Inilah 6 Jenis Paragraf Yang Wajib Diketahui



Jenis Paragraf – Teknik menulis buku tidak pernah lepas dari apa yang namanya paragraf, sehingga pengenalan jenis paragraf yaitu hal yang penting untuk dikerjakan.





Teknik menulis paragraf ialah penyuguhan ide secara struktural yang diperoleh dari pemikiran pokok dalam setiap kalimat. Setiap kalimat wajib memiliki pemikiran pokok yang saling mendukung satu sama lain. Hal ini dilaksanakan biar penyampaian pesan dalam satu paragraf mampu lebih terarah.





Jika kalimat satu yang lainnya mempunyai kontras dengan kalimat sebelumnya ataupun sesudahnya, maka perbaikilah. Namun, hal ini tidak sertamerta berlaku sebab bisa jadi ada sebuah tujuan penempatan kalimat tersebut. Maka dari itu, paragraf harus mempunyai tujuan yang terperinci selain kolektifitas kalimatnya.





Dalam teknik menulis buku, paragraf adalah unsur utama penunjang penyampaian pesan penulis terhadap pembaca. Jenis-jenis paragraf dapat menjadi pola alasan mengapa penulis buku tersebut. Dalam kata lain, tema buku yang ditulis oleh sang penulis harus disokong dengan paragraf yang madani.





Contohnya, bila ingin menulis buku motivasi, kita mesti memperkaya isi buku dengan paragraf yang bersifat persuasif dan naratif. Mengapa? Dengan paragraf persuasif penulis mampu merayu pembaca untuk mengikuti setiap motivasi yang dituliskan sang penulis.





Paragraf persuasif juga yaitu sugesti terbaik untuk mempengaruhi seseorang. Lalu, dengan paragraf naratif, penulis dapat memperlihatkan kronologi pengalaman inspiratif yang juga mampu menghidupkan motivasi si pembaca.





Kenali 3 Jenis Paragraf Dalam Teknik Menulis Buku Ini





Maka dari itu, penting bagi penulis yang ingin menuliskan bukunya untuk memahami jenis paragraf. Berikut ini 3 jenis paragraf dalam menulis buku yang wajib kamu ketahui.





1. Paragraf Naratif





Paragraf naratif yaitu paragraf yang memaparkan sebuah insiden secara kronologis dan memiliki alur yang pasti. Paragraf ini sering digunakan sebagai media dalam penulisan karya tulis yang menuntut penggambaran alur kisah tersebut. Struktur paragraf naratif sering didapatkan dalam buku fiksi ataupun buku-buku yang membutuhkan ‘kisah’, selaku penyokong utama.





Contohnya:





Pada tahun 1970 Muhammad Wahid gres berusia 12 tahun. Saat itu ia berhenti melanjutkan sekolah untuk membantu perekonomian keluarganya. Wahid yang terlahir oleh keluarga yang kurang mampu, senantiasa dicemooh oleh tetangganya sendiri alasannya latar belakang keluarganya. Ibunya tidak melakukan pekerjaan karena mengidap penyakit yang berkesinambungan dan ayahnya hanyalah seorang pemulung sampah yang cacat. Ketika Wahid masih bersekolah, ayahnya pernah menjadi buruh bangunan selama 10 tahun. Namun, kecelakaan yang terjadi pada bulan Mei kemudian menciptakan ayah Wahid pincang alasannya terpeleset dari lantai 3 bangunan. Semenjak itu, Wahid menolong ayahnya bekerja setiap ketika.





Jika dilihat dengan seksama, paragraf ini memiliki alur dalam penceritaan gagasan pokoknya. Adapun alur itu ialah dengan pengenalan tokoh. Dalam pengenalan tokoh tersebut, disebutkan waktu insiden dan apa yang sedang dialami oleh sang tokoh.





Paragraf tersebut juga mengenalkan beberapa tokoh pendukung sebagai penunjang intisari paragraf tersebut. Berikut ini poin-poin naratif yang bisa kita mampu.





  • Wahid berusia 12 tahun di tahun 1970, sehingga Wahid lahir tanggal sekitar tahun 1958
  • Ayah wahid bekerja sebagai buruh ketika Wahid berusia 2 tahun
  • Wahid berhenti sekoah semenjak ayahnya melakukan pekerjaan sebagai pemulung




2. Paragraf Ekspositif





Teknik menulis paragraf ekspositif yakni paragraf yang menyajika peristiwa suatu kejadian yang bertujuan untuk melakukan reteller (informasikembali) terhadap pihak lain. Menurut Rusyana (1984), paragraf ini menyajikan sesuatu insiden atau objek dengan cara menjelaskan, menerangkan, dan memberitahukan agar orang laing mengetahuinya.





Jenis paragraf ini memakai bahasan untuk menjawab 5W + 1H (what, who, when, where, why + how), sehingga isu yang tertera bersifat lengkap.





Contohnya:





London alhasil terpilih selaku tuan rumah Olimpiade 2012. Dalam pemungutan suara di Raffles City Convention Centre, Singapura pada 6 Juni 2005, London unggul empat bunyi atas rival beratnya, Paris, dengan perbandingan bunyi 54 melawan 50. Perdana Menteri Tony Blair menyikapi hal ini sebagai sebuah momen bersejarah. Pencalonan kota London ini mendapatkan dukungan dari pemerintah kota dan seluruh warga London. Dia menyambut pengumuman kemenangan itu di lapangan golf yang berada di Scotlandia, akrab kawasan penyelenggaraan pertemuantingkat tinggi negara maju atau G-8.





Dari tentang eksposisi di atas, terdapat tulisan yang dihidangkan untuk dapat menjawab 5W + 1H. Pertama, paragraf tersebut menerangkan ‘apa’ yang dibahas dan jawabannya yaitu London. Untuk menerangkan ‘kapan’, mampu dikenali di alinea pertama kalimat kedua. Lalu, untuk menjawab ‘siapa’, paragraf tersebut menyebutka Perdana Menteri Tony Blair dan warga London.





‘Mengapa’ Perdana Menteri Tony Blair memberi sebuah sambutan dikarenakan oleh kepercayaannya bahwa ini adalah momen yang bersejarah. Oleh karena itu, jenis pertanyaan berikutnya dapat dikenali dengan mencermati setiap kalimat dalam paragraf tersebut.





3. Paragraf Persuasif





Paragraf persuasif yakni jenis paragraf yang berisi ide dan ditujukan untuk membujuk dan mengajak orang untukk melalukan sesuatu yang diharapkan oleh sang penulis. Paragraf ini menampung pernyataan seruan, usulan, atau pemberitahuan untuk mengajak pembaca pada tujuan dan maksud dalam tentang penulis.





Menulis buku dalam kasus ini, digunakan selaku media kolektorbujukan yang pada hasilnya digabung sebagai buku bernuansa inspiratif ataupun motivatif.





Contohnya:





Setiap orang yang normal akan senang terhadap kebersihan, baik kebersihan lingkungan maupun kebersihan dirinya. Bahkan bagi umat Islam diyakini bahwa upaya membuat kebersihan itu merupakan bagian dari keimanan. Oleh alasannya itu, orang yang menciptakan kebersihan mempunyai arti memperkokoh keimanannya. Untuk itulah semestinya setiap ketika kita harus mempertahankan dan menciptakan kebersihan biar kepercayaan kita kian tebal.





Pada pola di atas, pemaham diajak unutk memahami bahwa kebersihan ialah sesuatu yang penting. Bahkan penulis melakukan pendekatan religius kepada pembaca yang beragama Islam, untuk dapat mengembangkan kepekaan kepada kebersihan.





Dalam kata lain, penulis melakukan perpaduan keyakinan lazim dengan doktrin spiritual supaya pembaca muslim dapat tergerak untuk mempertahankan kebersihan.





Pada beberapa kasus, penulis dapat menyertakan data penting untuk menguatkan permintaan dari penulis untuk pembaca. Data tersebut dapat berbentukkutipan dari pakarnya dan juga data real yang terjadi di lapangan.





Biasanya, penambahan data ini mempunyai dampak kepada kuantitas paragraf yang digunakan menjadi meningkat.





Meskipun begitu, pembaca akan lebih gampang kepincut dengan penambahan data tersebut alasannya pembaca akan mampu memiliki gambaran yang lebih luas.





Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Gagasan Utama





Umumnya, paragraf dimulai dengan garis gres dan mengandung satu ide pokok. Kalau sobat-teman amati, dalam sebuah tulisan, biasanya paragraf ditandai dengan penulisan yang menjorok ke dalam di baris pertama. 





Selain pandangan baru pokok, paragraf juga terdiri dari rangkaian kalimat. Kalimat ini menampung inspirasi atau ide yang terhubung satu sama lain.





Jenis paragraf dibagi menjadi beberapa macam. Pembagian jenis paragraf ini bergantung pada segmentasi yang dilihat yaitu berdasarkan letak kalimat utama, menurut isi, maupun menurut tujuan. Pada bab ini, kita akan membicarakan jenis paragraf berdasarkan letak kalimat terutama. 





1. Paragraf Deduktif





Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide terutama berada di permulaan paragraf. Paragraf ini bersifat deduksi dan dikembangkan dari pernyataan biasa ke khusus.





Pada paragraf deduktif kalimat utamanya berada di awal paragraf, sedangkan kalimat penjelasanya terletak sehabis kalimat utama. Ciri yang gampang ditemui adalah gagasan utama atau ilham pokok lazimnya berupa pernyataan lazim.





Contoh 1:





Komodo ialah binatang langka yang dilindungi. Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat, per 2017 tercatat 2.884 ekor komodo di Taman Nasional Komodo. Kadal terbesar di dunia ini tergolong dalam daftar hewan dilindungi alasannya adalah jumlahnya sedikit. Penyebab langkanya komodo akibat habitat komodo yang semakin hari semakin tercemar. 





Penjelasan: Kalimat pertama ialah kalimat utama. Kalimat kedua dan seterusnya merupakan kalimat penunjang untuk menerangkan kalimat pertama. 





Baca Juga: Kalimat Efektif Pengertian, Prinsip, Karakteristik, dan Contoh Lengkapnya





Contoh 2: 





Ibu yaitu sosok yang besar peranannya dalam sebuah keluarga. Sebagian besar orang setuju dengan pernyataan itu. Kita tidak bisa merencanakan segala kebutuhan hidup tanpa bantuannya. Mulai dari perlengkapan, kuliner, dan kebutuhan yang lain dilakukan ibu tanpa pernah mengeluh. Hal ini semakin membuat kita sadar, semoga gak membantah segala nasehat ibu dan menghargainya lebih baik lagi.





Penjelasan: kalimat pertama ialah kalimat utama bahwa ibu mempunyai peran besar dalam sebuah keluar. Kalimat kedua dan seterusnya merupakan kalimat pendukung yang menjelaskan peranan ibu pada kalimat pertama. 





2. Paragraf Induktif





Berkebalikan dengan paragraf deduktif, gagasan utama paragraf iduktif berada di akhir kalimat dalam paragraf. Paragraf ini diawali dengan penyebutan insiden khusus atau penjelasan yang berfungsi penunjang gagasan utama.





Ciri lain yang menandai kalimat induktif yaitu penggunaan konjungsi “jadi”, “jadinya”, “risikonya”, “oleh karena itu”, “maka dari itu”, “berdasarkan uraian di atas”, dan “dengan demikian”. Konjungsi tersebut memberikan kesimpulan atau relasi alasannya-akhir.





Contoh: 





Selain enak dijadikan bahan campuran es, buah kelapa juga memiliki manfaat lain mirip daunnya mampu dijadikan materi untuk kerajinan tangan dan juga kulitnya yang berbentukserabut yang mempunyai banyak sekali macam kegunaan, selain itu kulit cangkangnya  atau sering kita sebut batok kelapa pun bisa dimanfaatkan untuk menciptakan peralatan alat dapur seperti mangkuk dan sendok sayur. Itulah bukti bahwa buah kelapa sungguh bermanfaat.





Penjelasan: kalimat pertama ialah penjelasan rinci yang mendukung kalimat-kalimat setelahnya. Kalimat pertama merupakan kalimat penunjang, kemudian kalimat terakhir adalah kesimpulan atau pokok kalimatnya. 





3. Paragraf Ineratif





Jenis paragraf ineratif termasuk dalam paragraf yang dilihat dari ide pokoknya. Paragraf ineratif merupakan paragraf yang terdiri atas kalimat utamaya terletak di tengah paragraf. Dengan demikian, paragraf ini mempunyai teladan khusus-umum-khusus atau kalimat penjelas-kalumat utama-kalimat penjelas. 





Kalimat penjelas yang ada di awal paragraf ini berfungsi selaku pengantar atau pembuka paragraf ini. Sementara itu, kalimat utama yag ada di tengah paragraf berfungsi selaku ide utama dari paragraf ini. Adapun kalimat penjelas di final paragraf memiliki fungsi sebagai penega atau kesimpulan dari paragraf ini.





Baca Juga: Pengertian Teks Berita Ciri-Ciri, Jenis, Pedoman, dan Contoh Lengkap





Contoh 1: 





Menyepelekan kesehatan badan dikala melakukan pekerjaan malam akan membuat badan justru rentan terkena sakit dikala melaksanakan pekerjaan. Oleh karena itu, menjaga kesehatan bagi orang yang bekerja di malam hari sangatlah penting dilakukan. Adapun hal-hal yang mampu dikerjakan agar pekerja malam mampu mempertahankan kesehatannya antara lain: memakan kuliner sehat, tidur sejenak di waktu istirahat, dan berolahraga sebelum melakukan pekerjaan .





Penjelasan: pada acuan di atas, kalimat pertama dan ketiga ialah kalimat penjelas paragraf tersebut. Sementara itu, kalimat kedua yang ada di tengah adalah ini atau kalimat utama paragraf tersebut.





Contoh 2: 





Pengguna internet di negeri ini telah kian meningkat. Sayangnya, meningkatnya jumlah pengguna tersebut tidak sepadan dengan tingkat kedewasaan penggunanya. Oleh kesannya, sosialisasi penggunaan internet secara dewasa patut untuk dilakukan oleh semua pihak. Adapun bentuk sosialisasi tersebut mampu berupa pelatihan, video panduan penggunaan internet secara cukup umur, dan sejumlah cara lainnya.





Penjelasan: dua kalimat di awal paragraf di atas yaitu kalimat penjelas. Sementara, kalimat ketiga yakni kalimat terutama. Adapun kalimat terakhir pada paragraf tersebut adalah kalimat penjelas sekaligus epilog paragraf tersebut.





Kesimpulannya, dalam aktivitas menulis buku penulis mesti mengamati setiap detail kalimat yang dipakai. Detail kalimat tersebut nantinya mampu menjadi aksesori puzzle yang lebih besar ialah pemikiran pokok paragraf. Menuju bab yang lebih besar lagi, kumpulan paragraf tersebut juga akan menjadi embel-embel puzzle tema besar penulisan buku tersebut.





Maka dari itu, belajarlah untuk mengerti setiap bagian dalam menulis buku, tergolong dalam pengertian jenis paragraf. Hingga pada akibatnya, acara menulis buku yang dilakukan akan menjadi lebih bermutu. Selamat menulis buku! [Mas Aji Gustiawan]





Referensi:





Kusmana, Suherti, 2014, Kreativitas Menulis, Yogyakarta: Penerbit Ombak.





penerbit buku





Anda TAK HARUS PUNYA NASKAH siap cetak untuk mendaftarkan diri Jadi Penulis di penerbit buku kami. Dengan mendaftarkan diri, Anda mampu konsultasi dengan Customer Care yang siap menolong Anda dalam menulis sampai menerbitkan buku. Maka, Anda tak perlu ragu untuk segera MENDAFTAR. Silakan isi form di Daftar Menjadi Penulis. 🙂





Jika Anda menghendaki EBOOK GRATIS wacana CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama