4 Kesalahan Penulisan Yang Mesti Disingkirkan Dikala Mempublikasikan Buku

Cara menerbitkan buku memiliki beberapa proses yang mesti dilewati. Salah satu prosesnya harus berhadapan dengan editor. Editor akan menganggap bagaimana tulisan Anda mulai dari alur cerita hingga cara penulisan. Sebagai penulis tentunya Anda dituntut untuk tidak banyak melakukan kesalahan dalam penulisan dong, masak seorang penulis masih sering salah?


Supaya cara menerbitkan buku mampu berlangsung cepat, Anda bisa meminimalisir kesalahan tersebut. Anda juga mempunyai tanggung jawab untuk memastikan bahwa tulisan Anda tidak banyak kesalahan.


Berikut ini ialah beberapa kesalahan penulisan yang sering terjadi :



  1. Menulis Kata Depan.

  2. Penggunaan Tanda Baca.

  3. Menuliskan Kata Berbahasa Asing ke Indonesia.

  4. Penulisan Huruf Kapital.


Menulis Kata Depan


Seringnya penulisan kata depan menjadi kesalahan yang sering terjadi. Padahal cara menerbitkan buku perlu menghindari kesalahan kata. Hal ini lazimterjadi dikala Anda menulis buku atau karya ilmiah, bahkan suatu artikel. Bisa dibilang kesalahan ini paling kerap ditemukan. Hal tersebut mampu terjadi sebab ketidaktelitian atau ketidakpahaman mengenai perbedaan imbuhan dan penggunaan kata depan. Yang sering terjadi ialah kata depan “di” dan “ke” tidak ditulis terpisah dengan kata yang menunjuk tempat. Sementara itu, penulisan imbuhan “di-“ misalnya, justru ditulis terpisah. Penulis perlu memahami konteks kata depan dan imbuhan semoga mampu menyingkir dari kesalahan ini. Imbuhan dituliskan bersambung jika menjadi kata penghubung.


kata depan


Supaya Anda tidak sering melaksanakan kesalahan penulisan depan dan imbuhan, sebaiknya Anda perlu membiasakan diri menulis dengan benar. Misal dikala Anda menulis, seharusnya tuliskanlah sesuai dengan kaidah secara eksklusif. Jika terjadi kesalahan, penulis sebaiknya pribadi memperbaiki penulisan tersebut sebelum menulis lebih jauh. Kaprikornus penulis tidak perlu memperbaiki kesalahan penulisan sesudah tulisannya selesai.


Kembali ke atas ▲


Penggunaan Tanda Baca


Kesalahan kedua pada proses penulisan cara menerbitkan buku yang sering terjadi ialah penulisan tanda baca. Ibarat dalam percakapan atau bunyi mulut, tanda baca berfungsi menggantikan absennya intonasi naik-turun, jeda, dan berhenti suatu teks. Jika Anda menuliskan tanda baca secara sembarang pilih maka Anda sama saja mengubah makna narasi naskah tersebut. Misalnya, suatu narasi tulisan tanpa ada titik atau koma. Orang yang membaca pasti akan tersengal-sengal membacanya sampai habis. Pembaca juga akan kebingungan menangkap maksud dari rangkaian kaliamat tersebut.


kesalahan penulisan tanda baca


Kesalahan yang sering terjadi umumnya pada peletakan spasi sebelum tanda baca. Kesalahan ini biasa dibentuk oleh kita yang baru belajar mengetik. Tetapi, ada juga yang betul-betul menganggapnya selaku kaidah yang benar dalam menuliskan tanda baca, padahal tidak.


Kembali ke atas ▲


Menuliskan Kata Berbahasa Asing ke Indonesia


Ada banyak kata gila yang diserap ke dalam bahasa Indonesia. Seringkali Anda akan menemui kata-kata dari bahasa Inggris, Arab, Belanda, atau bahkan bahasa tempat yang lalu diserap dan diadopsi menjadi bahasa Indonesia. Karena berasal dari bahasa abnormal, pastinya ada beberapa aksara yang ditransliterasikan ke dalam huruf latin yang tepat kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia. Hal inilah yang kadang-kadang membingungkan ketika kita akan memakai kata serapan yang sering keliru dalam sebuah goresan pena.


Kembali ke atas ▲


Penulisan Huruf Kapital


Mungkin terdengar sepele, menentukan aksara kapital pada sebuah kalimat. Namun siapa sangka pada proses cara menerbitkan buku khususnya cara penulisan, kecermatan penggunaan karakter kata sering diabaikan. Biasanya penulis lebih mengamati penulisan aksara, kata, hingga lupa memperhatikan aksara kapital. Penulis umumnya lebih peduli pada padunan kata pada setiap kalimat dan kebersambungan tulisan alias subtansi tulisannya ketimbang harus mengkoreksi abjad kapital.


menulis huruf kapital


Supaya Anda tidak salah dalam menuliskan karakter kapital, penjelasan diatas merupakan hukum karakter kapital yang diambil dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD).


Kembali ke atas ▲


Demikian klarifikasi cara menerbitkan buku: 4 kesalahan penulisan yang sering terjadi. Sebagai penulis Anda mampu meminimalisir kesalahan tersebut dengan sering berlatih. Selamat menulis, semoga berguna!




Kontributor: Novia Intan


Ayo baca juga artikel:






Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama