Cara Menulis Sitasi Dari Jurnal, Buku Dan Website



Pengertian Sitasi (Kutipan)





Pernah mendengar sitasi? Sitasi yaitu upaya penulis untuk mencuplik kalimat dari penulis lain yang mau disampaikan terhadap pembaca.





Sitasi ialah hal wajib yang ada dalam penulisan buku akademik, ataupun goresan pena yang berbau ilmiah yang lain.





Karena mencuplik, pastinya penting sekali menuliskan sumber. Bagaimanapun juga, pencuplikan ini salah satu bentuk menghormati dan bentuk kejujuran atas hak kekayaan intelektual. Setidaknya dengan mencantumkan sumber, akan terhindar pula dari plagiarisme.





Barangkali Anda masih ragu setiap kali menulis sitasi. Atau mungkin masih galau dan tidak tahu bagaimana penulisan sitasi yang benar dan sempurna. Penulisan sitasi yang benar ada beberapa catatan yang mesti Anda pahami. Apa saja? Anda bisa simak beberapa ulasan di bawah ini. 





Macam-macam Sumber Sitasi





Sitasi dapat diambil dari aneka macam sumber berikut ini :





  1. Buku: penulis, judul buku, daerah penerbitan, penerbit, tanggal penerbitan, dan nomor halaman kalau sesuai. [8]
    Jurnal: penulis, judul postingan, judul jurnal, tanggal terbit, dan nomor halaman.
  2. Surat kabar/news paper: penulis, judul artikel, nama surat kabar, judul bagian dan nomor halaman jikalau diinginkan, tanggal penerbitan.
  3. Situs web: penulis, judul artikel dan publikasi kalau sesuai, serta URL, dan tanggal saat situs diakses.
  4. Puisi: garis miring spasi lazimnya digunakan untuk memberikan baris terpisah dari puisi, dan kutipan dalam kurung umumnya menambahkan nomor baris. Misalnya: “Karena saya harus mengasihi karena aku hidup / Dan hidup di dalam diriku yaitu apa yang kamu berikan.” (Brennan, baris 15-16). [9]
  5. Wawancara: nama pewawancara, deskriptor wawancara (mis. Wawancara langsung) dan tanggal wawancara.




Aturan Penulisan Sitasi Yang Benar





Secara sekilas, penulisan sitasi mesti mengikuti beberapa aturan. Karena selama ini banyak sekali penulisan sitasi yang kurang sempurna dan terkesan asal dalam penulisan. Lantas, apa saja aturan yang perlu dimengerti oleh penulis?





Pertama, Penulisan sitasi dapat ditulis di bagian awal dan di bab tamat kutipan.





Kedua, terkait penulisan nama penulis, maka penulisan nama cuma ditulis nama belakangnya dulu, baru diikuti dengan nama depan si penulis. Barulah disertai sumber kutipan tersebut dicetak atau diterbitkan pada tahun berapa.





Barulah diikuti dengan kutipan yang hendak diambil. Satu catatan komplemen nih, terkait dengan penulisan tahun, dipisahkan oleh tanda koma (,) sehabis penulisan nama belakang. 





Ketiga, Apabila sitasi tersebut ditulis lebih dari satu orang, misal dua orang. Maka kedua nama penulis wajib dituliskan atau dicantumkan dan memakai kata hubung ‘dan’.





Hanya saja penulisan ‘dan’ menggunakan simbol ‘&’. Kaprikornus setiap kata hubung tidak dibolehkan menggunakan ‘dan’ ataupun ‘and’ sekalipun literatur berasal dari bahasa ajaib.





Kecuali jika isi dari naskah karya ilmiah yang Anda tulis memakai bahasa inggris, maka kata hubung mampu menggunakan bahasa ajaib ‘and’. 





Keempat, Apabila penulisan sitasi didapati penulisnya lebih dari dua, maka cukup ditulis satu penulis saja. Dibagian belakang barulah ditambah et al yang diambil dari (and others), atau mampu pula disederhanakan dengan istilah dan mitra-kawan (dkk). 





Lima, Khusus penulisan sitasi yang diambil dari literatur terjemahan (berlaku untuk artikel, dan buku) maka yang harus dituliskan bukan penerjemahnya, melainkan penulis aslinya. Setelah itu, barulah dibarengi oleh tahun terbit literatur orisinil. Pertanyaannya yaitu, si penerjemah dituliskan dimana? Kaprikornus penerjemah dituliskan di daftar pustaka.





Cara Penulisan Sitasi dari Jurnal, Buku dan Website





Cara menulis sitasi dari jurnal ternyata ada beberapa sistem penulisan yang semestinya dikuasai. Karena ada beberapa catatan secara teknis penulisan.





Misalnya, cara penulisan sitasi jikalau posisinya berada di permulaan kalimat atau awal teks ada pula kutipan yang ditulis di simpulan kalimat. Langsung saja, simak beberapa sebab selaku berikut.





Penulisan sitasi mampu dibagi menjadi dua adalah :





Brief : Mengacu pada cara sebuah karya dikutip baik di badan teks atau di catatan kaki.





Full : Mengacu pada cara kutipan itu akan dikutip dalam bibliografi atau daftar pustaka





#1. Menulis Sitasi Di Kalimat Awal Teks





Tidak dapat dipungkiri banyak orang yang merasa bingung dan tidak tahu bagaimana cara penulisan sitasi yang benar. Karena memang ada beberapa versi. Nah, setidaknya ada beberapa catatan yang mesti dimengerti dalam menuliskannya, di antaranya selaku berikut. 





a. Menulis Sitasi dengan Satu Penulis 





Nah, ada beberapa cara menulis sitasi yang ditulis oleh satu penulis. Pertama dapat ditulis tanpa menggunakan halaman, dan kedua tidak menggunakan halaman. Berikut adalah contohnya. 





Andre (2020) menyatakan bahwa ….





Apabila diikuti dengan halaman, maka mampu ditulis seperti ini : Menurut Irukawa (2020: 99) …..





b. Menulis Sitasi Dua Penulis 





Akan berbeda lagi jika jumlah penulis lebih satu, atau ada dua penulis. Maka penulisan sumber sitasi atau kutipan di permulaan kalimat atau awal teks, mampu ditulis dengan cara berikut. 





Irukawa & Hanifa (2020)….





c. Menulis Sitasi yang Lebih Dua Penulis





Tentu saja berlainan secara teknis penulisan sitasi yang jumlah penulisnya lebih dari dua. Maka penulisan mampu dilakukan dengan cara menyingkat dengan kode. Misalnya mirip berikut ini. 





Menurut Irukawa et al., (2020) …





#2. Sumber Sitasi Di Akhir Kalimat





a. Satu Penulis





…. (Irukawa, 2020)





Jika disertai halaman, maka penulisan sitasi seperti berikut: ….(Irukawa, 2020: 99).





b. Dua Penulis





…. (Irukawa & Elisa, 2020)





Jika disertai dengan halaman, maka penulisan sitasi di tamat kalimat seperti berikut : … (Tiara & Juna, 99)





c. Lebih dari dua penulis 





Jadi untuk penulisan nama, cukup tulis satu penulis saja. lalu di bab belakang nama disertai dengan et al. Contoh mampu dilihat sebagai berikut. 





…. (Irukawa et al, 2009)





#3. Cara Menulis Sitasi dengan Dua Sumber Referensi atau Lebih





Jika di poin sebelumnya disebutkan cara menulis sitasi dari jurnal yang diambil dari satu sumber. Nah, bila kutipan diambil lebih dari satu sumber, pastinya penulisannya pun akan berlawanan, akan terlihat mirip berikut. 





Contoh: Elisa (2019, 2020)





Jika ingin ditulis diikuti dengan tahun terbit sama, maka penulisannya harus dibedakan. Contoh selaku berikut Irukawa (2009a, 2009b)





Nah, akan berlainan lagi jikalau penulisan sitasi mengambil dari banyak sekali sumber. Maka, penulisannya bisa dilihat sebagai berikut. 





(Irukawa, 1999; Rahmad & Fanny, 2000; Adel et al., 2009)





#4. Cara Menulis Sitasi Tidak ada Nama Penulis





Tidak mampu disangkal, saat membuat sitasi, akan ada beberapa referensi yang tidak mencantumkan nama penulis. Maka dari itu, ada beberapa kiat cara menuliskan ke dalam sitasi.





Misalnya, kita mampu mencantumkan atau menyebutkan lembaga atau badan yang tertulis di identitas buku. Sebagai contoh, selaku berikut. 





Menuru Badan Pusat Statistik (2009)….





Ikatan Dokter Gigi Indonesia (2020) berpendapat …





Dari beberapa ulasan yang singkat di atas ihwal cara menulis sitasi dari jurnal, semoga menunjukkan pencerahan. Pada dasarnya menuliskan kutipan itu gampang dan tidak ribet. Bagi yang gres pertama kali menuliskan sitasi, memang terkesan kaku. Sebentar-sebentar mesti melihat teknis penulisannya.





Tenang, alasannya seiring berjalannya waktu, kalau telah lazimmenuliskan sitasi dari jurnal akan lebih mudah dan dijalankan di luar kepala.





Atau mungkin Anda sering menciptakan karya ilmiah atau semacamnya, namun tidak pernah peduli dengan aturan yang benar penulisan sitasi? Setidaknya dari goresan pena ini Anda setidaknya tahu bagaimana penulisan yang sempurna. 





Contoh Penulisan Sitasi





#. 1. Penulisan Sitasi dari Buku





Full (dalam daftar pustaka) : Suranto, D.F. dan Dewa, P.W. (1999). Panduan Menulis Buku. Yogyakarta: Penerbit Deepublish.





Brief (dalam kutipan / catatan kaki): Suranto and Dewa, 1999





#2. Penulisan Sitasi dari Jurnal





Full: O’Gorman, E. (1999). Detective fiction and historical narrative. Greece and Rome. 46, 19-26.





Brief: O’Gorman, 1999





Dari jurnal online : Farrell, L.G. (2013). Challenging assumptions about IT skills in higher education. Journal of Learning Development in Higher Education, 6. Available at http://www.aldinhe.ac.uk/ojs/index.php?journal=jldhe&page=article&op=view&path[]=173&path[]=138.





#3. Penulisan Sitasi dari Undang-undang / Perpu





Nah, ada juga kasus sumber referensi yang tidak menyebutkan nama, tetapi menyebutkan Perundang-undangannya. Maka, penulisannya bisa mirip berikut. 





Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 …





Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 17 Tahun 2010.





#4. Penulisan Sitasi dari Website





Dalam daftar pustaka : Sherman, C. (2000). The invisible web. Online at http://web.freepint.com/go/newsletter/64#feature, accessed 25 November 2007.





Kutipan / Sitasi: Sherman (2000)





Dalam daftar pustaka : Sport for all. (n.d.). Trampolining for the elderly. Online at http://www.sportforall/trampolining/elderly, accessed 12 July 2014.





Kutipan/sitasi: Sport for all, n.d.





Cara Menulis Sitasi di Microsoft Word





Microsoft Word menjadi perangkat lunak paling setia bagi para penulis buku atau penyusun karya ilmiah.





Program pengolah kata ini dilengkapi dengan kesanggupan menulis referensi, seperti daftar pustaka dan sitasi. Perujukan dan penyusunan tumpuan sudah cukup memadai, meskipun pencarian dan penyimpanan pustakanya belum mampu dikerjakan secara otomatis dari internet.





Penggunaan sitasi cukup penting dalam menulis buku atau karya ilmiah. Sitasi dipakai selaku pendukung pemikiran . Sitasi juga wajib ditulis dalam rangka menunjukkan pengesahan karya dan penghargaan kepada penulis yang dirujuk.





Selain itu, kutipan juga ditambahkan untuk menyingkir dari tindakan pencurian akademik atau plagiarisme. Dengan menggunakan sitasi, bermakna seorang penulis menawarkan acuan secara jelas dan sempurna terhadap membaca tentang materi terkait.





Tentu penulis ataupun pengguna Microsoft Word ingin menciptakan kutipan di Microsoft Word secara instan atau otomatis. Tetapi, tahukah Anda bagaimana caranya? Cara-cara di bawah ini mampu Anda simak dengan baik dan terapkan dikala menulis buku, karya ilmiah, dan lain sebagainya.





Baca juga: Manfaat Menulis Buku Bagi Kesehatan





  1. Ketika akan mengutip, tulis kalimat yang ingin dikutip dari sumbernya apalagi dahulu.
  2. Pastikan kursor terletak di belakang kalimat, atau di belakang tanda titik (.)
  3. Selanjutnya, klik Tab References dan pilih Insert Citation.
  4. Kemudian pilih Add New Source, kemudian akan timbul kotak Create Source. Dalam kotak tersebut, Anda mampu menentukan sendiri tipe sumber atau referensi yang mau dipakai. Sumber mampu berbentukbuku, postingan jurnal, laporan, bagian dalam buku, dan sebagainya. Ada juga opsi bahasa.
  5. Di kolom bibliografi, Anda bisa menuliskan nama penulis di bagian Author. Nama penulis bisa dituliskan secara lengkap dengan klik Akan ada isian-isian lengkap perihal nama penulis, baik nama belakang, nama tengah, maupun nama depan. Klik Add dan OK untuk menambahkan nama penulis secara lengkap.
  6. Masih di bab Author, bila rujukan yang dipakai merupakan hasil tulisan institusi, maka Anda mampu mengisikan bagian Corporate Author.
  7. Tambahkan juga judul sumber atau rujukan yang dipakai. Sertakan juga tahun terbit, penerbit buku, dan kota penerbitan.
  8. Untuk menampilkan isian lengkap dari bibliografi, klik bagian Show All Bibliography Fields.
  9. Jika Anda telah simpulan menuliskan sitasi, klik OK. Berikutnya akan muncul in text pada kursor yang terakhir tadi.
  10. Perlu diperhatikan bahwa in text bisa dihapus kalau tidak memakai format referensi in-text. Referensi yang telah dihapus akan tetap timbul pada Daftar Pustaka dikala Bibliography tamat dibuat.
  11. Apabila sumber sitasi sudah dimasukkan secara keseluruhan, Anda mampu berpindah ke halaman Daftar Pustaka. Biasanya halaman ini terletak di bab akhir.
  12. Untuk membuat sinkronisasi sitasi dengan Daftar Pustaka, klik Reference, lalu Bibliography.
  13. Daftar Pustaka lalu akan muncul secara otomatis. Format Daftar Pustaka masih mampu disesuaikan seperti format yang Anda ingin gunakan. Anda bisa mengubah goresan pena “Bibliography” menjadi Daftar Pustaka pada halaman yang berisi rujukan-tumpuan tersebut. Selain itu, Anda juga dapat mengganti format gaya tulisan dengan font, size, dan spasi sesuai yang diinginkan.
  14. Daftar Pustaka dituliskan berlawanan dengan paragraf kebanyakan. Berbeda dengan teks, Daftar Pustaka dituliskan menjorok ke dalam di baris kedua dan seterusnya. Untuk menciptakan format tersebut, Anda mampu mempergunakan Hanging Indent dengan menggesernya supaya menjorok ke dalam.
  15. Penggunaan tipe Daftar Pustaka juga mampu diubah-ubah. Ada beberapa style yang bisa diseleksi, misalnya APA, Chicago, Turabian, dan lain-lain. Perubahan style juga nantinya akan memengaruhi pergantian penulisan tumpuan secara otomatis.

    Jika style belum terdapat pada bagian Tab Reference Microsoft Word Anda, silahkan unduh sendiri style yang Anda harapkan. Anda mampu mendatangi laman Bib World lewat link/URL ini: http://bibword.codeplex.com/wikipage?title=Styles# atau http://bibword.codeplex.com/releases/view/15852.

    Hasil download bisa diekstrak dengan format file (.XSL). Kemudian untuk memeriksa hasil unduhan, Anda mampu menutup terlebih dulu Microsoft Word, membukanya kembali dan melihat style yang diunduh telah tertera di Tab Reference.
  16. Dalam menambahkan sumber atau tumpuan lain, prosesnya tidak berlawanan dari proses mulanya. Hanya saja, di bab atas mampu Anda klik Update Citations and Bibliography. Bagian atas yang dimaksud di sini yakni bab atas Daftar Pustaka yang sudah dibuat.
  17. Merapikan Daftar Pustaka bisa dilakukan berulang-ulang.
  18. Koleksi sumber pola yang telah diinput dapat diketahui dengan klik References, kemudian Manage Source. Sumber-sumber atau acuan yang dapat timbul di Daftar Pustaka adalah acuan yang cuma dimasukkan dalam Current List. Jika sumber belum dimasukkan, maka bisa dipindah dari Master List ke Current List dengan memilih




Simak pula: Kesalahan penulis yang sering dijalankan dan perlu dikesampingkan





Dengan menerapkan cara-cara tersebut, tumpuan dan daftar pustaka bisa ditambahkan dan disinkronkan dalam naskah buku maupun karya ilmiah.





Efisiensi dalam memanfaatkan peralatan atau tools di Microsoft Word ini juga menciptakan pekerjaan Anda dalam menulis buku menjadi lebih rapi. Hal ini lebih memudahkan si penulis daripada ia harus menginput sumber secara manual.





Sayangnya, terdapat kekurangan dalam manajemen rujukan dengan memakai Microsoft Word.





Tidak adanya tautan atau (attachment) dengan sumber referensi atau tautan dengan format PDF. Hal ini menimbulkan adanya kesulitan untuk melacak sumber rujukan apabila akan dibaca kembali.





Namun hal ini bukan mempunyai arti Anda tidak perlu menggunakan kelengkapan Microsoft Word tersebut. Anda akan lebih dimudahkan dengan kelengkapan yang ada daripada mesti berepot-repot menambahkan sitasi secara manual.





Sinkronisasi sitasi dengan Daftar Pustaka juga membuat lebih mudah langkah Anda dalam menulis buku memakai Microsoft Word.





Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis kami, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengubah ongkos cetak. Silakan isi data diri Anda di sini : Daftar Menerbitkan Buku





Semoga dengan pembahasan yang singkat dan padat terperinci ini menawarkan faedah. Selamat mempraktekan menulis sitasi.





Kontributor :
– Wiwik Fitri Wulandari
– Irukawa Elisa





Referensi:





  1. Rudy Agung Nugroho, Praktis Membuat Referensi dan Bibliografi, Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2015.
  2. https://en.wikipedia.org/wiki/Citation
  3. https://libguides.reading.ac.uk/citing-references/citationexamples


Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama