11 Tindakan Menulis Karya Ilmiah Yang Efektif



Langkah-langkah menulis karya ilmiah – Menulis karya ilmiah sudah menjadi salah satu keharusan seorang pengajar. Selain sebagai salah satu syarat untuk naik jabatan, menulis karya ilmiah juga menjadi tanggung jawab para akademisi untuk pertumbuhan pengetahuan. 





Menulis karya ilmiah tidak sama dengan menulis artikel non ilmiah kebanyakan. Menulis karya ilmiah berarti kita membuat sebuah penelitian yang ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan. Untuk itu tidak bisa sembarang pilih dalam menulis karya ilmiah ini.





Tapi yang harus ditekankan, bukan memiliki arti suatu karya tulis ilmiah non observasi itu mutu keilmuannya diragukan, lho. Perlu dimengerti bahwa suatu karya ilmiah berkualitas atau tidak bukan berdasarkan observasi atau non observasi.





Namun dari seberapa tajam analisisnya dan seberapa berpengaruh justifikasi kesimpulannya (klaim keilmuannya) menurut dari data teoritis maupun empiris terpercaya yang dipaparkan oleh penulis. 





Pengertian karya Ilmiah Menurut Para Ahli





menulis artikel ilmiah




Menurut Eko Susilo, karya ilmiah atau karya ilmiah yaitu karya tulis yang dari penyusunannya didasarkan pada observasi, observasi, dan pemantauan kepada cabang ilmu atau bidang tertentu.





Dari segi penyusunan, karya ilmiah disusun berdasarkan sistem yang tersistematis, dari sisi penggunaan bahasa pun memakai bahasa yang sopan dan baku. Dari sisi isi, juga mampu dipertanggungjawabkan kebenaran dan keilmiahannya. 





Menurut Dwiloka dan Riana, karya ilmiah yakni karya tulis yang ditulis oleh seorang ilmuwan yang didasarkan pada latar belakang penguasaan ilmunya.





Dimana karya ilmiah yang ditulis untuk membangun ilmu pengetahuan dan teknologi  berdasarkan observasi ataupun kajian literatur, tergolong juga pengalaman yang telah pernah dicicipi oleh peneliti. 





Sedikit berlainan dengan pertimbangan Brotowidjoyo, yang mengartikan bahwa karya ilmiah ialah monografi yang ditulis dengan cara menyuguhkan fakta. Dari segi penulisan juga disusun menurut metodologi.





Macam-macam karya Ilmiah 





Jika sudah mengetahui sekilas ihwal pemahaman karya ilmiah dari para tokoh, ternyata karya ilmiah memiliki berbagai macam. Barangkali ada yang masih gundah, sebetulnya bentuk dari karya ilmiah itu apa saja sih? Berikut ada tiga macam karya ilmiah. 





1. Makalah 





Saat menyebutkan makalah, pastinya Anda sudah tidak gila lagi bukan? Makara makalah salah satu karya ilmiah. Secara isi, mengulas topic atau urusan yang diikuti dengan pembahasan lengkapnya.





Proses pembuatan makalah pun dibentuk berdasarkan data yang telah diperoleh di lapangan yang sifatnya empiris-objektif. Dengan kata lain, makalah bentuk dari karya tulis ilmiah yang mampu dipertanggungjawabkan.





2. Skripsi 





Macam karya ilmiah yang kedua adalah skripsi. Pastinya Anda telah tahu jenis ini. dari segi pengambilan data dan penulisan pun juga berdasarkan pada hasil observasi ataupun kajian yang dikerjakan penulis. seperti yang Anda tahu, penulisan skripsi dibentuk oleh mahasiswa Strata 1, dimana penulisan skripsi bentuk dari syarat kelulusan. 





3. Kertas kerja





Kertas kerja juga termasuk karya ilmiah, alasannya adalah dari sisi penyajian isi berisi data-data yang dapat dipertanggungjawabkan. Bedanya, kertas kerja ditulis lebih mendetail dan lebih tuntas dibandingkan penulisan makalah.





Jadi sumber acuan kertas kerja ini berisi topic tertentu, misalnya mengambil dari bahan pelatihan dan semacamnya. 





4. Tesis 





Sebenarnya hampir mirip dengan penulisan skripsi, tesis juga tergolong karya ilmiah yang diperuntukan untuk mahasiswa yang mengambil pascasarjana (S2).





Dari sisi isi, tentu saja tesis ditulis berdasarkan kajian, observasi dan hipotesis yang diangkat oleh penulis. tesis ini cuma ditulis oleh mahasiswa pasca sarjana sebagai syarat untuk kelulusan gelar magister.





Manfaat Karya Ilmiah 





Melihat faedah karya ilmiah, bekerjsama memiliki peranan yang cukup besar. Jadi karya ilmiah tidak sekedar sebagai peran dari pihak kampus atau instansi saja. namun memiliki fungsi untuk pendidikan juga. Setidaknya ada tiga faedah diantaranya berperan untuk observasi, kedua berperan untuk pendidikan dan memiliki fungsi fungsional. 





Manfaat karya ilmiah di dunia pendidikan berperan untuk menawarkan pengalaman bagi penulisnya. Dimana dari penulisan karya ilmiah, penulis saat membaca sumber tumpuan untuk mendukung karya ilmiah, mereka mendapatkan banyak perspektif dan banyak ilmu yang akan mendukung secara akademik penulis. 





Sedangkan dari segi fungsi penelitian, pastinya akan menunjukkan variasi dan ragam model hasil observasi. Semakin banyak koleksi observasi, menandakan bahwa Negara tersebut kian baik masyarakatnya. Karena dari hasil observasi akan memperkaya ilmu pengatahuan sekaligus selaku media transformasi kepada regenerasi kita. 





Sedangkan dari segi manfaat fungsional, karya ilmiah selaku media untuk mengembangkan ilmu wawasan dari banyak sekali perspektif. Sekaligus sebagai pendukung bahan pustaka dan sangat berperan untuk kepentingan disiplin ilmu, tentunya banyak cabang ilmu.





Baca juga :





9 Situs Jurnal Internasional Untuk Referensi Karya Ilmiah





Cara Menulis Abstrak Karya Tulis Ilmiah, Skripsi, dan Paper





Pengertian Essay: Tujuan, Struktur, Cara Membuat dan Contoh Lengkapnya





Fungsi karya Ilmiah 





Buat Anda yang mengajukan pertanyaan-tanya, bekerjsama fungsi karya ilmiah memiliki fungsi seberapa besar sih? Tentu saja ada banyak sekali fungsi yang mampu dicicipi.





Diantaranya untuk solusi atau penyelesaian terhadap masalah yang sedang dihadapi oleh masyarakat. Misalnya di ranah pertanian, banyak yang kesusahan dan tidak bisa gimana caranya budidaya sukulen.





Nah, lalu dilaksanakan observasi di bidang tersebut, dan didapatkan penyelesaian atau formula gampang membudidaya sukulen. Sehingga banyak penghobi sukulen bisa merawat flora jenis sukulen melalui observasi yang dibungkus dalam observasi. 





Adapun fungsi lain, adalah berfungsi untuk prediksi. Seperti yang Anda tahu, sebuah observasi selain menjadi solusi, juga sesungguhnya melaksanakan prediksi kepada sesuatu hal yang belum dimengerti jawabannya. Sehingga ada tindakan preventif atau persiapan untuk melaksanakan pencegahan. 





karya ilmiah ternyata juga mampu dijadikan sebagai kontrol terhadap pernyataan atau persoalan yang belum dikenali kebenarannya. Dengan kata lain, karya ilmiah sebagai upaya untuk menerima kepastian tanggapan terkait dengan pertanyaan dan permasalahan yang sedang dihadapi. 





Secara singkat, karya ilmiah dapat ditarik kesimpulan bahwa memiliki beberapa peranan, yaitu sebagai kontrol, sebagai penyelesaian, dan sebagai ramalan. 





Baca juga :





Cara Mengubah Karya Ilmiah Dalam Bentuk Buku Ajar





Pengertian Tinjauan Pustaka, Manfaat, Cara Membuat dan Contoh Lengkap





Hipotesis Penelitian: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkap





Struktur Karya Ilmiah





Langkah-langkah menulis karya ilmiah yang baik, beberapa struktur ini harus Anda perhatikan apalagi dulu. 





1. Bentuk Populer





Karya ilmiah bentuk ini sering disebut karya ilmiah terkenal. Bentuknya ialah opsi.





Karya ilmiah bentuk ini mampu diungkapkan dalam bentuk karya ringkas. Ragam bahasanya bersifat kalem terkenal).





Karya ilmiah populer umumnya dijumpai dalam media massa, mirip koran atau majalah.





Istilah terkenal digunakan untuk menyatakan topik yang bersahabat, menggembirakan bagi populus (rakyat) atau disukai oleh orang pada umumnya karena gayanya yang menawan dan bahasanya mudah diketahui.





Kalimat-kalimatnya sederhana, tanpa kendala, namun tidak berupa senda gurau dan tidak pula bersifat fantasi (rekaan).





2. Bentuk Semiformal





Karya ilmiah bentuk ini biasanya telah tersusun dari beberapa bagian, diantaranya adalah halaman judul, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Bentuk karya ilmiah sejenis ini lazimnya digunakan di banyak sekali laporan lazimdan makalah. 





3. Bentuk Formal 





Lain halnya dengan karya ilmiah berbentuk formal. Tulisan ini pasti lebih lengkap dan terstruktur. Karya ilmiah bentuk formal disusun dengan menyanggupi unsur-unsur kelengkapan akademis secara lengkap, seperti dalam skripsi, tesis, atau disertasi. Unsur-bagian karya ilmiah bentuk formal, mencakup hal-hal selaku berikut.





  1. Judul
  2. Tim pembimbing
  3. Kata pengantar
  4. Abstrak
  5. Daftar isi
  6. Bab pendahuluan
  7. Bab telaah kepustakaan/kerangka teoritis
  8. Bab Metode penelitian
  9. Bab Pembahasan hasil observasi
  10. Bab Kesimpulan dan anjuran
  11. Daftar pustaka
  12. Lampiran-lampiran
  13. Riwayat hidup




Langkah-Langkah Menulis Karya Ilmiah





buku karya ilmiah lengkap




Meskipun terdiri dari tiga bentuk yang berlainan, secara garis besar dalam menyusun karya ilmiah langkah-langkahnya tetap sama. Yang membedakan hanyalah struktur susunan tulisannya. Maka untuk menulis karya ilmiah yang bagus, langkah-langkah yang mesti kita tempuh yakni sebagai berikut.





1. Menentukan Tema atau Topik Penelitian





Langkah-langkah menulis karya ilmiah yang pertama yaitu Anda harus memilih tema penelitian. Penentuan topik ini sungguh penting dalam penulisan karya ilmiah. Sebab topik yaitu inti utama dari seluruh isi goresan pena yang akan disampaikan terhadap pembaca. 





Wahab (1994:4) menyebutkan bahwa yang dimaksud topik yaitu bidang medan atau lapangan problem yang akan digarap dalam karya tulis atau penelitian.





Sementara itu, tema diartikan selaku pernyataan sentral atau pernyataan inti tentang topik yang hendak ditulis.





Topik yang memang masih terlalu luas mesti dibatasi menjadi sebuah tema. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan topik karya ilmiah yakni:





  • Isu-info yang masih hangat
  • Peristiwa-insiden nasional atau internasional
  • Sesuatu (benda, karya, orang, dan lain-lain) yang dikaitkan dengan urusan politik, pendidikan, agama, dan lain-lain
  • Pengalaman-pengalaman pribadi yang berbobot




2. Membuat Outline/Kerangka Penelitian





Langkah-langkah menulis karya ilmiah sebaiknya menggunakan outline atau kerangka observasi. Outline karya tulis ini berperan selaku pemandu ketika Anda melaksanakan proses penulisan karya ilmiah supaya goresan pena tidak melebar jauh dari topik yang telah ditentukan. 





Outline goresan pena ilmiah disusun secara hierarki untuk menawarkan garis besar cakupan dan haluan tulisan yang berbentuktopik utama (judul dan bab) serta poin-poin pentingnya yang disusun dalam Sub BAB sampai anak Sub BAB. Langkah ini penting dilakukan semoga karya tulis ilmiah Anda memiliki haluan/pedoman yang terperinci. 





Lalu bagaimana kalau kita telah menulis outline terus tiba-datang ada pandangan baru baru penunjang topik tulisan? Jika hal tersebut terjadi, Anda tidak dilarang untuk menyertakan pada poin-poin outline yang telah disusun. 





Pada dasarnya tujuan outline ini kan mempermudah proses penulisan alur dan membuatkan goresan pena hingga terperinci, maka jika ada inspirasi yang timbul, Anda bisa pribadi tahu dimana letak penambahan maupun pengurangan muatan isi tulisan Anda.





Dengan adanya outline ini tandanya tulisan ilmiah yang sedang Anda buat ini ditulis dengan perencanaan yang matang. 





Baca juga :





Aturan Penulisan Karya Ilmiah





Penelitian Kuantitatif : Pengertian, Tujuan, Jenis-Jenis, dan Langkah Melakukannya





Instrumen Penelitian : Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkap





3. Mengumpulkan Bahan





Setelah poin-poin outline tersusun dengan rapi, penulis mampu mulai mengumpulkan bahan. Bahan mampu ditemukan dari aneka macam media cetak maupun elektronika.





Bahan-bahan tersebut dikumpulkan utamanya yang relevan dengan topik dan tema yang akan ditulis.





Pemilihan bahan yang berkaitan ini bisa dengan cara membaca atau mempelajari materi secara sepintas serta menganggap kualitas isi bahan. 





Anda mampu mencari materi rujukan bahan dari jurnal, disertasi, manuskrip, atau karya terpercaya dan berkualitas lainnya. 





Pada prinsipnya mencari bahan literatur Anda jangan hanya terpaku pada satu sumber referensi saja. Anda harus membuka diri untuk mencari tumpuan di daerah lain dengan sistem berlainan biar sumber referensi tulisan Anda semakin beragam. 





4. Survei Lapangan





Langkah ini yakni melaksanakan observasi atas obyek yang diteliti. Menetapkan dilema dan tujuan yang mau diteliti dan dijadikan karya ilmiah. Langkah ini ialah titik teladan Anda dalam proses penulisan atau penelitian.





5. Membangun Bibliografi





Bibliografi mempunyai arti acara teknis menciptakan deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar berdasarkan hukum yang diinginkan.





Dengan demikian tujuan bibliografi yaitu untuk mengenali adanya suatu buku/pustaka atau sejumlah buku/pustaka yang pernah diterbitkan.





6. Menyusun Hipotesis





Langkah ini yaitu menyusun prasangka-praduga yang menjadi penyebab dari objek observasi Anda. Hipotesis ini ialah prediksi yang ditetapkan saat Anda mengamati obyek penelitian.





7. Menyusun Rancangan Penelitian





Merupakan kerangka kerja bagi observasi yang dilaksanakan. Menyusun desain penelitian selaku langkah ketiga dari langkah-langkah menulis karya ilmiah. Ini ialah kerangka kerja bagi observasi yang dijalankan.





8. Melaksanakan Percobaan Berdasarkan Metode yang Direncanakan





Langkah ini ialah kegiatan aktual dari proses observasi dalam bentuk percobaan terkait observasi yang dilakukan. Anda kerjakan percobaan yang signifikan dengan objek observasi





Baca juga :





Cara Mengubah Karya Ilmiah Dalam Bentuk Buku Ajar





90+ Contoh Rumusan Masalah untuk Penelitian, Skripsi, dan Karya Ilmiah





Metode Penelitian Kualitatif: Pengertian Menurut Ahli, Jenis-Jenis, dan Karakteristiknya





9. Melaksanakan Pengamatan dan Pengumpulan Data





Setelah melakukan percobaan atas obyek penelitian dengan tata cara yang direncanakan, maka berikutnya Anda melakukan pengamatan terhadap objek percobaan yang dilakukan tersebut.





10. Menganalisis dan Menginterpretasikan Data





Langkah ini menganalisis dan menginterpretasikan hasil observasi yang sudah dijalankan.





Anda coba untuk menginterpretasikan segala kondisi yang terjadi pada dikala pengamatan.





Di langkah inilah Anda mencoba untuk meneliti dan memperkirakan apa yang terjadi dari pengamatan dan pengumpulan data.





11. Merumuskan Kesimpulan dan Teori





Langkah ini merumuskan kesimpulan atau teori perihal segala hal yang terjadi selama percobaan, observasi, penganalisaan dan penginterpretasian data.





Langkah ini mencoba untuk menarik kesimpulan dari semua yang ditemukan dari proses percobaan, observasi, penganalisaan, dan penginterpretasian kepada objek observasi.





Baca juga : 4 Tips Menulis Abstrak Pada Karya Ilmiah





Jika Anda ingin mempelajari hal ini lebih lanjut, kami merekomendasikan beberapa buku untuk Anda:














Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengubah ongkos cetak. Silakan daftar menjadi penulis atau Anda mampu eksklusif kirim naskah dengan mengikuti mekanisme berikut pada situs kami.





Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang buku karya ilmiah, Anda mampu menyaksikan postingan-artikel kami berikut:









Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tetapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan kemudahan KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS!



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama