Indikator Leading Vs Indikator Lagging, Mana Yang Bagus Untuk Trading?





Bertrading forex dengan aman dan tanpa hambatan adalah dambaan bagi semua orang. Para trader bahkan mempertaruhkan nominal duit yang tak sedikit. Dengan pilihan mata uang yang bukan hanya nilai Rupiah saja, tetapi juga mata duit ajaib, sehingga banyak golongan trader yang merasa cemas jikalau keputusan transaksinya disinyalir justru akan membuahkan hasil yang buruk.


Seperti yang dikenali, ada banyak evaluasi yang digunakan dalam bisnis trading forex. Contohnya adalah analisa teknikal dan evaluasi mendasar. Namun, ada penggunaan analisa lain yang juga diharapkan dalam bertrading. Yakni, memakai indikator leading dan lagging.


Bagi para trader pemula, pastinya wajib mengetahu terkait dua indikator tersebut. Selain itu, juga penting untuk bisa membaca simbol harga di pasar forex. Adapun penggunaan aliran indikator seperti leading dan lagging, keduanya menjadi alat pemberi sinyal keluar masuknya grafik mengenai pergerakan harga.


Tentunya antara leading dan lagging memiliki perbedaan yang signifikan, juga mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing. Hal ini pastinya dilihat sesuai dengan kondisi yang dihadapi oleh para trader.


Indikator Leading


Lead” dalam bahasa Indonesia artinya “memimpin”; demikian halnya dengan indikator ini. Indikator leading yaitu indikator yang cenderung mendahului atau memimpin pergerakan harga, sehingga dalam penerapannya diperlukan mampu “memimpin” trader sebelum mengambil keputusan.


Leading ialah indikator yang mengawasi harga kedepan. Seringkali pemain forex mengawali evaluasi sesudah harganya bergerak. Selain itu indikator leading juga memakai data harga lama.Makara, indikator leading condong bergerak maju dari siklus ekonomi, dan, secara biasa , cocok untuk analisis jangka pendek dan menengah.


Indikator Leading VS Indikator Lagging, Mana yang Baik untuk Trading?

Indikator Leading VS Indikator Lagging, Mana yang Baik untuk Trading?


Keunggulan:


Dapat memprediksi pergerakan harga berprofit tinggi. Bahkan trader memprediksi lebih dulu sehinga menghasilkan laba tinggi sebab tebakannya akurat. Probabilitas trading cenderung tinggi disebabkan oleh kemampuan mengidentifikasi level utama. Namun tetaplah berhati-hati dengan risiko false breakout.


Kelemahan


Jika para trader mengantisipasi pergerakannya lebih dulu sebelum harganya benar-benar bergerak yang mana akan menimbulkan pergerakan pasar ke arah yang berlawanan. Selain itu, sering terjadi false breakout atau reversal sinyal ekspresi dominan yang mau menjadi retracement kecil.


Indikator umum leading mencakup:

1. Retracement Fibonacci

2. Saluran Donchian

3. Level support dan resistance

4. Sentimen klien


Indikator Lagging


Kebalikan dari indikator leading, indikator lagging digunakan untuk mengidentifikasi tren-tren yang telah ada, yang mungkin tidak langsung terbukti dengan sendirinya. Dengan begitu, jenis indikator ini bergerak di belakang siklus ekonomi.


Indikator lagging condong lamban dalam memberikan sinyal entry, sehingga trader boleh jadi kehilangan peluang untuk memanen profit maksimal. Biasanya, indikator lagging banyak didapatkan pada indikator pengukur arah tren, sehingga indikator ini juga dikenal sebagai “Trend Following Indicator“.


Keunggulan


Hasil prediksinya dapat ditentukan akurat. Konfirmasi dilakukan pada harga-harga simpulan sehingga trader leluasa memasuki permainan forex. Selain itu, risiko kegagalan atau false breakout dapat dihemat. Bisa dibilang indikator tersebut cocok dipraktekkan oleh pemula sebagai alat pembelajaran mengawali trading maupun mengamati pasar.


Kelemahan


Indikator ini umumnya telat memperlihatkan sinyal dibanding indikator yang lain. Indikator ini mampu dilihat setelah terjadinya pergerakan harga, sehingga mutu prediksi yang diberikan tidak terlampau tinggi. Selain itu, trader juga mengorbankan kesempatanpip sambil menanti konfirmasi dari indikator lagging.


Indikator lazim lagging mencakup:

1. Moving Average Convergence Divergence (MACD)

2. Simple Moving Averages (Sekolah Menengan Atas)

3. Oscillator Stokastik

4. Relative Strength Index (RSI)


Namun, seperti yang telah disepakati, tidak ada indikator yang benar-benar sempurna. Pada hakikatnya, indikator akan menolong trader mencari kemungkinan dari hasil ketimbang hal-hal yang sudah pasti.


Semuanya memang akan kembali pada trader masing-masing, trader bebas untuk melaksanakan analisis secara menyeluruh dengan tujuan untuk menyusun peluang laba mereka.







Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama