Kesibukan pribadi atau acara kampus sering kali menjadi argumentasi mahasiswa untuk menangguhkan -nunda dalam melakukan peran kuliah. Sehingga banyak dari mereka yang mengumpulkan tugas kuliah secara sembarangan, yang penting mengumpulkan. Namun bagaimanapun juga, hal tersebut yaitu kebiasaan buruk yang mesti ditinggalkan agar menerima nilai tamat yang memuaskan.
Pada lazimnya dosen menunjukkan bobot evaluasi peran sebesar 20 %, sedangkan UTS 30% dan UAS 40%, sisanya untuk evaluasi keaktifan di kelas dan kedatangan dalam tatap paras perkuliahan. Sehingga sebagian mahasiswa ada yang berasumsi bobot evaluasi tugas itu sungguh kecil. Asalkan mampu melaksanakan UTS dan UAS dengan baik pasti nilainya juga baik, bukan.
Anggapan seperti itu tidaklah salah, tetapi setidaknya
dengan adanya tambahan nilai tugas kuliah maka nilai final menjadi maksimal.
Apalagi siapa tahu ketika pelaksanaan UTS ataupun UAS keadaan tubuh Anda kurang
fit sehingga menjadi terganggu saat melaksanakan cobaan.
Inilah 7 hal yang harus disingkirkan oleh mahasiswa dalam menjalankan peran kuliah:
1. COPAS DARI INTERNET
Sumber isu dalam menjalankan peran kini semakin luas, mampu dari
internet atau buku-buku berbentuk ebook. Dan memang sangat diusulkan untuk
memperbanyak literatur sebagai data penunjang. Namun itu bukan bermakna
informasi yang Anda dapatkan di internet eksklusif saja Anda copas (copy/paste)
tanpa lewat editing.
Lebih baik lagi setelah Anda membaca dari internet, Anda tulis ulang dengan bahasa Anda sendiri. Pasti akan terjamin keasliannya.
2. MENGERJAKAN TUGAS SECARA DADAKAN
Sering kita temui saat jatuh tempo pengumpulan peran barulah mahasiswa ramai-ramai dalam melaksanakan peran. Mengapa tidak dikerjakannya jauh-jauh hari. Biasanya jikalau tugas dijalankan secara secara tiba-tiba kesudahannya kurang maksimal. Hal ini ternyata juga mampu dibaca oleh dosen Anda.
3. HASIL PEKERJAAN SAMA PERSIS DENGAN MAHASISWA LAIN
Jangan pernah menduga jikalau dosen Anda tidak mengenali hal ini. Kesamaan kalimat terlebih format penulisan, dosen sangat faham dengan hal tersebut. Jadi, berhati-hatilah jikalau melaksanakan peran secara berkelompok jika peran itu bersifat berdikari.
4. MENGERJAKAN TUGAS SECARA ASAL-ASALAN
Hasil pekerjaan mahasiswa sangat mudah dimengerti oleh dosennya. Melalui pengamatan hasil pekerjaan mahasiswa, dosen biasanya mampu melihat, apakah mahasiswanya melaksanakan tigas kuliah dengan rajin atau tidak.
5. COPAS DARI MAHASISWA LAIN
Kalau pekerjaan Anda sama persis dengan sobat Anda niscaya dicap oleh
dosen Anda hanya copy paste. Dosen Anda lazimnya tidak mau tahu apakah Anda
yang menggandakan atau ditiru oleh teman Anda. Kalau telah begini, keduanya baik yang
menggandakan ataupun yang ditiru akan dicoret kedua-duanya.
Kaprikornus simpanlah hasil pekerjaan Anda kalau telah duluan melakukan. Jangan sampai menjadi korban copy paste dari mahasiswa yang malas melaksanakan tugas kuliah.
6. MENGUMPULKAN TUGAS MELEBIHI DEADLINE
Perlu Anda pahami bahwa sebagian dosen ada yang memberikan batas-batas waktu dalam menjalankan peran kuliah. Namun sebagian ada yang tidak, yang penting menghimpun tugas, perihal waktu pengumpulan terserah. Mau diawal maupun di final perkuliahan yang penting sebelum Yudisium.
7. TULISAN TIDAK RAPI
Penulisan yang rapi, tertata dengan baik dan mudah dimengerti sungguh
membentu dosen dalam memperlihatkan nilai.
Dengan melihat hasil pekerjaan Anda, seorang dosen tahu bagaimana proses Anda dalam menjalankan peran. Ingat, dosen yang senior telah sering berhadapan dengan mahasiswa sejenis Anda.
PENUTUP
Permasalahan menangguhkan -nunda melakukan tugas kuliah ini tidak cuma dialami oleh mahasiswa aktivis yang memiliki over aktivitas tetapi juga dialami oleh mahasiswa yang tidak pelopor. Bahkan mahasiswa yang kos yang kelihatannya sungguh banyak memiliki waktu luang juga banyak yang mengalami juga.
Demikianlah 7 hal yang harus Anda hindari dalam
melaksanakan peran kuliah agar Indeks Prestasi Anda senantiasa menanjak. Semoga
berguna.*
Sumber mesti di isi