Teknik Menulis (Draft) Buku Pertamamu

 Beberapa orang menjawab, menulis, menulis, dan menulis.


Memang benar mirip itu. Jika ingin menjadi penulis novel, maka tulislah novel. Ingin menjadi cerpenis, ya segeralah menulis cerpen. Akan namun, kenyataannya tidak semudah itu. Ada beberapa unsur yang mesti diperhatikan dalam teknik menulis, utamanya novel. Bukan cuma mengenai isi dongeng, melainkan juga tentang hukum-aturan yang secara tak eksklusif memang harus ada dalam sebuah novel.


Dalam proses drafting, pada dasarnya kita menuliskan apapun hasil khayalan, pengamatan, dan pengalaman langsung dalam bentuk tulisan. Jangan menimbang-nimbang apakah goresan pena itu laku atau tidak yang penting yakni TULIS DAN SELESAIKAN! Di sini tidak berlaku rumus lebih cepat lebih baik, karena yang penting adalah tulisan kita menjadi propembaca, bukan tulisan yang asal cepat.


Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk mengawali menulis novel?


 


1. Kenali Genre Novelmu


Definisi genre adalah jenis, tipe, atau kelompok sastra atas dasar bentuknya. Genre dapat ditentukan berdasarkan :


Tema Cerita


– Chicklit atau mainstream romance ialah tema kisah cinta remaja


– Teenlit tema cerita dewasa


– Fantasi tema cerita dunia antah-berantah


– Thriller/mystery tema kisah horor dan misteri


Latar Belakang


Kisah dalam cerita yang berlatar belakang pada tahun 1920-an mampu disebut Historical Romance. Sebagai contoh dalam novel Pride & Predudice, Jane Ayre, dan Anotement.


Target Pembaca


Kita kenali target pembaca untuk novel kita. Remaja, Dewasa Muda, dan Dewasa.


 


2. Gali Idemu


Ide adalah salah satu langkah pertama untuk mengasah kemampuan teknik menulis buku. Untuk menjadi seorang penulis dan untuk memulai sebuah novel, yang kamu butuhkan adalah ilham. Apapun yang muncul di kepala kita tulis di suatu catatan, entah itu di sebuah kertas, notepad atau yang lain. Dan inilah nanti yang mau kita jadikan sebagai draft goresan pena.


Ide cerita merupakan hal paling penting bagi penulis. Jika tak ada ilham, maka tak akan menulis buku. Maka, gali lebih dalam inspirasi ceritamu, kembangkan, dan tulis.


 


3. Kenali Karaktermu


Dalam sebuah kelas teknik menulis, editor dari salah satu penerbit berkata, kita ini ialah Tuhan dalam kisah kita sendiri. Bagaimana tidak? Kita bisa bebas memilih abjad tokoh dalam novel kita sendiri.


Kenali karaktermu sedetil mungkin untuk menjadikannya benar-benar terasa konkret. Seakan-akan karaktermu itu benar-benar hidup. Mulai dari memberi nama, di mana beliau tinggal, siapa keluarganya, umur berapa, bentuk badannya, bagaimana parasnya, caranya ia tersenyum, bahkan bagaimana gestur si aksara.


 


4. Deskripsikan Ceritamu Sesuai Karaktermu Sendiri


Semua penulis mempunyai cara dan bahasa tersendiri dalam mendeskripsikan ceritanya. Maka, dalam teknik menulis jadilah diri sendiri, bagaimana sobat-sobat menjalankan isi dongeng dengan deskripsi yang mudah diketahui.


Tak perlu menggunakan bahasa puisi untuk menulis novel yang cantik. Bagi saya, narasi yang gampang diketahui dan tak berbelit-belit merupakan unsur penting dalam teknik menulis.


Dalam deskripsi kisah kita juga harus menentukan point of view (pov)  atau sudut pandang kisah. Dalam sudut pandang cerita ada tiga macam adalah, sudut pandang orang pertama yang umum memakai “saya”, “saya”, “gue”, sudut pandang orang kedua, dan sudut pandang orang ketiga yang biasa menggunakan “dia”, “mereka”.  Perbedaan sudut pandang menciptakan dongeng yang berlawanan.


 


5. Tentukan Plot dan Alur Yang Baik


Plot atau alur yakni rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan seksama dan menggerakkan jalan cerita lewat kerepotan ke arah titik puncak dan solusi. (artikata.com)


Plot merupakan isi cerita dalam novel tersebut, sedangkan alur ialah jalan cerita. Plot merupakan kerangka karangan yang telah ada dalam otak kita. Alur yang mengatur bagaimana dongeng itu mampu berjalan. Alur yang baik, merupakan perpindahan dongeng yang tak terasa membosankan. Ibarat naik mobil, kita tak merasa lelah atau bisa disebut nyaman.


 


6. Lakukan Riset Agar Setting-mu Terasa Nyata


Setting ialah latar belakang dari sebuah cerita yang meliputi di mana dongeng itu dibentuk. Sebuah citra tentang gedung/sekolah/rumah sakit. Setting mampu saja nyata atau seringkali hanya rekaan belaka seperti halnya Capitol dalam kisah The Hunger Games.


Setting yang kuat menolong pembaca untuk membayangan jalan cerita. Seperti halnya dengan karakter setting juga perlu terasa aktual. Agar pembaca merasa jika kawasan ini betul-betul ada atau mereka mampu membayangkan bagaimana bentuk sebuah kawasan tanpa mereka tahu sebelumnya.


 


7. Latih Kepekaan Dialogmu


Biasanya ketika awal mula menulis novel, dialog begitu monoton dan tak bervariasi. Seiring berjalannya waktu semestinya mulai mencar ilmu menciptakan obrolan yang masuk logika dan menawan untuk dibarengi. Melatihnya cukup dengan mencoba berdialog dengan sahabat, keluarga atau orang terdekat. Bisa pula dari banyak membaca dan menonton film.


Begitu pula dengan tata bahasa. Kita perlu mempelajari tata bahasa yang bagus dan benar, meskipun pada obrolan kita menggunakan tata bahasa tak baku. Untuk narasi kita harus benar-benar mengamati hal tersebut. Mungkin, bagi mereka yang belum mengetahui tata bahasa akan baik-baik saja membaca tulisan kita. Tapi, bagi mereka yang sangat peka dengan bahasa akan mengerutkan kening, dan mengusik kenyamanan membaca.


 


8. Temukan Ciri Khasmu


Untuk satu ini, kita mempelajarinya dengan sering menulis. Lama kelamaan akan muncul ciri khas masing-masing. Terkadang, dalam teknik menulis, kita dipengaruhi oleh tulisan penulis lain yang tengah kita baca, namun dengan seiring berjalannya waktu, jati diri goresan pena kita akan timbul dengan sendirinya.


 


Setelah mengetahui unsur-bagian tersebut, apa yang harus kita lakukan?


Cara menulis setiap penulis berlawanan-beda. Ada yang mengikuti setiap komponen di atas, ada yang eksklusif menulis tanpa memedulikan hal-hal tersebut. Terkadang, beberapa penulis menulis kisah mereka di buku tulis sebelum diketik dalam komputer.


Yang terpenting dalam menulis novel yaitu kesepakatan untuk menyelesaikannya hingga simpulan. Jika, mustahil pada pertengahan jalan sahabat-sobat akan berhenti dan menyerah. Sebagai anjuran , ketika merasa ingin mengalah ingat kembali tujuan awal teman-teman saat menulis novel tersebut.


Semoga menolong!


[Aditya Kusuma]


Anda punya RENCANA MENULIS BUKU?


atau NASKAH SIAP CETAK?


Silakan daftarkan diri Anda sebagai penulis di penerbit buku kami.


Anda juga mampu KONSULTASI dengan Costumer Care yang siap menolong Anda sampai buku Anda diterbitkan.


Anda TAK PERLU RAGU untuk secepatnya MENDAFTAR JADI PENULIS.

SEBELUM ANDA MENYESAL 🙁


🙂


*****BONUS*****


Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tetapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!


Jika Anda menginginkan EBOOK GRATIS wacana CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download.


 


 


 



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama