Reli Harga Bitcoin Hanya Manipulasi Sekelompok Orang?





Nouriel Roubini -seorang ekonom populer- menciptakan komentar mengenai mata uang digital Bitcoin. Roubini bahkan menyindir mata uang crypto tersebut. Pasalnya, beliau menyampaikan bahwa Bitcoin bukanlah mata duit.


Mengutip dari Yahoo Finance hari Senin (28/12/2020) lalu, Roubini mengatakan, “Pertama, menyebutnya sebagai duit digital, ini bukan uang digital. Ini bukan unit akun, bukan alat pembayaran. Ini bukan alat penyimpanan yang stabil. Kedua ini bahkan bukan aset”.


Tidak cuma soal Bitcoin saja, Roubini bahkan juga membahas tentang mata uang crypto lainnya. Menurutnya, seluruh mata duit crypto tidak memiliki tempat di portofolio investor ritel maupun institusional.


Roubini juga menyebut bahwa aset seperti obligasi, saham, real estate, dan logam mulia akan menerima pendapatan, capital gain atau hasil yang lain dari penggunaannya.


Menurutnya, Bitcoin tidak menunjukkan itu bahkan aset uang digital tersebut dikatakan tidak mempunyai nilai interinsik.


Terkait harga Bitcoin yang mengalami kebangkitan dalam harga, Roubini menyatakan bahwa hal tersebut hanya bagian dari manipulasi saja.


Reli Harga Bitcoin Hanya Manipulasi Sekelompok Orang?

Reli Harga Bitcoin Hanya Manipulasi Sekelompok Orang?


Ia mengungkapkan, “Tidak ada gunanya. Tidak ada kegunanaanya. Satu-satunya dari itu semua yakni spekulasi dan kebangkitan (Bitcoin) itu didorong sarat oleh manipulasi”.


“Harga Bitcoin sepenuhnya dimanipulasi oleh sekelompok orang, oleh sekelompok pemain besar. Bitcoin tidak memiliki mendasar. Kita hampir meraih titik dikala bubble hiperbolik siap untuk meledak”, katanya.


Harga yang terus menanjak tentang Bitcoin, dikatakan oleh Roubini adalah pekerjaan manipulasi dari sekelompok orang. Ia juga menyampaikan bahwa bila ketika ini dunia berada di titik hiperbolik.


Seperti yang diketahui, meski sudah ditemukan sejak 2008, Bitcoin baru sungguh-sungguh mulai lepas landas pada 2013. Mata uang digital itu mengawali perdagangan tahun tersebut sekitar US$ 13,50 per Bitcoin. Kemudian harganya naik pada permulaan April 2013.


Dalam catatan analis Citibank, Bitcoin direpresentasikan selaku instrumen safe haven masa ke-21, mengambil alih emas.


Mata duit crypto itu oleh analis dari Citibank diprediksi akan tembus menjamah level US$ 300.000 atau setara dengan Rp 4,2 miliar pada bulan Desember tahun 2021.


Harga aset cryptocurrency Bitcoin terus mengalami penguatan dalam kala waktu sementara waktu terakhir. Bitcoin diproyeksi akan terus mengalami penguatan di periode depan.


Meskipun banyak negara ketika ini tidak mengetahui Bitcoin, dan ada banyak sisi gelap seputar Bitcoin, pesona Bitcoin sudah menawan perhatian semakin banyak institusi dan modal di seluruh dunia.


Investor modal asal AS, Tim Draper dalam tweetnya memprediksi bila Bitcoin akan meningkat 10 kali lipat pada simpulan 2022 atau permulaan 2023. Dia memperkirakan harganya mencapai US$ 260 ribu atau Rp 3,6 miliar.


Namun, prediksi wacana harga Bitcoin yang lebih tak masuk akal tiba dari laporan JP Morgan. Perusahaan itu menyebutkan bahwa bila Bitcoin akan bernilai US$ 650 ribu atau sekitar Rp 9,2 miliar.


Mengutip dari Express hari Senin (28/12/2020), berdasarkan JP Morgan mata uang alternatif termasuk emas serta Bitcoin menerima kemajuan aset masing-masing meraih 27 persen dan 227 persen.







Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama