Pajak Pertambahan Nilai Buku Dan Royalti Penulis Buku

Beberapa hari yang lalu dunia literasi di Indonesia sempat hangat perkara penghentian penjualan buku di dua penerbit besar. Penghentikan buku tersebut karena persoalan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) buku yang dianggap terlalu besar dibebankan ke penulis.


Pertanyaannya apakah semua penulis wajib mengeluarkan uang Pajak Pertambahan Nilai? Jika tidak, kategori buku tidak terkena pajak jenis apa saja? Terkait dengan royalti yang diterima penulis, benarkah angka royalti di Indonesia masih kecil? Jika tidak, apa penyebab royalti penulis kecil? Berikut ulasannya.


Siapa yang Bebas Tidak Terkena Pajak?


Tidak semua penulis berhak mengeluarkan uang pajak. Jenis buku mirip buku pelajaran umum, buku pelajaran agama dan kitab suci merupakan jenis klasifikasi buku tidak terkena Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Hal ini telah di atur dalam Peraturan Menteri Keuangan bernomor 122/PMK/011/2013, tertanggal pada 2 Agustus 2013.


Kitab suci agama Islam meliputi Al-Quran, kitab suci agama Kristen Protestas (Perjanjian Lama dan Percanjian Baru) dan banyak sekali bentuk kitab keagaaman lain seperti Nasrani, Hindu dan Budha. Adapun buku yang bebas PPN, yakni buku pelajaran lazim mirip buku pelajaran pokok, kepustakaan dan buku pendukung pendidikan.


Buku yang dikenai pajak yakni buku-buku lazim, yang tidak termasuk ke buku pelajaran biasa dan kitab. Contohnya, buku hiburan, buku sulap, buku promosi marketing, buku horor, fiksi, horoskop, buku hiburan dan masih banyak lagi. Bisa juga buku ini menjadi buku pendukung pendidikan, dengan syarat sudah buku tersebut disahkan oleh Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Agama dan Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.  sebagai buku penunjang pendidikan.


Berapa Royalti Seorang Penulis Buku?


Royalti yang diterima seorang penulis berbeda-beda. Mulai dari 10% sampai 15%. Normalnya dan lazimnya , penulis menerima royalti 10% dari jumlah pemasaran yang meraih 5.000 eksemplar. Sedangkan penjualan buku melebihi angka 5.000 eksemplas, penulis mampu mendapatkan royalti optimal 15%.


Angka royalti di Amerika untuk penulis diangka angka 10% sampai 12,5%, khusus untuk hardback. Sebenarnya angka ini sama dengan aturan royalti di Indonesia. Sedangkan angka royalti untuk paperback mencapai 7,5% hingga 10%. Royalti khusus penulis eksepsional bisa meraih 15% dari hasil penjualan.


Terkait dengan keluhan penarikan penjualan buku karena besar royalti yang diterima penulis sungguh kecil, ternyata standart royalti memang sebanyak itu. Jumlah royalti di beberapa negara mirip Amerika dan Eropa juga dikisaran 10% sampai 15%. Pemberian Royalti di Jepang sistem pembayaran royalti yang mereka gunakan sedikit berlawanan.


Sistem pembayaran royalti di Jepang dengan cara membayarkan semua royalti cetakan pertama terhadap penulis, dalam rentang waktu sebulan sehabis buku diterbitkan. Berbeda di Indonesia, tata cara pembayaran royalti di Indonesia dibayarkan secara bersiklus. Bisa dibayarkan per semester, dengan kata lain tata cara ini menyebabkan banyak ketidakpastian penulis. Imbasnya, nasib ekonomi penulis. Setelah mengupas perihal pajak pertambahan nilai buku, di poin selanjutnya, akan mengulas alasan royalti penulis kecil


Kenapa Royalti Penulis Hanya Kecil


Banyak penulis yang bertanya seperti ini kenapa sih royalti penulis hanya sedikit? Di dunia penerbitan buku, khususnya penerbit buku mayor mempunyai skema penerbitan yang panjang. Disana ada yang namannya perusahan, bab marketing, bagian editor, distributor, toko buku, ongkos percetakan dan pemerintah. Dengan kata lain, satu buku dibagi menjadi beberapa bab, dan tiap bab memiliki porsinya masing-masing.


Tiap porsi, juga dikenai pajak pertambahan nilai yang berlainan-beda. Pajak pertambahan nilai terkait dengan jumlah banyak royalti yang diterima penulis. Semakin besar royalti yang diterima, besar pajak pertambahan nilainya. Kembali membicarakan besar royalti di Indonesia bergotong-royong sama dengan royalti di mancanegara. Pertanyaannya, kenapa penulis di Indonesia tidak makmur mirip orang-orang di luar sana?


Alasannya selaku berikut, pertama karena kesadaran membaca di luar lebih besar dibandingkan di dalam negeri. Kesadaran membaca buku di Amerika rata-rata seumur hidupnya membaca 1.000 judul buku. Kedua, efek tata cara perekonomian yang terang berbeda dari Indonesia. Sebagai analogi, seorang atlet di Amerika lebih sejahtera dibandingkan nasib di Indonesia. Seorang penyanyi di Amerika juga lebih kaya raya dibandingkan di Indonesia, dan masih banyak lain.


Ketiga, argumentasi kenapa di Indonesia royalti yang diperoleh penulis. Di Amerika penulis menemukan kesejahteraan dari segi finansial alasannya adalah faktor pertama yang imbasnya yakni penerbit akan mencetak buku diatas rata-rata. Di Indonesia, rata-rata menjual buku sebanyak 3.000 eksempalar, lain lagi di Amerika rata-rata mampu mencetak 10.000 eksemplar lebih. Dengan kata lain, jumlah besar kecilnya royalti tergantung dari tingkat penyebaran pemasaran buku. Semakin banyak terjual, bertambah banyak royalti yang akan penulis peroleh.


Menjadi Penulis Kaya? Keluar Dari Skema Royalti


Jika ingin mendapatkan royalti lebih besar dari persyaratan yang ada, salah satu jawabannya menerbitkan buku secara Print On Demand (PoD). Print On Demand penulis menerbitkan bukunya sendiri. Penulis juga menjual sendiri. Seluruh hasil penjualan buku eksklusif dapat masuk ke kantong sendiri.  Kelebihan PoD bagi penulis, dapat mencetak buku sesuai harapan penulis. Penulis mencetak 3 eksemplar pun tidak masalah, mencetak banyak melampaui rata-rata juga tidak persoalan.


Menerbitkan buku secara Print on Demand juga mampu bebas tidak terkena pajak, dengan catatan buku yang ditulis yaitu jenis buku pendidikan. Jika marketing dan penjualan buku penulis laris keras, maka laba sang penulis mampu 100%.


Kesimpulannya yaitu, jangan takut untuk tetap menulis. Ada banyak jalan menuju ke Roma. Potongan pajak yang diulas di atas tersebut juga tergantung hasil pendapatan penulis. Penulis akan dikenai Pajak Pertambahan Nilai kalau memiliki pertimbangan lebih dari 54 juta per tahun sebesar 10%. Apalagi kalau arah goresan pena yang hendak diulas buku bimbing dan buku untuk dunia pendidikan, maka penulis masuk ke dalam klasifikasi buku tidak terkena pajak, kecuali ada aturan lain. Jadi, mari terus berkarya.


Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengubah biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini.


Jika Anda ingin mengenali lebih banyak perihal teknik menulis anda mampu menyaksikan Artikel-postingan berikut:



  1. Inilah 3 Sumber Belajar Selain Buku Teks

  2. Inilah Ciri-Ciri Buku Ajar yang Perlu Anda Tahu

  3. Penerbit Buku dan Teknik Menulis Buku Secara Indie

  4. 9 Persiapan Cara Menerbitkan Buku Sendiri


Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, namun BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS di sini!


Jika Anda menginginkan EBOOK GRATIS ihwal CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download.


Referensi:




Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama