Cara Mempublikasikan Buku: Ingin Menulis Buku? Simak Lima Tahapan Ini Dahulu!

Cara menerbitkan buku ala penerbit buku Deepublish : Ingin Menulis Buku? Simak Lima Tahapan Ini Dulu!


Menulis buku itu bukanlah sebuah acara yang simsalabim eksklusif jadi,

namun sebuah aktivitas yang membutuhkan proses dengan kesabaran dan jerih payah di dalamnya.


Cara menerbitkan buku yang bagus dan benar yaitu dengan mengikuti tahapan-tahapan menulis yang ideal. Pada hakikatnya, khayalan, dan intelektualitas juga yaitu syarat untuk dapat membentuk landasan menulis yang besar lengan berkuasa. Imajinasi yaitu modal untuk membentuk visualisasi goresan pena, sedangkan intelektualitas berfungsi sebagai sinkronisasi alam anggapan dengan dunia konkret. Akan namun, menulis bermodal imajinasi dan intelektualitas yang dibungkus secara asal pilih akan menyebabkan goresan pena yang dibukukan menjadi tidak berkualitas. Berdasarkan hal itu pula, penting bagi kita untuk mengetahui teknik penulisan buku secara baik dan benar.


Teknik penulisan ialah bab dari teknik pembukuan goresan pena berdasarkan tujuan pembuatan. Selain teknik penulisan, ada teknik pengumpulan informasi, dan ada juga teknik pembungkusan buku agar sampul atau konten didalamnya lebih yummy dipandang. Namun, teknik yang hendak kita bicarakan kali ini berfokus terhadap teknik penulisan buku. Teknik penulisan buku yang kita diskusikan pula adalah teknik penulisan secara sedikit demi sedikit.


Ibarat kita mendaki suatu gunung, mustahil bagi kita satu langkah mendaki tiba-tiba langsung berada di puncak gunung. Mendaki gunung pastinya memerlukan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Dalam pendakian itu pula kita akan menjumpai pos-pos untuk mengetahui sejauh mana kita sampai. Begitu pula dalam menulis buku, tahapan penulisan yaitu pos yang mengukur jauh mana tulisan kita. Jika kita ingin mengenali pos/tahapan yang kita lalui untuk meraih kemenangan dalam membukukan tulisan kita, berikut tahapan-tahapan yang wajib kita ketahui.


 


TAHAP I : Pra-menulis (Prewriting


Tahap ini adalah tahap dimana kita harus memilih topik, tujuan penulisan, serta adaptasi gaya bahasa lewat proses berpikir. Topik adalah tema besar dalam penulisan buku yang bisa bermacam-macam jenisnya sesuai kebutuhan maupun keinginan. Lalu, tujuan penulisan ada 3 jenisnya ialah; to inform (menyampaikan gosip), to entertain (menghibur), dan to persuade (untuk mensugesti). Hingga nantinya penyesuaian bahasa akan berdasarkan topik dan tujuan penulisan tersebut. Sebabnya, akan sangat tidak sesuai jikalau kita menulis dongeng fiksi dengan gaya formal. Apalagi kalau kita menulis sebuah buku ilmiah, tentunya ada permintaan-tuntutan kaidah ilmiah yang mesti kita pegang tak terkecuali gaya bahasa.


Bagi para penulis pemula, acap kali tahap ini sedikit terabaikan karena para penulis tersebut eksklusif berorientasi kepada hasil tulisan semata. Padahal hal inilah yang kadang-kadang membuat penulis tersesat sebab tidak memiliki kemantapan tujuan menulis. Pada beberapa kasus, ada juga penulis yang gundah menentukan atau memulai goresan pena padahal, penulis tersebut merasa geregetan untuk secepatnya menulis. Oleh karena itu, berikut sedikit tips dalam tahap prewriting.


1. Freewriting


Adalah teknik pre-writing yang memakai teknik asal menulis. Pada tahap ini, kita tidak perlu memerlukan gaya bahasa, diksi, dan segala hukum-hukum biasa dalam penulisan.  Cukuplah tulis saja apa yang kita pikirkan dengan kosa kata ciri khas kita! Dengan begitu, uneg-uneg yang membuat gregetan didalam kepala kita dapat tercurahkan.


 


2. Directed Questioning


Adalah cara untuk mengenali topik pembahasan goresan pena kita melalui pertanyaan terbuka yang ditujukan untuk diri kita sendiri. Salah satunya dengan sistem 5W+1H; What (Apa), who (Siapa), why (Mengapa), where (Dimana), when (Kapan), dan how (Bagaimana). Contohnya:


Topik: Budaya korupsi.



  • Apa saja bentuk lain dari budaya korupsi?

  • Siapa yang bertanggung jawab atas kemunculan budaya korupsi?

  • Mengapa budaya korupsi begitu lebih banyak didominasi?

  • Di(mana) sektor mana saja kah korupsi dapat terjadi?

  • Sejak kapan budaya korupsi mulai timbul?

  • Bagaimana cara menangani budaya korupsi?


Pertanyaan-pertanyaan yang muncul tidak mesti selalu menuntut 5W+1H, namun mampu bermacam-macam jenisnya. Asalkan kumpulan pertanyaan tersebut dapat menjadi contoh bahasan untuk goresan pena kita, sudahlah cukup untuk tahap awal.


 


3. Brainstorming


Adalah proses yang menyerupai freewriting hanya saja kita tidak butuhmenuliskannya menjadi satu kalimat utuh. Cukup tuliskan kata kerja, kata benda, atau prasa yang kita pikirkan. Setelah kita menuliskannya, maka poin-poin pokok goresan pena akan terlihat.


Contoh: Kita ingin menulis ihwal  pertumbuhan mental akil balig cukup akal sebab sinetron TV



  • Remaja

  • Program TV selain sinetron

  • Konten dalam sinetron

  • Jam tayang

  • Kehidupan sampaumur era kini

  • Tuntutan pergaulan

  • Komisi Penyiaran Indonesia

  • Stasiun TV


Dengan menuliskan poin-poin anggapan, kita akan lebih gampang untuk mengoneksikan poin-poin tersebut menjadi satu kerangka pokok bahasan.


 


TAHAP II : Penyelarasan garis besar (Outlining)


Setelah pokok bahasan utama telah dibuat, saatnya menyusun pokok bahasan utama tersebut kedalam satu garis besar. Garis besar yang dimaksud adalah membereskan poin-poin bahasan kedalam satu naskah agar memiliki alur pembahasan. Alur pembahasan tersebut juga ditujukan semoga tulisan kita tidak berakhir anti-klimaks. Berikut langkah-langkah penulisan outline paling gampang. (Setiati 2008: 46).


Langkah-langkah penyusunan outline:



  • Tentukan tema besar dari topik buku

  • Tema besar topik mampu Anda jadikan judul tulisan (head)

  • Tuliskan nama penulis di bawah judul (by name)

  • Buatlah Bab 1 sebagai pembahasan awal dari topik Anda

  • Dari Bab 1 tersebut buatlah sub-subjudul yang bersumber pada topic

  • Kemudian, buat Bab 2 hingga bab akhir, yang merupakan pengembangan dari pembahasan utama diikuti sub-subjudul


 


Cara menciptakan naskah awal menuju ke bagian per bagian berikutnya:



  • Tulis judul besar pada Bab 1 yang merupakan kepala judul

  • Di bawah judul Bab 1, Anda bisa menciptakan bagian pembuka tulisan yang isinya merupakan usulan orang, kata-kata mutiara, atau ringkasan pembahasan bagian.

  • Selanjutnya, buatlah ‘jembatan penghubung’ antara intro dengan isi tulisan. Bisa berbentukpertanyaan atau pengantar menuju isi tulisan

  • Kemudian, buatlah isi tulisan yang nantinya mampu Anda kembangkan menjadi beberapa subjudul.

  • Setelah Bab 1 selesai ditulis, buat bab berikutnya seperti langkah di atas.

  • Di simpulan naskah, Anda mampu menciptakan bagian penutup yang isinya berupa kesimpulan tamat dari seluruh pembahasan bab. Mengakhirinya dengan pertanyaan tanpa jawaban juga mampu dikerjakan, khususnya terhadap buku yang memiliki tujuan persuasif.


 


TAHAP III : Penulisan dan pembahasan isi naskah secara bernafsu


Pada tahap ini, kita mulai menulis inti pokok bahasan. Mulailah dengan menuliskan naskah secara kasar saja, tanpa perlu telalu terfokus kepada teori menulis. Hal ini dikarenakan, anggapan kita akan lebih gampang berselaras dengan goresan pena kita, bila kita tidak terlampau banyak menambah beban asumsi dengan menimbang-nimbang dua hal sekaligus. Anda mampu membuktikannya sendiri bila tidak percaya.


Tulislah apa saja yang ada dikepala dan gunakanlah tumpuan serta data yang didapat. Secara tidak pribadi, tahap ini bantu-membantu yakni bagian dari freewriting tingkat lanjut. Hanya saja, kita telah mulai diwajibkan menulis bahasan dengan cara yang lebih tertata. Tidak terlalu terfokus terhadap teori menulis bukan mempunyai arti kita menulis dengan sembarang pilih saja. Supaya tidak terlampau banyak tenaga terbuang, serta demi efisiensi proses penulisan, maka amati penulisan anda walau dengan upaya kecil dulu.


 


TAHAP IV : Penulisan ulang (Rewriting)


            Pada tahap ini, saatnya kita menulis ulang kembali naskah kasar yang telah kita tulis sebagai naskah sempurna. Sempurna dalam hal ini yaitu naskah yang telah kita buat wajib menyanggupi standar atau kaidah bahasa yang digunakan. Dalam Bahasa Indonesia, kita tahu bahwa kaidahnya yaitu Bahasa Indonesia dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Kita wajib memerhatikan bagaimana naskah kita bercerita dan bagaimana kosakata yang ada dalam tulisan berada pada tempatnya.


Penulisan ulang juga ditujukan untuk mengoreksi tulisan kita biar mudah dibaca. Semakin goresan pena kita mudah diketahui, maka akan semakin elok buku itu nantinya. Hal yang dapat menjadi pertimbangan biar mampu mudah dimengerti adalah sudut pandang tulisan, penggunaan kata ganti, dan logika bahasa.  Terutama akal bahasa, jika nalar bahasa dalam tulisan kita terkesan jumping logic, maka kualitas tulisan menjadi kurang baik.


 


TAHAP V : Pengeditan


            Tahap ini yakni tahap tamat sekaligus finishing dari proses penulisan buku kita sebelum diantarkan kepada penerbit buku. Pada tahap ini, kita lebih konsentrasi kepada teknis diluar isi goresan pena daripada isi goresan pena itu sendiri. Hal-hal yang bersifat teknis tersebut diklasifikasikan mirip penggunaan tanda baca, pengunaan abjad kapital, istilah-perumpamaan aneh, pemerataan paragraf, sampai penggunaan spasi. Jika ingin menyertakan gambar kedalam tulisan, tentukan juga gambar tersebut berharmonisasi dengan goresan pena-goresan pena disekitarnya semoga yummy dipandang. Jangan lupa, sertakan biografi singkat tentang sang penulis sebagai media promosi eksklusif.


Demikianlah beberapa tahapan untuk menulis buku yang merupakan bagian dari cara menerbitkan buku agar mampu menjadi buku yang lebih berkualitas. Memang pada dasarnya tahapan-tahapan ini condong dipakai pada penulisan buku yang bersifat ilmiah. Walaupun begitu, tahapan-tahapan ini juga mampu dipakai terhadap penulisan buku fiksi dengan tata cara yang serupa namun lebih sederhana. Oleh sebab itu, jikalau sudah paham lima tahapan penulisan buku ini mempelajari cara mempublikasikan buku selanjutnya akan lebih gampang, beranilah untuk menulis buku yang menciptakan geregetan Anda terpuaskan.


Sekian artikel “Cara mempublikasikan buku ala penerbit buku Deepublish : Ingin Menulis Buku? Simak Lima Tahapan Ini Dulu!” agar berguna untuk anda yang memerlukan.


Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis kami, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. Namun bila anda masih ingin lebih banyak mencari cara mempublikasikan buku, anda bisa mengunjungi postingan-artikel kami lainnya di sini. Anda dapat juga mendownload premium Ebook kami “cara mudah menulis buku” secara gratis berisi tentang cara menerbitkan buku sendiri dan kiat-tips cara menulis buku dengan segera.


[Mas Aji Gustiawan]


Sumber acuan:



  1. Setiati, Eni. 2008. 7 Jurus Jitu Menulis Buku Best Seller. Yogyakarta: Penerbit ANDI

  2. http://simpson.edu/hawley/prewriting-techniques/

  3. http://faculty.ncwc.edu/lakirby/English%20090/prewriting_strategies.htm


 


 



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama