Perbedaan Penerbit Indie, Self Publishing Dan Mayor

Perbedaan Penerbit Indie, Self Publishing dan Mayor – Ada banyak sekali macam jenis percetakan yang bisa Anda pilih untuk menerbitkan buku Anda. Mulai dari percetakan mayor, percetakan indie, hingga self publishing. Ketiga penerbit ini memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing.


Sebagai penulis pemula sebaiknya Anda memilih yang mana? Nah sebelum memilih opsi penerbit, mari kita ulas dulu perbedaan penerbit indie, self publishing dan mayor. 


Sekilas Tentang Penerbit Mayor


Sebelum memasuki pembahasan perbedaan penerbit indie dan self publishing tidak ada salahnya kita juga mengulas sedikit tentang penerbit mayor. Dilansir dari blog bukupedia, pengertian dari penerbit mayor yakni perusahaan penerbitan yang skalanya telah besar. Penerbit ini sudah punya nama brand yang besar, dari segi modal juga tidak main-main.


Biasanya dalam penerbit mayor sudah memiliki manajemen yang elok, hal ini mampu dilihat dengan adanya post-post tanggung jawab yang sesuai dengan bidangnya, contohnya layouter, desainer, editor, bikinan, marketing, dll.


Karena telah terencana dan mayor, maka ketika kita menerbitkan buku di penerbit mayor nanti secara otomatis sudah mempunyai ISBN. Tugas penerbit akan melaksanakan sorting naskah yang dikirimkan oleh para penulis buku, lalu mengkaji dan riset naskah itu, sampai memasarkannya ke jaringan toko buku yang dimilikinya.


Ketika Anda menentukan penerbit mayor, tugas Anda cuma menyetor naskah buku yang kamu punya. Masalah editing, layout naskah, bikin desain cover, telah jadi tanggung jawab penerbit. Sekilas Anda hanya disuruh untuk menerbitkan naskah saja. Praktis bukan? Tetapi sayangnya tidak semudah itu.


Ada hal-hal yang perlu diamati juga saat Anda menentukan penerbit mayor, perbedaa penerbit indie dan self publishing. Memilih penerbit mayor tetap saja ada segi negatifnya. Salah satunya yaitu waktu yang usang.


Ketika Anda mengirim naskah ke penerbit mayor, jangan harap naskah Anda eksklusif diterima dan dicetak. Jangankan diterima, tanggapandari mereka pun belum tentu mengiyakan naskah Anda. Ya, Anda mesti menunggu usang, apalagi kalau Anda penulis pemula. Karena selain harus bersaing dengan naskah-naskah lain, juga pihak penerbit perlu melihat naskah Anda apakah pantas diterbitkan atau tidak.


Tak jarang penulis yang kecewa alasannya adalah telah menanti lama ternyata naskahnya ditolak penerbit dengan aneka macam alasan. Makara bila Anda ingin menerbitkan naskah ke penerbit mayor perlu ketekunan dan punya cara agar naskah bisa diterima.


Penerbit Indie


Melihat dari peluang menerbitkan buku di penerbit mayor yang tidak gampang, jangan berkecil hati. Anda tetap bisa berkarya lewat jalur lain, salah satunya dengan menggeluti ke penerbit independen atau penerbit indie, atau penerbit mandiri.


Penerbit independen atau penerbit indie atau penerbit mandiri yaitu suatu cara alternatif untuk menerbitkan buku atau media yang lain yang dikerjakan penulis naskah bukan dari penerbitnya. Walaupun ini memiliki persentase pasar yang sungguh kecil jikalau dibandingkan dengan penerbit kebanyakan dalam hal pemasaran, namun ini sudah hadir menjadi sebuah bentuk baru.


Penerbit indie ini sering dikaitkan dengan self publishing, namun bekerjsama keduanya memiliki perbedaan, perbedaan penerbit indie dan self publishing. Penerbit indie, diketahui dengan prosesnya yang cepat. Bisa dikatakan ini kebalikan dari penerbit mayor.


Anda tidak perlu menanti naskah diseleksi dulu, alasannya adalah sebagian besar penerbit indie memang tidak perlu memilih secara rinci naskah Anda. Asal naskahnya tidak membicarakan seputar SARA, umumnya naskah mampu pribadi ke proses berikutnya.


Nah selain itu, yang membedakan dari penerbit mayor yaitu soal sisi biaya. Kalau di penerbit indie ini untuk memakai jasa layouter, editor, desainer, ada ongkosnya. Tidak seperti penerbit mayor yang semuanya sudah ditanggung oleh mereka.


Masalah cetak juga mirip itu. Banyak sekurang-kurangnya buku yang hendak dicetak tergantu dari modal yang kita miliki. Menerbitkan buku di penerbit indie, nantinya tidak akan menerima jasa ISBN. Bagi yang ingin ISBN maka ada biayanya juga. Tapi ada pula penerbit indie yang telah menyediakan segala kemudahan tersebut secara paket.


Kemudian problem distribusi naskah, penerbit indie tidak akan mendistribusikan ke jaringan toko buku. Paling optimal lewat media-media yang dimilikinya mirip website, media umum, dll. Nantinya penulis lah yang harus lebih aktif dalam mempromosikan bukunya.


Jika memilih penerbit indie, penulis mesti keluar biaya sendiri untuk ongkos cetaknya. Atau kadang ada penerbit indie yang sudah punya paket-paket penerbitan, nah penulis keluar biayanya pas itu saja. Ketika nanti bukunya sudah jadi, penulis bisa langsung menjualnya dan manfaatnya tidak akan dibagi ke penerbit lagi.


 


Penerbit Self Publishing


Perbedaan penerbit indie dan self publishing. Self publishing secara lazim ialah cetak buku sendiri tanpa dukungan penerbit. Secara bahasa mampu dipahami dengan penerbitan mandiri atau menerbitkan buku sendiri. Sehingga tanggung jawab ada di tangan si penulis itu sendiri, mulai proses menulis naskah, editing, rancangan cover, tata letak buku, permintaan ISBN dan barcode di Perpustakaan Nasional RI oleh dirinya sendiri.


Untuk beberapa opsi, penulis juga menerbitkan buku yang dibuatnya sendiri dan pemasaran sendiri. Tapi tidak semua mirip ini, ada beberapa hal yang biasanya mampu dikerjasamakan dengan penerbit indie sehingga Anda tidak sungguh-sungguh melakukannya sendiri.


Perbedaan penerbit indie dan self publishing bahwasanya ada pada proses pembuatan. Berikut ini detail perbedaan penerbit indie dan self publishing yang bisa Anda pelajari.


1. Naskah


Perbedaan penerbit indie dan self publishing pertama yaitu dari segi naskah. Naskah menjadi hal terpenting saat Anda ingin menciptakan suatu karya buku. Jelas kan, bila tanpa naskah, kita mau cetak buku apa? Hehe. Namun pada proses sehabis naskah jadi, Anda akan dihadapkan oleh opsi: apakah mengirimnya ke penerbit mayor, penerbit indie, atau ya telah cetak saja sendiri?


Ketika Anda memilih untuk ke penerbit mayor, Anda harus siap dengan kemungkinan-kemungkinan yang sudah dijabarkan pada poin sebelumnya. Sementara bila Anda mau ke penerbit indie, sama.. Anda juga perlu mengirimkannya ke pihak penerbit. Bedanya, naskah Anda tidak akan dikoreksi berlama-lama.


Anda mampu konsultasi menulis naskah bahkan secara gratis. Melalui penerbit indie, naskah Anda masih akan dikoreksi oleh editor. Hal ini menjadi keuntungan bagi Anda yang masih mengawali debut sebagai penulis. Kesalahan-kesalahan penulisan bisa diantisipasi pada proses ini.


Sementara self publishing, namanya juga mampu berdiri diatas kaki sendiri. Maka Anda mesti siap untuk mengedit naskah Anda sendiri. Anda pun tidak perlu repot-repot untuk mengirimkan naskah ke penerbit. Jika Anda telah yakin dengan naskah, Anda mampu pribadi ke percetakan untuk memperbanyak naskah Anda.


2. Legalitas


Perbedaan penerbit indei dan self publishing juga mampu dapat dilihat dari legalitasnya. Ketika Anda menentukan penerbit indie, setidaknya Anda tidak perlu sakit kepala mengurus kelengkapan dokumen penerbitan, yang mana jikalau Anda melaksanakan self publishing, Anda perlu mengurus penerbitan langsung.


Yang tadinya sudah sakit kepala persoalan naskah, self publishing membuat Anda memperbesar waktu untuk mengurus legalitas buku Anda dan penerbitnya. Sementara jika Anda berafiliasi dengan penerbit indie, setidaknya Anda dibantu untuk legalitas sampai pengurusan ISBN. Memang tiap penerbit indie berlainan-beda, ada yang memperbesar tarif dalam mengorganisir ISBN adapula yang tidak.


Penerbit Deepublish yakni pilihan tepat untuk Anda yang kesengsem mempublikasikan buku secara mampu berdiri diatas kaki sendiri. Penerbit Deepublish menawarkan akomodasi pembuatan ISBN tak berbayar, konsultasi gratis, hingga royalti yang tidak mengecewakan. Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak.


Khusus penerbit Deepublish, selain penulis buku yang memasarkan karya bukunya. Penerbit Deepublish juga ikut membantu menjual buku penulis. Hasil pemasaran buku yang Deepublish jual, akan disetorkan terhadap penulis. Penjualan buku Deepublish konsentrasi diterbitkan melalui marketplace.


Itulah beberapa perbedaan penerbit indie, self publishing dan mayor. Keputusan memilih penerbit yang mana tetap bergantung pada Anda. Sebaiknya Anda ketahui dahulu apa tujuan Anda dalam menulis buku. Jika Anda mengejar suatu prestige, maka penerbit mayor adalah pilihannya. Sementara jika Anda mempublikasikan buku alasannya passion, maka Anda bisa menentukan penerbit indie.


Ingin mempunyai buku sendiri? Mari bergabung bersama kami dan daftar menjadi penulis buku.



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama