Imbas Pandemi, Filipina Resmi Umumkan Resesi





Korban virus corona pada sektor ekonomi sekarang mulai menyerang negara Filipina. Negara Filipina umumkan bahwa alami resesi ekonomi dengan produk domestik brutonya (PDB) alami kontraksi di kuartal II 2020.


Secara kuartalan (QtQ) Filipina di bulan April sampai Juni minus di angka 15,2 persen. Sementara pada kuartal I dalam basis yang serupa, ekonomi juga alami hal tidak berlawanan jauh, adalah minus di angka 5,1 persen.


Badan Statistik Filipina menyebut bahwa PDB secara tahunan (YoY) di kuartal II 2020 minus di angka 16,5 persen. Sebelumnya pada kuartal I, ekonominya juga berkontraksi di angka minus 0,7 persen secara tahunan di kuartal I 2020.


Kondisi resesi negara Filipina ini yaitu merupakan resesi pertama negara itu dalam 29 tahun.


Untuk dimengerti, data ekonomi Filipina sendiri jauh lebih jelek dari jajak pertimbangan yang dilakukan oleh Reuters. Reuters memproyeksi bahwa negara yang dipimpin oleh Duterte itu alami penurunan 0,7 persen secara YoY.


Efek Pandemi, Filipina Resmi Umumkan Resesi

Efek Pandemi, Filipina Resmi Umumkan Resesi


Nampaknya pemerintah setempat tidak memiliki pilihan lain, sebabnya alasannya masalah virus corona di Filipina kini telah berkembangpesat. Jika menyaksikan pada data dari Worldmeters, kasus Covid-19 di Filipina tercatat pada angka 115.980 perkara, dengan jumlah kematian meraih 2.123 sementara jumlah kesembuhan meraih angka 66.270. Jumlah ini menimbulkan Filipina berada di urutan tertinggi kedua di Asia Tenggara sesudah Indonesia.


Penguncian kawasan (lockdown) pada pertengahan bulan Maret lalu, menciptakan kinerja ekonomi Filipina menjadi jelek. Pilihan lockdown untuk membendung penyebaran Covid-19 di negara itu membuat aktivitas bisnis berlangsung dengan tidak normal.


Seperti dalam laporan Nikkei Asian Review, sebelum pandemi ekonomi negara Filipina merupakan salah satu ekonomi dengan kemajuan yang tercepat di daerah Asia Tenggara.


Namun, efek dari lockdown yang kembali dikerjakan sebab kedatangan kasus gres Covid-19 yang terus bertambah, membuat keinginan pemulihan ekonomi Filipina pada kuartal III juga telah menipis.


Untuk gosip, menurut Otoritas Statistik Filipina, langkah lockdown di sebelumnya juga telah membuat tingkat pengangguran di negara itu pada bulan April kemudian menjadi membesar ke rekor 17,7 persen. Angka ini setara dengan 7,3 juta orang pengangguran baru.







Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama