Nomor Telepon Mark Zuckerberg Turut Jadi Korban Peretasan Facebook

NESABAMEDIA.COMSebelumnya diberitakan bahwa ada sebanyak 533 juta nomor telepon dari pengguna Facebook yang bocor dan diperjual-belikan di lembaga bawah tanah. Data itu kemungkinan didapat dari kebocoran pada tahun 2019 silam yang kini sudah diperbaiki. Di antara ratusan juta nomor telepon yang sudah dicuri itu, terdapat nomor telepon Mark Zuckerberg si pemilik Facebook itu sendiri.


Seorang peneliti keselamatan memakai nomor telepon Zuckerberg itu untuk dicek apakah terdaftar di aplikasi Signal atau tidak. Peneliti itu juga memposting tangkapan layar yang memperlihatkan kontak yang diklaim sebagai milik Zuckerberg, telah terdaftar di aplikasi Signal. 


Diperkirakan, kemungkinan adanya nomor telepon sang pemilik Facebook di aplikasi Signal itu digunakan untuk mengenali kompetisi saja, tidak lebih. Namun ada juga indikasi yang jelas bahwa Zuck secara aktif menggunakan aplikasi Signal sebagai aplikasi perpesanan karena dia juga mencantumkan ketertarikannya dalam keamanan, fitur dan desain di halaman profilnya. 


Nomor Telepon Mark Zuckerberg Terdaftar Signal

Nomor Telepon Mark Zuckerberg Terdaftar Signal


Menariknya, dikala dicek di aplikasi Telegram, nomor Zuck tidak terlihat telah terdaftar di aplikasi tersebut. Namun hal ini bukan berarti dia memang tidak menggunakan Telegram, tetapi sebab aplikasi itu mempunyai fitur untuk menghalangi semua orang yang bisa memperoleh penggunanya memakai nomor telepon. Kaprikornus secara teori, masih ada kemungkinan jika Zuck masih mungkin memakai aplikasi Telegram.


Saat dimintai keterangannya, terkait nomor Zuck yang terdaftar di aplikasi Signal, pihak Facebook tidak banyak memberikan keterangan. Mereka berkomentar bahwa hal semacam ini tidak begitu penting untuk dikomentari dan tidak perlu untuk diperpanjang ke depannya. 


Terkait bocornya 533 juta nomor telepon penggunanya, Facebook juga menyampaikan bahwa pihaknya tidak mempunyai rencana untuk menginformasikan para pemilik nomor yang sudah bocor dan diperjual-belikan itu. 


Selain nomor telepon, yang berhasil diambil oleh para peretas yaitu informasi eksklusif lainnya mirip alamat email, tanggal lahir dan juga data personal yang lain. Meskipun data yang bocor itu tidak tergolong data-data yang bersifat sensitif seperti kartu kredit atau nomor jaminan sosial, namun data itu masih mampu dieksploitasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. 



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama