15 Tips Menulis Inovatif, Dijamin Ampuh!


Tips Menulis Kreatif. Semua orang pasti mempelajari cara menulis, baik menulis sebuah cerita pendek, novel, puisi, jurnal sampai skripsi. Tapi, setiap jenis karya tulis itu pastinya berlainan-beda bentuk dan pengungkapannya.





Beberapa bentuk karya tulis hanya membutuhkan teknik penulisan dasar. Sedangkan, beberapa karya sastra yang lain membutuhkan kemampuan menulis kreatif. Namun, menulis kreatif juga bukan hal yang mudah, berbeda dengan teknik penulisan dasar.





Jika Anda seorang penulis pemula, ada beberapa hal yang mampu dilakukan untuk mulai menulis kreatif. Sebelumnya memulainya, Anda juga perlu mengetahui definisi dari menulis kreatif dan jenis-jenis karya sastra yang membutuhkan penulisan inovatif.





Definisi Menulis Kreatif





Menulis kreatif yaitu proses penulisan sebuah karya dengan cara yang berlawanan dengan yang lain. Menulis kreatif pasti berlawanan dengan menulis sebuah jurnal, jurnalistik maupun laporan.





Menulis inovatif juga termasuk proses menuangkan ide atau ide selaku wujud asumsi atau khayalan inovatif penulis, semoga menjadi goresan pena yang menawan bagi pembacanya.





Umumnya, menulis inovatif ini memiliki tujuan untuk menarik minatdan menghibur pembacanya. Sehingga proses pembuatannya membutuhkan kemampuan penulis membangun khayalan pembacanya.





Tapi, menulis inovatif juga sama dengan penulisan yang lain. Penulis membutuhkan riset dan kesanggupan menulis yang baik, sebelum karenanya bisa membuat goresan pena yang kreatif.





Baca Juga : Intip 5 Cara Menulis Kreatif Berikut supaya Kaprikornus Penulis Nyentrik





Jenis-jenis Hasil Menulis Kreatif





Tak semua hasil karya tulis bisa dikategorikan sebagai bentuk penulisan kreatif. Karena, menulis inovatif biasanya didapatkan dalam bentuk karya tulis berikut ini:





1. Puisi





Puisi adalah salah satu karya sastra yang mengedepankan proses menulis kreatif. Karena, setiap bait dalam satu teks puisi umumnya ialah bentuk isi hari penyair atau menceritakan suatu peristiwa tertentu.





Puisi termasuk dalam penulisan kreatif, karena penyair mesti bisa menyampaikan semua idenya dalam kalimat yang padat, singkat dan indah.





Contoh penulisan puisi:





Judul: Aku





Penyair: Chairil Anwar





Kalau sampai waktuku





‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu





Tidak juga kau





Tak perlu sedu sedan itu





Aku ini binatang jalang





Dari kumpulannya terbuang





Biar peluru menembus kulitku





Aku tetap meradang menerjang





Luka dan mampu kubawa berlari





Berlari





sampai hilang pedih peri





Dan aku akan lebih tidak acuh





Aku mau hidup seribu tahun  lagi





2. Naskah film





Naskah film merupakan bentuk menulis inovatif yang melibatkan banyak tokoh. Naskah film ini lazimnya berangkat dari suatu dongeng pendek, novel atau semacamnya.





Kemudian, tulisan itu diolah menjadi naskah film yang banyak obrolan dan mesti menggambarkan situasi dalam dongeng lebih aktual. Naskah yang berisi runtutan adegan inilah yang membutuhkan kreativitas penulis dalam mengimplementasikan suatu kisah.





Contoh penulisan sinopsis naskah film:





Judul: Candy Memories





Sinopsis





Siang sepulang sekolah Anton dan Citra (kecil) berniat untuk mendatangi toko permen yang mempunyai bentuk bangunan antik di dekat sekolah mereka yang senantiasa ramai dikunjungi oleh bawah umur seusianya. Sepanjang jalan pulang ke rumah Anton dan Citra ngobrol layaknya orang akil balig cukup akal di atas trotoar jalan. Citra memegang permen tersebut dan mengatakan kepada Anton, dia ingin bertemu lagi di abad yang akan datang, keyakinan mereka adalah hidup yang terus berputar dan mereka tidak akan mampu terus tolong-menolong. 





25 tahun sesudah lulus sekolah dasar, Anton dan Citra tidak pernah bertemu kembali. Pada ketika yang serupa Anton sedang makan di Restoran terbaru yang belum pernah ia datangi. Ada satu benda yang menjadikannya bengong beberapa dikala, permen lingkaran berwarna-warni yang terpajang di atas meja pemilik kedai makanan. Tidak usang Citra (dewasa) berjalan dan duduk di meja tersebut. Dari momen itulah dongeng mereka kembali bertemu.





3. Novel





Buku atau novel adalah suatu karya sastra yang memerlukan kemampuan dan kreativitas penulisnya. Novel terbagi menjadi dua jenis, yaitu novel fiksi dan non fiksi.





Kedua jenisnya memerlukan kreativitas penulis untuk menggambarkan situasi ketika suatu insiden nyata terjadi maupun imajinasinya untuk membentuk suatu kejadian fiksi.





Novel fiksi itulah yang sungguh memerlukan proses menulis inovatif, supaya penulis bisa menggambarkannya secara rincian, berlainan dan menarik minatpembacanya.





Contoh penulisan sinopsi novel:





Judul: Twilight





Penulis: Stephene Meyer





Sinopsis





“Twilight ialah kisah romantis modern antara seorang gadis danvampire.”





Bella Swan berlainan dengan gadis yang lain, tidak pernah bergaul dengan teman sekolahnya di Sekolah Menengan Atas Phoenix. Saat ibunya menikah lagi dan mengantarBella untuk tinggal bersama Ayahnya di kota kecil Forrks, Washington, dia tidak berharap banyak pergeseran dalam dirinya. Ketika beliau berjumpa dengan Edward Cullen yang misterius dan ganteng, Edward bukanlah pria yang umum beliau jumpai. Edward yaitu vampire tapi beliau tidak mempunyai taring dan ia beserta keluarganya memilih untuk tidak mengisap darah insan.





Mereka berdua menjadi sepasang kekasih. Bagi Edward, Bella ialah gadis yang beliau tunggu selama 90 tahun selaku serpihan jiwanya. Namun, kian erat korelasi mereka, maka semakin berat perjuangan Edward untuk mengatur dirinya. Apa yang dilaksanakan oleh Edward dan Bella ketika sekelompok vampir baru yang lain, James, Laurent dan Victoria hadir dan mengancam hidup mereka?.





Baca Juga : Cara Membuat Buku: Ingin Menulis Buku secara Kreatif?





4. Lirik lagu





Lirik ialah rangkaian kata yang membentuk syair lagu, umumnya berisikan beberapa baik dan bagian refrain atau chorus. Lirik lagu juga termasuk hasil menulis kreatif yang nyaris sama dengan puisi.





Karena, lirik lagu juga bisa berupa ungkapan isi hati penyairnya yang dikemas menggunakan bahasa kiasan. Bedanya, menulis lirik lagu membutuhkan irama biar setiap syair lagu dan melodi mampu terdengar menarik pendengar. Sehingga pendengar bisa turut memahami dan merasakan ungkapan hati penyairnya.





Tips menulis inovatif





Menulis kreatif pastinya bukan hal gampang, mirip penulis suatu jurnal. Penulis tidak hanya memerlukan keahliannya dalam penulisan, tetapi juga khayalan dan banyak hal lain untuk membangun tulisannya. Berikut ini, tips menulis kreatif yang mampu diterapkan.





1. Gunakan Panca Indra





Tips menulis kreatif pertama adalah menggunakan panca indra. Indra merupakan metode fisiologi dalam tubuh insan untuk mengenali, mencicipi dan merespons serangkaian stimulus secara fisik. Saat sebuah indra merasakan sesuatu, indra akan menghimpun informasi untuk menunjukkan persepsi dan respons.





Kemampuan indra untuk mencicipi sesuatu inilah yang berfungsi menjalankan seluruh faktor kognitif, sikap dan asumsi. Umumnya, manusia memiliki lima panca indra, ialah indra peraba, penglihatan, penciuman, telinga dan perasa.





Lima panca indra inilah yang mendorong pembaca mengenang pegalamannya, membangun imajinasi maupun mengingat peristiwa lampau. Sementara, penulis umumnya akan cenderung konsentrasi pada indra pandangan, peraba dan pendengar.





Sedangkan, indra perasa dan penciuman hanya digunakan oleh pembaca untuk menggugah ingatannya kembali saat membaca suatu dongeng. Khususnya, dongeng yang mungkin membahas soal aroma sesuatu.





2. Gunakan Teknik Deskripsi





Tips menulis kreatif selanjutnya yaitu dengan memakai teknik deskripsi. Deskripsi yakni tulisan yang bermaksud memperlihatkan kesan atau impresi kepada pembaca kepada objek, peristiwa, ide dan daerah yang disampaikan penulis. 





Penggunaan teknik penulis deskripsi dalam menulis inovatif bertujuan menggambarkan suatu adegan. Tapi, penulis cuma perlu menggambarkan adegan yang berhubungan dengan cara berlawanan atau Bahasa kiasan, tidak perlu menuliskan setiap detailnya.





Pendeskripsian inilah yang mau membantu pembaca bermimpisesuai yang dibutuhkan penulis sekaligus menerangkan situasi dalam dongeng tersebut. Misalnya, penulis bisa mengganti kalimat “tubuhnya sungguh tinggi” menjadi “kepalanya terus memandang atap pintu”.





3. Hindari Kata Sifat





Tips menulis kreatif berikutnya adalah dengan menyingkir dari kata sifat. Kata sifat ialah kata yang mengganti kata benda atau kata ganti, biasanya penggunaan kata sifat ini membantu menerangkan sebuah objek, seseorang atau lainnya lebih spesifik.





Kata sifat sangat umum digunakan dalam suatu kalimat untuk membentuk suatu dongeng. Tapi, sebaiknya hindari penggunaan kata sifat dalam menciptakan tulisan inovatif.





Penulis bisa mengganti kata sifat dengan frasa yang lebih mempesona. Misalnya, “badan laki-laki itu berbau” menjadi “Wanita itu senantiasa menutupi hidungnya dikala berada di bersahabat laki-laki berjaket hitam tersebut”.





Karena, kata sifat yang padat dan singkat akan menjadi lebih menarik dan imajinatif dengan frasa tersebut. Sehingga pembaca akan lebih tertarik dan berkhayalatas cerita tersebut.





Selain itu, penggunaan kata sifat yang singkat dalam sebuah kisah juga kurang membangun imajinasi pembacanya. Pembaca mungkin juga lebih susah menggambarkan kisah yang disampaikan penulis.





4. Hindari Kata Keterangan





Tips menulis inovatif selanjutnya ialah dengan menghindari kata informasi. Kata informasi yakni kata yang menjelaskan kata kerja, kata sifat dan kata informasi lainnya. Ada berbagai macam kata informasi, yakni kata informasi waktu, daerah, alat, syarat dan alasannya.





Tapi, penulis lebih baik menghindari kata keterangan dalam penulisan kreatif. Dalam proses menulis inovatif, menyingkir dari kata informasi bisa menolong mengubah penulisan yang umum menjadi lebih kreatif.





Penulis bisa mengganti kata informasi “Suami Ria sudah bersusah payah” menjadi frasa yang lebih menawan, mirip “Suami Ria bekerja hingga tidak sempat beristirahat sejenak”.





Baca Juga : Teknik Menulis: Melirik Kreatif dalam Menulis Buku





5. Gunakan Kata Benda





Kata benda ialah kata yang digunakan untuk menyatakan nama dari seseorang, daerah atau semua benda. Kata benda ada dua jenis, ialah kata benda faktual dan kata benda absurd.





Kata benda konkret digunakan untuk benda yang bisa diketahui dengan panca indra, Sedangkan, kata benda abstrak digunakan untuk benda yang bisa dikenal dengan pikiran.





Kata benda sangat umum dipakai dalam sebuah kisah. Tapi, Anda bisa menggunakan kata benda yang lebih mempesona dalam menulis kreatif, seperti kata “Anjing” menjadi “Si Gukguk”.





6. Gunakan Perumpamaan Atau Metafora





Perumpamaan atau metafora adalah pemakaian kata atau kelompok kata yang bukan arti Sebenarnya, melainkan persamaan atau perbandingan. Metafora yaitu majas yang dipakai untuk mengungkapkan sesuatu secara pribadi berupa perbandingan analogis dan menghilangkan kata layaknya, bagaikan dan semacamnya.





Metafora merupakan cara terbaik untuk mulai menulis inovatif. Tapi Jangan hingga penulis memakai metafora dalam penulisannya secara berlebihan sampai terkesan klise.





Teknis menulis inovatif memakai metafora umumnya didapatkan pada karya sastra puisi. Karena, penulis menggambarkan setiap imajinasinya dalam tulisan menggunakan ungkapan.





7. Buatlah Dialog





Dialog yaitu suatu literatur dan teatrikal yang terdiri dari percakapan lisan atau tertulis antara dua orang atau lebih. Dialog juga disebut sebagai percakapan timbal balik antara dua orang atau lebih dalam karya tulis.





Dalam menulis kreatif, penggunaan teknik dialog untuk membuat karya tulis bisa menolong pembaca mengeksplorasi adegan seolah mereka ada di dalam kisah tersebut.





Selain itu, obrolan juga akan menolong pembaca mengetahui abjad para tokoh dengan menawarkan emosinya dan menekankan situasi hatinya. Makara, Cobalah memakai dialog dalam suatu cerita.





8. Riset Sebelum Menulis





Riset yaitu sebuah proses pemeriksaan, observasi atau observasi yang dijalankan dengan rajin dan sistematis. Langkah ini bertujuan menemukan, menginterpretasikan dan merevisi fakta-fakta sebelum memulai menulis kisah fiksi maupun non fiksi.





Meskipun menulis inovatif mengandalkan khayalan, penulis tetap membutuhkan riset. Riset ini juga akan membantu penulis menentukan dan berbagi idenya. Kaprikornus, penting untuk melaksanakan riset mengenai topik yang akan diangkat sebelum menuliskannya.





9. Pengungkapan Emosi Lebih Baik





Pengungkapan emosi ialah bentuk komunikasi lewat perubahan raut wajah dan gerakan badan yang menyertai emosi. Pengungkapan emosi ini juga ialah upaya mengkomunikasikan perasaan seseorang saat murka, sedih maupun senang.





Tapi, penulis mesti menggunakan kata yang lebih menawan untuk mengungkapkan emosi seseorang saat menulis inovatif. Penulis bisa menggunakan cara yang berlawanan, mirip lewat tindakan dan obrolan. 





Penulis lebih baik menghindari penggunaan kata “besar hati”, “tercengang” atau lainnya untuk mengungkapkan emosi. Penulis mampu mengganti kata untuk mengungkapkan emosi itu dengan kalimat “senang menggigit bibir bab bawah”.





10. Buatlah Tulisan Yang Spesifik





Salah satu kiat menulis kreatif yang terpenting adalah penulis mesti menciptakan goresan pena yang lebih spesifik dan terperinci. Karena, tulisan yang semakin spesifik akan menciptakan pembaca lebih mudah memahaminya. Pada balasannya, hasil goresan pena akan menarik perhatian pembaca lebih banyak.





11. Cobalah Menggali Ide





Ide yakni gagasan, hasil dari sebuah aliran, pengalaman atau observasi penulis. Sebelum mulai menulis kreatif, penulis harus menggali ilham dengan aneka macam langkah.





Jika penulis kelemahan pandangan baru untuk membuat tulisan, carilah wangsit dengan membaca tumpuan, jalan-jalan, pergi liburan, mengikuti program komunitas, konser atau lainnya yang bisa membangun khayalan Anda.





12. Buat Judul Yang Menarik





Judul yakni nama yang dipakai untuk sebuah buku atau bagian dalam buku yang bisa mengartikan secara pendek isi atau pokok anggapan dalam buku tersebut. Selain itu, judul juga tergolong kunci dari suatu karya sastra, mirip cerita, drama, novel atau yang lain.





Karena itu, judul sangat penting dalam proses menulis inovatif. Penulis harus mampu memilih atau menentukan judul yang mempesona untuk memancing pembaca semenjak permulaan melihat judulnya.





Baca Juga : 15 Tips Produktif Menulis yang Bisa Dicoba





13. Menulislah Pada Waktu Yang Tepat





Jika Anda sukar merangkai kata-kata dan mendapatkan imajinasi, cobalah mulai menulis pada jam-jam di mana Anda bisa konsentrasi penuh dan penuh ketenangan.





Misalnya, setelah Anda bangkit tidur, olahraga, malam hari saat orang-orang berhenti beraktivitas dan yang lain. Karena, menulis di tengah kegiatan akan lebih sukar berbagi wangsit.





14. Jangan Membuat Cerita Yang Berlebihan





Selain membuat tulisan yang lebih spesifik, penulis juga lebih baik tidak menciptakan cerita yang terlalu berlebihan. Penulisan yang terlampau banyak menceritakan akan membuat pembaca gampang bosan.





Di segi lain, cuma sekadar menghidangkan cerita yang tidak rincian juga tidak proporsional. Sebaiknya, penulis melibatkan pembaca dengan prosa yang berlainan dan menarik. Gabungkan antara teknik penulisan deskripsi dan obrolan dikala mulai menulis inovatif.





15. Koreksi Tulisan Jika Sudah Selesai





Bila tulisan Anda sudah selesai, seharusnya jangan cepat merasa puas. Ingatlah, Anda masih harus mengoreksi dan merevisi setiap tulisan yang kurang sempurna semoga lebih menarik.





Cobalah membaca ulang dan runut kembali struktur goresan pena. Bila perlu lakukan penambahan, pengurangan, ubah gaya bahasa, pendalaman abjad, tema, dan revisi lainnya.





Anda juga mampu meminta pendapat sobat atau kerabat untuk membaca dan mengoreksi hasil tulisan. Sehingga Anda akan menerima kuliner dari sudut pandang pembaca yang awam.



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama