Teknik Menulis : Ini Sistem Penulisan Abjad Yang Bagus Dan Benar

Cara penulisan aksara yang baik dan benar – Dalam tulis-menulis, terlebih menulis buku, mungkin penulis sering luput dalam penulisan abjad karena terlalu fokus pada mutu kontennya, bukan teknik menulisnya.

Pernahkah kita merasa dikala ingin menulis buku, ada sesuatu yang kurang pas? Biasanya hal tersebut dilahirkan dari kecemasan kita terhadap konten yang kita tulis. Ya, kita takut bilamana tulisan kita tidak menarik perhatian para pembaca. Hal itu mampu disebabkan oleh konten yang kurang menarik ataupun bahasa yang terlalu kaku.

Oleh karena itu, lazimnya penulis melakukan pengecualian kepada teknik menulis buku sesuai kaidah. Dalam kata lain, penulis melaksanakan kesengajaan dalam melanggar kaidah menulis buku secara terencana. Meskipun tidak sepenuhnya kasusnya semacam itu, alasannya ada juga penulis yang belum begitu mengetahui kaidah penulisan yang baik dan benar.

Salah satu kaidah penulisan yang telah tergantung dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yaitu metode penulisan huruf. Tata cara penulisan karakter adalah salah satu kaidah paling dasar dalam EYD, sehingga seringkali para penulis menyepelekannya.

Walaupun metode penulisan abjad yakni hal yang bersifat mikro dalam menulis buku, tetap saja metode ini dianggap penting. Ibarat kata, tidak akan ada 1 juta rupiah jika tidak ada 1 rupiah didalamnya. Apalagi dalam penulisan yang bertemakan ilmiah, metode kecil ini harus dijunjung tinggi demi mendapatkan mutu yang tinggi.

Dalam sistem penulisan karakter, ada dua penulisan karakter yang menjadi konsentrasi kita. Yang pertama, yakni penggunaan huruf kapital atau sering kita sebut aksara induk. Yang kedua, ialah penggunaan aksara miring atau secara universal disebut italic. Berikut ini sistem penulisan abjad yang wajib kita pahami:

A. Cara Penulisan Huruf Kapital Yang Benar

1. Huruf kapital dipakai sebagai penggunaan karakter pertama dalam perumpamaan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, nama Tuhan tergolong kata gantinya.

Contohnya:
– Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
– Qur’an, Bibel, Bibel, Taurat
– Islam, Nasrani, Katholik, Hindu, Budha
– Al-Baqarah ayat 145, Yohanes : 2
– Tuhan akan memperlihatkan jalan yang benar terhadap hamba-Nya.
– Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat.

2. Huruf kapital dipakai selaku hurufpertama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

Contohnya:
– Muhammad SAW, Isa Al-Masih
– Nabi Ibrahim, Nabi Nuh, Malaikat Jibril
– Imam Syafi’I, Haji Agus Salim, Sri Sultan Hamengkubuwono IX

Adapun beberapa perhatian khusus, mirip dalam kalimat ini :
– Dia gres saja diangkat menjadi sultan yang kesebelas.
– Dua tahun berikutnya, dosen kami akan berangkat haji.
– Hassanuddin, sultan Makassar, digelari Ayam Jantan dari Timur.

3. Huruf kapital dipakai selaku huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang dibarengi nama orang pemangku jabatan.

Contohnya:
– Presiden Soekarno, Wapres B.J. Habibie, Perdana Menteri Silvio Berlusconi, Paduka        Yang Mulia Raja Bhumibol Adulyadej, Ratu Elizabeth
– Walikota Tri Rismaharini, Gubernur Ahok
– Menteri Pendidikan Anis Baswedan, Menteri Bambang Sudibyo
– Profesor Soepomo, Letnan Jenderal Djoko Santoso, Letjen Suprapto
Adapun beberapa perhatian khusus, mirip dalam kalimat ini :
– Siapakah walikota yang baru dilantik itu?
– Dua hari yang kemudian, Mayor Jenderal Djoko Santoso baru diangkat menjadi letnan jenderal.

4. Huruf kapital digunakan selaku abjad pertama nama orang.

Contohnya:
– Muchamad Resya Firmansyah, Arum Sulistyowati, Sri Handayani, Patrick Simamora, Alan            Budi Kusuma, Giovanni Putri Astuti, Bambang Sutrisno, Rhendy Sapta Wardhana
– Bastian Schweinsteiger, Carlo Ancellotti, Vladimir Putin, Kobe Bryant, Scarlet Johansson,               Muhammad Ali, Carl Jhonson, Chris Evans, Cristiano Ronaldo, Robert Downey Jr., Gal             Gadot
Adapun beberapa pengecualian dalam nama orang, karena latar belakang keluarga                 ataupun budaya pemilik nama seperti :
– LeBron James, Leonardo DiCaprio

5. Huruf Kapital digunakan selaku huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.

Contohnya :
– bangsa Indonesia, suku Dayak, bahasa Jepang
Adapun perhatian khusus dalam penyusunan kalimat, seperti :
– . . . mengindonesiakan kata-kata gila.
– Jangan keinggris-inggrisan!

6. Huruf kapital digunakan selaku huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.

Contohnya :
– tahun Hijrah, bulan Oktober, hari Galungan, Jum’at Kliwon, hari Natal, Perang Tabuk, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Adapun perhatian khusus dalam penyusunan kalimat, seperti :
– Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada . . .
– Perkembangan teknologi nuklir mengakibatkan resiko pecahnya perang . . .

7. Huruf kapital digunakan sebagai nama khas geografi.

Contohnya :
– Asia Tenggara, Sungai Nil, Kali Opak, Lembah Baliem, DKI Jakarta, Jabotabek, Kota Pelajar, Daerah spesial Yogyakarta
Adapun perhatian khusus mirip :
– . . . mereka pun hasilnya pergi ke selatan.
– Mandi di kali yaitu kebiasaan penduduk . . .

8. Huruf kapital dipakai selaku aksara pertama nama resmi badan, lembaga pemerintahan, organisasi, ketatanegaraan, dan nama dokumen resmi, serta selaku huruf pertama setiap komponen bentuk ulang sempurna.

Contohnya :
– Undang Undang Dasar 1945 (Undang-Undang Dasar 45)
– Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
– Kementrian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi
– Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
– Palang Merah Indonesia (PMI)
– Rancangan Undang-Undang Kepegawaian
– Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 57, Tahun 2004
Adapun beberapa perhatian khusus, antara lain :
– Pemerinttah republik kita telah menyetujui . . .
– . . . berdasarkan undang-undang yang berlaku, guru . . .
– . . . perkara suap dalam beberapa forum badan hukum.

9. Huruf kapital digunakan sebagai aksara pertama semua kata di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata partikel mirip di, ke, dari, untuk, dan yang, yang tidak pada posisi permulaan.Contohnya :
– Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma
– Bacalah majalah Bahasa dan Sastra
– Yadi yakni wartawan koran Jawa Pos

10. Huruf kapital dipakai sebagai abjad pertama komponen kependekan nama gelar, pangkat, dan sapaan khusus.Contoh :
– S.S. sarjana sastra
– Prof. professor
– S.pd.                   sarjana pendidikan
– M.A.                   master of arts

  – Tn.                       tuan
– Bpk.                    bapak
– Ny.                      nyonya
– Sdr.                     Saudara

Adapun perhatian khusus dalam santunan abjad kapital dalam gelar ialah dokter dan doktor:
– Dr. digunakan kepada seseorang yang sudah menempuh pendidikan hingga lulus strata tiga (S3). Misalnya : Dr. Eko Setyo Humanika, M.Hum.

– Sedangkan penggunaan dr. dipakai kepada seorang ahli penyakit yang sudah menempuh pendidikan profesi dokter. Misalnya : dr. Erwin Santosa

– Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penulisan dalam permulaan kalimat, diusulkan untuk tidak menggunakan singkatan. Misalnya : “. . . penyakit tersebut. Dokter Muchlis balasannya memutuskan untuk . . .”, bukan “. . . penyakit tersebut. Dr. Muchlis hasilnya menetapkan untuk . . .” ataupun “. . . masalah tersebut. dr. Muchlis kesannya memutuskan untuk . . .”

11. Huruf kapital dipakai khusus sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
Contohnya :
– Sudahkah Anda tahu?
– . . . gagal. Maka dari itu, Anda tidak wajib . . .
– Jamu ini sangat berguna bagi kesehatan badan Anda.

Baca juga: Cara Membuat Sitasi dengan Mudah di Microsoft Word

Huruf kapital digunakan sebagai karakter pertama pada permulaan kalimat.
Contohnya :
– Mereka pergi ke pelatihan tersebut menggunakan angkutan umum.
– Akan tetapi, para pemimpin dunia saat itu tidak menyepakati . . .
– . . , tidak sebanding dengan dana yang terbuang. Pembangunan itu pun akibatnya terbengkalai.

Huruf kapital digunakan selaku abjad pertama petikan langsung.
Contohnya :
– Akupun bertanya pada diri sendiri, “Apakah sesudah lulus nanti ia akan pergi?”
– Bapak menghibau kami, “Jangan sampai keinginan kalian hilang!”
– “Kemana saja kamu dari kemarin??”, katanya.
– “Besok pagi,” kata neneknya, “dia akan berangkat”.

12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk korelasi kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, abang, adik, dan paman, yang digunakan dalam penyapaan dan pengacuan.
Contohnya :
– “Kapan Bapak berangkat?” tanya Siti.
– Karin bertanya,”itu apa, Pak?”
– “Silakan duduk, Kakak!” kata pramusaji bar itu.
– Minggu depan Paman akan pulang.
Adapun perhatian khusus mirip :
– Sebagai anak yang berbakti, wajib hukumnya untuk menghormati bapak dan ibu kita.
– Semua kakak dan adik saya telah berkeluarga.

SPESIAL BULAN INI
GRATIS !!

Sedang berniat ingin Menulis Buku Ajar? Dapatkan EBOOK PREMIUM GRATIS dari Penerbit Deepublish berikut ini :
1. Ebook Self Publishing
2. Ebook Premium Panduan Menulis Buku
3. Ebook Panduan Menulis Tanpa Plagiarisme

Segera download selagi masih GRATIS !!

B. Teknik Menulis Huruf Miring

1. Huruf miring digunakan untuk menulis nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
   Contohnya :
   – majalah Bobo
   – surat kabar Kompas
   – novel Tenggelamnya Kapal Van der Wijk karya Buya Hamka
2. Huruf miring dipakai untuk memastikan atau menghususkan huruf, bab kata, atau kelompok kata.
   Contohnya :
   – Buku ini bukan buku novel fantasi semata, melainkan . . .
   – Orang itu memanglah panjang tangan!
   – Dia tidak menafkahi, tetapi dinafkahi oleh istrinya yang telah . . .
3. Huruf miring digunakan ketika menulis kata-kata nama ilmiah dan istilah aneh, kecuali yang telah diadaptasi ejaannya dengan EYD.
   Contohnya :
   – Menurut Darwin, Homo sapiens yaitu makhluk yang disebut . . .
   – Kurang dari sewindu, negara tersebut secara de facto sudah . . .
   – Yggdrasil, secara mitologi nordik, diterjemahkan selaku pohon dunia.
   Adapun contoh istilah ajaib yang telah disesuaikan, ialah :
   – Lembaga tersebut tengah melaksanakan komputerisasi data. (dari kata computerization)
   – Negara itu telah mengalami empat kali kudeta (dari kata coup d’etat)
   – Virus yakni mikroorganisme yang mengakibatkan penyakit (dari kata microorganism)

Pada kesudahannya kita wajib mengetahui kaidah ini semoga goresan pena kita menjadi berkualitas. Tentunya juga, demi tujuan menulis buku yang berkualitas.  Pelajaran yang didapat: “Jangan pernah menyepelekan hal yang kecil”.

Baca juga : Penggunaan Kata Di Yang Benar

Meskipun kecil, aturan inilah yang menjadi tolak ukur ketelitian kita dalam menulis buku. Serta, tolak ukur kepedulian kita. Bagaimana kita dapat memajukan diri sendri kalau hal yang kecil saja kita tidak bisa? Semoga artikel ini berguna. [Mas Aji Gustiawan]

Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti ongkos cetak. Silakan isi data diri Anda di sini.

Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang teknik menulis anda dapat melihat Artikel-postingan berikut:

1. Teknik Menulis : Cara Membuat Daftar Isi secara Otomatis di Ms. Word
2. Teknik Menulis Menyusun Laporan Hasil Penelitian Menjadi Buku Ajar
3. Teknik Menulis: 5 Hal dalam Buku Ajar yang Harus Diperhatikan!
4. Teknik Menulis Buku, dengan Membaca Teks Kehidupan

Jika Anda memiliki BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan akomodasi KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS di sini!

Jika Anda menghendaki EBOOK GRATIS wacana CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download.

Referensi:

1. Dwiloka, Bambang dan Rati Riana. 2002. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Edisi Revisi 2012. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Pedoman_penulisan_singkatan_dan_akronim diakses pada hari senin 18 April 2016 pukul 10.35 WIB
3. http://www.blogodolar.com/anutan-penulisan-huruf-kapital/ diakses pada hari senin 18 April 2016 pukul 10.39 WIB
4. http://www.kelasindonesia.com/2015/05/7-bentuk-penulisan-aksara-miring-tutorial-lengkap.html diakses pada hari senin 18 April pukul 10.49 WIB

Sumber harus di isi