Teknik Menulis : Wacana Membuat Judul Mempesona Dalam Menulis Buku

Sebuah buku akan dilihat dari judulnya pertama kali. Judul boleh jadi dianggap selaku komponen penting untuk menawan pembaca. Bagi Anda yang menulis buku pasti perlu memerhatikan pentingnya membuat judul yang menarik. Dalam menulis buku, kita kadang kala ragu menuliskan judul yang sempurna. Terkadang, judul yang sudah dituliskan pun masih dirasa kurang mempesona. Hal ini kemudian berujung pada sedikit atau tidak adanya orang yang kepincut untuk membaca buku yang kita tulis.


Teknik Menulis judul untuk sebuah buku memang gampang-mudah sukar.


Salah satu tantangan membuat judul adalah mempesona banyak mata semoga membaca judul sampai isi buku yang kita tulis. Dalam menuliskan judul, terdapat beberapa hal sepele yang sering kali kita abaikan. Padahal, beberapa hal sepele tersebut menentukan baik atau tidaknya judul yang kita tulis. Beberapa hal yang sepele tapi perlu diperhatikan dengan cermat antara lain:



  1. Judul tidak memakai tanda titik


Penggunaan tanda titik (.) untuk judul tidaklah tepat. Titik cuma digunakan pada ketika menulis kalimat gosip atau pernyataan.



  1. Judul berupa pertanyaan tetap memakai tanda tanya


Walaupun dipakai selaku judul, pertanyaan tetap memakai tanda tanya.



  1. Tidak menjamakkan kata-kata yang telah berbentuk jamak


Dalam teknik menulis judul, perlu dikenali bahwa kata-kata yang telah berbentuk jamak tidak butuhdijamakkan lagi. Seperti yang sudah kita ketahui, jamak berarti banyak atau lebih dari satu. Jika sudah terdapat bilangan lebih dari satu pada judul, maka kata benda tidak perlu diulang atau dijamakkan kembali. Sebagai pola, kita dapat menggunakan kata dosen. Untuk menulis kata tersebut dalam bentuk jamak, dapat dituliskan “dosen-dosen” atau “para dosen”. Kemudian kalau ditambahkan dengan bilangan, maka tidak perlu pengulangan, misalnya “tiga dosen”, bukannya “tiga dosen-dosen”.



  1. Tidak menggunakan kata bersinonim dalam sebuah judul


Penggunaan dua kata yang ialah persamaan kata dalam suatu judul mengakibatkan adanya pemborosan kata. Kemudian tidak sempurna jika dalam judul terdapat 2 kata yang memiliki persamaan atau kemiripan arti. Sebagai contoh, dalam judul tidak mampu dituliskan “adalah ialah”. Hanya 1 kata saja yang dapat ditulis, ialah “ialah” atau “ialah” saja.



  1. Penulisan judul mesti logis


Meskipun hanya suatu judul, penulisannya yang tidak logis tidak mampu diterima oleh akal sehat. Tidak logisnya judul biasanya dijumpai dalam aneka macam karya yang judulnya berupa kalimat. Dalam teknik menulis judul yang berbentukkalimat, penulis perlu menimbang-nimbang kembali semoga judul logis atau tidak logis saat dibaca.



  1. Penulisan judul seharusnya paralel


Judul yang paralel maksudnya mempunyai kesamaan bentuk.


Contoh: Jasa Penerbitan Buku Terpercaya dan Dijamin Kualitasnya (kurang tepat), seharusnya Jasa Penerbitan Buku Terpercaya dan Terjamin Kualitasnya



  1. Tidak mengabaikan batas panjang judul


Judul yang hendak dituliskan tidak perlu terlalu panjang. Judul yang terlalu panjang menjadi tidak mempesona untuk dibaca. Dalam menulis buku biasanya terdapat ketentuan tersendiri untuk penulisan judul. Ketentuan tersebut menghalangi pemakaian kata atau banyaknya abjad dalam menulis judul.


Untuk karya nonfiksi, judul seharusnya memberikan isu penting dengan memakai kata kunci, bahkan metodologi. Judul juga semestinya tidak memberatkan pembaca. Penulis bisa membuat judul untuk tulisannya dengan batas optimal 10 kata.



  1. Struktur judul harus benar


Meskipun judul dituliskan sesuai harapan penulis untuk mempesona pembaca, struktur yang digunakan juga mesti tepat. Penulisan struktur yang tidak tepat umumnya didapatkan dari judul hasil terjemahan dengan penggunaan kata “dimana”. Kata ini tidak perlu dituliskan pada judul yang bukan merupakan pertanyaan.



  1. Menggunakan kalangan kata yang ringkas


Teknik Menulis judul semestinya juga dilaksanakan dengan memilih golongan kata yang ringkas. Kelompok kata yang tidak ringkas dapat diganti dengan kata lain yang masih mempunyai kesamaan makna. Salah satu acuan penulisan judul yang kurang sempurna ialah “Pemerintah Mengadakan Penelitian Minyak Jarak”. Judul tersebut dapat diganti menjadi “Pemerintah Meneliti Minyak Jarak”.



  1. Penggunaan aksara kapital


Poin ini sangat penting dalam penulisan judul. Huruf kapital dipakai dalam penulisan huruf pertama semua kata, kecuali kata yang bersifat partikel. Kata partikel mencakup kata penghubung atau konjungsi, preposisi atau kata depan, dan interjeksi atau permintaan perasaan. Namun jika kata partikel terletak di awal kalimat, penulisan abjad pertamanya tetap menggunakan abjad kapital. Kata partikel meliputi di, ke, dari, dan, atau, yang, untuk, dengan, dalam, pada, kepada, selaku , terhadap, jika, maka, tetapi, sebab, perihal, supaya, agar, hingga, semenjak, kok, dong, deh, ah, oh, adalah, mirip, secara, walaupun, demi, si, per, pun, dan lain-lain.


Kemudian aksara kapital juga digunakan hanya pada karakter pertama kata ulang tepat. Contoh: Kehidupan Orang-Orang Iban di Kapuas Hulu. Sementara itu, abjad kapital tidak dipakai pada kata ulang yang berganti bunyi atau berimbuhan. Contoh: “Harga Sayur-mayur Semakin Tinggi”, “Kemarau Berlangsung Selama Bertahun-tahun”.


 


Setelah mengetahui poin-poin penting yang perlu diperhatikan dalam menulis judul, sekarang kita dapat menjajal menciptakan judul dengan baik dan benar. Tidak hanya itu, kita juga mampu berkreasi untuk menuliskan judul yang menarik. Khusus untuk menulis buku nonfiksi, terdapat beberapa cara teknik menulis judul yang bagus dan mempesona, di antaranya:



  1. Membuat kerangka terlebih dulu


Judul umumnya dituliskan paling akhir sehabis goresan pena tamat. Tidak menutup kemungkinan pula judul dituliskan selama proses penulisan, dengan melalui beberapa kali penggantian atau revisi. Jadi, semestinya penulis menuliskan judul kalau karyanya telah sungguh-sungguh akhir.



  1. Mengidentifikasi tema-tema besar dalam karya


Sebelum merumuskan judul, perlu kiranya penulis melihattema besar tulisan. Dari situ Anda mampu menentukan judul yang mewakili tema tulisan. Penulis bisa meminta pinjaman seseorang untuk membantu mengidentifikasi tema tulisan.



  1. Melihat pikiran utama


Untuk mendapatkan pandangan baru dalam menulis judul, penulis perlu membaca kembali kalimat per kalimat dan memperoleh pikiran utama. Penulis selanjutnya mampu mengintegrasikan anggapan utama dan menuliskannya dalam bentuk judul.



  1. Mempertimbangkan target pembaca


Dengan mempertimbangkan sasaran pembaca, penulis dapat mengidentifikasi golongan orang yang akan tertarik membaca karyanya. Ia lalu bisa menuliskan judul dengan menggunakan bahasa yang sesuai dan memperkirakan tingkat pengertian calon pembaca karyanya.



  1. Memikirkan fungsi judul


Judul memiliki fungsi untuk memprediksi isi goresan pena dan tidak menyesatkan pembaca. Agar mempesona, penulis hendaknya menentukan kata kunci yang cocok dan menarik minatsehingga membangkitkan pembaca.



  1. Pemilihan judul yang deklaratif, deksriptif, atau interogatif


Dengan memahami keseluruhan isi tulisan, penulis dapat memilih contoh judul yang harus dituliskannya. Ia mampu menentukan judul yang deklaratif untuk karya yang berisi temuan atau kesimpulan. Sementara itu, ia mampu menggunakan judul deskriptif dalam menggambarkan subjek tulisannya tanpa mengungkapkan kesimpulan. Kemudian dia mampu memakai judul interogatif dalam bentuk pertanyaan untuk memperkenalkan pokok bahasan dalam tulisannya.



  1. Membuat daftar kemungkinan judul


Ketika masih bingung memilih judul tulisan, penulis dapat membuat beberapa judul terlebih dulu dalam sebuah daftar. Ia mampu mencocokkan kembali tiap-tiap judul dengan pokok pikiran dalam tulisannya. Setelah itu, ia mampu menentukan judul yang paling cocok dengan goresan pena.


Uraian di atas memperlihatkan citra kepada kita perihal kaidah menulis judul. Selain dapat memahami sistem penulisan judul, kita juga mampu mengasah keahlian dalam menciptakan judul dengan baik dan benar. Dari sini pula kita dapat belajar untuk berkreasi menciptakan suatu goresan pena dengan judul yang juga menarik untuk dibaca.


Jika Anda ingin mengenali lebih banyak ihwal Teknik Menulis  Anda mampu menyaksikan Artikel-postingan berikut:



  1. Teknik Menulis Buku dengan Hati!

  2. Teknik Menulis : Cara Membuat Daftar Pustaka dengan Sumber Buku

  3. Teknik Menulis Buku Tematik Terpadu? Inilah Caranya!

  4. Teknik Menulis : 157 Ejaan dan Istilah Kata yang Sering Kita Salahgunakan


Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!


[Wiwik Fitri Wulandari]


 


Referensi:



  1. http://absurditasmalka.blogspot.co.id/2015/05/menulis-judul-baik-benar-sesuai-eyd-2015.html

  2. http://www.blogodolar.com/kesalahan-sepele-ketika-menulis-judul/

  3. wikihow.com/Menentukan-Judul-yang-Baik


 


 


 



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama