Pemahaman Teks Editorial, Ciri-Ciri, Struktur, Acuan Lengkap



Teks Editorial. Pernahkah Anda mendengar tentang teks editorial? Bagi yang terjun di dunia jurnalistik. Pastinya telah tidak aneh lagi. Namun, bagi orang secara biasa , aku yakin sesungguhnya telah sering mendapatkan teks editorial, hanya saja tidak tahu bila itu tergolong teks editorial. 





Membicarakan tentang teks editorial, ada beberapa ciri-ciri, tujuan dan pemahaman. Penasaran seperti apa pembahasannya? Kita bisa simak ulasannya selaku berikut. 





Pengertian Teks Editorial 





Pengertian teks editorial secara lazim dapat diartikan sebagai tajuk rencana. Dimana tajuk planning selalu ada di surat kabar. Teks editorial diletakan satu bagian dengan rubrik opini. Bedanya, jikalau opini bisa ditulis dari penulis luar redaksi, maka pada teks editorial ialah balasan eksklusif dari redaktur terkait dengan kejadian yang terjadi yang bersifat positif. 





1. Dja’far H. Assegaff





Menurut Dja’far H. Assegaff (1991) mendefinisikan teks editorial selaku fakta dan opini singkat, tetapi tetap logis. Penulisan teks editorial itu sendiri ditulis bertujuan untuk mempersuasi dan memberikan ihwal terhadap sebuah topic informasi yang paling menonjol. Itu sebabnya editorial senantiasa diamati oleh pembaca alasannya pembahasannya sesuai info yang hangat terjadi. 





Terkait topic yang diangkat dalam editorial tentu saja bermacam-macam dan bervariasi. Topik bisa saja mengangkat dilema politik, humaniora, ekonomi dan apapun itu yang memang sedang terjadi di penduduk . 





2. Kosasih





Menurut Kosasih (2014: 285) teks editorial diartikan sebagai kolom di surat kabar yang menampung balasan kepada insiden tertentu. Bentuk balasan yang dituliskan redaktur mampu berbentuk kritikan, tunjangan, cemoohan dan pujian. Dimana editorial ini selalu hadir bareng informasi yang akan diangkat dalam surat kabar tersebut. 





3. Sumadiria 





Lain lagi dengan usulan Sumadiria (2006:7) yang mendefinisikan teks ini sebagai opini yang berisi pendapat, atau bisa juga dimaknai sebagai sikap resmi institusi penerbitan atau media terkait personal aktual yang sedang terjadi dalam masyarakat. 





Dapat dikatakan pula, teks jenis ini selaku induk artikel, atau selaku mahkota yang menggambarkan karakter dan identitas dari sebuah surat kabar dan majalah. 





5. Fatima 





Mungkin ada yang mengajukan pertanyaan ihwal isi kandungannya, berdasarkan Fatima (2016: 7) teks jenis ini berisi pendapat yang tidak membahas sesuatu yang belum sepenuhnya terjadi. Jadi masih dalam bentuk asumsi, analisa atau tanggapan terhadap tema tertentu. Dimana tajuk rencana ditulis berdasarkan selera eksklusif redaktur yang tidak dilandasi fakta. 





6. Darmayanti 





Darmayanti (2014: 156) sebetulnya teks jenis ini lebih berupa argumentasi yang ditulis dengan memakai teladan atau argumentasi-argumentasi yang disampaikan oleh penulisnya. 





Baca Juga: 90+ Contoh Rumusan Masalah untuk Penelitian, Skripsi, dan Karya Ilmiah





Tujuan Teks Editorial 





Ditinjau dari tujuan dari teks editorial, memiliki beberapa tujuan yang wajib Anda tahu. Apa saja? simak ulasannya berikut ini. 





  • Mempersuasi atau mengajak pembaca ikut merenung pada informasi nyata yang sedang ramai diperbincangakan oleh penduduk . 
  • Secara tidak langsung, redaktur memperlihatkan pandangannya terhadap berita yang terjadi kepada pembaca.
  • Entah disadari atau tidak, dari pandangan redaktur tersebut diharapkan bisa menggerakan pembaca tergerak, terlibat atau memahami lebih dekat kepada issu yang sedang banyak dibicarakan. 
  • Penulisan editorial sebagai upaya memperjuangkan argument biar berita tersebut menerima perhatian.
  • Dilihat dari perspektif lainnya editorial bermaksud untuk menawarkan gambaran singkat atau pemahaman singkat namun mendalam bagi pembaca yang masih tidak memahami issu nyata yang dihadapi di masyarakat. 
  • Editorial bermaksud untuk menunjukkan anutan atau mengajarkan duduk perkara solving. 




Itulah beberapa tujuan teks jenis ini. Semoga beberapa tujuan di atas sedikit menunjukkan pembahasan buat Anda dalam menjajal membuatnya. 





Baca Juga: Teks Persuasi: Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, dan Contoh Lengkap





Ciri-ciri Teks Editorial 





Berdasarkan ciri-cirinya, teks editorial memiliki beberapa ciri, yang hendak dibahas selaku berikut. 





1. Bersifat Faktual dan Aktual 





Dikatakan nyata adakah kejadian yang sifatnya aktual dan sungguh-sungguh terjadi tanpa mengikat waktu. Dimana insiden yang diambil mampu yang sifatnya gres terjadi kini dan kurun kemudian. 





Berbeda dengan penggunaan kasatmata. Aktual lebih menekankan pada peristiwa yang sedang hangat dibicarakan dan betul-betul terjadi oleh banyak orang. Meskipun demikian, tetap memperhatikan keterbaruan informasi.





2. Sistematis dan Logis 





Teks jenis ini disusun secara sistematis, atau berurutan. Sehingga membuat lebih mudah pembaca mengetahui apa yang dibicarakan. Perlu juga mempertimbangkan kelogisan dalam penyampaian secara goresan pena. Agar tujuan persuasive ke pembaca sempurna sasaran, tentu saja pendapat yang disampaikan juga sampai ke pembaca. 





3. Argumentatif 





Hal terpenting dalam penulisan teks jenis ini yaitu bersifat pendapat. Kaprikornus, editorial bantu-membantu bukan suatu kebenaran. Melainkan bagian bentuk perspektif atau pertimbangan . 





4. Pemilihan Diksi Tepat, Singkat dan Lugas 





Ciri teks jenis ini ditulis secara singkat, padat, terperinci dan lugas. Tidak berbelit-belit. Editoriall dikemas dalam jumlah kata yang terbatas. Dimana penulisan menuliskan tidak terlalu panjang mirip halnya opini. 





5. Permasalahan yang Diangkat Skala Nasional 





Adapun ciri tajuk planning lainnya, adalah duduk perkara yang dibahas yaitu duduk perkara yang menjadi duduk perkara nasional. Kaprikornus bukan dilema lokal atau semacamnya. Prinsipnya adalah, dilema yang diangkat sesuatu hal yang memberi dampak luas terhadap penduduk . 





6. Bersifat subjektif 





Karena sifatnya yakni argument, maka teks editorial bergotong-royong bersifat subjektif  dari media atau surat kabar itu sendiri. Makara, semisal ada media yang mengangkat teks editorial yang sama, masing-masing media niscaya mempunyai perspektif pembahasan yang berlawanan. 





Dari ciri-ciri teks editorial ini, setidaknya memperlihatkan citra seperti apa bentuk dari tajuk rencana. Jika masih resah, di sub bagian tamat akan dibarengi contohnya. 





Baca Juga: 7 Cara Praktis Menulis Esai Tanpa Ribet





Struktur Teks Editorial 





Buat Anda yang tertarik ingin menciptakan editorial, di bagian ini akan membicarakan struktur penulisan yang perlu diperhatikan. Berikut ialah struktur secara biasa yang mampu dicoba. 





1. Pertanyaan Pendapat 





Struktur yang terpenting yaitu memilih pertanyaan usulan. Pertanyaan yang diambil yaitu topic yang sedang hangat dibicarakan, dan menjadi berita nasional. Selebihnya, dari segi pembahasan dan penjabarannya, kembali diserahkan oleh penulis (redaktur). Agar editorial mempunyai kekuatan, lazimnya ditulis dengan suatu teori yang lalu diperkuat dengan argumen. 





2. Argumentasi 





Argumentasi ini salah satu struktur yang menawarkan kekuatan pada masalah yang diangkat. Secara teknis penyampiannya, argumentasi akan lebih meyakinkan apabila banyak fakta yang disampaikan, akan kian baik jika ada pertimbangan andal. 





3. Pernyataan Ulang Pendapat 





Seperti yang disinggung sebelumnya, pertimbangan jago, pernyataan biasa dan fakta yang diberikan mampu diberi tekanan. Misalnya dengan memberikan pernyataan ulang usulan, yang menegaskan bahwa bagian yang diulang yaitu pesan yang penting bagi pembaca. Umumnya pernyataan ulang pertimbangan atau reiteration ini diletakan di bab selesai teks. 





Baca Juga: Instrumen Penelitian: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkap





Tahapan Proses Menulis Teks Editorial





Jika telah memahami pemahaman fungsi serta ciri teks editorial, maka saatnya untuk praktik menulis teks editorial. Beberapa langkah awal yang bisa kamu lakukan yaitu: 





1. Pencarian pandangan baru dan topik





Pilih topik terkini dan terhangat yang menawan pembaca. Topik yang menarik akan disenangi para pembaca sebab pembaca selalu ingin topik yang modern.





2. Seleksi dan penetapan topik





Setelah menerima beberapa topik, kau mampu menyeleksinya. Kamu dapat berkoordinasi dengan tim redaksi untuk menetapkan mana topik yang berkaitan dan mempesona. Sesuaikan topik dengan pembaca. Penulis teks editorial mesti memperhatikan bahasa, fakta-fakta dan pendapat yang dikemukakan apakah





3. Pembobotan substansi bahan dan penetapan tesis





Kumpulkan data untuk mendukung pendapat. Data berupa fakta-fakta yang berafiliasi dengan topik akan sangat mendukung usulan yang sudah dibentuk.  telah sempurna atau belum bagi pembaca





4. Proses pelaksanaan penulisan





Saatnya menulis dan menyunting teks editorial. Setelah menulis, periksa kembali teks yang sudah dibuat supaya kaidah kebahasaan, tanda baca, dan kalimatnya sudah padu dan siap untuk dibaca para pembaca.





Contoh Teks Editorial 





Berikut yakni teladan teks editorial atau tajuk planning yang mampu diperhatikan. Jika ingin teladan gres, setiap kali Anda membeli surat kabar, niscaya di sana selalu ada. Karena surat kabar tanpa tajuk planning rasanya ada yang kurang. 






Langkah pemerintah dalam membentuk Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin Covid-19 pada pekan kemudian memberikan bahwa pemerintah mengandalkan ketersediaan vaksin sebagai jalan keluar dari pandemi ini. Tim yang berisikan sederet menteri, forum riset, perguruan tinggi, serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan bertugas sampai 31 Desember tahun depan.





Namun terdapat sejumlah dilema fundamental dari kebijakan pemerintah tersebut. Pertama, peran dan fungsinya dapat tumpang tindih dengan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang sudah dibuat oleh Presiden. Meskipun masih sama-sama dipimpin oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartato, keberadaan tim ini memiliki peluang menghambat birokrasi. Apalagi penduduk juga belum melihat hasil kerja positif komite di lapangan.





Kedua, keberadaan tim tersebut juga berpeluang berbenturan dengan tugas Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 yang dipimpin oleh Kementerian Riset dan Teknologi atau Badan Riset dan Inovasi Nasional. Selain menghasilkan rapid test (tes cepat covid) dan ventilator, konsorsium ini juga sedang menyebarkan vaksin Merah Putih bersama Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Institute. Sebetulnya, pemerintah mampu saja cukup menugasi konsorsium ini untuk melakukan instruksinya ihwal percepatan pengembangan vaksin.





Selain itu, ruang lingkup tim ini tidak terlampau terang. Pembuatan vaksin yang mumpuni tentu saja memerlukan waktu yang tidak sedikit dan dihentikan tergesa-gesa. Misalnya, masyarakat tentunya tak inginpercepatan pengembangan vaksin Merah Putih malah memicu pertanyaan dunia riset global akan kredibilitasnya yang bahkan pemerintahnya saja terkesan tidak percaya dan membentuk tim lain untuk melakukannya.





Kemudian, Pemerintah semestinya sungguh paham bahwa uji klinis tahap ketiga yaitu tahap paling penting dari perancangan vaksin atau obat. Uji klinis fase terakhir ini tidak mampu dikerjakan dengan tergesa-gesa. AstraZeneca dan Universitas Oxford bahkan terpaksa menghentikan uji klinis bikinan mereka saat mendapatkan akseptor uji klinis di Inggris mengalami imbas samping yang serius. Sehingga, rasanya tidak akan banyak yang mampu dilakukan oleh tim nasional bentukan Presiden ini.





Penegasan Ulang





Daripada hanya mengandalkan vaksin saja, sebaiknya pemerintah bisa memperbaiki kapasitas pengetesan dan pelacakan pasien suspect. Melalui berbagai pusat layanan kesehatan sebenarnya pemerintah mampu memperbaiki kualitas pengobatan pasien dan kesiapan tenaga medis biar angka kematian pasien COVID-19 tidak terus meningkat.





Tanpa upaya terpadu yang melibatkan seluruh komponen penduduk , tumpuan cita-cita pada satu penyelesaian saja bisa mampu berujung pada persoalan gres. Terutama jika waktu pengembangan vaksin jauh lebih usang dari apa yang dijanjikan oleh pemerintah. Pemerintah dihentikan menyimpan semua telur dalam satu keranjang, upaya pengendalian wabah secara holistik dan ketat harus tetap dijalankan melalui aneka macam sudut.






Dari beberapa uraian wacana teks editorial, kini Anda telah tahu citra dan secara garis besarnya. Semoga bermanfaat



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama