Uu Cipta Kerja Disahkan, Pemerintah Klaim 153 Perusahaan Antre Masuk Ri





Meski banyak penolakan, Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) yang gres disahkan ternyata menjinjing berkah pada dunia investasi Tanah Air. Pemerintah mengklaim ada 153 perusahaan yang mengantre untuk masuk ke Indonesia setelah Undang-undang Cipta Kerja disahkan.


Airlangga Hartarto sebagaiMenko Perekonomian menyampaikan 153 perusahaan tersebut kemungkinan ialah industri yang bergerak di sektor manufaktur. Ia pun mengaku optimis, bahwa jika Indonesia ketimbang negara ASEAN yang lain memiliki ekonomi yang besar, tentu akan dilirik oleh perusahaan asal mancanegara. Hal ini merupakan momentum biar Indonesia mampu menawan investasi untuk masuk ke dalam negeri.


Pada hari Kamis (8/10/2020) dalam acara Squawk Box di CNBC Indonesia TV, Airlangga menyampaikan, “Dengan adanya trade war China dan Amerika Serikat, di mana produk-produk China menerima bea masuk 25% hingga 30%, mereka melihat mestinya ada negara lain. Negara lain ini di ASEAN dengan ekonomi paling besar yaitu Indonesia”.


Airlangga menambahkan, “Indonesia punya suplay chain yang cukup cantik, plus Indonesia punya domestik market. Makara untuk China plus one, satu negara ini dibutuhkan mampu ditarik oleh BKPM untuk investasi ke Indonesia”.


Ia juga yakin, dengan UU Cipta Kerja ini akan kian banyak perusahaan ajaib yang masuk ke Indonesia, sehingga lapangan kerja makin banyak tersedia.


UU Cipta Kerja Disahkan, Pemerintah Klaim 153 Perusahaan Antre Masuk RI

UU Cipta Kerja Disahkan, Pemerintah Klaim 153 Perusahaan Antre Masuk RI


Hal yang sama juga disampaikan oleh Bahlil Lahadalia -Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)- yang meyakini bahwa UU Cipta Kerja akan menarik minatbanyak investor.


Pada hari Rabu (7/10/2020) kemarin, melalui video virtual Bahlil mengatakan, “Kami ingin sampaikan bahwa ada 153 perusahaan yang siap masuk pascapemberlakuan UU Cipta Kerja, dengan itu maka otomatis akan banyak memuat lapangan pekerjaan”.


Kendati demikian, Kepala BKPM belum menunjukkan rincian jenis serta asal perusahaan yang hendak menanamkan modalnya di Indonesia. Terkait peresapan tenaga kerja, Bahlil menerangkan mesti diprioritaskan tenaga kerja dalam negeri. Hal itu disyaratkan supaya tidak muncul persepsi keran tenaga kerja hanya dibuka untuk ajaib.


Masuknya perusahaan tersebut, dibutuhkan menyerap sekitar 2,9 juta angkatan kerja setiap tahun. Selain itu, juga menyerap 7 juta pencari kerja, serta ada sekitar 6 juta pekerja yang terkena PHK dan dirumahkan akibat dampak pandemi Covid-19.


Dengan itu, Bahlil juga mengaku optimistis bahwa sasaran investasi tahun ini akan sesuai dengan yang direncanakan, walaupun pandemi Covid-19 merebak. Dia menargetkan tahun ini investasi Rp 817 triliun masuk RI.


“Undang-undang ini undang-undang era depan bukan periode lampau, alasannya itu kami di BKPM yang ditugaskan mengurus investasi, pintu masuknya, bagaimana investasi masuk menciptakan lapangan kerja,” ungkap Bahlil.







Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama