Teknik Menulis Buku Didik Menurut Antisipasi Khusus

Lebih lanjut, menulis naskah buku pengajaran di akademi tinggi bagi seorang dosen, selain untuk memotivasi diri agar aktif menulis, meneliti, dan mengikuti kemajuan ilmunya, juga untuk memberikan kemampuan kritis dalam membumikan ilmu yang dipelajari dalam konteks Indonesia. Berpijak dari hal tersebut, dibutuhkan tindakan persiapan teknik menulis buku asuh selaku berikut:




  1. Menyiapkan Laporan Penelitian < teknik menulis >




Apa pun bentuk laporan penelitian, pada dasarnya yaitu cerminan dari proses kerja intelektual atau realisasi dari perilaku kritis insan akademik terkait kehendaknya dalam mengetahui segala sesuatu. Sehingga untuk menulis buku ajar, simak dan cermatilah kembali laporan observasi Anda. Pilihlah bagian mana saja dari laporan observasi Anda yang mau dijadikan materi penulisan buku, mengingat tidak semua substansi laporan observasi layak untuk diangkat selaku penunjang materi buku tersebut. Dalam penegasan lain, kita tidak menimbulkan laporan penelitian selaku buku didik, namun merekonstruksi bagian-bagian tertentu yang dapat menunjang anutan atau penemuan dalam buku bimbing.




  1. Menyiapkan Silabus Mata Kuliah < teknik menulis >




Setelah menyiapkan laporan penelitian, siapkan pula SAP/silabus mata kuliah, karena SAP/silabus adalah pedoman dalam mengajar. Sesuaikan SAP/silabus kuliah dengan bagian-bab tertentu laporan observasi yang dianggap patut disampaikan kepada pembaca luas, mungkin alasannya adalah kandungan isu terbarunya yang khas Indonesia. Dengan berpegang pada SAP/silabus kuliah, akan lebih mudah untuk mendesain sistematika penulisan buku asuh.




  1. Memahami Sistematika Naskah < teknik menulis >




Terkait dengan persiapan membukukan bahan latih, kita dapat menyiangi hasil penyesuaian antara SAP/silabus dan bab-bagian tertentu laporan observasi, dan lalu menyebarkannya ke dalam unsur substantif (isi) dan bagian prosedural (metode). Dari hasil penyiangan, selanjutnya dapat diselaraskan dengan sistematika lazim buku bimbing. Hal yang perlu dikenang, sistematika laporan penelitian tidak selalu sama dengan sistematika biasa buku asuh. Terutama alasannya adalah buku latih lebih menuntut untuk meperbaharui informasi atau melakukan pengayaan, baik yang berhubungan dengan data, sistem maupun teori. Sehingga, biar buku tersebut yang ditulis tetap up to date, janganlah segan-segan melakukan penajaman dalam analisis dan pembahasan, khususnya jika laporan observasi sudah uzur.


Secara umum, sistematika buku didik terdiri dari tiga bagian pokoknya, bab awal, isi, dan bab penyudah (bdk. Achmadi, 2011; Rifai, 2011;Wibowo, 2011). Bagian pemula terdiri dari (a) kover depan yang berisikan judul, nama penulis, dan tahun penulisan; (b) halaman judul-dalam yang informasinya sama dengan kover depan; (c) halaman persembahan atau semboyan; (d) daftar isi; (e) halaman prakata atau pengantar yang berisikan gambaran si penulisnya tentang seluk-beluk proses penulisan, tergolong keinginan-prospeknya terhadap pembaca; (f) daftar gambar atau tabel (jika ada); dan (g) halaman dedikasi atau halaman ucapan terima kasih.


Sementara itu, pada bagian batang badan terdiri dari bab dan sub-subbab yang menggambarkan kepakaran penulis berkaitan dengan penelitiannya. Pembagian jumlah babnya pun sangat bervariasi, tergantung tujuan, kegunaan, dan kreativitas penulisnya. Akan tetapi, bab batang tubuh buku latih kebanyakan memuat latar belakang observasi, tata cara, analisi, pembahasan, hasil pembahasan, dan simpulan. Sementara itu, bab penyudah terdiri dari (1) daftar pustaka; (2) lampiran; (3) globalisasi atau takarir yang memuat istilah khusus yang dipakai penulisnya; dan (4) indeks.


Terlepas dari itu, bab yang terpenting dari naskah buku yakni pada bab batang tubuh (isi) yang berisikan bab dan sub-subba. Pada bab ini menawarkan tingkat kepakaran penulisnya berkaitan dengan penelitian yang sudah dikerjakan. Selamat Menulis !!


 


Anda punya RENCANA MENULIS BUKU?


atau NASKAH SIAP CETAK?


Silakan daftarkan diri Anda selaku penulis di penerbit buku kami.


Anda juga mampu KONSULTASI dengan Costumer Care yang siap membantu Anda sampai buku Anda diterbitkan.


Anda TAK PERLU RAGU untuk segera MENDAFTAR JADI PENULIS.

SEBELUM ANDA MENYESAL 🙁


🙂


*****BONUS*****


Jika Anda memiliki BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, namun BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan akomodasi KONSULTASI TEKNIK MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!


Jika Anda menginginkan EBOOK GRATIS perihal CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download


 


Referensi:



  • Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 wacana Pendidikan Tinggi,

  • Wibowo, Wahyu, 2016, Penulisan Buku Ajar Perguruan Tinggi: Hakikat, Formulasi, dan Problem Etsinya, Jakarta: Rajawali Pers.


[Ulin Nafiah]



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama