Observasi Studi Kasus: Pengertian, Jenis-Jenis, Dan Teladan Lengkap


Penelitian Studi Kasus. Ketika kita membaca suatu penelitian, bisa berupa skripsi, artikel ilmiah, dan sebagainya, niscaya pada penelitian tersebut  memakai sebuah jenis observasi. Jenis observasi tersebut bisa berupa tergolong pada observasi kualitatif atau kuantitatif. Jenis observasi pada sebuah penelitian tersebut berdasarkan teori-teori yang ada. 





Seringkali, kita mendengar perihal jenis penelitian studi kasus atau sering disebut juga dengan case study. Studi kasus bergotong-royong digunakan untuk apa sih? Nah, pada pembahasan kali ini, kita akan membicarakan mengenai jenis observasi studi perkara, dari pengertian, jenis, tujuan, bentuk, dan misalnya. Supaya mampu diketahui dengan terperinci, simak sampai akhir ya!





Pengertian Penelitian Studi Kasus Menurut Para Ahli





Pengertian atau definisi perihal jenis observasi studi perkara menurut para andal akan dibahas pada bagian ini secara rinci.





1. Merriam & Tisdell (2015)





Metode observasi studi masalah merupakan suatu studi yang bersifat deskripsi dan analisis mendalam dari bounded system. 





2. Yin (2003) 





Metode observasi studi perkara merupakan suatu studi yang bersifat empiris menyelidiki fenomena-fenomena atau kasus kekinian yang berhubungan dengan kehidupan nyata, utamanya pada batasan antara konteks dan fenomena tersebut tidak terperinci. 





3. Polit & Beck (2004)





Penelitian studi perkara yaitu salah satu bentuk penelitian kualitatif yang berbasis pada pemahaman dan sikap insan yang menurut pada opini insan.





4. Herdiansyah (2015)





Penelitian studi masalah merupakan rancangan observasi yang bersifat komprehensif, merinci, intens, dan mendalam, serta terarah pada upaya dalam mengkaji masalah-duduk perkara atau fenomena yang bersifat kontemporer atau berbatas waktu.





Baca Juga: Data Penelitian: Pengertian, Klasifikasi, dan Contoh Lengkapnya





5. Hodgetts & Stole (2012)





Penelitian studi masalah pada individu, kelompok, komunitas, dan sebagainya bermaksud untuk membantu memperlihatkan hal-hal yang penting untuk menjadi perhatian atau fokus, untuk mencarikan penyelesaian dari urusan tersebut.





6. Sutama (2010)





Studi perkara bermaksud untuk mengungkapkan atribut-atribut individualistik mengenai seseorang atau institusi khusus. Studi kasus merupakan investigasi (examination), renik (rincian), atas seseorang, sebuah kelompok, institusi, gerakan sosial, atau kejadian tertentu.





7. VanWynsberghe & Khan (2007)





Studi masalah merupakan transparadimatis dan transdisipliner yang melibatkan gugusan fenomena-fenomena yang menjadi kumpulan bukti (berupa acara, konsep, acara, proses, dan lain-lain).





8. Hartley (2004)





Penelitian studi masalah terdiri atas pengusutan-penyelidikan yang terang, berhubungan dengan abad waktu, konteks, dan fenomena dari subjek penelitian yang digunakan. Tujuan penelitian studi masalah adalah untuk menawarkan hasil analisis mengenai konteks yang berafiliasi dengan proses yang berkaitan dengan berita urusan tersebut.





Berdasarkan pertimbangan -usulan para hebat di atas, observasi studi masalah ialah tata cara yang digunakan untuk mencari atau menilik persoalan secara mendalam mengenai seorang individu, golongan, institusi, gerakan sosial, peristiwa, berkaitan dengan fenomena, konteks, dan waktu.





Berkaitan dengan waktu tujuannya yaitu urusan atau fenomena yang terjadi tersebut terbatas waktu, bisa jadi di masa yang mau tiba telah tidak sama lagi. Maka dari itu, observasi studi masalah ini berkaitan erat dengan waktu sekarang atau dikala observasi tersebut dikerjakan. Contohnya adalah penelitian tentang kesulitan berguru siswa, perilaku menyimpang, dan sebagainya.





Tujuan Penelitian Studi Kasus





Ada dua tujuan yang ingin dicapai dengan tata cara observasi studi perkara, yakni, tujuan secara lazim dan spesifik. Penjelasannya mirip berikut.





1. Tujuan Studi Kasus secara Umum





Stake (2005) memaparkan bahwa tujuan dari observasi studi masalah yaitu untuk mengungkapkan atau mendeskripsikan kekhasan suatu individu, kalangan, dan sebagainya.  Selain itu, studi kasus juga mampu menawarkan pementingan pada analisis suatu kasus hanya dengan memakai sedikit saja jumlah, peristiwa, atau fenomena dalam suatu observasi.





Tujuan observasi studi perkara sebagai penelitian kualitatif, secara biasa ialah untuk mengkaji perihal pengertian dan perilaku insan yang didasarkan pada akidah, teori saintifik, dan perbedaan nilai (Polit & Beck, Borbasi, 2004).





Tujuan studi kasus secara biasa mampu dirinci selaku berikut.





  • Peneliti menggunakan tata cara untuk mengerti atau menyesuaikan permasalahan yang diteliti
  • Efektif untuk memperlihatkan kekerabatan responden dengan peneliti
  • Memungkinkan para pembaca untuk menemukan hasil yang berkaitan dengan konsistensi gaya, nyata, dan internal, adalah berupa keyakinan pada hasil observasi tersebut.




Baca Juga: Penelitian Kuantitatif : Pengertian, Tujuan, Jenis-Jenis, dan Langkah Melakukannya





2. Tujuan Studi Kasus secara Spesifik





Tujuan utama studi masalah yang bersifat intropsektif adalah mengungkapkan bagaimana kejadian-insiden diinterpretasikan oleh orang yang mengalaminya. Untuk memberikan kualifikasi kepada hasil penelitian studi masalah introspektif ini sebagai suatu kajian, maka perlu menyajikan pengalaman yang cukup unik untuk mewakili suatu dukungan pada ilmu wawasan (Sutama, 2016).





Prihatsanti, dkk (2018) menjelaskan bahwa penelitian studi masalah dimaksudkan atau bertujuan secara khusus untuk mengusut aktivitas atau sebuah proses yang kompleks yang tidak terpisahkan dari konteks sosial tempat fenomena tersebut terjadi. 





Tujuan studi kasus secara spesifik mampu dijabarkan mirip berikut.





  • Pada bidang psikologi, dapat mengungkap atau menerima berita pada sebuah sikap, perilaku, respon, aliran kognitif, dan sebagainya.
  • Pada bidang sosiologi, mampu mengkaji secara mendalam perihal interaksi antarkomunitas, organisasi, penduduk , dan sebagainya.
  • Pada bidang eksperimen, mampu mendapatkan suatu teori atau menciptakan teori gres.




Jenis-jenis Penelitian Studi Kasus





Bab ini akan membahas perihal jenis-jenis studi masalah. Penjelasannya seperti di bawah ini.





1. Studi Kasus Eksplanatori





Studi masalah eksplanatori merupakan studi yang sesuai digunakan untuk penelitian dengan jenis studi perkara kasual. Penelitian studi masalah eksplanatori bermaksud untuk memaparkan atau menerangkan suatu hubungan antara dua variabel atau lebih. 





Selain itu, tujuan eksplanatori yakni untuk menunjukkan data-data dan deskripsi perihal investigasi kasual. Contohnya adalah studi tentang politik, ekonomi, dan sebagainya.





2. Studi Kasus Eksploratori





Studi kasus eksploratori ialah studi yang dilakukan sebelum adanya pertanyaan penelitian dan hipotesis yang dibuat oleh peneliti. Studi perkara ini bisa disebut dengan studi awalan atau pendahuluan pada penelitian, maka dari itu peneliti diharuskan untuk melaksanakan observasi dengan runtut dan sistematis sesuai dengan rancangan penelitian. Contohnya ialah mengenai sensus penduduk.





3. Studi Kasus Deskriptif





Studi perkara deskriptif ialah studi yang mendeskripsikan sebuah perkara dan mengharuskan peneliti untuk mengawali penelitian dengan teori deskriptif yakni memaparkan dengan terang hasil penelitian tersebut. Contohnya yaitu perihal sejarah, kebudayaan, dan sebagainya.





4. Studi Kasus Observasi





Studi kasus observasi merupakan studi yang dilaksanakan oleh peneliti untuk mengkaji atau menganalisis subjek yang bersifat benda fisik atau sebuah proses atau acara yang sedang berjalan, sehingga pada studi masalah observasi mengharuskan peneliti untuk turun ke lapangan untuk menerima data-data tersebut.





5. Studi Kasus Kemasyarakatan





Studi masalah kemasyarakatan ini merupakan studi yang dilakukan oleh peneliti untuk mengkaji atau menganalisis sebuah persoalan sosial terjadi atau berhubungan dengan masyarakat secara biasa . 





Kasus-kasus yang diteliti tentang studi kasus kemasyarakatan contohnya berupa sikap menyimpang, pemberdayaan masyarakat, organisasi penduduk , kehidupan sosial, pergantian sosial penduduk , dan sebagainya.





6. Studi Kasus Sejarah Hidup





Studi perkara sejarah hidup ialah suatu studi yang disebut dengan studi kasus biografi. Pada observasi ini berfokus pada biografi seseorang yang berjasa atau memberikan kontribusi pada negara, sebagai pendekar, dan sebagainya. Contohnya yaitu studi masalah mengenai tokoh Presiden, Pahlawan, dan lain-lain.





7. Studi Kasus Mikro Etnografi





Studi perkara etnografi ialah sebuah studi yang dikerjakan oleh peneliti untuk menganalisis atau mengkaji perihal kebiasaan-kebiasaan yang terjadi pada sebuah kelompok kecil. Contohnya adalah pengkajian tentang langkah-langkah kelas, perkembangan suku, dan sebagainya.





8. Studi Kasus Analisis Situasi





Studi masalah analisis situasi ialah studi yang dilakukan untuk mengkaji atau menganalisis kebenaran dari sebuah masalah yang sedang hangat diperbincangkan atau masalah yang besar di penduduk . Contohnya adalah tentang pertumbuhan teknologi, pengaruh penggunaan media sosial, dan sebagainya.





Baca Juga: Metode Penelitian Kualitatif: Pengertian Menurut Ahli, Jenis-Jenis, dan Karakteristiknya





Bentuk Studi Kasus berdasarkan Permasalahan Penelitian





Bentuk studi perkara menurut permasalahannya dibagi menjadi 3, yakni studi masalah instrumental tunggal, jamak, dan mendalam. Penjelasannya seperti di bawah ini.





1. Studi Kasus Instrumental Tunggal





Studi perkara instrumental tunggal merupakan studi masalah yang menganalisis atau mengkaji suatu kasus dan menjelaskannya dengan deskripsi. Pada observasi ini masalah tersebut menjadi instrumen untuk penggambaran secara rinci.





2. Studi Kasus Jamak





Studi masalah jamak merupakan studi kasus yang menganalisis atau mengkaji lebih dari satu atau banyak perkara pada sebuah observasi. Penelitian ini juga mampu mengkaji satu masalah, tetapi banyak isu yang digunakan, sehingga penelitian ini dapat dikatakan penelitian yang kompleks.





3. Studi Kasus Mendalam





Studi perkara mendalam ialah studi perkara menganalisis atau mengkaji sebuah kasus yang memiliki ciri khas atau keunikan. Penelitian ini hampir mirip dengan observasi naratif, tetapi mekanisme dalam kajiannya lebih rinci, sehingga sungguh berkaitan dengan konteks.





Ciri-ciri Penelitian Studi Kasus yang Baik





Suatu observasi memiliki ciri-ciri untuk mampu dibilang sebagai observasi yang bagus. Ciri-ciri penelitian studi masalah yang baik mempunyai karakteristik mirip di bawah ini.





  • Memandang objek observasi selaku perkara atau persoalan
  • Memandang masalah selaku fenomena yang bersifat kontemporer
  • Dilakukan menurut realita atau fakta yang ada
  • Menggunakan banyak sekali sumber data untuk diteliti
  • Menggunakan teori yang tepat selaku aliran atau pola observasi




Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Studi Kasus





Penelitian studi masalah seperti penelitian kebanyakan, yakni mempunyai kelebihan dan kelemahan dalam penerapannya. Kekurangan dan keunggulan penelitian studi perkara diterangkan mirip berikut.





Kelebihan Penelitian Studi Kasus





Kelebihan atau kelebihan observasi studi masalah yakni;





  • Studi kasus dapat mengungkap hal-hal spesifik, detail, dan rinci yang tidak mampu dijelaskan dengan penelitian yang lain. Selain itu, observasi studi masalah juga mampu menguak makna di balik problem atau fenomena yang diteliti dengan keadaan yang apa adanya
  • Studi perkara tidak hanya sekadar memperlihatkan laporan secara positif, akan tetapi dapat juga menawarkan situasi, nuansa, dan fikiran-pikiran yang dapat dikembangan menjadi materi observasi lain berikutnya.




Kekurangan Penelitian Studi Kasus





Kekurangan atau kelemahan observasi studi kasus ialah;





  • Pada observasi kuantitatif, studi masalah agak dipersoalkan sebab segi reliabilitas, validitas, dan generalisasi.
  • Studi perkara tidak selalu cocok dengan memakai penelitian kuantitatif, sebab tujuannya menggeneralisasi.
  • Studi perkara yang bersifat observasional mewajibkan peneliti untuk terjun eksklusif, biar menerima data yang valid.




Langkah-langkah dalam Penelitian Studi Kasus





Ada tindakan yang diperhatikan secara cermat dalam observasi studi perkara. Langkah-langkahnya yakni selaku berikut.





1. Pemilihan Kasus





Pemilihan perkara pada observasi studi masalah haruslah menurut argumentasi yang masak, sehingga observasi tersebut berlangsung dengan proses-proses observasi sesuai mekanisme dan mampu mencapai tujuan observasi. 





Kasus tersebut mampu harus diubahsuaikan bidang-bidang yang diadaptasi dengan tujuan observasi. Selain itu, perkara yang dijadikan persoalan tersebut haruslah masuk nalar dan ada latar belakang yang terperinci.





2. Pengumpulan Data





Pengumpulan data dilakukan guna menerima data-data yang cocok dengan penelitian. Pengumpulan data diadaptasi dengan penelitian, apakah harus menggunakan pengamatan, wawancara, analisis dokumen, survei, dan sebagainya.





Pengumpulan data harus mengamati objek yang diteliti, sehingga data yang didapatkan mampu dibuktikan atau diuji secara valid. Dapat dibilang bahwa peneliti mesti menggunakan teknik pengumpulan yang tepat dengan penelitian, supaya menerima data-data yang valid.





3.  Analisis Data





Analisis data dikerjakan sehabis menerima data-data menurut pada teknik-teknik pengumpulan data yang tepat. Setelah data-data tersebut dikumpulkan, maka peneliti menganalisis, mengorganisasi, dan mengklasifikasi temuan-temuan tersebut. Teknik analisis data yang dipakai haruslah terperinci, sehingga tidak mengakibatkan kerancuan analisis data.





4. Perbaikan





Perbaikan dilakukan alasannya pada penelitian yang dilakukan tersebut haruslah didapatkan hasil observasi yang sempurna, sehingga mewajibkan perbaikan walaupun data-data telah dikumpulkan dan diklasifikasi. 





Perbaikan ini bertujuan untuk penguatan atau penyempurnaan hasil penelitian. Bisa jadi peneliti ternyata memerlukan data-data baru, sehingga peneliti mesti menggeluti lagi ke lapangan untuk mendapatkan data-data tersebut. 





5.  Penulisan Laporan





Penulisan laporan pada sebuah penelitian haruslah urut, sehingga mampu diketahui dengan  mudah. Selain itu, penulisan laporan observasi haruslah komunikatif, memakai bahasa baku, efektif dan efisien, dan terang, 





Penulisan laporan penelitian juga mesti memikirkan kebermanfaat dari observasi tersebut, sehingga pembaca mampu mengambil faedah atau kegunaan observasi tersebut dipakai pada masyarakat secara lazim.





Baca Juga: Pengertian Metode Penelitian, Tujuan, Macam, dan Contoh Lengkapnya





Contoh Penelitian Studi Kasus





Di bawah ini adalah beberapa contoh penelitian studi kasus yang mampu dipelajari.





1. Penelitian studi kasus bidang Psikologi





  • Penelitian dari Ade Surya Febrianto & Ida Darmawati dari Program Studi Psikologi Universitas Negeri Surabaya, tentang Studi Kasus Penerimaan Seorang Ayah terhadap Anak Autis.




  • Penelitian dari Lisa Rahmi Ananda & Ika Febrian Kristina dari Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro, tentang Studi Kasus: Kematangan Sosial pada Siswa Homeschooling.




2. Penelitian studi perkara bidang Sosiologi





  • Penelitian dari Soni A. Nulhaqim & Maulana Irfan, Diana Hardhing, dan Dyana C. Jatnika dari Departemen Kesejahteraan Sosial FISIP & Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran, mengenai Konflik Sosial di Kampung Nelayan (Studi Kasus di Pantai Utara Kota Cirebon, Jawa Barat).




  • Penelitian dari Dewi Sri Leni Indah, Darsono, & Risma M. Sinaga, dari Pascasarjana Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung, tentang Perilaku Kaum Muda dalam Konflik (Sudi Kasus di Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran).




3. Penelitian studi perkara bidang Pendidikan





  • Penelitian dari Benedikta, Yuline, Sri Lestari, dari Program Studi Bimbingan Konseling FKIP Untan Pontianak mengenai Studi Kasus Peserta Didik yang Tidak Naik Kelas di Kelas XB SMA Panca Bakti Pontianak.




  • Penelitian dari Anisya Retno Mardilah dari Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas PGRI Yogyakarta, perihal Studi Kasus ihwal Siswa dengan Latar belakang Ekonomi Rendah di Sekolah Menengah Pertama BOPKRI 5 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017.


Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama