Penelitian Deskriptif: Pengertian, Standar, Sistem, Dan Acuan



Penelitian Deskriptif. Mahasiswa seringkali mendapatkan tugas untuk mencari tahu mengenai penelitian-penelitian atau bahkan melaksanakan suatu observasi. Penelitian tersebut bisa jadi observasi kuantitatif atau kualitatif. Ada kalanya kau sebagai mahasiswa akan melakukan observasi, utamanya dengan penelitian deskriptif. 





Apakah kamu sedang melaksanakan dengan penelitian deskriptif? Atau ingin memahami tentang penelitian deskriptif? Namun, masih galau dengan penjelasannya mirip apa? Kali ini kita akan membahas perihal observasi deskriptif, dari pemahaman, tolok ukur, tata cara, sampai dengan misalnya, simak hingga akhir ya!





Pengertian Penelitian Deskriptif





Bab kali ini akan membahas tentang pengertian dari observasi deskriptif.





1. Punaji (2010)





Penelitian deskriptif ialah sebuah metode riset yang mempunyai tujuan untuk menjelaskan secara spesifik kejadian alam dan sosial yang terjadi di masyarakat. 





2. Narbuko & Ahmadi (2015)





Penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian yang berusaha menjawab masalah yang ada berdasarkan data-data. Proses analisis dalam observasi deskriptif yakni, menyuguhkan, menganalisis, dan menginterpretasikan.





3. Hidayat (2010)





Penelitian deskriptif merupakan observasi yang luas dalam memakai data-data penelitian. Maksudnya ialah observasi tersebut lebih konsentrasi dari awal hingga dengan akhir observasi. 





4. Sukmadinata (2017)





Penelitian deskriptif yaitu karakteristik penelitian yang dapat mengungkapkan atau membedah aneka macam fenomena alam dan sosial dalam masyarakat secara spesifik.





5. Arikunto (2019)





Penelitian deskriptif ialah observasi yang dimaksudkan untuk mengusut suatu kondisi, keadaan, atau peristiwa lain, kemudian balasannya akan dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian.





6. Nazir (1988)





Metode deskriptif yaitu sistem dalam meneliti status sekelompok insan, set kondisi, tata cara fatwa, sebuah objek, atau sebuah kelas peristiwa pada abad sekarang.





7. Sugiyono (2005)





Metode deskriptif ialah sebuah tata cara yang dipakai untuk menggambarkan atau menganalisis sebuah hasil observasi namun tidak dapat digunakan untuk menarik simpulan secara luas.





Berdasarkan usulan-pendapat di atas, observasi deskriptif ialah sebuah observasi yang menerangkan sebuah citra dari data-data penelitian secara spesifik menurut peristiwa alam dan sosial yang terjadi di penduduk . Proses dari observasi deskriptif ini haruslah urut dari awal sampai dengan final, sehingga menerima hasil penelitian yang cantik.





Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang dipakai untuk mencari citra atau hasil dari suatu kejadian, suasana, sikap, subjek, atau fenomena pada masyarakat. Penelitian ini berupaya untuk menjawab pertanyaan wacana  apa, kapan, siapa, di mana, dan bagaimana berhubungan dengan sebuah problem yang diteliti.





Penelitian deskriptif berupaya untuk menghimpun isu untuk menjawab pertanyaan peneliti dengan memperhatikan aspek-aspek yang ditemukan dari banyak data-data observasi, sehingga mampu menggambarkan sebuah kondisi, kejadian, atau fenomena dengan spesifik dan urut.





Baca Juga: Penelitian Studi Kasus: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkap





Tujuan Penelitian Deskriptif





Setelah mempelajari definisi dari sistem observasi deskriptif di atas, kita akan mempelajari 3 tujuan dari metode penelitian deskriptif. 3 tujuan tersebut diterangkan seperti yang ada di bawah ini.





1. Mendeskripsikan





Tujuan pertama, adalah mendeskripsikan. Maksudnya ialah observasi deskriptif pada tahap permulaan yaitu mendeskripsikan temuan-temuan penelitian berdasarkan data-data yang dianalisis.





2. Menjelaskan





Tujuan kedua, adalah menjelaskan. Maksudnya ialah observasi deskriptif akan menerangkan hasil deskripsi penelitian yang sudah didapatkan menurut data-data tersebut.





3. Memvalidasi





Tujuan ketiga, yaitu memvalidasi. Maksudnya yaitu observasi deskriptif pada tahapan terakhir sehabis mendeskripsikan dan menerangkan temuan, maka kemudian peran observasi deskriptif yaitu memvalidasi kebenaran dan keakuratan hasil temuan tersebut.





Baca Juga: Data Penelitian: Pengertian, Klasifikasi, dan Contoh Lengkapnya





Kriteria Penelitian Deskriptif





Penelitian deskriptif mempunyai tolok ukur-tolok ukur yang harus diamati. Di bawah ini adalah patokan-tolok ukur penelitian deskriptif yang bisa kau pelajari.





1. Tujuan spesifik





Tujuan dalam penelitian deskriptif haruslah spesifik, fokus, dan tidak melebar pada bidang lain.





2. Data menurut fakta





Data-data yang dipakai dalam penelitian deskriptif ialah fakta-fakta yang ditemukan yaitu berupa fenomena, peristiwa, berdasarkan insiden di penduduk .





3. Permasalahan menarik dibahas/diteliti





Permasalahan dalam observasi deskriptif haruslah mempesona dan pantas untuk dibahas atau diteliti, supaya menerima hasil dengan sudut pandang yang gres di penduduk .





4. Waktu dan tempat jelas





Perincian waktu dan daerah yang dipakai mesti terang dan rinci, biar penelitian tersebut berjalan dengan sempurna dan proses analisis dapat secara sistematis atau urut.





5. Hasil penelitian detail





Hasil observasi sungguh memperhatikan proses analisis, waktu dan tempat yang sistematis, sehingga hasil yang didapatkan rincian dan terang.





Selain kriteria di atas, Nazir (1988) dinukil dari idtesis.com, menyebutkan ada patokan khusus dalam sistem penelitian deskriptif. Kriteria khusus mampu dipelajari di bawah ini.





  • Fakta-fakta atau pun prinsip-prinsip yang digunakan tentang dilema status
  • Prinsip-prinsip atau data yang dipakai, dinyatakan dalam nilai 
  • Sifat observasi yakni ex post facto, alasannya itu tidak ada kendali kepada variabel, dan peneliti tidak mengadakan pengaturan atau manipulasi terhadap variabel. 




Ciri Penelitian Deskriptif





Penelitian deskriptif mempunyai ciri-ciri yang khusus. Ciri-ciri tersebut membedakan observasi deskriptif dengan penelitian yang lain. Ciri-ciri observasi deskriptif yaitu selaku berikut.





  • Pada penelitian kuantitatif, observasi deskriptif memiliki tujuan untuk mendeskripsikan atau menerangkan variabel subjek studi, ialah jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan, status ekonomi, dan sebagainya, yang diadaptasi dengan tujuan observasi.
  • Pada penelitian deskriptif, tidak butuhadanya golongan kontrol selaku pembanding, alasannya tujuan penelitian deskriptif ialah menggambarkan atau menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan fenomena dan peristiwa tertentu.
  • Pada pengumpulan data dilaksanakan selama satu tahap atau abad dalam penelitian.
  • Pengumpulan data dilakukan dengan memakai pendekatan cross sectional, adalah berupa survei sampling.
  • Wilayah yang mampu digunakan selaku objek penelitian yakni terbatas, yaitu berupa desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten dan sebagainya. 
  • Hasil observasi dihidangkan menurut data-data yang ditemukan, dan dianalisis secara mendalam.
  • Pada penghidangan data hasil observasi bisa berupa dalam bentuk grafik, tabel silang, dan distribusi frekuensi.
  • Perhitungan yang dilakukan berupa proporsi, rata-rata, persentase, simpangan baku, rasio, dan sebagainya, diubahsuaikan dengan ukuran data yang didapatkan.




Baca Juga: Penelitian Kuantitatif : Pengertian, Tujuan, Jenis-Jenis, dan Langkah Melakukannya





Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Deskriptif





Penelitian deskriptif dalam penerapannya memiliki keunggulan dan kekurangan. Bab ini akan membicarakan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian deskriptif. Penjelasannya mirip di bawah ini.





Kelebihan Penelitian Deskriptif





  • Jenis riset ini mampu menganalisis topik atau berita yang jarang, sulit, dan menyimpang terjadi di masyarakat
  • Jenis riset ini mampu melaksanakan observasi dalam keadaan sosial yang alami dan apa adanya
  • Tidak banyak mengkonsumsi waktu seperti penelitian kuantitatif
  • Jenis riset ini mempunyai potensi untuk menggabungkan antara penelitian kuantitatif dengan kualitatif




Kekurangan Penelitian Deskriptif





  • Jenis riset ini tidak mampu menciptakan temuan yang signifikan secara statistik
  • Jenis riset ini rawan atau rentan dengan opini subjektif, sehingga balasannya bisa menjadi bias
  • Jenis riset ini tidak mampu menerangkan penyebab di balik fenomena tersebut
  • Jenis riset ini bersifat kontekstual dan observasional, sehingga sukar untuk diverifikasi




Langkah-langkah dalam Penelitian Deskriptif





Sukardi (2014) dinukil dari serupa.id, menyebutkan bahwa ada langkah-langkah yang harus dicermati sebelum melaksanakan riset ini. Langkah-langkah tersebut bisa dipelajari seperti di bawah ini.





  • Pertama, mengidentifikasi permasalahan yang spesifik dan signifikan untuk dicari solusinya dengan sistem observasi deskriptif
  • Kedua, merumuskan dan menghalangi masalah secara spesifik
  • Ketiga, memilih tujuan dan faedah observasi tersebut
  • Keempat, melaksanakan studi pustaka dengan sumber-sumber menurut masalah yang diteliti
  • Kelima, memilih kerangka berpikir dan hipotesis observasi sesuai dengan tujuan penelitian
  • Keenam, memilih metode yang mau digunakan dalam observasi tersebut
  • Ketujuh, menghimpun, mengorganisasi, dan menganalisis data temuan penelitian dengan teknik statistika 
  • Kedelapan, menciptakan laporan penelitian menurut sistematika.




Metode-sistem dalam Penelitian Deskriptif





Metode-tata cara yang dipakai dalam penelitian lumayan banyak. Di bawah ini adalah beberapa tata cara yang biasa atau biasa dipakai pada observasi-penelitian. 





1. Metode Studi Kasus (Case Study)





Penelitian dengan metode studi perkara yaitu tata cara yang berfokus pada suatu objek untuk mempelajari kasus tertentu yang berhubungan. Tujuannya adalah agar dapat memberi gambaran atau deskripsi yang rinci perihal sifat, abjad, latar belakang, dari suatu masalah, lalu dikaitkan dengan hal-hal yang biasa. Subjek pada observasi ini mampu berbentukindividu, golongan, forum, dan masyarakat.





2. Metode Deskriptif Kesinambungan





Penelitian dengan tata cara deskriptif kesinambungan yaitu sistem yang dilaksanakan secara kontinyu atau berkelanjutan dengan riset sebelumnya untuk menerima hasil atau wawasan yang menyeluruh perihal sebuah kejadian atau fenomena. Pada sistem penelitian ini lebih lazim atau terkenal pada pengkajian duduk perkara-masalah sosial.





3. Penelitian Survei





Penelitian dengan tata cara survei merupakan tata cara yang menghimpun informasi dengan memakai kuesioner, jajak usulan, atau survei dalam pengumpulan datanya. Survei dapat dikatakan baik ketika peneliti memilih pertanyaan yang baik pula, sehingga hasil yang ditemukan bisa mencakup seluruh gosip perihal sebuah masalah.





4. Penelitian Kepustakaan (Tinjauan Pustaka)





Penelitian dengan sistem kepustakaan yaitu observasi yang meneliti tentang sebuah problem kemudian mengaitkannya dengan goresan pena-goresan pena yang berkaitan dengan persoalan tersebut. 





5.  Penelitian Komparatif





Penelitian dengan sistem komparatif ialah observasi yang melaksanakan perbandingan sebuah hal dengan hal lainnya. Penelitian komparatif ini sering diterapkan pada penelitian kuantitatif, yaitu kekerabatan dan eksperimen. Tujuan penelitian komparatif adalah menganalisis aspek-aspek penyebab terjadinya suatu insiden atau fenomena.





6. Penelitian Tindakan (Action Research)





Penelitian dengan sistem tindakan ialah penelitian yang meneliti perihal sebuah tindakan yang memiliki tujuan untuk menunjukkan solusi atau mengembangkan kesanggupan, kualitas, dan sebagainya.





7. Penelitian Analisis Pekerjaan dan Aktivitas (Job and Activity Analysis)





Penelitian dengan sistem analisis pekerjaan dan kegiatan yaitu suatu tata cara yang bertujuan untuk menjawab atau mendapatkan inovasi dalam bidang tertentu yang dibutuhkan di era mendatang. 





Penelitian ini bermaksud untuk menilik secara rinci tentang pekerjaan atau kegiatan insan kebanyakan, sehingga hasil observasi tersebut dapat dipakai sebagai pemberi rekomendasi untuk keperluan insan kurun akan tiba.





Baca Juga: Metode Penelitian Kualitatif: Pengertian Menurut Ahli, Jenis-Jenis, dan Karakteristiknya





Jenis-jenis Metode dalam Penelitian Deskriptif





Ada beberapa macam sistem observasi deskriptif. Di bawah ini yakni penjabarannya.





1. Metode Penelitian Deskriptif Kuantitatif





Metode deskriptif kuantitatif yakni sebuah riset kuantitatif yang bentuk deskripsinya dengan angka atau numerik (statistik). Maksudnya adalah observasi tersebut berkaitan dengan pembagian terstruktur mengenai dengan angka-angka statistik.





2. Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif





Metode deskriptif kualitatif yakni sebuah riset kualitatif yang bentuk deskripsinya memakai fakta atau fenomena yang ditemukan dari data-data secara apa adanya.





3. Metode Penelitian Deskriptif Verifikatif





Metode deskriptif verifikatif yaitu sistem deskriptif yang bermaksud untuk mendeskripsikan sebuah persoalan secara konkret, sistematik, dan akurat mengenai temuan fakta-fakta di lapangan. Maksudnya yaitu sistem ini mampu pertanda untuk menguji hipotesis hasil penelitian deskriptif dengan perkiraan angka-angka atau statistik.





4. Metode Penelitian Deskriptif Korelasional





Metode deskriptif korelasional ialah suatu riset yang memiliki tujuan untuk mengumpulkan berita-berita tentang status relasi dari variabel-variabel yang diuji. Maksudnya ialah menguji apakah ada tanda-tanda yang terjadi antarvariabel tersebut atau tidak.





5. Metode Penelitian Deskriptif Analitik





Metode deskriptif analitik yaitu tata cara yang berfungsi untuk menerima data-data secara mendalam. Maksudnya yakni data-data mana yang mengandung makna dan mampu mempengaruhi substansi penelitian secara signifikan.





Baca Juga: 90+ Contoh Rumusan Masalah untuk Penelitian, Skripsi, dan Karya Ilmiah





Contoh Penelitian Deskriptif





Bab ini akan membahas mengenai contoh-acuan dari penelitian deskriptif.





Contoh Penelitian Deskriptif Kualitatif





9.1.1 Studi Kualitatif Deskriptif Perilaku Konsumen Rilisan Fisik Vynil di Yogyakarta





Penelitian Studi Kualitatif Deskriptif Perilaku Konsumen Rilisan Fisik Vynil di Yogyakarta dijalankan oleh Sulistiyono dari Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2015. Riset ini tergolong penelitian deskriptif kualitatif sebab mendeskripsikan hasil risetenelitian fenomena atau insiden yang terjadi di penduduk .





Riset di atas memakai tata cara penelitian deskriptif kualitatif untuk menganalisis data primer maupun sekunder dengan cara mendeskripsikan, menerangkan, dan memvalidasi temuan-temuan riset (Sulistyono, 2015).





Contoh Penelitian Deskriptif Kuantitatif





9.2.1 Studi Deskriptif Kualitatif Kuantitatif: Prokrastinasi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma





Penelitian Studi Deskriptif Kualitatif Kuantitatif: Prokrastinasi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma dijalankan oleh Sofia Rosaria Lega Jaya dari Universitas Sanata Dharma tahun 2016. Penelitian tersebut termasuk observasi deskriptif kuantitatif alasannya mendeskripsikan hasil riset dengan angka-angka atau statistik.





Riset di atas menggunakan sistem observasi deskriptif kuantitatif untuk menganalisis prokrastinasi mahasiswa. Data kuantitatif diperoleh melalui analisis skor pad balasan subjek (mahasiswa) pada skala prokrastinasi (Jaya, 2016). 





9.2.2 Studi Deskriptif tentang Persepsi Siswa Sekolah Menengan Atas terhadap Kinerja Polisi Lalu Lintas dan Motivasi Siswa Sekolah Menengan Atas menjadi Anggota Polisi di Kota Semarang





Penelitian Studi Deskriptif perihal Persepsi Siswa SMA terhadap Kinerja Polisi Lalu Lintas dan Motivasi Siswa SMA menjadi Anggota Polisi di Kota Semarang, riset tersebut sudah dikerjakan oleh Itsna Sahma Mutaqqin tahun 2009. Penelitian tersebut termasuk penelitian deskriptif kuantitatif alasannya mendeskripsikan hasil riset dengan angka-angka atau statistik.





Riset di atas menggunakan tata cara penelitian deskriptif kuantitatif untuk menganalisis persepsi siswa Sekolah Menengan Atas dan motivasi siswa SMA dengan menekankan pada analisis data-data numerikal yang dioleh dengan sistem statistika (Mutaqqin, 2009).





Contoh Penelitian Deskriptif Verifikatif





Pengaruh Citra Merk dan Persepsi Kualitas kepada Keputusan Pembelian Produk Mayoutfit Bandung lewat Instagram





Penelitian Pengaruh Citra Merk dan Persepsi Kualitas terhadap Keputusan Pembelian Produk Mayoutfit Bandung lewat Instagram dilakukuan oleh Ine Aprianti & Jihan Putri Krismawati dari Universitas Sangga Buana YPKP Bandung tahun 2020. Penelitian tersebut tergolong penelitian deskriptif verifikatif alasannya menganalisis sebuah urusan dengan cara mendalam.





Penelitian di atas memakai sistem deskriptif verifikatif, yakni mendeskripsikan hasil temuan observasi berbentukfenomena, kemudian menguji hipotesis  penelitian tersebut dengan perhitungan statistika. Deskriptif verifikatif digunakan alasannya adalah mampu mengusut fenomena atau kunci masalah secara mendalam (Aprianti & Krismawati, 2020)



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama