Hingga Kapan Indonesia Terjebak Di Jurang Resesi?





Di sepanjang kuartal III-2020 perekonomian Indonesia nyaris ditentukan akan kembali terkontraksi. Itu artinya dengan kata lain, Indonesia ditentukan akan jatuh ke dalam jurang resesi ekonomi.


Pertanyaannya yaitu, bagaimana dengan kuartal IV-2020?


Dalam laporan Seeking Alpha Edisi bulan Oktober 2020 dari PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) perkembangan ekonomi Indonesia di kuartal III-2020 memang masih di teritori yang negatif. Namun kontraksinya tidak akan sedalam pada kuartal II-2020 yang sebesar minus 5,32 persen.


Sementara untuk sisa 3 bulan tahun ini diperkirakan akan terjadi rebound. Pemulihan yang terjadi di kuartal IV-2020 diyakini akan lebih tinggi.


Katarina Setiawan -Chief Economy & Investment Strategi PT Manulife Aset Manajemen Indonesia dalam keterangan resminya hari Rabu (21/10/2020) ini menyampaikan, “Di kuartal IV menurut kami tren pemulihan ini masih berpotensi terjadi, disokong oleh akselerasi peresapan budget penanganan pandemi Covid-19”.


Menurut Katarina, ada perkembangan yang mempunyai arti dalam peresapan anggaran pemerintah untuk penanganan Covid-19. Per tamat bulan September pemerintah telah mencairkan 43 persen dari total budget stimulus, naik pesat dari 31 persen di tamat bulan Agustus.


Katarina menyertakan, “Dalam pandangan kami distribusi stimulus akan kian dipercepat di kuartal IV, terutama untuk anggaran pembiayaan korporasi yang dibutuhkan mampu mulai dicairkan di bulan Oktober”.


Meski demikian masih ada bahaya di kuartal IV-2020. Bagaimanapun yang menjadi akar permasalahan semuanya yaitu pandemi Covid-19. Jika wabah tidak mampu dikendalikan maka ekonomi bisa kembali goyah. Pasalnya penambahan perkara Covid-19 bisa mendorong diterapkannya kembali PSBB.


Katarina menjelaskan, “Mitigasi penyebaran Covid-19 mesti tetap menjadi prioritas, alasannya kalau masalah Covid-19 terus bertambah. Hal tersebut menjadikan risiko harus diterapkannya kembali PSBB ketat, yang mampu memiliki pengaruh negatif pada proses pemulihan ekonomi”.


Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa ekonomi Indonesia mulai memberikan kebangkitan pada bulan September kemudian.


Mantan direktur pelaksana bank dunia itu menjelaskan bahwa hal tersebut ditunjukkan lewat banyak sekali indikator ekonomi dan keuangan.


Dalam pertemuan pers APBN KiTA di Jakarta hari Senin (19/10/2020), Sri Mulyani menuturkan, “Ada recovery September setelah Agustus menurun dari sisi month to month (mtm). Ini tanda kasatmata bagi pemulihan ekonomi bagi industri yang kita lihat”.







Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama