Syarat Kalimat Efektif Beserta Ciri-Ciri Dan Contohnya



Syarat Kalimat Efektif. Sebagian besar orang pasti pernah berguru perihal penulisan kalimat efektif dikala duduk di kursi sekolah, termasuk syarat kalimat efektif. Seorang penulis harus memahami betul syarat kalimat efektif sebelum membuat tulisan, semoga karyanya lebih mudah dipahami dan pesannya pun tersampaikan kepada pembaca.





Karena, penulisan kalimat tidak efektif tidak asal-asalan. Ada beberapa bagian, ciri-ciri dan banyak sekali macam struktur penulisannya untuk memenuhi syarat kalimat efektif.





Penulisan kalimat yang tidak efektif akan terkesan bertele-tele, ambigu dan tidak terang pesannya. Bahkan, pembaca mungkin cepat jenuh atau justru tidak kesengsem untuk membacanya semenjak awal.





Pengertian Kalimat Efektif





Kalimat efektif yakni kalimat yang disusun berdasarkan kaidah kebahasaan yang baik dan benar. Adapun kaidah-kaidah yang berlaku tersebut, meliputi bagian-bagian penting bahasa Indonesia yang mesti ada dalam setiap kalimat, mengamati ejaan yang disempurnakan (EYD) dan penyeleksian diksi selaku syarat kalimat efektif.





Kalimat yang menyanggupi kaidah-kaidah penulisan itu pastinya akan mudah dipahami oleh pembaca. Dalam arti kata lain, kalimat efektif yakni kalimat yang mewakili asumsi penulis atau pembicara secara tepat sehingga pembaca cepat untuk memahaminya.





Para ahli pun memiliki definisi yang berlawanan-beda tentang syarat kalimat efektif. Berikut ini, beberapa persepsi andal.





1. JS Badudu





Menurut JS Badudu, kalimat efektif ialah kalimat baik karena apa yang dipikirkan dan dinikmati oleh si penulis dalam bahasa tulis bisa diterima dan diketahui oleh pembaca dalam bahasa tulis.





2. Arif HP (2013)





Arif berpendapat kalimat efektif adalah suatu kalimat yang bisa membantu menjelaskan suatu persoalan secara lebih cepat, padat, terang dan mudah diketahui serta diartikan oleh pembacanya.





3. Rahayu (2007)





Kalimat efektif yakni kalimat yang tak hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, sintaksis dan gramatikal, namun juga kalimat ini mesti hidup, segar, mudah dipahami dan mampu menimbulkan daya khayal pada diri pembaca.





4. Arifin (1989)





Arifin menyampaikan kalimat efektif yakni kalimat yang memenuhi persyaratan terang, sesuai dengan kaidah, ringkas dan lezat dibaca.





5. Nasucha, Rohmadi dan Wahyudi (2009)





Menurut Nasucha, Rohmadi dan Wahyudi, kalimat efektif ialah kalimat yang mampu memberikan isu-berita tersebut gampang dimengerti oleh pembaca.





Baca Juga: Kalimat Efektif: Pengertian, Prinsip, Karakteristik dan Contoh Lengkapnya





Syarat Kalimat Efektif





Menulis kalimat efektif juga tidak sembarangan, karena ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Berikut ini, beberapa syarat kalimat efektif yang harus diketahui penulis.





1. Sesuai EYD





Syarat kalimat efektif mesti menggunakan tanda baca maupun ejaan yang disempurnakan (EYD). Karena, EYD yakni kaidah utama dalam penulisan kalimat bahasa Indonesia sehingga mesti memakai kata-kata dengan ejaan yang benar.





Kalimat efektif juga harus memakai tanda baca yang tepat dan benar, semoga maknanya terperinci. Perhatikan fungsi penggunaan tanda seru, tanda tanya, koma hingga titik dalam suatu kalimat.





Penerapan EYD dan tanda baca yang benar ini tergolong ketentuan dasar yang wajib dipahami dan diterapkan dalam penulisan kalimat efektif.





2. Sistematis





Susunan kalimat yang sempurna atau sistematis termasuk syarat kalimat efektif. Kalimat yang efektif memiliki susunan utama subjek dan predikat, lalu dibarengi objek, komplemen dan informasi.





Susunan yang sistematis ini perlu diamati, alasannya penggunaan kata-kata baku sesuai EYD dengan susunan yang acak-acakan belum bisa disebut selaku kalimat efektif.





Susunan kata dan kalimat yang sistematis ini akan mempermudah pembaca mengetahui isi dan tujuan penulis. Oleh alasannya adalah itu, penulis sangat perlu mengoreksi tulisannya untuk memastikan alhasil telah sesuai syarat kalimat efektif atau belum. 





3. Tidak ambigu





Syarat kalimat efektif yang ketiga yaitu sebuah kalimat juga dilarang bermakna ganda atau bersifat multitafsir. Kaprikornus, Anda tak cukup mengamati penggunaan kata berarti ganda, namun juga jangan membuat kalimat menjadi multitafsir ketika dibaca.





Kalimat yang multitafsir ini disebabkan oleh pemilihan kata atau susunan kata yang kurang tepat, sehingga mampu dipastikan itu bukan kalimat efektif. Akibatnya, pembaca akan kesulitan dan sangsi memahami maksud penulis.





4. Tidak bertele-tele





Penggunaan kata yang ringkas dan terperinci juga syarat kalimat efektif. Maksudnya, penulis tidak perlu menciptakan kalimat yang bertele-tele dengan menyingkir dari penggunaan kata, frasa atau bentuk lain yang tak perlu.





Penggunaan kata yang ringkas atau ekonomis dalam kalimat efektif juga tergolong, menghindari pengulangan subjek, menyingkir dari padanan kata kata dalam satu kalimat dan perhatikan kata jamak.





Jadi, penulis tidak perlu menyebutkan subjek lebih dari 1 kali dalam satu kalimat, jangan gunakan kata dan sinonimnya dalam satu kalimat, jangan menambahkan kata lain yang bermakna jamak bila sudah ada.





Sebab, penggunaan kata yang bertele-tele mampu membuat maknanya lebih sukar diketahui atau bias. Kaprikornus, perhatikan penggunaan kata Anda dalam sebuah kalimat efektif.





Baca Juga: Teknik Menulis: Menggunakan Rangkaian Kalimat Efektif





Ciri-ciri Kalimat Efektif





Syarat kalimat efektif bukan satu-satunya yang mesti diperhatikan dalam menulis sebuah karya. Penulis juga mesti mengerti ciri-ciri kalimat efektif sebelum menulis. Berikut ini, beberapa ciri-ciri kalimat efektif yang perlu dimengerti.





1. Struktur yang seimbang





Ciri-ciri pertama kalimat efektif yaitu kesepadanan struktur yang juga tergolong dalam syarat kalimat efektif. Maksudnya, penulis mesti mempertimbangkan ide dan struktur yang dipakai mesti seimbang. 





Caranya, pastikan kalimat mempunyai subjek dan predikat yang jelas dengan menghindari penggunaan kata depan sebelum subjek, kalimat tidak memiliki subjek ganda sehingga tidak fokus dan susah dipahami, serta predikat dalam kalimat juga tidak didahului oleh kata “yang”.





Karena, penggunaan kata “yang” justru menghilangkan unsur predikat dalam suatu kalimat. Struktur yang sebanding salah satu ciri-ciri kalimat efektif untuk membantu pembaca lebih mudah memahami pemikiran penulis.





2. Pemilihan kata





Syarat kalimat efektif ialah ringkas, terperinci dan tidak bertele-tele. Karena itu  penyeleksian kata yang efisien dan hemat menjadi salah satu ciri-ciri kalimat efektif.





Pastikan Anda tidak menggunakan kata bermakna sama dalam satu kalimat. Dua hal yang menyebabkan kalimat tidak efektif terkait dengan penyeleksian kata, yakni penggunaan kata jamak dan kata bersinonim dalam satu kalimat.





Kaprikornus, penulis cukup menggunakan kata yang dinilai perlu dan wajib dalam satu kalimat efektif. Kemudian Anda bisa menggunakan tanda baca. Penggunaan kata yang tidak perlu akan menciptakan kalimat terkesan bertele-tele, bias dan lebih sulit diketahui.





3. Makna kalimat tegas





Penulisan dengan panduan EYD memang salah satu syarat kalimat efektif, tetapi bukan bermakna susunan kalimatnya harus didahului subjek dan disertai predikat. Anda mampu menuliskan predikat lebih dulu sebelum subjek untuk memberikan penegasan.





Sedangkan, informasi yang berada di bagian depan berfungsi untuk mempertegas kalimat tersebut. Kalimat efektif cenderung mempunyai susunan yang terperinci dan tegas, agar pembaca lebih gampang memahami gagasan penulis.





4. Kesejajaran bentuk





Kesejajaran bentuk juga salah satu ciri-ciri kalimat efektif. Kesejajaran bentuk ini berhubungan dengan penggunaan kata imbuhan dalam suatu kalimat.





Kalimat efektif mesti memiliki imbuhan paralel dan konsisten. Bila penulis menggunakan kata imbuhan (me-), maka kalimat tersebut juga memakai informasi dengan imbuhan (me-) lagi.





5. Kalimat logis





Kalimat efektif harus bersifat logis sebagai salah satu ciri-cirinya. Maksudnya, kalimat efektif mempunyai makna yang tidak ambigu biar gampang dimengerti.





Makna yang tidak multitafsir ini juga termasuk syarat kalimat efektif. Jadi, pastikan Anda menentukan kata yang tidak mempunyai arti ganda, bukan padanan kata dan tidak janggal untuk membentuk kalimat efektif.





Baca Juga: Contoh Teks Biografi yang Bisa Kamu Jadikan Referensi





Unsur-bagian Kalimat Efektif





Unsur-unsur dalam penulisan sebuah kalimat salah satu hal yang mesti diperhatikan dalam syarat kalimat efektif. Karena, kalimat yang efektif tentu saja memenuhi bagian-unsur berikut ini.





1. Subjek (S)





Subjek adalah bab kalimat yang menawarkan pelaku atau tokoh, yang mampu berupa orang, benda, tempat atau suatu duduk perkara yang menjadi pokok obrolan. Subjek termasuk syarat kalimat efektif, yang biasanya berupa jenis kata benda (nominal), klausa atau frasa verbal. 





Dalam Bahasa Indonesia, setiap kata, frasa atau klausa pembentuk subjek senantiasa merujuk pada benda, baik benda nyata atau abstrak. Selain itu, subjek juga mampu berbentukkata tanya, mirip siapa atau apa untuk menanyakan predikat.





2. Predikat (P)





Predikat ialah bagian kalimat yang berfungsi menginformasikan kondisi atau tindakan yang dikerjakan subjek. Selain memberi tahu keadaan atau tindakan subjek, predikat juga mampu menyatakan sifat, suasana, status, ciri atau jatidiri subjek.





Bahkan, predikat sebagai syarat kalimat efektif juga mampu menyatakan jumlah benda atau sesuatu yang dimiliki oleh subjek. Predikat mampu berbentukkata atau frasa, yang sebagian besar berbentukverba atau adjektiva. Tetapi, predikat juga mampu berupa numeralia, nomina atau frasa nominal.





3. Obyek (O)





Obyek yakni bagian kalimat yang memperlihatkan benda atau sesuatu hal menjadi sasaran untuk melengkapi predikat. Objek selaku syarat kalimat efektif lazimnya berupa nomina, frasa nominal atau klausa. Umumnya, posisi objek berada di belakang predikat yang berupa verba transitif, ialah verba yang menuntut adanya objek dari kalimat lebih terang. Objek dalam suatu kalimat bisa bermetamorfosis subjek jika kalimatnya dipasifkan.





4. Keterangan (K)





Keterangan yakni bagian kalimat yang menunjukan berbagai hal perihal kata lainnya. Unsur informasi dalam syarat kalimat efektif berfungsi menjelaskan subjek, predikat, objek dan pemanis. 





Posisinya mampu berada di awal, di tengah atau di final kalimat. Keterangan dalam suatu kalimat mampu berbentukwaktu, daerah, tujuan dan karena-balasan. Keterangan biasanya ditandai dengan penggunaan konjungsi atau kata hubung.





5. Pelengkap (Pel)





Pelengkap ialah bab dalam kalimat yang melengkapi predikat. Umumnya, pelengkap berada di belakang predikat yang juga bisa menjadi posisi objek dan berupa verba. Kata yang mengisi perhiasan dan objek pun sama, yakni bisa berbentuknomina, frasa, nominal dan klausa.





Perbedaannya, kata suplemen tidak mampu dipindahkan ke depan selaku subjek dalam kalimat pasif. Sedangkan, kata objek bisa dipindahkan selaku subjek dalam kalimat pasif.





Struktur Kalimat Efektif





Syarat kalimat efektif tidak harus mencakup semua komponen kalimat, ialah subjek, predikat, objek, informasi dan pemanis (SPOK + Pel). Karena, struktur kalimat efektif terbagi menjadi 3 macam dan tak semuanya mesti tersusun membentuk SPOK untuk menyanggupi syarat kalimat efektif. Berikut ini, klarifikasi mengenai 3 macam struktur kalimat efektif.





1. Struktur kalimat efektif umum





Struktur kalimat efektif lazim lazimnya terdapat unsur-unsur yang terbagi menjadi dua, yakni komponen wajib dan unsur tidak wajib. Unsur wajib selaku syarat kalimat efektif adalah subjek dan predikat. Sedangkan, bagian tidak wajib ialah bagian yang boleh disertakan dan tidak ditambahkan, tergolong kata kerja bantu, informasi dan tambahan.





Contoh struktur kalimat efektif lazim:





  • Ibu sedang memasak. (S-P)
  • Ibu sedang mengolah masakan sayur di dapur. (S-P-O-K)




2. Struktur kalimat efektif paralel





Struktur kalimat efektif paralel ialah struktur kalimat yang menggunakan bentuk bahasa sama dalam satu susunan serial untuk memenuhi syarat kalimat efektif. Struktur kalimat efektif paralel ini terbagi menjadi dua, yakni kesejajaran bentuk dan kesejajaran makna. Jika, suatu kalimat dinyatakan dengan frasa, maka ilham yang serupa harus dinyatakan dengan frase.





Jika suatu wangsit dalam sebuah kalimat dinyatakan dengan kata benda, maka inspirasi lain yang serupa mesti dinyatakan sebagai kata benda. Demikian pula, sebuah pandangan baru dalam kalimat yang dinyatakan dengan kata kerja, maka ide yang lain juga dijelaskan menggunakan kata kerja.





Contoh struktur kalimat efektif paralel:





  • Demensia yakni penyakit orang lansia yang paling berbahaya alasannya adalah cara pencegahan dan pengobatannya belum diketahui.




3. Struktur kalimat efektif periodik





Struktur kalimat efektif periodik yaitu struktur kalimat yang lebih mengemukakan komponen-komponen tambahan gres untuk menuju komponen pada dasarnya. Struktur ini dilakukan agar mampu menarik perhatian pembaca selaku syarat kalimat efektif.





Contoh struktur kalimat efektif periodik:





  • Oleh mahasiswa kemarin jenazah yang bacin itu dikuburkan. (O-K-S-P)
  • Oleh awan panas yang tersembur dari kepundan, dengan derma angin yang berkecepatan tinggi, hutan lindung di lereng bukit itu terbakar habis. (O-K-S-P)
  • Kemarin rombongan mahasiswa PKL dari UNESA disambut oleh mahasiswa jurusan PBSID UNDIKSHA. (K-S-P-O)




Baca Juga: Resensi: Pengertian, Tujuan, Unsur dan Jenis-jenisnya





Contoh Kalimat Efektif





Berikut ini pola-contoh kalimat yang sesuai dengan syarat kalimat efektif:





1. Kalimat efektif: Sehubungan dengan itu, dikemukakannya juga minat baca kaum akil balig cukup akal menurun.





Kalimat tidak efektif: Berhubungan itu mengemukakannya juga minat baca kaum dewasa makin menurun.





2. Kalimat efektif: Pembangunan jelas menuju zaman keemasan yang baru. Oleh sebab itu, pembangunan menghendaki pengembangan talenta-bakat kebudayaan bangsa di segala lapangan, mulai dari hal-hal yang tampakkecil sampai persoalan-problem besar.





Kalimat tidak efektif: Pembangunan terang menuju zaman keemasan yang baru, menghendaki pengembangkan talenta-talenta pendukung kebudayaan bangsa di segala lapangan mulai dari hal-hal yang terlihat kecil, seperti menertibkan rumah tangga, cara bergaul dan cara memperoleh hiburan hingga memajukan ke problem-problem besar, seperti pembangunan kota, memproduksi pangan, membuat aneka macam bentuk kesenian baru, pendeknya segala soal yang membina kebudayaan baru.





3. Kalimat efektif: Kalimat tersebut mesti disusun sebaik mungkin supaya tidak membingungkan pembaca.





Kalimat tidak efektif: Kalimat tersebut harus disusun sedemikian rupa semoga tidak membingungkan pembaca.





4. Kalimat efektif: Karena keluarga dan kawan-mitra menasihati kami untuk tidak menginap di hotel besar itu, kami berkeputusan untuk bermalam di rumah penginapan penduduk.





Kalimat tidak efektif: Kami berkeputusan, alasannya adalah keluarga kami dan kawan-mitra menasihati kami untuk tidak menginap di hotel besar itu untuk bermalam di rumah penginapan penduduk.





5. Kalimat efektif: Penyusunan buku pelajaran ini bertujuan menolong penduduk , terutama yang berada di pedesaan supaya menerima kesempatan berguru dan menulis.





Kalimat tidak efektif: Penyusunan buku pelajaran ini bertujuan menolong penduduk , khususnya mereka yang berada di pedesaan supaya mereka menerima peluang mencar ilmu membaca dan menulis.



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama