Pemahaman Plagiarisme: Ruang Lingkup, Tipe, Cara Pencegahan Dan Sanksinya



Pengertian Plagiarisme: Ruang Lingkup, Tipe, Cara Pencegahan dan Sanksinya – Di dunia tulis menulis yang berafiliasi dengan karya kita tidak gila dengan yang namanya plagiarisme. Menurut wikipedia, plagiarisme yakni sebuah kegiatan penjimplakan atau pengambilan karangan, pertimbangan , dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan usulan sendiri.





Plagiat dapat dianggap sebagai tindak kriminal sebab mencuri hak cipta orang lain. Di dunia pendidikan, pelaku plagiarisme dapat menerima hukuman berat mirip dikeluarkan dari sekolah/universitas. Plagiarismeh  yaitu tindakan yang jahat, dalam bidang apapun.





Pelaku plagiat disebut sebagai plagiator. Singkat kata, plagiat yakni pencurian karangan milik orang lain.





Dapat juga diartikan sebagai pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain yang kemudian dijadikan seakan-akan miliknya sendiri.





Setiap karangan yang asli dianggap sebagai hak milik si pengarang dan dihentikan dicetak ulang tanpa izin yang memiliki hak atau penerbit karangan tersebut.





Pengertian Plagiarisme





Plagiarisme yakni penjiplakan yang disengaja dan sehabis 2 × 24 jam isu surat kabar tersiar, maka seseorang dapat menggantikan dengan syarat mesti menyebutkan sumbernya. Plagiarisme juga tidak mengacu ke pada hasil karya goresan pena saja melainkan juga hasil karya musik, rancangan, dll.





Ruang Lingkup Plagiarisme





Plagiarisme adalah langkah-langkah yang tidak baik dijalankan. Supaya Anda lebih mengenal plagiarisme yaitu langkah-langkah tidak baik, maka kita cari tahu ruang lingkup plagiarisme.





  1. Mengutip kata-kata atau kalimat orang lain tanpa memakai tanda kutip dan tanpa menyebutkan identitas sumbernya.
  2. Menggunakan pemikiran , persepsi atau teori orang lain tanpa menyebutkan identitas sumbernya.
  3. Menggunakan fakta (data, informasi) milik orang lain tanpa menyebutkan identitas sumbernya.
  4. Mengakui goresan pena orang lain sebagai goresan pena sendiri.
  5. Melakukan parafrase (mengubah kalimat orang lain ke dalam susunan kalimat sendiri tanpa mengganti idenya) tanpa menyebutkan identitas sumbernya.
  6. Menyerahkan sebuah karya ilmiah yang dihasilkan dan /atau sudah dipublikasikan oleh pihak lain seperti sebagai karya sendiri.




Tipe-tipe Plagiarisme





Dikutip dari lib.ugm.ac.id menurut Soelistya (2011) ada beberapa jenis plagiarisme yakni:





  1. Plagiarisme Kata (Word for word Plagiarism)
    Penulis memakai kata-kata penulis lain (persis) tanpa menyebutkan sumbernya.
  2. Plagiarisme Sumber (Plagiarism of Source)
    Penulis menggunakan ide orang lain tanpa menunjukkan legalisasi yang cukup (tanpa menyebutkan sumbernya secara terang).
  3. Plagiarisme Kepengarangan (Plagiarism of Authorship)
    Penulis mengakui sebagai pengarang karya tulis karya orang lain.
  4. Self Plagiarism
    Termasuk dalam tipe ini ialah penulis menerbitkan satu artikel pada lebih dari satu redaksi publikasi. Dan mendaur ulang karya tulis/ karya ilmiah.

    Yang penting dalam self plagiarism yakni bahwa dikala mengambil karya sendiri, maka ciptaan karya baru yang dihasilkan mesti mempunyai pergantian yang memiliki arti. Artinya Karya lama merupakan bagian kecil dari karya baru yang dihasilkan. Sehingga pembaca akan memperoleh hal gres, yang betul-betul penulis tuangkan pada karya tulis yang memakai karya lama.




Lantas pertanyaannya, kenapa langkah-langkah plagiat kerap dijumpai? Padahal sudah jelas plagiarisme ialah termasuk tindak kejahatan intelektual adalah mencuri karya orang lain.





Biasanya langkah-langkah plagiat ini terjadi alasannya adalah beberapa argumentasi tertentu, entah alasannya adalah malas, terbatasnya waktu pembuatan, sampai rendahnya minat baca.





cara menghindari plagiarisme




Bagi mahasiswa atau siapa pun mungkin plagiarisme yakni suatu hal yang biasa. Hal ini dikarenakan terbatasnya waktu untuk menuntaskan suatu karya ilmiah dan menjadi beban tanggungjawabnya sehingga mahasiswa mau tidak mau segera copy paste karya oranglain saja semoga cepat final.





Bisa dibilang ini permulaan dari sifat malas, hal tersebut disokong dengan rendahnya minat baca dan minat melaksanakan analisis sumber rujukan yang dimiliki. Alhasil maunya ya langsung jadi.





Ditambah kurangnya pemahaman tentang kapan dan bagaimana harus melaksanakan kutipan yang membuat acara plagiat kian sering dijumpai.





Plagiarisme yaitu disebabkan pula alasannya adalah kurangnya perhatian dari guru ataupun dosen kepada problem plagiarisme.





Cara Mencegah Terjadinya Plagiarisme





Apapun alasan seseorang melakukan langkah-langkah plagiat, bukanlah satu pembenaran atas langkah-langkah tersebut. Maka dari itu, supaya plagiarisme ini mampu dicegah, ikuti 5 kiat berikut ini.





1. Sertakan sitasi





Ketika seseorang memakai pemikiran , informasi, pun opini yang bukan buah pikir sendiri, sitasi yakni sebuah keharusan. Hal tersebut juga berlaku walaupun penulis tidak menggunakan kata-kata yang serupa persis. Penyertaan sitasi di sini artinya penulis harus memperlihatkan keterangan dari mana gosip yang dituliskan didapat.





Sumber tersebut tidak cuma untuk buku, jurnal, skripsi, atau rekaman audio/visual, tetapi juga sitasi untuk ide dari internet juga mesti dicantumkan. Penulisan sitasi juga penting untuk dikerjakan dikala penulis merasa ragu dengan keakuratan isu yang dihidangkan. Sitasi mampu berupa body note maupun foot note.





2. Catat aneka macam sumber daftar pustaka semenjak awal





Daftar pustaka adalah salah satu kewajiban yang dihentikan dilupakan saat menulis karya tulis. Sayangnya, masih ada yang gres mendata ulang daftar pustaka sehabis tulisan final. Hal seperti itu tidak salah, tetapi sungguh berpeluang untuk melupakan satu, dua, atau beberapa sumber sekaligus.





Dalam artian, sitasinya sudah tercantum di body note atau foot note tetapi luput dalam daftar pustaka. Dengan mendata apa saja sumber yang digunakan semenjak awal, kesalahan bisa diminimalisir, pun akan sangat membantu dalam penyusunan daftar pustaka.





3. Lakukan parafrase





Tulisan yang hanya menggunakan kutipan langsung lebih berpotensi dianggap melaksanakan plagiarisme.





Cara menyikapinya adalah dengan melaksanakan parafrase–menggunakan susunan kalimat sendiri–dari sumber orisinil dengan tetap mencantumkan sitasi.





Parafrase juga lebih mudah untuk dikerjakan sebab formatnya tidak serumit jika menggunakan cara pengutipan eksklusif.





4. Lakukan interpretasi





Untuk memperkuat ide yang disampaikan, terkadang ada pendapat yang mesti dijadikan bahan pembanding atau dipinjam. Dalam hal ini, mampu jadi analisisnya terlalu rumit maupun butuh interpretasi aksesori. Interpretasi dilaksanakan secukupnya.





5. Gunakan aplikasi antiplagiarisme





Terakhir, jika penulis masih merasa khawatir dengan hasil simpulan karya tulisnya, aplikasi antiplagiarisme mampu dicoba. Misalnya menggunakan aplikasi TESSY.ID.





Dengan aplikasi anti plagiarisme, tulisan yang dihasilkan mampu dibandingkan dengan goresan pena-goresan pena yang sudah terbit sebelumnya. Aplikasi akan menawarkan berapa persen tingkat kemiripan yang didapatkan.





GRATIS !!
Download Ebook Anti Plagiarisme





Itulah lima kiat menyingkir dari plagiarisme model Gamatechno. Plagiarisme memang menjadi momok yang angker di ranah akademik. Cara terbaik untuk terhindar yaitu dengan tetap berhati-hati dalam mengolah berita.





Selain bentuk pencegahan yang telah disebutkan di atas, sebagaimana dikutip dalam situs lib.ugm.ac.id langkah yang mesti diamati untuk mencegah atau menghindarkan kita dari plagiarisme yaitu melakukan pengutipan dan/atau melaksanakan paraphrase.





  1. Pengutipan




Menggunakan dua tanda kutip, bila mengambil eksklusif satu kalimat, dengan menyebutkan sumbernya.





Menulis daftar pustaka, atas karya yang dirujuk, dengan baik dan benar. Yang dimaksud adalah sesuai bimbingan yang ditetapkan masing-masing institusi dalam penulisan daftar pustaka.





  1. Paraphrase




Melakukan parafrase dengan tetap menyebutkan sumbernya. Parafrase yakni mengungkapkan wangsit/gagasan orang lain dengan menggunakan kata-kata sendiri, tanpa merubah maksud atau makna wangsit/gagasan dengan tetap menyebutkan sumbernya.





Selain dua hal di atas, untuk menyingkir dari plagiarisme, kita mampu menggunakan beberapa aplikasi penunjang antiplagiarisme baik yang berbayar maupun gratis. Misalnya:





  1. Menggunakan alat/aplikasi pendeteksi plagiarisme. Misalnya: Turnitin, Wcopyfind, dan sebagainya.
  2. Penggunaan aplikasi Zotero, Endnote dan aplikasi sejenis untuk pengelolaan sitiran dan daftar pustaka.




Untuk apa saja jenis aplikasi yang disebutkan akan kami bahas pada artikel berikutnya.





Jika Anda masih berpikir bahwa plagiarisme adalah tindakan yang masuk akal dikerjakan. Berpikirlah dua kali, alasannya sanksi atas tindakan plagiat ini tidak main-main.





Masih dikutip dari laman lib.ugm.ac.id, bahwa lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk mendapatkan gelar akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 Ayat (2) terbukti ialah jiplakan dipidana dengan pidana penjara paling usang dua tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).





Sementara Peraturan Menteri Nomor 17 Tahun 2010 sudah mengendalikan sanksi bagi mahasiswa yang melaksanakan tindakan plagiat. Jika terbukti melakukan plagiasi maka mahasiswa akan memperoleh sanksi selaku berikut:





  1. Teguran
  2. Peringatan tertulis
  3. Penundaan santunan sebagian hak mahasiswa
  4. Pembatalan nilai
  5. Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
  6. Pemberhentian tidak dengan hormat dari status selaku mahasiswa
  7. Pembatalan ijazah kalau telah lulus dari proses pendidikan.









Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengubah biaya cetak. Silakan daftar menjadi penulis atau Anda mampu eksklusif kirim naskah dengan mengikuti prosedur berikut pada situs kami.





Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang plagiarisme, Anda dapat melihat artikel-postingan kami berikut:









Jika Anda memiliki BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tetapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan akomodasi KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS!





Kontributor: Novia Intan



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama