Bitcoin Diramal Akan Terus Naik, Bagaimana Faktanya?





Harga cryptocurrency Bitcoin diramal terus meningkat di tahun 2021. Banyak aspek yang menciptakan harga uang kripto ini terus bertambah.


Pada hari Senin (8/2/2021) kemarin, Tesla Inc memberitahukan bahwa sudah berbelanja mata uang digital Bitcoin senilai US$ 1,5 miliar. Jika dihitung dengan kurs Rp 14.000/US$ maka angka itu setara dengan Rp 21 triliun.


Untuk dimengerti, pembelian Bitcoin oleh Tesla dikerjakan sebagai bentuk diversifikasi biar aset perusahaan lebih fleksibel. Dalam dokumen yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Perdagangan (SEC) setempat, Tesla pun memberi peringatan terhadap investor tentang volatilitas dari Bitcoin.


Selain itu, perusahaan juga menyampaikan pembelian mata uang kripto tersebut dikerjakan untuk memaksimalkan imbal hasil duit tunai yang mereka miliki. Tesla pun mengatakan, perusahaan juga mulai menerima pembayaran dan transaksi dengan Bitcoin untuk produk mereka. Namun demikian, hal itu hanya dilakukan untuk produk-produk tertentu.


Pembelian secara masif oleh Tesla tersebut mendorong harga mata duit digital tersebut berada pada harga tertinggi sepanjang kurun.


Mengutip kompascom, CEO Indodax Oscar Darmawan menyampaikan, tidak menutup kemungkinan akan ada perusahaan atau konglomerat yang mau membeli Bitcoin dalam waktu akrab. Sebab menurutnya, Bitcoin terbukti menjadi nilai lindung atau hedging inflasi dan akan menjadi aset safe haven.


Dalam keterangan tertulisnya pada hari Selasa (9/2/2021) kemarin, Oscar menyampaikan, “Jika pembelian atau seruan masif terus terjadi, maka kemungkinan besar harga Bitcoin akan terus bertambah. Seperti apa yang diprediksi JP Morgan sebelumnya, Bitcoin bisa mencapai Rp 2 miliar pada tahun ini atau tahun depan”.


Sejak Desember tahun kemudian, harga Bitcoin memang perlahan-lahan terus naik. Di bulan Desember 2020, Bitcoin naik ke level Rp 400 jutaan, lalu masuk ke level Rp 500 jutaan di bulan Januari 2021.


Bitcoin Diramal Akan Terus Naik, Bagaimana Faktanya?

Bitcoin Diramal Akan Terus Naik, Bagaimana Faktanya?


Berdasarkan dari data Coinbase.com hari Selasa (9/2/2021) kemarin, per pukul 10.05 WIB Bitcoin tercatat terparkir di harga Rp 639 juta per keping. Bahkan rekornya diperdagangkan seharga Rp 665 juta pada hari Rabu (10/2/2021) ini sempurna di pukul 07.05 WIB.


Nilai mata duit digital Bitcoin makin asing-gilaan. Mata duit kripto itu oleh analis dari Citibank diprediksi akan tembus menjamah level US$ 300.000 atau setara dengan Rp 4,2 miliar pada bulan Desember tahun 2021.


Dalam catatan analis Citibank tersebut, Bitcoin direpresentasikan sebagai instrumen safe haven era ke-21, menggantikan emas.


Mengutip dari Forbes pada hari Jumat (20/11/2020), Tom Fitzpatrick -Global Gead of CitiFX Technicals Citibank- mengatakan, “Seluruh karakteristik Bitcoin telah ditunjukan oleh penguatan yang tidak pernah terpikirkan, diikuti oleh koreksi yang menyakitkan, menandakan pola yang menopang tren jangka panjang”.


Seperti yang dimengerti, perjalanan Bitcoin menuju rekor telah ditandai dengan perubahan besar yang terus memicu ketidakpastian terhadap prospek koin digital ini. Namun, beberapa pihak memperkirakan penguatan ini hanya permainan spekulan semata.


Nouriel Roubini -seorang ekonom terkenal- menciptakan komentar mengenai mata duit digital Bitcoin. Roubini bahkan menyindir mata uang crypto tersebut. Pasalnya, ia mengatakan bahwa Bitcoin bukanlah mata duit.


Mengutip dari Yahoo Finance hari Senin (28/12/2020) kemudian, Roubini menyampaikan, “Pertama, menyebutnya sebagai uang digital, ini bukan duit digital. Ini bukan unit akun, bukan alat pembayaran. Ini bukan alat penyimpanan yang stabil. Kedua ini bahkan bukan aset”.


Tidak cuma soal Bitcoin saja, Roubini bahkan juga membicarakan ihwal mata duit crypto yang lain. Menurutnya, seluruh mata duit crypto tidak memiliki daerah di portofolio investor ritel maupun institusional.







Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama