Teknik Menulis : 157 Ejaan Dan Perumpamaan Kata Yang Sering Kita Salahgunakan

Penggunaan ejaan dan perumpamaan kata umum digunakan dalam penulisan buku muatan ilmiah, walau terkadang masih ada penulis yang salah menggunakannya. Ejaan yaitu bab bentuk dari huruf dalam suatu kata yang dipisahkan dengan spasi maupun tanda pisah (- -). Setiap abjad ini sifanya sungguh esensial, sebab hilang satu aksara saja kata menjadi tidak baku. Mengapa kata mesti baku? Sebab, bila kita ingin menulis buku, paling tidak kata-kata yang kita gunakan harus baku semoga konsisten secara bahasa. Apalagi dalam menulis buku ilmah, kata baku yang berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) sangatlah wajib hukumnya untuk dipakai.


Tentunya penggunaan EYD secara intens akan memberi efek faktual terhadap penulis yang menulis buku muatan ilmiah. Yang pertama, image branding seorang penulis akan meningkat dari sisi intelektual dan integritas. Hal ini dikarenakan, penulis yang memakai EYD dengan baik dan benar secara tidak eksklusif sedang mempromosikan diri selaku seorang berintegritas. Walau tidak serta merta pembaca langsung mengklaim “Oh, si (penulis) orang yang cukup intelek”, penggunaan EYD yang baik dan benar tetap bisa menaikkan image branding. Lalu, dengan memakai EYD yang bagus dan benar, penulis secara otomatis berkontribusi terhadap konsistensi penggunaan Bahasa Indonesia. Meskipun bahasa, sejatinya, akan selalu berganti sejalan dengan kemajuan zaman, tidak ada salahnya bila kita memperkokoh apa yang sudah dibangun oleh pendahulu kita.


Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan edisi modern menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2009, tanggal 31 Juli 2009 menerangkan wacana EYD secara terang.


Berikut ini yakni daftar ejaan kata dan istilah baku Bahasa Indonesia (sumber: buku karya Dr.Ir.Bambang Dwiloka, M.S., Teknik Menulis Karya Ilmiah, mengutip – Panitia Bulan Bahasa Tahun 1984, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dalam Arifin, 2003:97-106 dengan beberapa penyesuaian dan koreksi ulang).

























































































































































































































































































































































































































































































































































































































































BakuTidak Baku
AdvokatAdpokat
AkhlakAhlak
ApotekApotik
AtletAtlit
AnalisisAnalisa
Balansbalan, balens
CenderamataCinderamata
DefinisiDifinisi
KartotekKartotik
KomediKomidi
KonkretKonkrit
TeoriTiori
TeoretisTeoritis
SistemSistim
SistematisSistimatis
Rezekirizki, rejeki
TelegramTiligram
HakikatHakekat
KaidahKaedah
NasihatNasehat
PenasihatPenasehat
HierarkiHirarki
KarierKarir
Spesiesspecies, spisis
VarietasVaritas
Metodemetod, metoda
Khotbahkutbah, khutbah, qutbah
ResistansResistan
PeformansPeforman
KompleksKomplek
TripleksTriplek
SimpleksSimplek
LateksLatek
EksporEksport
ImporImport
PasporPassport
MenganalisisMenganalisa
PenganalisisanPenganalisaan
HipotesisHipotesa
SintesisSintesa
KatalisisKatalisa
HidrolisHidrolisa
SyakwasangkaSakwasangka
SyukurSukur
Mensyukurimensukuri, menyukuri
InsafInsyaf
SahSyah
SahihSyahih
SarafSyaraf
Ijazahijasah, izazah
IzinIjin
ZamanJaman
JenderalJendral
SuteraSutra
TerampilTrampil
KeterampilanKetrampilan
TerapTrap
Penerapanpenterapan, pengetrapan
IstriIsteri
MantraMantera
PutraPutera
PutridPuteri
AmbulansAmbulan
AdjektifAjektif
Akhirahir, akir
FrekuensiFrekwensi
KuantumKwantum
KonsekuensiKonsekwensi
KualifikasiKwalifikasi
KualitasKwalitas
KuarsaKwarsa
KuitansiKwitansi
KuorumKworum
KuotaKwota
LikuidasiLikwidasi
AtmosferAtmosfir
AsasAzas
AsasiAzasi
EkuivalenEkwivalen
Konfrontasikonfrontir, konfronterasi
KonsinyasiKonsyinyir
Koordinasikoordinir, kordinir
NasionalisasiNasionalisir
OrganisasiOrganisir
Produksiprodusir, produksir
Memproduksimemproduksir,memprodusir
Pemroduksipemproduksi, pemproduksir
ProklamasiProklamir
DiproklamasikanDiproklamirkan
StandarStandard
StandardisasiStandarisasi
TransportTransport
TransportasiTransporter
MengimbauMenghimbau
ImbauanHimbauan
BerutangBerhutang
MengutangkanMenghutangkan
TeladanTauladan
Esaiessey, esei
KonduiteKondite
RisikoResiko
TimTeam
SurveySurvey
ZonaZone
ItikadIktikad
DieselDisel
JadwalJadual
ManajemenManagemen
ManajerManager
KategoriKatagori
IlustrasiIllustrasi
IlusiIllusi
KonsesiKonsessi
ProfessorProfessor
KelolaLola
MengelolaMelola
DikelolaDilola
PengelolaPelola
SilaSilah
SilakanSilahkan
MempersilakanMempersilahkan
DipersilakanDipersilahkan
WujudUjud
BerwujudBerujud
LembapLembab
KelembapanKelembaban
PengkristalanPengristalan
MenyukseskanMensukseskan
MenerjemahkanMenterjemahkan
PenerjemahPenterjemah
AdvisAdpis
Persentaseprosentase, presentase
LubangLobang
BerlubangBerlobang
MelubangiMelobangi
Ubahobah, rubah
BerubahBerobah
MengubahMerubah
DiubahDirubah
PengubahanPerubahan
FormalFormil
KonsepsionalKonsepsionil
OperasionalOperisinil
PersonaliaPersonilia
RasionalRasionil
FisikPhisik
FotoPhoto
FotokopiPhotokopi
ProduktifitasProduktifitas
ObjekObyek
ProyekProjek
TeknikTehnik
TeknisiTehnisi
KongresKonggres
ArkaisArkhais
MotivasiMotifasi

 


Berdasarkan tabel diatas, ada beberapa kosakata yang mempunyai pengecualian terhadap kaidah yang terkait. Misalnya kata ‘mensyukuri’ dengan kaidah peluruhan abjad K-T-S-P (KTSP). Kata tersebut tidak bisa diluruhkan seperti kata ‘menyukseskan, alasannya peluruhan huruf mampu memicu perbedan esensi ataupun kesalahpahaman. Ditambah, intensistas pengguna bahasa dengan kata ‘menyukuri’ terlalu rendah dibanding dengan ‘mensyukuri’. Diambil dari hal itu pula, hipotesis perihal peluruhan KTSP, sejauh ini, akan berlaku bila perbandingan antara pengguna kata versi A dengan model B yaitu setara. Misalnya:



  • Prasa : menyapu higienis (dipakai banyak orang) dengan mensapu higienis (dipakai banyak orang juga), maka kata yang berlaku untuk rangkaian men+sapu yakni menyapu

  • Prasa :mensyukuri nikmat (digunakan banyak orang) dengan menyukuri lezat (kurang banyak dipakai), maka kata yang berlaku untuk rangkaian men+syukur+I yaitu mensyukuri.


Tabel diatas TIDAK memuat keseluruhan kosakata bahasa baku dan tidak baku. Berdasarkan tujuan penulisan postingan ini, kosakata yang termuat dalam tabel tersebut adalah kosakata yang sering digunakan oleh khalayak banyak. Oleh sebab itu, bila ingin menerima klarifikasi yang lebih rinci, lihatlah Pedoman Umum Pembentukan Istilah (Edisi kedua berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 0389/U/1998, tanggal 11 Agustus 1988 dan dicermatkan dalam Rapat Kerja Panitia Kerja Sama Kebahasaan, tanggal 16-20 Desember 1990), dan Pedoman Pemenggalan Kata (Disahkan dalam Rapat Kerja Sama Kebahasaan di Tugu, 16-20 Desember 1990 dan Sidang ke-30 Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia di Bandar Seri Begawan, 4-6 Maret 1991).


Kesimpulannya, ejaan yaitu bab penting dalam bahasa, tak terkecuali dengan acara menulis buku. Gunakanlah ejaan yang benar sesuai kaidah yang telah disepakati bareng dalam teknik menulis, biar dapat turut berkontribusi kepada kemajuan negeri ini. Mengapa sangat berkaitan? Karena kemajuan suatu bangsa diputuskan oleh mutu sumber daya manusia yang ada didalamnya. Sehingga, penggunaan EYD yang bagus dan benar, pada hakikatnya, dapat mengembangkan kualitas dari pengguna di segi intelektualitas dan integritas. Semoga postingan ini bermanfaat dan selamat menulis buku!


Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengubah ongkos cetak. Silakan isi data diri Anda di sini.


Jika Anda ingin mengenali lebih banyak ihwal teknik menulis anda mampu menyaksikan Artikel-postingan berikut:



  1. Teknik Menulis : Kaidah Penggunaan Catatan Kaki

  2. Teknik Menulis : Cara Menambahkan Nomor Halaman dalam Naskah

  3. Teknik Menulis : Mengenal Cara Menyajikan Tabel yang Benar Pada Buku

  4. Teknik Menulis Kutipan Secara Tepat


Jika Anda memiliki BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan kemudahan KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!


[Mas Aji Gustiawan]


 


Sumber Referensi :



  1. Dwiloka, Bambang dan Rati Riana. 2002. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Edisi Revisi 2012. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

  2. https://pusatbahasaalazhar.wordpress.com/hakikat-hakiki-kemerdekaan/anutan-umum-ejaan-bahasa-indonesia-yang-disempurnakan/ diakses pada hari Jum’at 22 April 2016 pukul 10.23 WIB



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama