Ingin menulis buku sempurna target? Kuasai karakteristik penulisan buku latih biar sempurna target. Mungkin kelihatan sepele, namun kenyataannya sedikit yang mengenali kerakteristik buku bimbing. Padahal, demi membuat buku bimbing yang sempurna target, perlu mengetahui karakteristiknya.
Setiap jenis buku mempunyai karakteristik sendiri biar buku tetap enak di baca. Begitupun dengan buku latih. Ketika buku asuh mampu dibungkus sesuai keperluan, mudah dicerna dan pada tujuan akibatnya menolong lembaga pendidikan untuk meraih tujuan pembelajaran.
Menurut Crow & Crow, pentingnya buku bimbing tidak sekedar sebagai alat mencapai tujuan pembelajaran. Tetapi juga selaku sarana pembelajaran. Untuk menciptakan suasana itulah, butuh fasilitas pembelajaran yang dikemas dalam bentuk buku ajar. Berikut adalah karateristik buku ajar yang perlu mendapatkan perhatian. Agar menghasilkan buku didik sesuai dengan karakteristik buku didik.
a. Organisasi dan sistematika
Salah satu karakteristik buku latih yang baik disusun secara runtut. Tentunya penyusunan dilakukan dengan menyusun unsur isi yang sudah dikumpulkan menjadi buku yang kaya akan ilmu pengetahuan. Apabila buku latih tidak disusun teraorganisasi, maka isi buku pun menjadi menjemukan.
Karakteristik yang tidak kalah penting selain mengamati pengorganisasian adalah sistematika. Agar buku ditulis secara tersistematis, ada beberapa poin penting yang mesti dilaksanakan. Sebagai berikut.
- Membuat kerangka
Tips semoga buku ajar tersusun secara terorganisasi dan tersistematis perlu membuat kerangka karangan. Agar kerangka tepat target dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku, perlu dibuatlah menurut rancangan dasar. Jika masih dirasa binggung, bisa dengan menuliskan judul atau menuliskan tema besar yang mau ditulis. Cara semacam ini akan lebih mempermudah penulis untuk menarget sesuai dengan target.
- Membuat Draf Buku Referensi
Agar buku tersusun sesuai urutannya, penulis mampu menciptakan draf buku acuan. Ada beberapa tipe penulis yang lebih bahagia menciptakan draf buku ketimbang menciptakan kerangka, atau sebaliknya. Pada prinsipnya, pengerjaan draf ini mirip dengan pengerjaan kerangka buku. keduanya sama-sama melakukan beberapa tahap proses berfikir.
Lantas, bagaimana tahap dasar pembuatan draf buku? pertama mencari ilham besar. Ide yang diambil nantinya yang mau dikembangkan. Adapun draf ini dibentuk untuk mengingatkan atau menstimulus otak mengembangkan tema bahasan. Fungsinya, biar nanti tidak mengalami kebuntuan. Cara kedua buat alur goresan pena, supaya lebih terorganisasi dan tersusun dengan rapi. Jadi penulisan tidak ditulis secara acak dan lompat-lompat.
- Membuat Sinopsis
Karakteristik penulis berlainan-beda dalam menulis. ada penulis yang pribadi menuliskan inspirasi dan gagasannya di selembar kerja. Ada pula tipe penulis yang menulis memakai draf atau kerangka karangan. Ada loh penulis yang mampu menyebarkan tulisannya cuma cukup mengandalkan synopsis saja.
Jika Anda tipe penulis yang pribadi bisa menulis memakai synopsis, maka buatlah synopsis. Karena fungsi dari synopsis secara garis besar juga berperan untuk memberi garis besar tema atau ulasan yang mau dibahas. Ketika buku telah final ditulis, synopsis sangat menolong editor mengetahui garis besar buku yang penulis tulis.
b. Kesesuaian isi dengan kurikulum
Karakteristik buku bimbing yang kedua, ditulis sesuai dengan kurikulum. Makara, buku bimbing yang tepat kurikulum ditulis dan dibatasi oleh silabus dan kurikulum. Ketika mengacu pada kurikulum dan silabus, maka dari sisi tema besar dan bahasan akan tersistematis dan teratur, alasannya telah memiliki standar. Meskipun berpedoman pada kurikulum, dibagian isi, utamanya disetiap bab dan sub bab isi buku ditulis diubahsuaikan dengan RPS, yang tepat dengan mata kuliah dosen pengampu.
Terkait dengan isi buku yang disampaikan, meskipun berpedoman pada kurikulum, silabus dan RPS, penulisan buku tetap perlu dibungkus dengan mempesona. Fungsinya terang, agar mempesona perhatian peserta latih. Bagaimana carannya, cukup dibungkus sesuai dengan minat peserta bimbing. Seperti menurut seorang psikolog, Maslow meyakini bahwa minat tidaknya seseorang tergantung dari kebutuhannya. Dengan kata lain, buku latih yang baik, buku yang dibungkus sesuai dengan kebutuhan penerima ajar.
c. Kesesuaian pengembangan materi dengan tema/topic
Penulis buku asuh yang sudah terbiasa menulis dibidangnya, tentu tahu bahwa ketika menulis ada banyak sekali hal yang perlu dikembangkan dari tema/topik yang sudah diputuskan di awal. Materi dan materi buku latih pun bersifat dinamis, mengikuti perkembangan penduduk . Oleh alasannya itu, buku latih pun juga juga selalu di update biar ada update ilmu gres dan sesuai dengan keperluan penerima didik. Pada prinsipnya tetap isi materi mesti ada kesesuaian pengembangan bahan dengan tema.
Adapun hal yang tidak kalah penting ketika menulis buku ajar. Yaitu memilih tujuan pembelajaran dan menciptakan program pembelajaran. Dua hal ini juga perlu menjadi konsentrasi bagi akseptor latih, sebagai terjadi keseimbangan. Adapun ketentuan lain biar pembelajaran berjalan tanpa gangguan, adalah memilih alokasi waktu dan memakai pendekatan pembelajaran. Setidaknya dengan alokasi waktu akan membantu Anda untuk memanajemen waktu biar tidak terjadi titik bosan peserta ajar saat mempelajari ilmu tersebut.
d. Perkembangan Kognitif
Peserta bimbing memiliki kesanggupan kognitif yang berbeda-beda. salah satu tujuan karakteristik buku ajar ini hadir untuk menstimulus kognitif akseptor bimbing supaya lebih berkembang. Bagaimana carannya? Carannya dngan menstimulus dengan memberi ulasan materi pembelajaran yang mempunyai tingkat kesusahan lebih. Meskipun sukar, namun dari segi teori atau ulasan tetap disampaikan memakai bahasa atau penyampaian yang sederhana.
Kuncinya, sesulit apapun latihan soal yang diberikan terhadap peserta didik, jikalau materi buku ajar yang disampaikan memakai bahasa yang sederhana dan gampang diketahui. Maka Peserta asuh pun akhirnya juga bisa menjawab. Dan inilah yang menjadi peran utama bagi seorang penulis buku asuh.
e. Pengemasan Bahasa
Bagaimana cara mengasah kesanggupan kognitif peserta didik lebih pintar? Yaitu dengan menuliskan dengan cara pengemasan bahasa yang sederhana. kriteria penggunaan bahasa pada buku latih menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Ciri bahasa yang baik dan benar ditulis menggunakan kaidah bahasa yang tepat konteks komunikasi. Serta mengikuti pertumbuhan jaman.
Masih terkait dengan packing bahasa, penulis buku ajar mampu memakai bahasa atau istilah idiom (bahasa dan dialek sesuai tempat tertentu) dibolehkan, dengan syarat diberi catatan dibagian bawah. Sedangkan idiom yang sifatnya tabu atau tidak baik tidak boleh digunakan untuk penulisan buku ajar. Meskipun ada idiom diperbolehkan, alangkah baiknya untuk menghindari menggunakannya. Karena mampu mengakibatkan kerusakan system nilai yang dianut masyarakat.
f. Membangun Moral/Akhlak
Karakteristik buku latih yang bagus, buku tersebut bisa membangun sopan santun/adab peserta ajar. Moral dalam hal ini mampu berbentuk sikap, sikap dan sudut pandang. Sesuai dengan fungsinya, buku bimbing diperuntukan sebagai aliran pembelajaran di dunia pendidikan. Sebagai buku pendidikan, tentunya dibutuhkan bisa mendorong penerima latih pun mempunyai pergeseran sikap yang lebih baik. Bentuk sisi adab/adat baik yakni yang mempunyai sifat amanah, sopat, jujur, solidaritas, setia kawan, menyayangi dsb.
Itulah beberapa karakteristik buku bimbing yang mampu jadikan sebagai contoh. Semoga dengan ulasan ini memudahkan untuk mengimplementasikan, bagaimana dan seperti apa buku asuh yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengubah ongkos cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. atau Anda mampu langsung Kirim Naskah dengan mengikuti prosedur berikut ini: KIRIM NASKAH
Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang buku bimbing, Anda mampu menyaksikan artikel-postingan kami berikut:
- Syarat Jurnal yang Baik Untuk Referensi Buku Ajar
- Cara Menerbitkan Buku Ajar di Penerbit Buku Pendidikan
- Teknik Menulis Buku Ajar Sesuai Alur KTSP
- Bagaimana Cara Membuat Buku Ajar yang Dicintai Mahasiswa?
- Empat Fungsi Ilustrasi dalam Teknik Menulis Buku Ajar
Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan akomodasi KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!
Kontributor: Novia Intan
Sumber harus di isi