Cara Riset Untuk Menulis Novel – Kamu kini sedang disibukan menjalankan novel? Buat penulis novel pemula, ternyata menulis novel sesuatu yang memusingkan.
Apalagi jikalau ingin melahirkan novel yang bermutu, berbobot dan mempesona bagi pembaca. Tentu saja, pembaca lebih bahagia membaca novel yang tidak menunjukkan imajinatif saja, tetapi juga ada bagian pengetahuan juga.
Bagi seseorang yang memimpikan menjadi penulis novel, pasti gembira dan senang kalau karya novelnya mampu best seller.
Tahukah kau bila novel-novel yang best seller yakni novel yang tidak asal ditulis dengan khayalan saja. namun juga diharapkan data dan riset.
Makara, buat kamu yang ingin memiliki novel yang tidak sekedar, penting sekali mengetahui cara riset untuk novel.
Cara Riset Untuk Menulis Novel
Membicara ihwal cara riset untuk novel, ternyata setiap penulis memiliki cara dan triknya sendiri-sendiri. lantas, apa saja sih langkah atau poin yang perlu diamati? Simak ulasan berikut :
1. Memahami Konteks yang Akan Ditulis
Cara riset untuk novel yang pertama yaitu mengetahui konteks yang mau ditulis. Jadi, buat penulis novel pemula, juga mesti tahu perihal pernovelan. Pastikan terlebih dahulu mengenali jenis novel yang hendak ditulis. Ada novel action, novel biografi, novel horror, novel percintaan dan masih banyak lagi pilihan.
Setelah menentukan jenis novel seperti apa, maka akan mudah dalam melakukan riset. Misalnya mengambil novel ihwal percintaan, maka riset yang dijalankan dunia percintaan.
Nah, di sini mampu dilihat, mau fokus wacana percintaan anak sekolah seperti SMP-Sekolah Menengan Atas? Atau percintaan wacana mahasiswa atau mungkin dongeng percintaan jomblo jatuh tempo. Hal-hal seperti ini yang semestinya diamati.
Cara riset untuk novel bisa kamu kerjakan dengan cara-cara sederhana dan mudah. Misalnya cukup melakukan pengamatan atau wawancara dengan orang-orang terdekat dahulu. Data yang sudah ditemukan itulah yang mampu dijadikan bahan, dikembangkan dan dieksplorasi ke dalam bentuk suatu kisah.
Baca juga : 8 Rahasia Cara Menulis Novel Dengan Mudah
2. Mampu Membedakan Fakta dan Imajinasi
Cara riset untuk novel memang tidak sekedar mengerti konteksnya saja. Tetapi juga penting sekali bisa membedakan antara fakta dan imajinasi. Seringkali saat menulis novel kita terpaku pada fakta yang telah ditemukan, sampai lupa menggabungkan kesanggupan imaji.
Novel yang manis ialah novel yang bisa menggabungkan fakta dan khayalan menjadi satu. Kaprikornus antara fakta dan imajinasi tidak butuhdibatasi, atau lebih tepatnya, jangan terlalu memusingkan novel kau kau fakta atau khayalan. Novel yang terlalu terpaku justru dapat menimbulkan stagnan dan menjemukan. Biarkan mengalir dan membaur antara fakta dan khayalan.
Jadi, agar menulis novel tidak terbebani, tulis saja. Sisanya, serahkan kepada pembaca bagian mana yang fakta dan bagian mana yang imajinasi. Nah, buat kau yang ingin menyaksikan novel yang mempesona, bisa membaca karya Danbrown disana kita sulit sekali membedakan mana yang fakta dan khayalan.
Saat membaca pun, kita tidak sekedar membaca khayalan, namun juga mendapatkan perspektif yang menarik dan lain. Itu sebabnya karya novelnya digemari dan dialihbahasakan ke banyak sekali bahasa. Karena memang kualitas pengemasannya memang menarik.
Baca juga : Mengenal Apa Itu Evernote? Fungsi, Manfaat dan Cara Menggunakan
3. Mengenali Metode Riset
Membicarakan cara riset untuk novel memang ada beberapa cara yang mampu dicoba. Ada yang mampu dijalankan secara kuesioner, riset grup dan survey.
Tentu saja setiap penulis mempunyai tingkat ketentraman dan kesenangan dalam melaksanakan riset. Dari ketiga pilihan tersebut, ternyata banyak penulis yang lebih bahagia menggunakan tata cara riset observasi.
Metode riset dengan observasi ini juga cara yang lebih sering aku lakukan. Alasannya sederhana, bagi saya observasi lebih eksplore. Karena kita tidak hanya fokus pada satu objek saja, namun bisa mengamati objek yang serupa ditempat yang lain tanpa mesti ribet melibatkan orang.
Cuku mengobservasi tingkah laris, kalau perlu ditambah metode wawancara untuk memutuskan hipotesis atau data yang diperoleh dari pengamatan.
Pada dasarnya cara riset untuk novel ini lebih banyak menolong dalam menyelami sejauh mana acara atau perkara yang hendak ditulis. Jadi ketika ada yang bilang riset untuk bahan novel itu tidak penting, itu menurut aku kurang.
Bagaimanapun, kita mampu menciptakan dongeng dan mengotak-atik dongeng sarat emosi sebab hasil laporan persepsi mata yang menyantap waktu banyak.
Contoh sederhana, dikala kita menulis novel dongeng diri sendiri atau dongeng sobat erat yang sering curhat problem percintaannya. Kemudian kita tulis ke dalam sebuah novel, maka akan lebih mudah dalam mengkolaborasikan kata dan mengaduk-aduk emosi pembaca.
Beda cerita bila cuma kita mengimajinasikan tanpa melihat komponen-unsur realitas dalam dunia percintaan.
Rasanya akan lebih emosional dan lebih hidup yang percintaan dari cerita sobat atau dari dongeng diri sendiri bukan. Hal ini menandakan bahwa bagian-komponen fakta itu juga perlu.
4. Memiliki Objek Utama yang Diriset
Buat kamu yang ingin menulis novel biografi, maka cara riset untuk novel biografi satu ini sedikit berlainan. Makara ada novel yang konsentrasi ingin menceritakan seseorang tokoh, maka, riset dan observasi harus mendalam.
Jika perlu, menelepon tokoh yang bersangkutan. Selama riset pun tidak hanya menghimpun data perihal tokoh utama saja. Tetapi juga penting menggali data dari orang-orang terdekat.
Misalnya kita akan menulis novel wacana tokoh A yang menginspiratif atau seorang tokoh. Maka pengumpulan data bisa juga butuh galian data dari istri, anak atau saudara kandung si tokoh. Jika perlu, untuk orangtuanya. Memang semua data tidak harus dicantumkan ke dalam suatu novel. Data tersebut mampu digunakan sebagai pengayaan dan pengertian kita dalam menulis.
Meskipun novel ditulis dari kisah dan tokoh sebenarnya, penulis boleh menambahkan imajinasi semoga lebih hidup dan emosinya bisa dicicipi oleh pembaca. Satu hal penting dikala menulis novel dari tokoh konkret. Penulis mesti sudah mendapatkan ijin dari pihak tokoh, tergolong pihak keluarga.
Dari beberapa cara di atas, penulis tidak boleh meninggalkan unsur-bagian lain. Misalnya, memperhatikan plot, alur, penokohan dan menentukan tema. Setting cerita juga penting tetap diperhatikan. Karena unsur-komponen tersebut tetap menjadi kekuatan utama dalam penulisan novel.
Itulah beberapa cara riset untuk menulis novel. Semoga dengan sedikit pembahasan ini berguna. jikalau masih dirasa sukar melakukan riset dan masih penulis novel pemula, tidak ada salahnya menulis novel versi imajinasi yang digabungkan dari pengalaman eksklusif atau laporan pandangan mata dari teman-teman disekeliling kamu. Karena itu cara lebih gampang bagi penulis novel pemula.
Selain gampang, juga tidak memakan banyak waktu, tenaga dan modal. Jadi mampu dicoba bagi setiap penulis pemula. Jika jam melayang dan jago menulis, bolehkah mengambil cara-cara di atas untuk menyasar pasar sastra yang lebih tinggi lagi.
Ingat, menulis itu proses dan bukan talenta, melainkan sebagai kemampuan yang bisa diasah dan mampu dilakukan oleh siapapun mereka yang memiliki harapan besar lengan berkuasa. Tanpa keinginan berpengaruh, segala sesuatu memang sulit untuk dicapai.
Kontributor : Irukawa Elisa
Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini : Daftar Menerbitkan Buku
Jika Anda ingin mengenali lebih banyak tentang teknik menulis anda mampu melihat Artikel-artikel berikut:
- Metode dan Trik Penerbit Buku Melirik Naskah
- 20 Penulis Novel Terkenal Indo dan Luar + List Bukunya
- 13 Cara Menjadi Penulis Novel & Buku Profesional
- Ukuran Buku Novel Berapa? Haruskah Mengikutinya?
Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, namun BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS di sini!
Jika Anda menghendaki EBOOK GRATIS ihwal CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download.
Sumber mesti di isi