Teknis Menulis Buku Pertama Agar Diterbitkan Penerbit Buku

Pernahkah Anda ingin memiliki buku, namun tidak tahu cara memulainya? Sudah membaca banyak sekali macam kiat dan teknik menulis tetapi malah bingung mengaplikasikannya? Atau Anda takut untuk mengirimkannya ke penerbit buku?


Pernahkah Anda mulai menulis buku, tetapi mandeg dan tidak tahu cara melanjutkannya? Atau malah tergelincir dari planning semula? Memang tidak ada hukum baku dalam teknik menulis buku. Para penulis mempunyai aturan masing-masing yang dianggap tenteram saat menulis buku.


Banyak sekali kiat-tips menulis yang dibagikan para penulis, namun cara berikut cukup efektif membantu mengasah teknik menulis buku, khususnya buat yang masih pemula. Cara berikut diberikan oleh C.S. Lewis (penulis populer dari buku mirip Chronicles Narnia) kepada seorang fansnya. Waktu itu, ada seorang siswi Amerika menulis kepada penulis favoritnya C.S Lewis meminta usulan tentang bagaimana menjadi penulis baik. Penulis tersebut mengirimnya daftar beberapa hukum dalam menulis. Tips ini memang telah berusia 51 tahun, tetapi beberapa dari mereka masih bisa dipraktekkan dan banyak menolong untuk calon penulis.




  1. Matikan radio, TV, ataupun mulitimedia sejenisnya.




Belakangan ini, para penulis mungkin juga perlu mematikan televisi, iPod, atau streaming musik dari internet, kalau perlu matikan handphone Anda atau ganti dalam mode senyap. Beberapa penulis yang menyatakan bahwa bunyi-bunyi tertentu mampu mendorong kreativitas mereka, namun ada juga yang tidak memercayainya, dan sepertinya penulis terkenal mirip C.S. Lewis pun tidak memercayainya. Menulis buku ialah acara sunyi, kegiatan ini membutuhkan ruangan dalam fikiran kita untuk membentuk kata-kata, sehingga kegiatan apa pun yang berkompetisi untuk mendapatkan ruangan dalam pikiran kita akan mengurangi mutu goresan pena. Penulis yang bagus ialah penulis yang bisa untuk menjalani kesendirian dan tidak membutuhkan pengisi apa pun.


 




  1. Bacalah buku-buku yang berkualitas dan hindarilah aneka macam macam majalah.




Jika Anda kesengsem untuk mengasah teknik menulis buku, maka Anda perlu membaca buku-buku yang berkualitas. Isilah pikiran Anda dengan bahan-bahan yang bermutu tinggi, dan tak usang kemudian Anda akan dapat mereproduksinya dalam tulisan-goresan pena Anda. Sering kali para penulis dibuat gundah dengan dua pilihan; menulis karya yang cantik atau menulis karya yang menjual? Idealnya, karya yang Anda tulis itu memiliki kualitas sastra yang baik dan akan menjadi karya yang populer, dan jalan menuju kepada hal itu ialah dengan membaca buku-buku yang bermutu. Gaya goresan pena yakni sesuatu yang penting dan paling baik diserap dari membaca buku-buku yang sudah melewati cobaan waktu. Saat ini banyak sekali penerbit yang mengeluarkan buku-buku berkualitas dengan harga yang terjangkau.


 




  1. Menulislah dengan pendengaran, bukan dengan mata. Buatlah setiap kalimat terdengar baik




Ini yaitu hukum Lewis yang paling penting. Di dalam goresan pena yang baik terdapat irama-irama tertentu, dan semestinya Anda menemukan irama Anda sendiri. Hal ini menjadi sebuah argumentasi baik lainnya untuk mematikan radio, televisi, atau musik selagi Anda menulis. Para penulis yang berpengalaman mengetahui bahwa setiap kalimat tidak selalu terdengar baik, sehingga Anda perlu menuangkan asumsi-anggapan Anda apalagi dahulu ke atas kertas coretan sebelum kembali ke draf yang sedang Anda kerjakan, kemudian “menyetel” suara kalimat-kalimatnya sesuai dengan gaya Anda.


 



  1. Tulislah mengenai hal-hal yang mempesona bagi Anda. Jika Anda tidak memiliki ketertarikan terhadap apa pun, maka Anda tidak akan menjadi seorang penulis.


Dua kalimat di atas mengandung kebenaran. Terlalu banyak penulis yang menuntaskan karyanya alasannya adalah didorong oleh menerima uang, atau tenggat waktu ketimbang alasannya didorong oleh impian menghasilkan karya yang indah. Kewajiban, keuntungan, atau sebuah deadline acap kali menurunkan ambisi yang kita miliki, namun pastinya akan menjadi sangat mempesona jika kita mampu memadukan ketiga unsur itu. Korbankanlah semua yang Anda miliki jikalau mesti, tetapi jangan pernah mengorbankan ambisi menulis Anda. Ambisi menulis Anda merupakan sebuah elemen penting dalam penulisan Anda.


 




  1. Sampaikan dengan terperinci.




Ingatlah bahwa pembaca Anda tidak mampu membaca pikiran Anda. Jangan lupa memberikan apa yang perlu mereka pahami dengan persis, agar mereka mampu mengerti apa yang Anda maksudkan. Deskripsikan suatu keadaan dengan gaya penulisan Anda sehingga teercipta sebuah kecantikan. Keelokan dan mutu tulisan akan dapat dicapai melalui kejelasan wacana apa yang ingin disampaikan, alasannya adalah itulah kejelasan menjadi tujuan utama.


Kulihat suatu kursi roda. Duduk di dingklik roda itu, seorang renta yang wajahnya tak bisa kulihat dengan terang karena menggunakan topi laken mirip saya. Rambutnya gondrong dan sudah memutih seperti diriku, tetapi ketuaannya bisa kulihat dari tangannya yang begitu kurus dan kulitnya yang sangat keriput. (Cerpen Ritchie Blackmore karya Seno Gumira Ajidarma dalam buku Kematian Donny Osmond). Kalimat tersebut terlihat lebih indah ketimbang Aku lihat seorang renta duduk di bangku roda.


 




  1. Simpanlah tulisan-goresan pena Anda yang tidak terpakai alasannya adalah Anda niscaya akan membutuhkannya suatu dikala nanti.




Segala sesuatu terbentuk dari aneka macam materi lainnya. Seorang penulis perlu mempunyai sebuah jurnal menulis karena sebagai manusia kita dapat dengan mudah melewatkan sesuatu, baik berupa rencana, ide dongeng, kata-kata, kalimat percakapan, peristiwa, serta aneka macam pengalaman. Kebanyakan penulis pernah menulis paragraf yang tak tuntas, karya yang tak akhir, maupun hasil karya yang ditolak, tetapi Lewis mengingatkan kita untuk menyimpan semua itu dan menggunakannya selaku sumber karya tulis yang lain.


 




  1. Anda memerlukan kesanggupan untuk mengetahui rima dari kata-kata yang Anda tulis, tapi suara berisik dari mesin ketik dapat mengusik Anda.




Sekali lagi Lewis menekankan pentingnya irama dari kata-kata yang kita susun, namun dari seluruh pesan tersirat yang diberikannya, mungkin ini yakni saran yang paling kuno. Keyboard komputer yang kita miliki kini ini mungkin tidak seberisik mesin ketik. Saya telah menggunakan banyak tata cara yang berlawanan untuk menuangkan pikiran aku ke atas kertas, namun saat aku ingin mencurahkan yang terbaik untuk tulisan aku, aku akan menulis ajaran saya di atas kertas tulis dengan gaya tulisan saya sendiri. Saya rasa C.S. Lewis akan tersenyum melihat orang-orang yang mampu menghubungkan pikiran dengan tangannya, dengan cara yang sangat elemental. Itulah yang dikerjakan C.S. Lewis, sehingga dia dapat menciptakan buku-buku yang berkualitas baik.


 




  1. Pahamilah setiap kata yang Anda gunakan.




Jadikanlah harapan untuk mempelajari kosakata baru dan menggunakannya dalam goresan pena Anda selaku suatu hobi. Tujuannya bukanlah untuk menyampaikan sesuatu dengan cara yang berlebihan, tetapi untuk berkomunikasi dengan lebih tangkas. Kosakata yang luas akan memperbesar isi dari tulisan Anda. Beberapa penulis menggunakan kata-kata yang cuma dimengerti sekilas oleh mereka, namun pastikanlah semoga Anda betul-betul mengerti setiap kata yang Anda gunakan. Sebuah kamus yang tebal mampu menjadi laba bagi seorang penulis, namun demi efisiensi, Anda boleh saja menggunakan kamus elektronika di komputer Anda.


Teknik menulis buku adalah sebuah keterampilan. Mau menulis ihwal buku ilmu pasti semacam matematika, komputer, sampai buku fiksi sekalipun, butuh teknik. Anda akan memulainya sebagai seorang amatir, berjuang selaku seorang pembelajar hingga akibatnya berubah menjadi seorang ahli mirip C.S. Lewis. Karena menulis ialah keterampilan dan bukan bakat, setiap orang seharusnya mampu mempunyai kemampuan ini dan menjadi andal seiring berjalannya waktu. Tetapi harus dikenang bahwa waktu yang Anda miliki mesti diinvestasikan untuk betul-betul menulis, bukan sekadar berpikir atau berminat untuk menulis saja selain membaca karya-karya dari orang-orang yang sudah menjadi ahli dalam keterampilan ini.


Demikian postingan ini ditulis. Jika Anda ingin menambah ilmu pengetahuan Anda lagi ihwal teknik menulispenerbit buku, atau cara mempublikasikan di penerbit buku, Anda mampu ke postingan sebelumnya. Semoga naskah Anda diterima di penerbit buku idaman Anda. Salam integritas!


[Aditya Kusuma] [/mag]


Referensi:


http://omflit.com/8-writing-kiat-from-cs-lewis/ diakses pada tanggal 7 Agutus 2016 pukul 19:22 WIB



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama