Harga Emas Dunia Ambles, Bagaimana Kabar Koin Dinar?





Di hari Senin (24/8/2020) harga emas dunia melemah sesudah mencatat penurunan dalam dua pekan berturut-turut.


Harga emas dunia yang negatif, tentu mensugesti harga logam mulia dalam negeri. Emas batangan bikinan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) tercatat telah alami tren penurunan semenjak pekan lalu.


Antam tidak hanya memproduksi emas batangan, namun juga memproduksi koin dinar. Melansir pada data situs logammulia.com, pada hari Selasa (25/8/2020) koin 1 dinar dengan kemurnian Au 91,7 persen dibanderol Rp 3. 843.176. Untuk diketahui 1 koin dinar mempunyai berat sebesar 4,25 gram.


Saat harga emas dunia sedang alami kenaikan dan mencetak rekor, harga koin dinar telah menurun jauh dibandingkan dengan awal bulan lalu.


Pada 5 Agustus kemarin, koin 1 dinar dihargai Rp 3.948.289, ini berarti bahwa terjadi penurunan sebesar 2,66 persen.


Seperti yang dimengerti, Antam juga memasarkan beberapa koin dinar, diantaranya yaitu koin 1/2 dinar, 2 dinar, dan 4 dinar. Koin dinar dengan kemurnian FG 99,99 persen, di mana harga 1 koinnya Rp 4.177.750 juga alami penurunan sebanyak 2,67 persen kalau dibandingkan dengan harga pada 5 Agustus lalu.


Harga Emas Dunia Ambles, Bagaimana Kabar Koin Dinar?

Harga Emas Dunia Ambles, Bagaimana Kabar Koin Dinar?


Tidak hanya memasarkan koin dinar, Antam juga menjual koin dirham yang berbahan dasar dari perak. Sebagai catatan, 1 koin dirham dengan kemurnian Ag 99,95 persen dibanderol Rp 92.570. Untuk dikenali 1 koin dirham memiliki berat 2,975 gram.


Bursa saham Amerika Serikat (Wall Street) yang terus menguat, menjadi salah satu pemicu dari pelemahan emas. Seperti yang tercatat bahwa indeks S&P 500 dan Nasdaq mencetak rekor tertinggi sepanjang kurun. Indeks S&P 500 untuk pertama kalinya menyelesaikan perdagangan di atas level 3.400.


Mengutip dari Refinitiv pada perdagangan di hari Selasa (25/8/2020) emas melemah 0,5 persen ke US$ 1.922,80 per troy ons di pasar spot. Sementara di jual beli hari sebelumnya, harga emas juga melemah 0,36 persen dan dalam 2 pekan sebelumnya total pelemahan sebesar 4,86 persen.


Kepala taktik komoditas Saxo Bank, Ole Hansen, mengatakan bahwa selain penguatan Wall Street, dolar AS yang perlahan kembali menguat juga akan menjadi faktor penekan harga emas yang signifikan dalam jangka pendek.


Melansir dari Kitco pada hari Minggu (23/8/2020) Hansen menyampaikan, “Kami menyaksikan posisi jual (short) dolar AS ada di level ekstrim dan posisi tersebut saat ini mulai menurun. Hal itu membuat posisi bullish emas juga akan menurun dalam jangka pendek”.


Indeks dolar AS pada hari Selasa (25/8/2020) kemarin menguat tipis senilai 0,04 persen ke 93,298 meski tipis tetapi semakin menjauhkannya dari level terlemah dalam lebih dari 2 tahun 92,127 yang disentuh pada Senin pekan kemudian.







Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama