 | Developer: Gradle |
| OS: Windows | |
| Lisensi: Freeware | |
| Ukuran: 150MB |
style="display:inline-block"
data-ad-client="ca-pub-9775189403999799"
data-ad-slot="1668298210">
Banyak pekerjaan yang mesti ditangani dikala mengembangkan sebuah software. Tak jarang prosesnya sangat merepotkan dan membutuhkan waktu yang sangat usang untuk menyelesaikannya.
Gradle ialah tool otomatisasi yang bisa meminimalkan waktu anda dalam mengembangkan software. Mulai dari kompilasi hingga publikasi kode, seluruhnya mampu dikerjakan oleh Gradle dengan konsep kerja yang serupa mirip Apache Maven tetapi dengan kelebihan-kelebihan tersendiri yang membuatnya lebih unggul. Di dalam Android Studio, Gradle dipilih oleh Google untuk dijadikan selaku build tool.
Fitur-Fitur Gradle
Untuk memakai Gradle, metode operasi tidak menjadi halangan alasannya adalah Gradle mendukung semua platform. Dengan catatan, di dalam platform tersebut sudah terinstall Java Development Kit versi 8 atau versi berikutnya.
Gradle mendukung beragam IDE terkenal mirip Android Studio, IDEA, Eclipse, dan NetBeans. Jika dibandingkan dengan Maven, mungkin dukungannya terhadap IDE masih tertinggal, namun kekurangan ini bisa dimaklumi alasannya Maven memang sudah muncul sekitar 3 tahun sebelum Gradle. Lagipula, Gradle terus dikembangkan untuk menutup kelemahan tersebut dan sekarang sudah menyertakan DSL berbasis Kotlin.
Selain dukungan terhadap IDE yang terus ditingkatkan, Gradle juga menyediakan Command Line Interface (CLI) yang mengusung sejumlah fitur untuk memudahkan penggunaannya. UI interaktif berbasis web yang disebut build scan juga mampu anda dapatkan di dalam Gradle untuk membuat lebih mudah debugging.
Dari sisi tampilan, Gradle juga lebih baik ketimbang Maven dalam semua skenario, terlebih dengan hadirnya fitur build cache yang mampu mengembangkan penampilan Gradle hingga 100 kali lipat lebih cepat.
Performa Gradle ditunjang pula dengan fitur Incremental Build. Di dalam Gradle, sebuah task bisa meliputi input dan output. Gradle akan menyelidiki keduanya untuk menentukan apakah task perlu dieksekusi atau tidak. Jika tidak ada perubahan apa pun pada input dan output, maka task tidak akan dihukum. Prilaku Gradle yang seperti inilah yang disebut Incremental Build.
Yang tak kalah menariknya adalah fitur Wrapper di dalam Gradle. Pada intinya, tujuan dari fitur Wrapper ini yaitu untuk memastikan bahwa setiap developer yang menjalankan suatu proyek menggunakan versi Gradle yang sama. Dengan demikian dilema-problem inkompatibilitas yang mungkin muncul sebagai akhir pemakaian versi Gradle yang berlawanan-beda mampu disingkirkan.
Download Gradle Terbaru
Gradle dirilis pertama kali pada tahun 2007 dan sejak ketika itu jumlah downloadnya terus meningkat sampai sekarang menyentuh angka yang menakjubkan, yakni lebih dari 10 juta kali setiap bulan. Selain akomodasi, penampilan, dan fleksibilitasnya, statusnya sebagai software open source yang menyandang Apache License 2.0 juga turut mendongkrak popularitasnya sampai memindah posisi build tool lainnya, tergolong yang sudah dirilis sebelum Gradle timbul.
Gradle juga memudahkan siapa pun yang ingin meninggalkan Maven. Proyek-proyek yang dibentuk dengan menggunakan Maven bisa dikonversi agar kompatibel dengan Gradle. Download Gradle modern dan gratis untuk Windows melalui link dibawah ini:
Sumber mesti di isi