NESABAMEDIA.COM – Ketika Windows 10 pertama kali diluncurkan pada tahun 2015 silam, banyak yang tidak tahu apa nama dari model Windows berikutnya. Pada Juni 24, Microsoft secara resmi memberitahukan Windows 11 sebagai generasi berikutnya dari Windows dan sistem operasi baru itu akan mulai diluncurkan ke sejumlah pengguna selesai tahun ini.
Setelah dirilisnya Windows 10, Microsoft sudah memiliki jadwal rutin untuk pembaruan fitur adalah pada isu terkini semi dan ekspresi dominan gugur, dan pengembangan sistem operasi diselaraskan dengan Azure. Windows sebagai sebuah layanan telah berkembang selama bertahun-tahun terakhir, dan Windows 11 sekarang sudah disiapkan untuk menggantikan Windows 10.
Dengan Windows 11, Microsoft mencoba merubah jadwal pembaruan fitur tahunan mereka, di mana ini artinya cuma satu pembaruan fitur yang mau dirilis setiap satu tahun sekali. Itu berubah dari jadwal pembaruan Windows yang biasanya dilakukan dua kali dalam setahun. Menurut Microsoft, pembaruan utama pertama akan dirilis pada paruh tahun kedua tahun depan.
Microsoft akan menawarkan pemberian pada model baru selama 24 bulan untuk Consumer Editions. Sementara untuk pengguna Enterprise dan Education, Windows 11 akan hadir dengan derma selama 36 bulan.
Seperti halnya Windows 10, Windows 11 juga akan terus menerima pembaruan dengan jadwal kumulatif bulanan, yang umum dikenal dengan Patch Tuesday atau ‘B Release’. Microsoft juga menyampaikan akan mempublikasikan pembaruan kumulatif itu untuk Build Pratinjau Windows 11, di acara Windows Insider.
Pembaruan Windows akan tetap diantarkan seperti yang ada di Windows 10, namun Microsoft menyampaikan bahwa pembaruan kumulatif ini akan lebih kecil 40 persen dibanding sebelumnya. Microsoft mengatakan komitmennya untuk berinvestasi di Windows 11, dan pengguna diperlukan bisa menerima proses pembaruan yang lebih cepat, jago dan lebih produktif.
Selain kenaikan mutu itu, Microsoft juga bereksperimen dengan sebuah fitur gres yang hendak mengumumkan pengguna perihal berapa lama proses pembaruan dari reboot sampai pemasangan. Fitur baru ini akan dipraktekkan pada semua pembaruan Windows mirip .Net framework, Patch Tuesday, dan pembaruan opsional. Tampaknya, untuk pembaruan yang memerlukan reboot tidak akan ditampilkan.
Microsoft akan memunculkan asumsi waktu pengunduhan dan pemasangan pembaruan Windows di Start Menu dan halaman Windows Update di aplikasi Settings. Estimasi pemasangan pembaruan itu nantinya akan bergantung pada prosesor, memori dan perangkat penyimpanan yang dipakai.
Pada Build Pratinjau yang sudah ada, Windows rupanya salah dalam mengumumkan perkiraan waktu pemasangan pembaruan pada pengguna. Namun fitur itu ketika ini masih dalam tahap pengembangan dan akan secara sedikit demi sedikit mendapatkan perbaikan dan kenaikan.
Sumber mesti di isi