Mahfud Md Percaya 99% Indonesia Akan Resesi





Mahfud MD -Menteri Koordinator Politik Hukum dan Ham (Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan) meyakini bahwa Indonesia akan alami resesi.


Namun meski begitu, Mahfud menyebut resesi yang dimaksud bukanlah krisis.


Hal ini disampaikan oleh mantan Ketua MK itu pada hari Minggu (30/8/2020) ketika memberi sambutan dalam program temu seniman dan budayawan di Warung Bu Ageng, Jogjakarta.


Imbauan dari pemerintah tentang hidup wajar kembali dengan menyadari Covid-19 dianggap Mahfud kurang efektif, sebab dikala ini masih banyak penduduk yang tidak mengenakan masker dan masih berkerumun seakan-akan tidak terjadi apa-apa.


Padahal mirip yang diketahui, pandemi virus corona masih menjadi bahaya bagi semua orang karena dapat membahayakan kehidupan.


Mahfud mengatakan, “Sementara kehidupan ekonomi turun terus. Bulan depan hampir mampu ditentukan 99,9 persen akan terjadi resesi ekonomi di Indonesia”.


Mahfud MD Yakin 99% Indonesia Akan Resesi

Mahfud MD Yakin 99% Indonesia Akan Resesi


Ia menjelaskan, “Resesi itu teknis, sebetulnya, tidak berbahaya, kondusif. Karena resesi itu artinya perkembangan ekonomi itu minus atau di bawah 1 selama 2 kuartal berturut-turut”.


Mahfud juga menambahkan bahwa meski Indonesia jatuh ke dalam resesi, masyarakat tidak butuhtakut alasannya adalah Indonesia tidak masuk ke krisis ekonomi.


Ia percaya bahwa Indonesia punya ekonomi kerakyatan yang bisa mengatasi resesi.


“Tetapi resesi itu bukan krisis, beda resesi dengan krisis. Karena kita di Indonesia itu punya materi-bahan setempat, ekonomi rakyat jika itu mampu dipakai, dinormalkan lagi kehidupan ekonomi rakyat maka resesi yang niscaya terjadi itu tidak akan menjadikan krisis”, jelasnya.


Sementara itu, Tauhid Ahmad -Direktur Indef- menyampaikan, resesi memang tidak segawat stress atau krisis ekonomi. Namun dampaknya juga mampu dicicipi oleh masyarakat.


Secara biasa kesanggupan daya beli akan terasa menurun. Penyebabnya pendapatan yang lebih rendah. Bagi pelaku usaha pemasukan akan menurun, sementara bagi pekerja kemungkinan besar perusahaannya akan menangguhkan santunan bonus dan sejenisnya karena melakukan efisiensi.


Yusuf Rendy Manilet -Ekonom CORE Indonesia- juga menerangkan, jika terjadi resesi hal pertama yang perlu diingat penduduk yakni resesi berbeda dengan krisis. Sehingga masyarakat tidak perlu ketakutan, karena itu justru akan memperburuk situasi.







Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama