Perlukah Bursa Kripto Di Indonesia?





Transaksi aset kripto atau cryptocurrency di Indonesia tengah mengalami pertumbuhan, seiring dengan tren yang terjadi di dunia. Hal ini pun mendorong adanya bursa aset kripto di Tanah Air. Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menyatakan akan menciptakan bursa khusus menaungi jual beli cryptocurrency di Indonesia. Salah satu alasannya karena pemerintah melihat adanya potensi pemasukan negara baru.


Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyampaikan pemerintah menyaksikan adanya peluang pendapatan negara dalam data transaksi perdagangan kripto yang meraih Rp 1,7 triliun per hari. Oleh alasannya adalah itu, Kemendag makin serius untuk membuat bursa khusus perdagangan uang kripto.


Dalam acara d’Rooftalk pada hari Selasa (18/5/2021) malam, Jerry mengatakan, “Kalau Rp 1,7 triliun per hari, 1 tahun berapa? Kita bisa menyaksikan ada pemasukan dari situ. Oleh karena itu rencananya Kemendag akan membuat bursa untuk kripto”.


Menurutnya, dengan menciptakan bursa khusus kripto, perdagangan nantinya akan lebih lebih baik dan transparan alasannya akan ada regulasi yang terperinci. Selain itu lembaga bursa yang dibuat juga mampu menjadi wadah bagi pelaku yang mencari pertanggung balasan.


Perlukah Bursa Kripto di Indonesia?

Perlukah Bursa Kripto di Indonesia?


Jerry menyebut bahwa ada tiga hal yang berguna dari bursa kripto tersebut. Pertama mempermudah para pelaku, kedua regulasi dan peraturan akan lebih terperinci, ketiga berfaedah untuk memperbesar pemasukan negara.


“Dan bila memang telah establish, ini akan menjadi bursa kripto pertama di dunia yang diregulasi oleh pemerintah”, jelasnya.


Selain membentuk bursa, Kemendag juga akan membuat forum kliring khusus kripto. Fungsinya untuk menyimpan dana pelanggan. Rencananya 70% akan disimpan di lembaga kliring, sisanya di penyelenggara perdagangan kripto.


“Lalu kita punya pengelola tempat penyimpan aset kripto yang berfungsi selaku forum penyimpan aset, yang nanti minimal 50% dari aset kripto ditransaksikan dan di penjual50% juga. Ini semua saya pikir salah satu instrumen kita untuk memastikan bahwa itu aman”, ungkapnya.


Sementara itu, Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada menganggap kebebasan pasar kripto menciptakan pergerakan harganya sungguh susah diprediksi. Tidak ada batas yang mampu diperkirakan sampai kapan harganya naik, atau sampai seberapa dalam harganya akan turun.


Hanya mereka yang mempunyai uang banyak yang bisa mengatur pasar. Menurutnya pasar seperti ini sungguh berbahaya.


“Ya ancaman jika seperti itu. Tapi definisi ancaman bagi setiap orang berbeda-beda, ada yang menilai itu selaku kesempatan. Tapi ya ini lebih terhadap spekulasi. Kalau spekulasi kan menciptakan kita nggak tenang,” ucapnya.







Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama