Mengenal Lima Macam Administrasi Risiko Trading Forex





Seperti yang dimengerti, setiap aktivitas investasi pasti mengandung risiko. Namun, risiko yang terkandung dalam tiap acara investasi itu akan memiliki kadar yang berlainan-beda


Risiko ialah ketidakpastian yang bakal terjadi dari setiap situasi dan keputusan yang kita ambil. Hanya saja, konsekuensi dari risiko tersebut berupa menyusut atau hilangnya sebagian dana kita. Untuk itu, kita membutuhkan sebuah cara kecerdikan yang disebut dengan ungkapan Manajemen Risiko.


Manajemen risiko akan membantu kita untuk mengetahui risiko apa saja yang mungkin dihadapi dan cara apa saja yang perlu ditempuh untuk mengamankan atau meminimalkan sebagian jumlah kerugian kita.


Bagi sebagian trader profesional, manajemen risiko ialah kunci berhasil utama. Manajemen risiko yang tepat bukan cuma dapat menjauhkan trader dari kerugian, melainkan juga memaksimalkan laba.


Selain itu, dengan adanya administrasi risiko ini juga dapat menolong Anda untuk lebih mudah dalam menertibkan pasar forex saat melakukan trading. Terutama bagi para trader pemula yang baru merintis karir di dunia trading forex, memahami administrasi risiko ini sangatlah penting.


Pengertian Manajemen Risiko


Adalah cara untuk mengatur risiko yang dapat terjadi dalam trading. Risiko yang perlu dikontrol ialah risiko yang mampu dicegah karena berasal dari diri sendiri, mirip ekspektasi yang berlebih dan kecenderungan untuk tamak.


Mengenal Lima Macam Manajemen Risiko Trading Forex

Mengenal Lima Macam Manajemen Risiko Trading Forex


Manajemen risiko tidak dijalankan untuk menetralisir risiko kerugian sepenuhnya sampai 0%. Namun, manajemen ini digunakan untuk meminimalkan kerugian beruntun yang terjadi dalam sebuah bisnis.


Memiliki taktik yang cantik saja tidak cukup untuk trading forex. Seorang trader juga harus mampu menerapkan administrasi risiko supaya bisa mengurus uang yang dimiliki.


Macam-macam Manajemen Risiko pada Forex


1. Stop Loss


Menggunakan teknik Stop Loss sebenarnya sangatlah gampang karena Anda cuma perlu memperlihatkan stop order di bawah harga beli atau pun di atas harga ketika hendak menjual.


2. Hedging


Manajemen risiko trading lain yang bisa dipraktekkan yakni dengan mengandalkan teknik hedging. Dimana teknik ini sering dipakai oleh para trader dan harus digunakan dengan perhitungan yang tepat. Sebagai seorang trader, Anda mesti mengecek kapan membuka hedging. Teknik ini dipakai oleh para trader yang tidak ingin mendapatkan kerugian sama sekali.


3. Limit Order


Teknik ini yaitu memesan order posisi pada harga yang sudah diputuskan sebelumnya. Saat harga tidak tercapai, maka Anda tidak akan mengalami kerugian dan beban biaya.


4. Switching


Teknik witching ialah melakukan pergantian arah dengan cara menutup posisi dikala ini yang sedang merugi dan membuka posisi baru mengikuti pergerakan harga yang baru. Perlu dikenali bahwa laba dari posisi gres tentu akan menjadi lebih besar dibandingkan dengan posisi pertama.


5. Average


Saat akan menerapkan teknik ini, para trader akan menambah posisi yang sama di harga yang berlawanan. Sehingga, hal ini penting bagi Anda yang mempunyai modal besar. Meski begitu, Anda akan menerima profit yang besar juga dengan menerapkan teknik average ini.


Teknik administrasi risiko mengajarkan terhadap kita semua bahwa trading perlu dijalankan dengan memperhitungkan aneka macam kondisi dan keadaan. Jangan cuma sembarangan membuka posisi dan tidak mengamati banyak sekali kondisi yang potensial merugikan Anda sebagai trader.


Adapun dalam memanajemen risiko pada trading forex, pastinya dapat menghasilkan laba besar bagi para trader, utamanya para pemula yang belum berpengalaman. Hal terpenting yang lain yang juga perlu Anda amati yaitu potensi atau peluangAnda untuk meraih profit yang besar akan kian meningkat.







Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama