Cara Menulis Buku Tumpuan Yang Bagus

Buku tumpuan yang bagus berupa suatu media yang memuat kumpulan fakta-fakta terkait yang dijadikan satu bidang ilmu pengetahuan. Dengan kata lain, buku acuan adalah buku yang menampung berita ringkas dan padat semacam ensiklopedia, kamus, atlas, dan jenis-jenis buku pemikiran lainnya.


Dalam dunia pendidikan, buku referensi dijadikan salah satu sumber bimbing bagi guru atau dosen dan ialah salah satu jenis buku latih yang dikeluarkan oleh Dikti.


Buku jenis ini memuat berita yang bersifat mudah untuk ditemukan supaya penelusuran data menjadi lebih efisien. Buku referensi yang baik tidak ditentukan bagaimana penulisan buku tersebut dikerjakan, namun lebih terhadap jumlah data dan acuan data secara komprehen.


Beberapa ciri-ciri buku referensi yang baik :



  • Buku ini berasal dari hasil penelitian.

  • Buku ini digunakan oleh dosen untuk mengajar dan meneliti.

  • Ciri khas konten dan isi sesaui alur akal atau urutan keilmuan, teladan studio case, serta ilustrasinya.

  • Bentuk gaya penyajiannya dengan bahasa formal sesuai kaidah format penulisan ilmiah

  • Dipublikasikan dengan ISBN (International Standart Books Number) dan diedarkan ke penduduk luas.

  • Isi subtansi dalam buku cuma membahas satu bidang ilmu saja.

  • Tebal buku paling sedikit 40 lembar dan berukuran tolok ukur unesco ukuran min 15.5 cm x 23 cm.

  • Dapat dipakai selaku tumpuan, citasi, dan mampu ditulis dalam daftar referensi ilmiah.


Dalam menulis buku acuan yang bagus, ada beberapa tolok ukur yang mesti ada, berikut ini ulasannya:


Kelayakan Materi


Sebagai buku yang menekankan edukasi, maka menulis buku tumpuan mesti menyanggupi syarat kelayakan materi atau kelayakan isi. Isi buku yang bagus sesuai dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Kompetensi Inti disusun oleh penulis semoga tidak keluar dari pakemnya. Disamping itu, penulis juga perlu mengamati kompetensi dasar mata pelajar, demi membuat keharmonisan dengan cabang ilmu yang mau ditulis.


Setiap disiplin ilmu satu dengan lainnya memiliki kompetensi dasar yang berlainan-beda. Misalnya terkait dengan substansi keilmuan, demografi, life skill, hingga pengetahuan.


Kelayakan Pengemasan


Prinsipnya, penulis menunjukkan performa isi buku yang sederhana biar isi mudah dipahami. Apa saja kelayakan pengemasan yang tepat system? Setidaknya Anda mampu memperhatikan tentang teknik, pembelajaran dan materi yang mau akan Anda tulis.


cara menulis buku referensi


Penulis juga tidak ada salahnya untuk melaksanakan pengecekan penjilidan. Apakah penjilidan telah optimal atau sebaliknya. Karena kini banyak penerbit yang tidak memperhatikan mutu cetak, asal cetak saja. dampaknya, hasil bukunya mudah rusak. Hal-hal remeh semacam ternyata juga menghipnotis ketertarikan pembaca buku juga ternyata.


Kelayakan Penyampaian Bahasa


Penggunaan bahasa menentukan buku itu menjemukan atau mengasyikkan. Seringkali penggunaan bahasa yang tidak pas sebab terjadi ketidaksesuaian demografi dengan usia pembaca. Tidak dapat dipungkiri bahwa usia pembaca dapat menimbulkan hilangnya semangat untuk membaca.


Jika buku tumpuan diperuntukan untuk pelajar SMA, maka penggunaan bahasa disesuaikan dengan gaya anak Sekolah Menengan Atas. Intinya, dari sisi keterbacaan, agar pembaca merasa cocok. Sedangkan dari segi kaidah bahasa Indonesia yang bagus, mampu dengan memperhatikan apakah yang ditulis logis atau tidak.


Kelayakan Kegrafikan


Selain memperhatikan substansi isi dan penggunaan bahasa, hal yang dilarang diabaikan yaitu mengamati kelayakan grafik. Terutama bagi Anda yang isi bukunya dilengkapi dengan grafik, gambar dan semacamnya.


Setidaknya ada beberapa hal kelayakan kegrafikan, yang mencakup format teknis penulisan buku, desain isi, kualitas cetakan, rancangan bab kulit, kualitas kertas dan kualitas jilidan. Sebenarnya tidak cuma grafik, gambar atau daftar tabel pun juga berlaku sama. Terkait teknis penulisan grafik harus memenuhi syarat.


Syaratnya yaitu, gambar grafik selaras dan singkron dengan isi uraian yang sedang di bahas. Kemudian di bawah grafik, diberi keterangan satu kalimat. Di samping keterangan, di sematkan sumber, khusus grafik/tabel yang diambil dari sumber lain. Jika grafik/tabel buatan sendiri, maka tidak butuhmencantumkan sumbernya dari mana.




Kontributor: Novia Intan



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama