Manfaat lain yang bisa kita dapatkan adalah dengan adanya jaringan baru. Dalam teknik menulis buku, pasti kita akan menjajal menghubungi beberapa orang sebagai narasumber. Di segi lain, saat tulisan kita sudah akhir dibentuk, ada kemungkinan lagi kita menghubungi orang yang sama atau berlawanan untuk memperlihatkan kata pengantar di dalam buku kita. Orang yang mulanya mungkin tidak kita kenal akan menjadi kenal sebab kita berupaya untuk menjalin komunikasi dan silahturahmi. Kepentingan tersebut tentu jangan cuma dijadikan hal untuk menyanggupi kepentingan kita sendiri, tetapi juga kepentingan orang yang kita mintai derma tersebut. Ketika kita sukses berkenalan dengan orang gres, khususnya mereka yang namanya telah tidak asing lagi di telinga penduduk , tentu kita juga mesti menawarkan faedah bagi orang tersebut. Sebagai contohnya ialah dengan menawarkan buku kita terhadap orang tersebut atau tetap menjalin komunikasi yang baik dengan dirinya.
Jaringan yang kita peroleh tersebut nantinya mampu menjadi potensi besar yang bisa kita manfaatkan di kurun depan. Sebagai misalnya, bertambah banyak kita menulis buku, maka akan bertambah banyak juga orang-orang populer yang kita mintai komentarnya seputar buku yang kita tulis. Suatu saat ketika mereka membutuhkan kita, maka kita akan senantiasa dipanggil. Besar kemungkinan kita mampu menjadi pembicara dalam sebuah acara atau justru menjadi konsultan khusus bagi tokoh yang namanya kita angkat tersebut. Sebagai misalnya kita andal di bidang kebijakan publik. Kemudian kita meminta usulan terhadap Ridwan Kamil selaku walikota Bandung. Ketika membaca goresan pena kita, mungkin mampu muncul kesan yang nyata dari dirinya kepada kita. Bisa saja sebuah saat kita diundang untuk menjadi konsultan kebijakan publik alasannya adalah Ridwan Kamil sudah mengenali kapasitas kita dalam hal kebijakan publik melalui tulisan yang kita buat sendiri tersebut.