, mampu mengambil topik observasi dari perspektif cabang-cabang ilmu tersebut. 





2. Studi Media Komparatif 





Studi media komparatif ialah peneliti mengambil topik penelitian dengan cara membandingkan. Baik itu yang sifatnya membandingkan persamaan atau membandingkan perbedaan objek yang mau dikaji untuk meneliti. 





Pada penelitian komparatif, umumnya variabel yang diambil masih bersifat mampu berdiri diatas kaki sendiri, tetapi variabel yang digunakan lazimnya lebih dari satu di waktu yang berlawanan. Penelitian komparatif tergolong observasi deskriptif. Seperti yang Anda tahu, bahu-membahu penelitian deskriptif ialah observasi yang berupaya mencari sebab akhir dengan cara menganalisis aspek penyebut kenapa timbul fenomena tertentu.





Jadi buat Anda yang sedang menemukan sebuah problem dilapangan terjadinya fenomena baik itu fenomena alam maupun fenomena sosial, mampu Anda angkat dijadikan topik observasi. lalu ditindaklanjuti secara spesifik. Maka jenis penelitian Anda akan masuk dalam jenis studi media komparatif. 





3. Studi Budaya 





Jenis penelitian studi budaya bahu-membahu tidak jauh berbeda dengan jenis antropologi. Hanya saja konsentrasi pada studi budaya lebih spesifik. Sementara antropologi memiliki cabang ilmu yang masih luas. studi budaya atau yang lebih familiar dengan perumpamaan culture studies yaitu cabang ilmu yang spesifik mempelajari perihal budaya. 





Dalam suatu observasi, studi budaya sering digunanakan untuk menguji antara kebudayaan. Tidak hanya itu, sering juga dipakai untuk menguji ihwal kekuasaan, suatu pergantian dan representasi yang terjadi pada kelompok tertentu. 





Cabang ilmu ini salah satu teori yang dikembangkan dari para tokoh melihat masalah urusan yang terjadi pada masyarakat. Tidak melulu ihwal fokus pada kebudayaan masyarakat, tetapi juga menanggapi keadaan politik dan historis yang senantiasa berubah-ubah. Karena budaya itu sendiri pun dalam makna yang spesifik juga bersifat politis.





4. Linguistik (Ilmu Bahasa) 





Jenis topik yang keempat ada ilmu bahasa atau yang bersahabat kita dengar dengan linguistic. Ada dua jenis observasi linguistic, yakni linguistic mikro dan makro. 





a. Linguistik mikro 





Linguistic mikro mencakup selaku berikut. 





  • Semantic 
  • Sintaksis
  • Morfologi
  • Fonologi 




b. Linguistik makro 





Linguistik makro pun juga meliputi beberapa cakupan selaku berikut. 





  • Psikolinguistik 
  • Sosiolinguistik 
  • Neurolinguistik
  • Ekolinguistik
  • Etnolinguistik 
  • Linguistic forensic 




Dari dua macam tersebut, setidaknya Anda bisa mengambil topik observasi yang ada kaitannya dengan salah satu poin-poin di atas. 





Baca Juga: Penelitian Deskriptif: Pengertian, Kriteria, Metode, dan Contoh





5. Ekonomi 





Jenis topik observasi ekonomi salah satu jenis topik yang banyak perkara yang dapat diangkat. Seperti yang Anda tahu, cabang ilmu ekonomi itu sendiri tidak sekedar membahas perihal pasar dan perekonomian saja, tetapi juga ada ekonomi syariah, ekonomi pembangunan dan masih banyak lagi topik yang mampu diangkat. 





6. Sains 





Penelitian Sains memang terkesan mewah. Istilah Sains itu sendiri sebetulnya merujuk pada bidang ilmiah. Terdapat tiga golongan besar dalam sains, selaku berikut. 





a. Ilmu Formal





Cabang ilmu formal meliputi cabang ilmu mirip statistika, matematika dan logika. 





b. Ilmu Alam





Sesuai dengan namanya, ilmu alam akan fokus mempelajari ihwal fenomena alam yang dapat dipelajari dalam ilmu fisik, geologis, biologis alam semesta, kimia dan kosmologi. 





c. Ilmu Sosial





Sementara yang disebut dengan ilmu sosial ialah ilmu yang khusus mempelajari perilaku dan sifat penduduk . 





Dari ketiga cabang ilmu sains di atas, Anda cukup mengambil satu topik penelitian saja yang lebih spesifik. Misalnya ingin fokus pada cabang ilmu sosial ingin mempelajari argumentasi masyarakat di desa A memiliki rasa bantu-membantu yang tinggi. Dsb. 





Itulah enam jenis topik penelitian yang bisa dijadikan tumpuan gambaran. Jika mengulas lebih jauh dan spesifik lagi, masih ada jenis topik penelitian yang bisa kita papar dan kita ulas. 





Unsur Topik  Penelitian 





Adapun unsur topik observasi yang perlu diamati. Ada dua komponen ialah terdapat komponen utama dan komponen penunjang. 





1. Unsur utama 





Unsur topik penelitian yang utama mempunyai beberapa catatan, ialah topik belum pernah diangkat dan diteliti oleh peneliti lainnya. Misalnya topik mirip, fokus observasi harus berlawanan. Selain itu topik yang baik mesti mampu dijangkau. Terakhir, Setiap topik yang diangkat, dapat diselidiki lebih lanjut. 





2. Unsur pendukung





Unsur penunjang dalam menentukan topik observasi wajib dikuasai oleh peneliti. Hal ini bertujuan semoga peneliti tidak mengalami kesulitan. Jika tidak menguasai topik tersebut, mengapa mesti dipaksakan untuk diteliti, jatuhnya justru akan menyulitkan diri sendiri. 





Unsur penunjang dalam topik penelitian yang lain adalah, data yang tersedia untuk topik observasi yang yang diseleksi. Terdapat satu perhiasan lagi, pastikan topik yang akan diambil setidaknya menawan untuk diselidiki. Agar pembaca pun juga terpesona untuk membaca sampai selesai.





Cara Menuliskan Topik  Penelitian 





Cara menuliskan topik observasi intinya tidak ada cara rahasia atau special. Bagi peneliti profesional, aku percaya mereka pun memiliki caranya sendiri dalam menentukan topik observasi. Sementara bagi pemula, masih ada yang galau bagaimana cara menuliskan topik penelitian. 





Makara, dikala membuat sebuah topik observasi, amati beberapa poin yang dapat dijadikan selaku pertimbangan memilih topik. 





1. Topik yang diangkat memiliki faedah bagi orang lain 





Topik yang diangkat memiliki nilai manfaat bagi orang lain (penduduk ) dan memang patut untuk dibahas. Jika topik tersebut sekiranya kurang menarik dan tidak ada efek bagi penduduk , disarankan untuk mencari topik lain. 





2. Topik harus dikuasai dengan baik oleh si peneliti





Cara menuliskan topik observasi yang tidak kalah penting yaitu, tentukan topik tersebut Anda kuasai. Topik yang tidak dikuasai akan menghipnotis penampilan dan motivasi menuntaskan penelitian. 





3. Topik Harus Menarik 





Menarik dalam hal ini ada benang merah, konfilk atau emosi yang bisa dibedah. Tentu saja berdasarkan dengan data dan fakta yang ada. 





4. Pembahasan Topik Memadai 





Jika kesusahan memilih topik dan tidak menguasai topik yang diambil, maka Anda mampu melakukannya dengan membaca tumpuan agar pengetahuan memadai. Penguasaan materi yang baik, pastinya akan mempengaruhi Anda dalam menyampaikan pesan. 





5. Manentukan Topik yang mempesona dan baik 





Barangkali Anda merasa kesusahan memilih topik yang baik dan menawan? Ada beberapa tips singkat, selaku berikut. 





  1. Topik bisa diambil dari topik usang, tujuannya bukan topik yang sifatnya baru
  2. Tidak terlalu teknis karena justru menghilangkan kesan ilmiah 
  3. Tidak mengambil topik yang sifatnya kontroversial, sebab kalau dipaksakan tetap diambil, pengambilan data mampu menjadikan duduk perkara. 




Itulah kelima cara menuliskan topik penelitian. Dari beberapa cara diatas semoga Anda menerima gambaran. Catatan pelengkap, ingat jika cara diatas bukanlah cara baku. Karena setiap calon peneliti memiliki caranya sendiri-sendiri. 





Baca Juga: Penelitian Studi Kasus: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkap





Contoh Topik  Penelitian 





Contoh topik penelitian memang tidak akan ada habisnya untuk dituliskan. Karena ada banyak acuan, maka berikut beberapa misalnya di masing-masing cabang ilmu dibawah ini. 





1. Antropologi 





Jika di bagian di atas telah dibahas wacana jenis bidang antropologi, mungkin Anda mengajukan pertanyaan-tanya, bentuk dari teladan bidang antropologi seperti apa sih? 





Contoh topik antropologi mampu mengambil problem perihal “cara interaksi antar manusia”. Dari topik yang telah diangkat tersebut, mampu kita buat kerangka atau sub poin dan jika ada sub sub poin, juga bisa disertakan. 





2. Studi Media Komparatif 





Sementara acuan dari bidang komparatif itu sendiri mampu juga mengambil dari banyak sekali hal. Contoh topik tersebut yakni “Selera Konsumen Desa Dan Kota”. Nah dari contoh tersebut masih bersifat lazim. 





Agar lebih spesifik lagi, maka butuh spesifikasi lagi. contohnya akan spesifik pada selera konsumen desa dan kota dalam hal membeli gendong bayi tradisonal (jarik) dengann gendong bayi modern dan kekinian. Dari situ terlihat bahwa ada konsentrasi yang  lebih mengerucut.





3. Studi Budaya 





Contoh dari bidang studi budaya pastinya lebih menonjolkan pada studi budayanya. Nah, berikut beberapa teladan kalimat topik tersebut. 





  • Daya tarik kesenian lokal di Kabupaten Jember Tentang Reog
  • Yogyakarta Sebagai Kota Pelajar Sekaligus Kota Berbudaya
  • Budaya Masyarakat Pecinan Di Yogyakarta dan Masyarakat Diluar Pecinan




4. Linguistic (Ilmu Bahasa)





Contoh dari bidang linguistic memiliki jangkauan lebih spesifik lagi. Buat Anda yang binggung mirip apa acuan topik ihwal linguistic. Berikut ada beberapa acuan topik. 





  • Pengaruh perbedaan fonologi antara bahasa Indonesia dan Inggris kepada pembelajaran pronunciation.
  • Konstruksi gender dalam iklan telepon seluler (ponsel) di media cetak : tinjauan analisis semiologi terhadap iklan-iklan ponsel di media cetak tahun 2000-2003
  • Karakteristik jargon yang digunakan dalam chatting di YM
  • Resistensi kepada hegemoni barat dalam peradaban : analisis semiologi komunikasi dalam lirik lagu kalangan musik U2
  • Analisis penggunaan profanity pada lagu rap




5. Ekonomi 





Contoh dari bidang ekonomi memang ada banyak tama yang mampu dipaparkan. Berikut ialah beberapa contoh topik di bidang ekonomi. 





  • Kondisi keuangan Mempengaruhi Pertumbuhan Perusahaan
  • Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia 
  • Faktor yang mensugesti permintaan kredit 
  • Faktor Yang menghipnotis kemajuan ekonomi DIY
  • Penyaluran Kredit Perum Pegadaian




Baca Juga: Data Penelitian: Pengertian, Klasifikasi, dan Contoh Lengkapnya





6. Sains 





Contoh topik observasi sains pun ada banyak. Berikut hanya beberapa contoh kecilnya saja. 





  • Mengenalkan cara bermain tuas pada belum dewasa usia dini 
  • Memperkenalkan cara kerja magnet 
  • Mengenalkan pergeseran benda padat menjadi benda cair 




Itulah hal-hal terpenting tentang hal ini. Bagi kandidat peneliti pemula, memang akan merasa sulit menentukannya. Namun, kalau sudah sudah biasa dan jam melayang tinggi. Maka menentukan topik tidak lagi sesuatu yang menyusahkan. 





Sebagai pemanis tips, khususnya buat Anda yang mengalami kesusahan memilih topik. ANda bisa mencatat sebanyak mungkin wangsit yang tertangkap. Kemudian dari catatan yang sudah dikumpulkan, mampu Anda ambil satu topik yang paling menarik dan memperlihatkan banyak manfaat bagi kalangan masyarakat. 





Setelah itu, barulah mengumpulkan berita terkait topik yang diangkat. Cari data, fakta dan hasil observasi untuk dimasak maupun di komparasikan. Itu saja, semoga sedikit pembahasan ini bermanfaat. (Irukawa Elisa)



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama