Tips Sukses Menerapkan E-Learning


Tips e-learning
Blended Learning




Tak kalah dengan sistem pembelajaran tatap muka atau konvensional, e-learning atau kuliah online juga terbukti dapat menghasilkan lulusan yang berkompeten. Seperti halnya pada umumnya akademi tinggi favorit di dunia yang sudah memulai model pembelajaran seperti ini.





Tak hanya
bermodalkan hardware dan ruang recording, tetapi masih banyak hal-hal
yang perlu disediakan. Agar proses pembelajaran e-learning Anda mampu sukses,
simaklah beberapa hal tips berikut ini.





ARTI E-LEARNING





E-learning yang mempunyai istilah blended learning, kuliah jarak jauh atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ialah cara berguru yang menggabungkan antara proses pembelajaran tatap muka (face to face) dengan pembelajaran secara online (internat). Tujuannya adalah memajukan hasil belajar penerima bimbing atau mahasiswa.





Mengadopsi informasi
dari Harding, dkk (2005) bahwa blended learning ialah suatu pendekatan pembelajaran
dengan mengintegrasikan pembelajaran tradisional face to face dan
pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan internet serta beragam opsi
komunikasi yang mampu dipergunakan oleh pendidik dan peserta didik.





Artinya, walaupun
pembelajaran dilaksanakan dengan jarak jauh (Pembelajaran Jarak Jauh / PJJ), e-learning
juga tidak meningggalkan pembelajaran face to face. Pembelajaran face
to face
dapat dijalankan lewat internet dengan memakai model komunikasi
synchronous (live). Interaksi face to face ini tidak cuma mampu
dilakukan antara pendidik dan peserta ajar, tetapi juga mampu antar penerima
ajar.





KOMPONEN E-LEARNING





Tiga unsur
penting yang wajib dimiliki ketika Anda menerapkan pembelajaran dengan versi e-learning
adalah:





Online Learning





Dengan mempergunakan
internet, pembelajaran telah tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Asalkan tersedia
jaringan internet maka pembelajaran dapat terealisasi dengan baik.





Pembelajaran Tatap Muka





Meskipun materi kuliah mampu di download melalui internet, face to face tetap dilaksanakan. Caranya, dengan model video conference atau sejenisnya.





Belajar Mandiri





Dalam pembelajaran model e-learning, kemandirian akseptor latih sungguh diutamakan. Berbeda dengan metode pembelajaran konvensional yang sering berinteraksi secara pribadi dengan dosennya.





Maka dari itulah mengapa pembelajaran kuliah regular cuma boleh menerapkan e-learning pada beberapa konferensi saja.





SASARAN E-LEARNING





Tujuan dari
pembelajaran e-learning yakni:





  1. Meningkatkan kompetensi lulusan
  2. Memberikan kesempatan dosen dan mahasiswa untuk belajar
    secara mandiri
  3. Meningkatkan kelonggaran acara kuliah
  4. Memberikan materi kuliah yang siap diakses setiap
    ketika dan kapanpun
  5. Memberikan solusi pembelajaran fleksibel




MANFAAT E-LEARNING





  1. Biaya operasional pendidikan kecil
  2. Hemat waktu
  3. Jangkauan yang luas
  4. Malatih kemandirian
  5. Bisa kuliah sambil kerja




TIPS SUKSES MENERAPKAN E-LEARNING





Seperti yang
dilansir dari President Aglint Learning, Craman J.M (2005) bahwa ada 5 kunci
berhasil dalam implementasi sistem pembelajaran versi e-learning, ialah:





Live Event





Meskipun
pembelajaran dijalankan secara online dengan menggunakan internet, bukan memiliki arti
meninggalkan tatap tampang perkuliahan atau face to face. Face to face
tetap ada tetapi pasti dengan cara yang berlawanan, misalnya dengan virtual
class room
yang dilaksanakan pada waktu yang bersama-sama tetapi di tempat yang
berlawanan.





Self-Paced Learning





Kemandirian
dalam belajar dalam e-learning sangat diutamakan. Materi kuliah yang
ditawarkan dalam bentuk multimedia ini dapat dengan gampang diakses oleh
mahasiswa – kapan saja dan dimana saja berada.





Berbagai
media dapat digunakan, seperti file PPT, video, simulasi, animasi dan e-book. Sedangkan
untuk live event mampu dipakai video streaming atau audio
streaming
.





Kolaborasi





Kolaborasi
antar dosen dan mahasiswa dapat dijalankan dengan pemberian software atau aplikasi
komunikasi, mirip forum diskusi, chat room, situs web atau blog, email dan HP. Kolaborasi
ini tidak hanya antara mahasiswa dengan dosen tetapi juga memungkinkan antar
mahasiswa.





Tak
hanya terjadi konstruksi pengetahuan dan keterampilan, namun dengan kolaborasi
mampu mendalami bahan kuliah lewat duduk perkara solving dan project-based
learning
.





Assessment





Tanpa
adanya penilaian, pembelajaran tidak mampu terukur dengan baik. Dalam e-learning,
seorang pengajar harus mampu membedakan jenis soal yang akan ujikan. Perbedaan antara
soal untuk online dan offline harus terperinci.





Performance Support
Materials





Semua
perangkat yang diperlukan mesti sungguh-sungguh dapat berfungsi dengan baik. File-file
bahan kuliah dalam bentuk CD, DVD dan MP4 tentukan dapat dioperasikan secara
offile.





Demikina
juga halnya dengan file-file soft file yang mampu diakses lewat internet perlu
juga ditentukan kinerja dari Sistem Manajemen Pembelajaran atau Learning
Management System (LMS)
.





KELEMAHAN E-LEARNING





  1. Kurangnya interaksi antara dosen dan mahasiswa
  2. Kurang memperhatikan faktor akademik
  3. Perlu pemahaman wawasan wacana IT
  4. Membutuhkan kemandirian belajar




Masih banyak
antisipasi-persiapan yang perlu dioptimalkan dalam menerapkan pembelajaran
dengan model e-learning ini. Semoga dengan posting ini dapat menunjukkan
sedikit pencerahan.*





Referensi:





  • Harding A, Kaczynski D and Wood L, 2005, Evaluation of blended learning: analysis of qualitative data, Proceedings of the Blended Learning in Science Teaching and Learning Symposium, Australia.
  • Carman J.M, 2005, Blended learning design: five key ingredients, https://www.researchgate.net/publication/238687086_Blended_learning_design_Five_key_ingredients.


Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama