Bagaimana Cara Bangun Sehabis Drawdown Trading Forex?





Banyak cerita tentang trader forex yang putus asa alasannya mengalami drawdown berkepanjangan. Seperti yang dikenali, trading forex yakni kegiatan yang sangat menyenangkan sekaligus menghasilkan. Namun juga mempunyai risiko tinggi yang mampu mengakibatkan kerugian dalam waktu singkat.


Mungkin ada dari Anda yang belum mengenali apa itu drawdown. Drawdown ialah keadaan selisih antara saldo awal dengan Equity akun terkini. Jika saldo Equity lebih rendah dari saldo permulaan, maka ketika kondisi inilah Anda sedang mengalami drawdown.


Pemicu utama orang bisa terjebak drawdown adalah loss berkepanjangan. Tapi faktanya, dalam trading forex, Anda tidak akan lepas dari yang namanya loss, tidak peduli seberapa handal diri Anda dalam bermain forex. Bahkan trader forex profesional pun juga niscaya pernah terjebak drawdown, bahkan lebih ekstrem alasannya jumlah loss yang dialami jauh lebih besar.


Para trader legend juga niscaya pernah mengalami kurun-periode ini. Salah satu yang membedakan antara trader berhasil dan gagal ialah bagaimana cara mereka untuk menghadapi kerugian ini. Trader sukses biasanya menggunakan era ini untuk belajar lagi dengan meningkatkan skill.


Pada masa sulit itu mampu menjadi potensi seorang trader lebih terampil dan tentu saja terlatih. Biasanya seorang trader baru mau mengevaluasi diri setelah mengalami kerugian yang besar. Banyak trader mengalami lebih banyak kerugian alasannya adalah mereka tidak menyadari bahwa ada sesuatu yang mendorong mereka untuk mengambil keputusan yang riskan.


Di bawah ini ialah beberapa hal terpenting yang perlu Anda pahami dan anda lakukan menghadapi kegagalan dikala trading.


Bagaimana Cara Bangkit Setelah Drawdown Trading Forex?

Bagaimana Cara Bangkit Setelah Drawdown Trading Forex?


Menerima Hasilnya dengan Penuh Tanggung Jawab


Kerugian yang terjadi mesti trader terima, jangan hingga menyangkal atau menyalahkan orang lain. Termasuk menyalahkan pasar, broker atau kondisi sekitar. Alasan bila dicari tidak akan habis, namun jika ingin menjadi trader yang jago, anda harus bertanggung jawab atas apapun yang terjadi dengan acara trading anda.


Yang memiliki arti anda juga harus siap untuk berubah dan belajar lebih baik semoga trading berikutnya menghasilkan laba. Untuk trader dimana baru saja menerima kerugian dimana kerugian bisa dikatakan besar, dikala ini kondisi mental anda sedang tidak stabil. Anda lebih baik jangan memaksakan diri apalagi dahulu.


Mengenali Jenis Kerugian


Anda perlu mengetahui dari aspek apa Anda paling banyak mengalami kerugian. Biasanya ada 2 jenis kerugian yang biasa dialami oleh trader forex, ialah: kerugian wajar dan kerugian faktor emosi.


*Kerugian normal: ialah kerugian alasannya adalah faktor dari sistem trading. Biasanya, di setiap trading ada losing rate atau presentase kerugian setelah berulang kali trade. Bisa dibilang, aspek ini tidak bisa dikesampingkan.


*Kerugian karena faktor emosional: Menjadi trader seringkali bisa terbawa suasana, yang menciptakan Anda tidak tahu waktu kapan mesti Open dan Close. Kerugian sebab emosional bisa disebabkan karena overtrading; dikala telah profit, posisi ditahan terus karena menghendaki laba yang lebih besar lagi. Padahal, yang terjadi biasanya justru sebaliknya.


Lakukan refreshing


Pada titik ini, hal terbaik yang dapat Anda kerjakan yakni menjauh dari semua acara trading sejenak, jauhkan komputer ataupun gadget. Luangkan waktu untuk fokus pada aktivitas yang tidak terhubung dengan trading.


Hal yang menciptakan seorang penanam modal mengalami kerugian saat trading yaitu apa yang berada di dalam kepalanya. Ketika mengalami kerugian, seorang penanam modal pasti mempunyai impian yang besar lengan berkuasa untuk mengubah kerugiannya.


Ada terlampau banyak hal negatif yang masuk ke dalam kepalanya – mirip frustrasi, kemarahan, balas dendam, ketakutan, benci diri sendiri, dan bahkan tidak suka market. Ini mendorongnya untuk membuat keputusan trading yang terburu-buru dan tidak dihitung. Itulah yang menimbulkan kerugian yang makin signifikan.







Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama