Tahapan Cara Menulis Dan Mempublikasikan Buku Yang Sempurna

Ada banyak argumentasi mengapa orang menulis buku. Ada yang menulis karena memang panggilan hati, ada pula yang ingin menulis buku karena passive income. Namun ada pula yang menulis buku alasannya ingin membangun personal branding. Kesemua alasan tersebut sah-sah saja.


Bagi sebagian orang mungkin masih menganggap menjadi seorang penulis adalah pekerjaan yang tidak keren. Padahal tidak senantiasa begitu. Ketika penulis dapat mempublikasikan buku saja dan buku tersebut diterima baik oleh pasar, laba baik dari finansial atau personal branding akan ditemukan hanya-cuma. Belum lagi pembagian royalti dari terjualnya buku. Menggiurkan bukan?


Karir seorang penulis akan kian terasa semakin lengkap ketika beliau sukses menulis dan kemudian menerbitkan buku. Akan sungguh menyenangkan dikala melihat nama kita terpajang di cover buku, yang mana buku-buku tersebut terpajang indah di rak buku dan mampu dicicipi oleh banyak pembaca.


Supaya mampu menulis dan mempublikasikan buku, maka seseorang perlu memahami tahapan mempublikasikan buku. Pada artikel berikut ini, kami akan menjelaskan 5 tahapan permulaan menulis buku yang mampu Anda coba.


Bagaimana 5 tahapan menulis dan menerbitkan buku? Temukan jawabannya di bawah ini.


Tahap 1 : Pra Writing


Tahap permulaan yang bisa Anda lakukan adalah tahap pra writing. Pada tahapan ini penulis akan mulai menjajal mencari ilham yang sesuai dengan tema yang ditulis. Tahapan pra writing punya peranan penting dalam menulis dan mempublikasikan suatu alasannya bagian ini ialah pakai dasar untuk seorang penulis. Kenapa? Karena jikalau wangsit tidak sukses ditemukan maka sang penulis tidak dapat berkarya. Penulis akan bingung mau menulis apa.


Ada banyak cara yang bisa dilakukan penulis biar mendapatkan wangsit bukuya. Misalnya seperti J.K. Rowling penulis Harry Potter justru mendapatkan pandangan baru ketika beliau dalam perjalanan di kereta api. Ada pula penulis yang menemukan idenya ketika ia sedang berkencan bersama kekasihnya. Tapi ada pula penulis yang mendapat ide saat banyak membaca buku sebagai acuan lain.


Tapi yang jelas untuk memajukan kesanggupan menulis dan memperbanyak kosa kata dalam goresan pena, Anda memang perlu membaca banyak buku. Selain kosa kata yang bertambah banyak, pengetahuan dan sudut pandang Anda pun juga akan bertambah. Dengan bertambahnya sudut pandang dan wawasan maka Anda akan kian gampang dalam menulis.


cara menulis buku fiksi penerbit deepublish


Anda juga disarankan untuk memperbanyak jalan-jalan. Ini bukan untuk bermain dan hedon ala anak hitz jaman sekarangmya. Tapi kegiatan traveling (jalan-jalan) mampu membuat penulis merasa fresh, dengan begitu dapat menciptakan diri kita menjelajah. Ketika penulis berada dalam keadaan fresh, justru akan merasa sungguh bebas, sehingga condong gampang memperoleh pandangan baru. Tak jarang, ide menulis tiba dikala kita sedang dalam perjalanan.


Selain itu Anda mesti juga mesti pay attention kepada sekitar Anda. Maksudnya, penulis mesti peka dengan dunia sekitar. Contohnya, dikala Anda mempunyai banyak teman wanita yang elok baik hati dan wajahnya, Anda mampu memeriksa ihwal seluk beluk dunia keelokan. Melalui fenomena keelokan sobat-teman Anda tadi mampu diangkat sebagai inspirasi menulis suatu buku.


Perlu disadari bahwa profesi penulis merupakan profesi yang tidak mampu lepas dari kreativitas. Dengan kreativitas, Anda akan mampu mengangkat fenomena sederhana menjadi goresan pena yang menarik dan bahkan inspiratif. Sama halnya dikala Anda menulis buku latih. Anda mampu melihat fenomena sederhana yang biasa ditemui di kelas atau bersama mahasiswa. Misalnya, cara menciptakan karya ilmiah yang gampang. Dan masih banyak tema sederhana lain.


Drafting


Tahap kedua yakni drafting atau membuat karya. Pada tahap ini seorang penulis akan mulai menulis naskah bukunya. Saat proses ini, penulis boleh menulis apa saja untuk naskahnya. Ia boleh bebas menulis yang ada dipikirkan perihal wangsit yang telah dipilih. Menulis dengan bebas artinya kita menulis tanpa beban, kita sungguh-sungguh menumpahkan segala kreativitas yang kita miliki.


Dalam proses drafting, perilaku inovatif mesti benar-benardijunjung tinggi. Dengan kreativitas inilah seorang penulis akan menciptakan karya-karyanya. Oleh sebab itu, saat proses drafting teknik menulis betul-betul diperlukan. Kemampuan merangkai kata, kesanggupan menggunakan majas, kemampuan berekspresi, semuanya perlu dikeluarkan agar tercipta goresan pena yang menawan dibaca.


Maka seperti yang telah dibahas sebelumnya, menulis bukan soal bakat atau kesanggupan khusus. Menulis itu keterampilan yang mampu ditekuni. Supaya pada proses drafting ini Anda tidak kesusahan, maka mulai banyak latihan menulis mulai dari kini, ya! Setelah seorang penulis menuntaskan proses drafting maka dia akan mempunyai draft pertama dari tulisannya.


Revisi


Setelah menuliskan banyak hal yang ingin ditulis pada naskah, pada tahap selanjutnya yaitu mulai mengoreksi atau merevisi tulisan mana yang bagus dicantumkan atau tidak. Pada tahap ini, Anda akan mencari tahu dimana letak kelemahan goresan pena. Apakah sudah sesuai dengan alur, atau masih melebar kemana-mana.


Di tahap revising ini seorang penulis dapat mengganti beberapa bagian dari tulisannya. Ia juga bisa memperbesar isi tulisannya. Ia dapat menyertakan data gres, ia mampu menghilangkan opini tertentu, dan lain sebagainya. Intinya, lewat tahap revising inilah penulis akan memoles karyanya, ia akan mengakibatkan tulisan tersebut semakin menawan lagi.


Editing


Setelah masuk tahap revisi, sekarang saatnya menuju tahap editing. Pada tahap ini penulis akan mengerjakan proses pengeditan terhadap karyanya. Berbeda pada tahap revisi yang masih mampu menambah mengurangi isi goresan pena, pada tahap ini penulis hanya memperbaiki banyak sekali kesalahan tanda baca, kesalahan pola kalimat, dan banyak sekali kesalahan tata bahasa yang lain. Meskipun nanti tulisan Anda akan kembali diedit oleh editor di penerbit, seorang penulis tetap mesti berupaya menyunting tulisannya sendiri. Kan aib bila seorang penulis masih banyak revisi terlebih soal tanda baca. Karena perlu melaksanakan proses editing sendiri, seorang penulis dituntut memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang baik dan benar.


menulis buku matematika penerbit deepublish


Dalam proses editing ini jugalah seorang penulis non fiksi perlu memverifikasi data-data yang dia tampilkan di buku. Jika ada data-data yang mewaspadai atau belum pasti, maka data tersebut harus diverifikasi ulang. Hal ini perlu dikerjakan guna menyingkir dari adanya kesalahan data dalam buku kita. Apabila buku telah terbit dan ternyata didapatkan kesalahan data maka urusannya bisa tidak sederhana. Jangan sampai pembaca yang pertama kali sadar kesalahan Anda. Selain urusannya tidak sederhana karena harus merevisi buku yang telah terbit, nama baik Anda sebagai penulis akan terbawa juga.


Publikasi


Jika telah yakin dengan goresan pena naskah buku Anda, maka ketika memasuki tahap tamat adalah publikasi. Pada tahapan ini Anda mampu meneruskan naskah Anda ke penerbit. Pertanyaan yang timbul lalu, apakah Anda telah memperoleh penerbit yang bisa mendapatkan naskah Anda apa belum? Sebab memperoleh penerbit yang mau menerima naskah kita juga gampang-gampang susah lho. Tapi jangan cemas, kini Anda bisa menerbitkan buku secara independen kok. Ada banyak penerbit independen yang siap membantu Anda untuk mempublikasikan naskah. Berbeda dengan penerbit mayor yang memang sedikit ketat untuk menentukan buku mana yang pantas untuk diterbitkan.


Saat naskah Andah sudah diterima oleh penerbit, maka naskah tersebut akan diproses. Selanjutnya naskah tersebut akan lewat proses dan alur penerbitan di penerbit. Naskah akan dibaca oleh editor, naskah akan diedit, naskah akan di-layout, dibuatkan cover, ditambah gambaran tertentu, dan lalu dibuat .


Ketika proses publishing sudah dilalui maka buku sang penulis akan terbit. Setelah terbit, buku akan mulai didistribusikan. Distribusi ini tergantung dari siapa yang mendistribusikan. Pada bagian ini, Anda bisa bekerjasama dengan penerbit. Biasanya mereka akan menolong mempublikasikan buku Anda, entah secara offline maupun digital.


Pembaca sekalian, itulah 5 tahap yang perlu dilalui guna menulis dan mempublikasikan sebuah buku. Perlu diketahui bahwa semua tahapan di atas tidaklah mutlak. Antara satu penulis dengan penulis lain mampu saja berbenda dalam proses menulis dan menerbitkan buku. Harapan kami, semoga ulasan di atas sedikit membantu Anda dalam mengetahui tahapan cara menulis dan mempublikasikan buku yang tepat.




Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. atau Anda bisa eksklusif Kirim Naskah dengan mengikuti prosedur berikut ini: KIRIM NASKAH


Jika Anda ingin mengenali lebih banyak perihal buku didik, Anda dapat menyaksikan artikel-postingan kami berikut:



Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, namun BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan kemudahan KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!


Kontributor: Novia Intan



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama